BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Pistol Di Kebon Semangka

edited September 2013 in BoyzStories
Setelah Lima Tahun Ditinggal Putra

Tuuuuiiiiiiittttt tuuuuuiiiiiittttt tuuuuuiiiiiiittttt tuuuuuiiiiiiiittttt ….
Sirine mobil pengawal pejabat penting negara dari Jakarta menghentikan lalu lintas di kota Prabumulih Sumatera Selatan, dalam tatapan penuh cacian dari mata para pengendara mobil dan motor.
Termasuk aku !!!!
Cuaca terik dan panas membara pada musim bakar-bakar lahan dan musim asap yang mengiritasi mata serta pernafasan penduduk.

Saat itu rapat penting akan dimulai, sebuah rapat yang akan membahas koordinasi pengawasan dan pengamanan daerah yang disisipi dengan negosiasi pembukaan lahan. Lahan itu digadang-gadang sebagai lahan tidur entah disengajakan tidur dulu.
Pada lahan itu sudah jadi rahasia rakyat yaitu penuh dengan minyak bumi dan gas alam cair sebagai pundi-pundi USD yang tidak akan pernah dinikmati oleh rakyat jelata.

Hal hasil selama rapat aku tidak banyak suara, ketika ditanya apa yang telah dipersiapkan pengaman negara aku balik minta pemaparan singkat dari pimpinan daerah dan staff tentang kesiapan mereka dan seberapa besar hajat hidup orang banyak yang akan terlibat. Pertemuan-petemuan seperti ini bukan hal yang menarik lagi bagiku.

.........

Di sesi ramah-tamah penghujung acara

“Selamat sore Pak Inspektur, rapat berikutnya kita bertemu di pusat“ kata salah seorang pejabat pusat itu berperawakan gendut makmur.

“Selamat sore Pak, saya tunggu surat perintah atasan dan sekarang saya belum bisa menjanjikan apapun” balas ku dengan formal tanpa ada kesan angkuh atau kesan menjilat ingin dilibatkan dalam program ini. Biasanya berbagai program yang penuh dengan intuisi dan maksud terselubung serta intrik politik yang masih tergolong masih panas saat itu.
Isu sumber energi dan otonomi daerah masih bergulir bagai bola panas.

Dulu Putra mati-matian membela tanah airnya dari amuk keserakahan dan limbah lingkungan.
Sekarang di Propinsi ini, propinsi asalku, propinsi yang membesarkanku, propinsi kaya di tanah air, propinsi dengan limpahan minyak bumi, gas alam, baru bara, dan mineral menjadi canangan lumbung energi nasional.
Aku tersenyum getir, lagi-lagi aku terdampar pada sosok idealis belahan jiwaku, Putra, entah dimana sekarang.
Harusnya sudah balik ke tanah air.

..........

Jam 5 sore Pak Kapolda yang terhormat datang juga karena alasan yang kuat yaitu baru sampai di Sumsel karena ada rapat yang lebih penting di Jakarta.
Dengan demikian ada kesempatan untuk ku balik kerumah menjelang magrib itu. Pada banyak kesempatan seringnya aku yang tinggal hingga malam larut dengan berbagai perdebatan dan negosiasi.
Membuat perkembangan dua orang anak tidak dalam pengawasanku. Tidak ada yang disalahkan kalau mereka bilang aku tidak perhatian, tetapi aku juga tidak mau dibilang sengaja menghilangkan perhatian.

Semoga magrib ini aku ada kesempatan sekedar Say Hey pada anak-anakku sebelum mereka tidur.

HP dengan nada SMS berkontraksi dalam kantung baju seragamku, kubaca seiring laju mobil meninggalkan kantor kepala daerah itu.

“Inspektur, sholat di Mesjid atau langsung ke rumah ?” tanya ajudan ku

“Balik ke rumah” kataku pendek dan lugas

............

Aku disambut oleh suasana beku ketika menghampiri pintu masuk rumah dinas yang besar itu
“Pak Inspektur yang sibuk nian, lupo iwak samo banyu ye” terjemahan = Pak Inspektur yang sibuk banget, lupa ikan sama air ya
Itu adalah sindiran yang sadis
Aku tertegun, karena yang menyindir adalah Ibu ku yang kusapa Mama’k

“Pulang magrib lah cepat tu lah, biso bae aku dak pulang” kata ku yang terjemahannya = Pulang magrib itu mah dah cepat, bisa saja saya ga pulang

“Dak ado jugo yang nyuruh kau pulang, besak mulut jugo kau sekarang ye, kau lah kangen sambal bikinanku ye ????!!!!!!” murka seorang mama yang terjemahannya = tidak ada juga yang nyuruh kamu pulang, besar mulut juga kamu sekarang ya, kamu kangen ya mulut mu di kasih sambal ????!!!!

Aku membatu, bergidik, kalo dah gini, bisa kiamat dunia

“Besok kami nak pindah nian ke Palembang, uruslah diri kau dewek” murka tambahan dari mama yang terjemahannya = Besok kami mau pindah beneran ke Palembang, uruslah diri kamu sendiri

...................


