BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Bukan Lawan Jenis [TAMAT]

19798100102103221

Comments

  • Si Al lagi datang bulan ya? hahaha
  • Si Al lagi datang bulan ya? hahaha
  • Menanti aja deh
  • Locky wrote: »
    Malam Minggu lagi.
    Tapi Minggu kali ini sedikit berbeda di rumah. Setidaknya dari jumlah kepala yang bertambah dua orang. Maksud gw kedua kakak gw bawa pasangannya ke rumah. Mbak Alina dan Mas Geri dan Bang Albert dan Mbak Vida. Sementara gw? Jangan ditanya.
    Kami sekeluarga makan malam bareng dua calon kakak ipar gw itu. Tapi gw nggak lama ngumpul bareng mereka. Habis makan langsung ngibrit ke balkon, takut kalau ditanya sama Mbak Vida atau Mas Vito kenapa nggak bawa pasangan juga. Kalo sampai pertanyaan itu terlontar, bisa membuat awkward suasana yang begitu menyenangkan tadi. Setidaknya menyenangkan bagi mereka, bukan gw.
    “Kok sendirian disini? Kenapa nggak gabung sama kakak-kakak kamu?”
    Gw menoleh. Papa mendekat sambil tersenyum.
    “Nggak ah, Pa. takut ganggu.”
    “Takut ganggu atau ada alasan lain?” Papa duduk di bangku samping gw.
    Gw tersenyum samar.
    “Kamu kapan bawa pacar kamu ke rumah?”
    Hhh. Akhirnya gw dapat juga pertanyaan ini. Pertanyaan ini bobotnya jadi makin berat kalo Papa yang nanya.
    “Papa pengen kenal sama pacar kamu sebelum umur pacaran kalian makin lama.”
    “Papa kan tahu kalo Al---“
    “Cowok lho. Masa nggak punya?”
    “Hah?”
    “Kenapa? Belum punya juga?”
    Gw nggak pernah kepikiran sama sekali Papa bakal nanya tentang ini.
    “Kamu kan cakep, pinter, baik, menyenangkan. Masa nggak ada cowok yang nyantol? Papa dengar dari Abang kamu, cewek aja banyak yang terpikat. Atau nyari cowok lebih sulit ketimbang nyari cewek ya?”
    Astaga!!! Papa apa-apaan sih!
    “Ya udah. Kalo ntar kamu punya pacar, entah itu cewek atau cowok, langsung laporan sama Papa ya? Papa harus nilai dulu dianya. Pantas nggak sama kamu…” pungkas Papa sambil bangkit dari duduknya.
    Gw ternganga. Gw nggak salah dengar nih?
    Yang ngomong tadi Papa gw kan???
    Gw langsung menoleh ke arah tangga setelah melongo sekian lama. Tapi sosok Papa udah nggak kelihatan lagi.
    Gw buru-buru berlari menuruni tangga.
    “Papa dari mana?” terdengar suara Mama dari bawah. Gw yang hampir menyentuh lantai langsung berhenti.
    “Dari atas.”
    “Ada Al ya di sana?”
    “Ya.”
    “Ngapain dia?”
    “Melamun.”
    Ish! Boong banget! Protes gw dalam hati.
    “Ngelamunin apa?”
    “Ngelamunin kapan punya pacar, haha..” jawab Papa santai.
    Ugh! Papa mengada-ada.
    “Papa tanya kenapa pacarnya nggak dibawa ke rumah juga kayak kedua kakaknya.” Terang Papa lagi.
    “Emang dia udah punya pacar?”
    “Katanya belum. Kalo pun ada nggak mungkin dia berani bawa pacarnya ke rumah…”
    “Kenapa? Kita kan perlu tahu anak-anak lagi dekat sama siapa…”
    “Kalo pacarnya lanang, emang Mama ngebolehin dia bawa ke rumah?”
    “Dia udah punya pacar?? lanang???!” suara Mama kaget.
    “Tuuh, tuuh, kalo Mama masih kagetan gitu, gimana Al mau bawa pacarnya ke rumah…”
    Nggak ada timpalan dari Mama.
    “Emang Papa serius nggak kepikiran sama Al? papa nggak apa-apa kalo Al suka sejenis?” setelah beberapa lama nggak ada suara diantara keduanya, Mama yang buka suara.
    “Menurut Mama? Apa Papa pernah mempermasalahkan hal itu?”
    “Pa! papa itu gimana sih? Otak Papa itu ditaruh di mana siiihhh?” Mama geregetan.
    “Kita punya tiga anak. Dua-duanya suka lawan jenis, berarti kalo---“
    “Nggak lucu, Pa! sejak kapan boleh begitu? Mau punya tiga, empat, sepuluh bahkan seratus anakpun, harus suka lawan jenis!” potong Mama.
    “Kalo kenyataan berkata lain gimana?”
    “Pasti ada cara, Pa. Suatu penyakit datang, pasti dibarengi dengan penawarnya.”
    “Al nggak sakit, Mamaaa…”
    “Tapi bagi Mama itu penyakit.”
    “Yang beda dari Al itu cuma orientasi seksualnya aja. Yang lain nggak ada yang beda. Bahkan dia jagoan kita yang luar biasa. Dia tampan, pintar, baik, iya kan? Bahkan sebelum dia ketahuan gay, dia jadi anak kesayangan Mama?”
    Gw terenyuh dengar pembelaan Papa barusan. Gw juga sedih setelah tahu kalo gw adalah anak kesayang Mama. Pantas Mama Nampak sangat terpukul setelah tahu gw nggak seperti yang dibayangkannya.
    “Hanya karena dia gay lantas Mama jadi mengabaikan dia?”
    “Mama nggak bermaksud begitu.”
    “Tapi sikap Mama menunjukkan itu.”
    “Mama berat buat terima ini, Pa. apa yang salah dari didikan Mama selama ini?”
    “Nggak ada yang salah. Kita membesarkan Al sama seperti kedua Kakaknya.”
    “Apa karena kita terlalu menyayanginya? Mama, Papa, Alin, semua suka memanjakan dia…”
    “Nggak ada hubungannya, Ma. Itu bentuk kasih sayang. Lagi pula semuanya masih dalam taraf wajar. Buktinya dia nggak jadi anak yang manja dan kolokan. Cuma mungkin saja ada yang luput dari pengawasan kita yang membuat Al jadi gay. tapi itu nggak mengurangi kebanggaan kita buat dia kan?”
    “Ada yang terasa beda, Pa. kalo bisa memilih, Mama lebih memilih nggak tahu tentang ini. Biar itu jadi rahasia dia.”
    “Papa nggak bisa maksa kalian untuk bersikap kayak Papa. Tapi Papa berharap kita semua tetap mendukung Al.”
    Gw tercenung mendengar percakapan Papa dan Mama.
    Seharusnya ada Father day, iya Father day. Gw menyusut air mata pelan sambil kembali menaiki tangga menuju balkon.
    ***

