It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
PLAYFUL COUPLE 2 part 7, PLAYFUL
COUPLE (WE’RE PLAYFUL COUPLE), maaf
ceritanya still BORED AS HELL ternyata membuat
laporan masih lebih mudah di bading menulis
#alasanPermanen, kasi salut sama semua Author
disini dengan karyanya yang luar biasa.
MAAF Tarik kalian om bro @erickhidayat bro
@diarlied bro @greenbubles @kimo_chie
@andhi90 @darrenhat @shuda2001 @zhar12
@b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde
@adzhar @esadewantara88 @flowerboy
@boyzfath @2mocin @bintang69 @ardi_cukup
@hikaru @congcong @pokemon @kim_kei
@syeoull mb @vbear @caetsith @galihsetya14
@el_crush @joenior68 @the_angel_of_hell @obay
@Rez1 @brownice @arifinselalusial @chasper
@003xing @kim leonard @tyo_ary
@meong_meong @gaylovski @treezz
@ahmadjegeg @farizpratama7 @bintang96 @difer
@karena @rez_1 @dhanirizky @ularuskasurius
@rickyAza @nakashima @leehan_kim @li_lingqi @adam08 @hades3004 dan
READER/PEMBACA LAIN/
_____________________
Playful Couple part 8
_____________________
"Udah lu bilang ka?"
"Yakin mau kayak gini Dra"
"Apa gue perlu jelasin lagi"
Date? Ya mungkin, malam ini aku meminta calvin menjemputku di rumah, aku memintanya mengajak ku keluar date, yah date. Makan malam berdua, ngobrol berdua, menikmati sisa malam ini berdua, aku akan meminta kejelasan antara aku bedua denganya, dan kejelanan antara calvin dan yoga bedua dari mulutnya.
Calvin datang menjemputku hampir pukul 8, dan penampilanyta tidak pernah terlihat tidak menarik dimataku.
"Kenapa vin?"
"Gak" jawabnya singkat,
Aku tahu dia sedang mengarahkan pandanganya ke dalan rumah, saat aku sedang berada tepat di depanya, siapa yang dia cari? Yah, sudah pasti Yoga.
"Bang yoga sama erika"
"Aku gak cari dia dra"
"Aku tau"
Aku memintanya memboncengku dengan sepeda motornya. Berada di belakangnya saat dia membawa motornya dengan kecepatan sedang, aku tidak memungkiri kalau aku menyukai hal ini. Aku merasa aman berada disisinya.
Sekarang aku hanya menertawakan diriku sendiri, dalam posisi ini. Apa yang akan terjadi?
"Mau makan dimana dra?"
"Huh"
"Mau makan dimana?" Kata calvin mengulang pertanyaanya.
Wajar saja, hembusan angin dan suara kendaraan bermotor memang sedikit mengurangi kejelasan pendengaranku.
"Steak aja vin"
"Ah, okey"
Waroeng Steak, itu yang tertera di plank nama tempat makan yang kami masuki, aku sengaja memilih tempat duduk lesehan paling pojok dan terpisah dengan tamu lain. Saat makananya datang, aku melahapnya cepat, tidak banyak obrolan kami selama makan, aku hanya terus menatap calvin, semakin aku menatapnya, semakin ragu aku untuk menjalankan rencana ini, tapi semakin aku memikirkanya, aku harus lebih menguatkan hatiku.
"Vin"
"Hmm"
"Apa denganku kamu merasa senang?" "Hey, kok nanya gitu Dra, semua hal yang udah kita lalui, itu pengalaman yang menyenangkan"
"Kalo aku sekarang minta pengakuan atas hubungan ini gimana?"
"Maksudmu Dra"
Aku menyunggikan senyumku ke arahnya, mengambil nafas panjang, aku butuh pengakuannya malam ini.
"Kita pacaran! Tanpa ada terikat kontrak"
Terlihat calvin sedikit kaget, dia kembali meminum sisa jus yang telaj ia pesan sebelumnya.
"Dra" hanya kata itu yang ia ucapkan, dan wajahnya menunjukan kebingungan, kaget. Aku kecewa atas sikap diamnya.