Dari pada dicabe beneran, aku lebih memilih masuk rumah segera bersih badan dan sholat magrib. Tidak terlihat tanda-tanda anak-anak dan marlen menyambutku.
Kamar dikuncinya rapat-rapat, itu adalah kamar yang ku khususkan untuk adik tersayangku Aisyah. Samar-samar suara Aisyah ku dengar berbincang dengan marlen dan anak-anak.

”NGuuuuuun, kau lari ye !!!!! dengar mamak dulu napo lah nak? agek kau nyesal terakhir dak katek guno” mama menyusul ku dari belakang
NGuuuuunnn kamu lari ya !!!! dengar mama dulu napa lah nak ? ntar kamu nyesal terakhir ga ada guna

“Iyo maaakkk, lah magrib, aku mandi dulu” kata ku mendamaikan suasana

......


Selesai sholat subuh, aku dikagetkan oleh suara mobil angkut barang, suara Bapak dan suara suami istri. Rasanya suara suami istri itu familiar di telingaku.


Papa dan Mama Putra !!!


Bersambung .........



«13456719

Comments

  • Lanjut Bang @Putra111
    Jgn Lama2 ea Up nya



  • Aku segera bangkit dan berlari ke halaman rumah. Ada dua orang anak buah Bapak yang tidak ku kenal. Mungkin anak baru karena sudah bertahun-tahun aku tidak dilibatkan dalam bisnis yang dikelola Bapak.

    “Kak Bangun ye ? kami nak ngankut barang-barang yang mau dipindahkan ke Palembang kak” kata salah satu pekerja itu = kak Bangun ya ? kami mau angkut barang-barang yang akan dipindahkan ke Palembang kak.

    “Yo laju lah. Itu tamu dari Pekanbaru ye ?” balasku pada pekerja itu = Ya teruskanlah. Itu tamu dari Pekanbaru ya ?

    “Yo Kak duo hari yang lalu sampe di Banyung Lencir” lanjutan informasi dari pekerja itu = Ya kak dua hari yang lalu tiba di Banyung Lencir

    Selanjutnya aku mengalihkan perhatian pada mama dan papa nya Putra.
    Mereka sibuk berbincang dengan Bapak di samping mobil angkut barang itu.
    Keluarlah Marlen, Anakku yang paling besar serta Aisyah dari kamar yang sejak tadi malam dikunci mereka.
    Pakaian mereka sangat rapi terutama adikku.
    Adikku yang satu ini bawaannya idealis sekali. Tamat dari univ negeri ternama di sumbagsel, Aisyah dengan telaten mengembangkan usaha Bapak dalam pengolahan minyak kelapa sawit dari kebon kami dan kebon-kebon sanak saudara termasuk keluarga istriku Marlen.

    “Assalaamu’alaikum” sapaku dengan sopan untuk orang-orang yang ku hormati dengan sebuah salaman.

    “Waalaikum salam, baru selesai sholat mas ? naaah giliran kami ini yang mau sholat kata mama diiringi oleh senyuman papa.

    “Bapak sholat lah, biar aku yang bereske” kataku mencairkan suasana sama Bapak = Bapak sholat lah, biar aku yang membereskan

    “Yo lah NGun, capek nian kami dalam perjalanan ‘ni” balas Bapak = ya lah NGun, capek sekali kami menempuh perjalanan ini

    “Aiiiiiih, ado supir, madaiiiiii ???” aku membalas seadannya = aiiiiii, ada supir, apa iya ???

    Bapak hanya senyum, padahal terlihat dalam wajahnya dia kangen sama aku namun jaim aja sama mamak yang masih asem-asem dengan sikapku bertahun-tahun ini.
    Terdengar suara memelas dari anak bungsuku dalam derap langkah Marlen, Aisyah, dan Ayuk (anakku yang besar)

    “Maaaak, dedek sekolahnyo minggu depan bae, dedek mau tinggal samo nenek” kata sibungsu = mama, dedek sekolahnya minggu depan saja, dedek mau tinggal sama nenek

    “Yo lah, kan idak perlu jerit-jerit mak itu !!!!!” balas mama ku dengan anggun = ya lah, kan tidak perlu menjerit seperti itu !!!!!

    “Kak, kami berangkat yo, Aisyah nih harus sampe di Palembang sebelum jam 10” kata marlen

    “Tu dedek, antar ke Palembang hari Minggu paling telat, senen dio harus masuk sekolah” ancam Aisyah
    Aku hanya diam, spaning tinggi kalo dah disuruh-suruh gini apa lagi oleh si idealis ginian

    “Diam bae........ awas kakak tu ye kusiram pake banyu kau” balas Aisyah dengan kejam = diam saja awas kakak tu ya kusiram pakai air kamu

    “Iyo...... nyenyes nian mulut kau tu” = iyaaaa cerewet sekali mulut kamu itu, aku tak mempedulikan, aku terlibat dalam pengaturan barang-barang keperluan keluargaku di Palembang nanti.

    .........