    Gw ikutan sedih kaya al baca part ini :)
  • @locky ayoo buruan updateee
  • sok atuh dilanjutin.. ga sabar nih bro
  • Menunggu selalu :-?
  • Sorry update agak lama. Sorry juga nggak mention. Next bakalan di mention. :)

    ***

    Seminggu paska gw nembak Kak Rivo yang endingnya kalian-tahu-gimana, Mbak Alina ujug-ujug datang ke kamar gw dan nanya jadi nggak gw nembak tuh dosen.

    Gw langsung muter bola mata 3x ke kiri dan 3x ke kanan.

    Oke, gw berlebihan. Gw cuma muter bola mata sekali doang.

    "Kok gak ada laporan lagi soal itu?" tanya Mbak Alina.

    "Emang situ satpam mesti laporan?"

    "Masih stag di tempat ya?"

    "Sotoy."

    "Udah jadian?"

    Gw pengen muter bola mata lagi rasanya.

    "Gimana sih? Mbak akhir-akhir ini sibuk makanya nggak sempat nanya..."

    "Udah gw tembak," jawab gw enggan.

    "Terus?"

    "Ditolak," jawab gw lebih enggan lagi.

    "Eh, ya ampun! Serius???"

    "Tadaaa!!! Kena deh! Haha. Menurut lu, Mbak? Apa muka gw lagi ngebanyol? Hhh..."

    "Udah jadian?"

    "Ditolak."

    "Masa sih?"

    "Kenapa nggak?"

    "Emang kenapa?"

    "Menurut, Mbak?"

    "Kenapa ya?"

    "Dia nggak suka cowok kali!"

    "Udah straight dong..."

    "Gw bukan tipe-nya dia."

    "Dia bilang gitu?"

    "Dia belon mau pacaran. Kalaupun mau pacaran, bukan yang seusia gw."

    "Ooo..."

    "Nah, cuma itu laporannya. Terima kasih."

    "Jangan sedih ya. Masih banyak kok cowok lain. Ntar Mbak kenalin lagi--"

    "No! No!" potong gw cepat. "Cukup. Gw nggak mau sakit hati lagi."

    "Cuma segitu doang udah nyerah? Santai aja. Bukan cuma kamu yang pernah ditolak. Gimana sama cowok yang Mbak pernah kenalin dan kamu nggak suka? Kalo pernah nolak, harus siap juga ditolak."

    Gw tiba-tiba teringat sama cowok-cowok yang pernah dikenalin ke gw. Hmmm, apa mereka ngerasain sama seperti yang gw rasain saat ini?

    Tapi mereka kan nggak pernah nembak gw!

    Akh, sudahlah!

    "Terserah deh. Pokoknya stop ngenalin gw ke cowok-cowok lagi!" pungkas gw.

    "Ciee yang trauma..."

    "Nggak. Nggak trauma..."

    "Cieee..."

    "Biasa aja."

    "Albert tau nggak?"

    "Emang dia perlu dikasih tau?"

    "Kayaknya sih nggak... Hehehe..."

    "Udahlah. Gw mau fokus sama pendidikan aja sekarang. Nggak mau mikirin cinta-cintaan."

    "Tipikal jawaban jomblo ngenes, hihi..."

    "Tipikal jawaban ngeles para seleb pas dikorek sama wartawan," koreksi gw.

    "Situ artis?"

    "Banget!"

    "Ewww..."

    ***

  • Lagi lagi lagi
    *ala2teletubbies*

    Mending sama kak fredo aja lahhh,,,
  • kak fredo tetep kandidat yg terbaik lho Al ;)
  • Lagiiiiiiiiiii
  • kak Fredo atau brondong itu ya Al ...
  • tumben update-an kali ini ga mulai dari page sblm nya xixixi.. No problemo @locky updatenya kelamaan, tiap orang kan ada kesibukan masing" di dunia nyata juga. Buat bang @3ll0 dah update nih kisah si almer *gantian balik mention hehehe.
  • Ayo bangkit Al! Gak boleh murung terus! Bangkit!... Bangkit dari kubur~
  • Kurang. @locky q minta di mention ea om next update...
Sign In or Register to comment.