    “Zaman dah maju gini, masih juga suka terpisah-pisah” kata papa Putra yang asanya jauh melayang, mungkin teringat anak kandungnya yang super hebat sehingga lupa Pekanbaru lupa akan tanah kelahirannya sejak puluhan tahun lalu sejak Putra memulai pendidikan di Bandung sana

    “Untuk pendidikan anak-anak ya ga apa sih” komen mama Putra

    “Pendidikan, alasan klise” wajah papa mendadak esmosiiiiiii (heheheh)

    “Jaga sikap papa tuh ya” jiwa ibu-ibu mulai memanas

    “Wahahahh, urusan Subangun jangan diambil hati lah, mumet” seloroh dari Bapak

    “anak yang satu gini, anak yang lain hilang berita, abu-abu ga jelas” Papa mengurut dada, aku jadi begidik lagi apakah bola panas ini bergulir ke arah ku ?

    Kendali suasana diambil mama dengan mengalihkan pembicaraan alasan mereka datang ke Sumsel ini. Bukan kebetulan lah, ada urusan dengan minyak perminyakan, mumeeetttt, tali bertali dengan staff staff pertamina gituan.
    Mereka singgah ke Banyung Lencir ketemu Bapak akhir-akhirnya melepaskan pandangan mata padaku karena anak mereka yang super hebat tidak berada dalam jangkauan

    “Yo udah biar Bapak bae yang ke Palembang, ado urusan dengan tangki pengolahan yang dibutuhkan adekmu” kata Bapak neluruskan masalah biar Marlen, Ayuk, dan Aisyah juga tenang dalam melangkah

    Tinggalah aku, papa dan mama Putra, serta mamak dan dedek. Kami melepas mobil angkut barang itu hingga hilang dari tikungan jalan di komplek perumahan dinas pengaman negara ini.
    “Hati-hati kau ye nyetirin anakku, jangan ngebut kau” teriakku pada pekerja Bapak tersebut

    .........

    “Ini anak Bapak ? waduh pantesan ganteng, seganteng papa nya” puji jilatan dari bapak gendut staff perusahaan yang mau mengeruk minyak negara

    “Iya anak tiri” balesku asem

    “Aiiihhhh kalo tahu saya bahwa kamu masih bertali dengan pertamina, dah saya cubitin pipimu yang mulus tuh Subangun” kata istrinya orang gendut itu.

    “Hahahhhh sebentar lagi jadi pemimpin polisi daerah ini, ga boleh dicubit-cubit lah” Protes papa Putra


    Bersambung .....



  • kok cmn dikit??????
    ayo dong cerita yg banyak, lamo gak jumpa neh..
  • ЂёђёђёЂёђёђё subangun di keroyok

    Abang @Putra111 nape ƍäª langsung bahasa indon je?
  • Makasih bang @Putra111 .. aku tunggu ya update nya..
  • Ini lanjutan'y jalur darat atau pov'y subangun wkt putra msh kuliah nun jauh di sana bang?
  • mas wya, huaaamm masih ngantuk amat mas. Ini karena script dari mas NGun aja nih menumpuk dari weekend kemaren :) tolongin ya mas wya, mas arieat monic joenior please help me :)

    mas arieat, kan ciri khas mas NGun mu gitu, agar terasa alam sumatranya dan mempopulerkan bahasa daerahnya (misi terselebung dari mas NGun mu), tenang aja mas arieat, gue kasih translation kok :)

    OK mas nes16

    mas caetsith, iya POV mas NGun saat putra lagi menghilangkan diri :)

    mas dark, jangan dipuji-puji gitu si NGun nya geee eerrr :)
  • maaf mas,aq agak gk ngeh,,blm dpet feel n tastex..hehehe
    @Putra111
    #abaikan
  • maaf sekali lagi..
    harusnya aku mengawali seperti ini..
    hai mas @Putra111
    long time no see..
    bagaimana kabarnya?
    kenapa tiba2 terbersit untuk show off lagi?setelah tidak ada warta berita dalam kisaran waktu yang cukup lama.
    mumpung belum jauh dari syawal.
    minal aidin walfaidzin ya mas @Putra111..
    Lanjutkan!!!!!
  • maaf sekali lagi..
    harusnya aku mengawali seperti ini..
    hai mas @Putra111
    long time no see..
    bagaimana kabarnya?
    kenapa tiba2 terbersit untuk show off lagi?setelah tidak ada warta berita dalam kisaran waktu yang cukup lama.
    mumpung belum jauh dari syawal.
    minal aidin walfaidzin ya mas @Putra111..
    Lanjutkan!!!!!
  • maaf mas,aq agak gk ngeh,,blm dpet feel n tastex..hehehe
    @Putra111
    #abaikan
  • om,, ntar apdet aku dimention yak! :)
  • Hahahh mas Agung, ga apa kan mas daripada pergi tapi ga kembali

    Masdabudd, OK mas ntar gue mention

    Kok Eror 503 service terus ya ? ga bisa terupload dari tadi
  • ayo semangat..:-)
Sign In or Register to comment.