"Apa aku salah, kalo aku meminta kejelasan hubungan kita"
"Gak, maksud aku dra, apa tidak terlalu--"
"Cepat" aku memotong
"Gak gitu juga Dra, aku gak mau kamu terburu-buru ngambil keputusan ini, kamu tau kan dunia seperti ini ... Huuuuh"
"Gara-gara bang yoga? Kamu dan yoga nyembunyiin sesuatu kan, aku selalu terbuka dengan kamu vin, tapi aku gak tau sama sekali tentang kamu"
"Dra, aku dan yoga, gak terjadi apa-apa"
"Masih gak mau ngomong yang sebenernya, kamu dan bang yoga sama aja yah, sadar gak sih, sikap kalian berdua, nyakitiin aku"
"Dra, bukanya aku gak mau cerita, tapi memang gak ada apa-apa aku sama yoga"
"Kalo aku minta, sekarang kamu jadi pacar aku gimana?"
Calvin kembali diam, aku mengerti maksudnya, dia tidak ingin aku masuk kedalam dunianya, dan sekarang aku benar-benar mendesaknya, apapun jawaban calvin sekarang, akan menentukan langkah yang aku ambil untuk kami bertiga, aku, calvin, yoga.
"Aku sayang sama kamu dra, aku benar-benar gak mau kehilangan kamu, hanya saja jika kamu ngambil keputusan kaya gini, aku gak bisa membayangkan kamu akan jadi sepertiku, seperti yoga, dan aku gak mau kamu nyesal"
"Berarti memang benar, kamu tau bang Yoga kan, kamu kenal dia"
"Dra"
"Hhuuf" Aku menutup mataku dan menarik nafas panjang, dalam lubuk hatiku aku tidak sanggup untuk melukai calvin, aku terlalu sayang sama dia, aku lebih rela jika aku yang terluka daripada calvin. Satu hal yang tidak bisa aku pungkiri, aku mencintainya. Ya, aku cinta calvin.
"Sementara ini kita saling menjauh dulu, aku kamu perlu intropeksi diri, apa yang kamu yakini, dan apa yang aku butuhkan"
Sikapku ini, aku sadar telah melukai calvin, tapi ini yang terbaik.
Aku berdiri dan mengambil sweeter yang aku letakan di sampingku, tanpa melihat wajah calvin, tanpa melihat sorot matanya yang sedih, kecewa denganku, aku membiarkan calvin dalam kebingungan.
"Dra tunggu" calvin menarik tanganku, tapi calvin tidak cukup kuat hingga aku bisa menampik tanganya, kami di tempat umum, wajar calvin tidak berbuat lebih, dia masih memikirikan omongan orang-orang yang melihat kami.
calvin mengikutiku hingga keluar dari restoran,
"Taksi" aku mencoba memanggil taksi yang lewat.
"Dra tunggu, kita perlu ngomong"
"Apa masih ada yang kita omongkan malam ini, aku perlu waktu untuk berfikir vin"
"Tapi, setidaknya biar aku mengantar kamu kerumah, kita bisa ngomong di jalan"
"Gak"
Secepat mungkin, aku masuk kedalam taksi tang berhenti tepat di sampingku, aku besikap seperti anak kecil, atau mungkin seperti pengecut yang gak bisa menerima kenyataan. Ini bukan karakterku, tapi perlu bersikap seperti ini sekarang.
"Turun di depan pak, tunggu disini ajan saya gak lama pak"
Aku berjalan ke arah mobil hitam yang sudah menunggu di depan jalan,
"Dra" erika keluar dari dalam mobil dan menghampiriku.
Aku berjalan ke arah mobil itu, aku bisa melihat erika khawatir denganku, matanya nampak sayu ketika menatapku.
"Dra, lu gak apa"
"Iya ka" aku mencoba tersenyum di depan erika dan yoga.
Mataku terasa panas, ketika melihat yoga, aku berlari ke arah yoga, memeluknya membenamkan wajahku di pundaknya, aku ingin menangis sekarang, tapi aku akan menahanya.
"Hentikan ini Dra, abang gak mau kamu jadi gini" yoga menarik tubuhku.
"Kalo gini caranya, kamu yang akan terluka, biar abang yang ngalah Dra"
"Gak bang, aku gak ngalah untuk abang, aku juga gak mau abang ngalah untuk aku, sekarang abang cari calvin"
"DRA"
"Jangan bentak aku bang, di bandingkan aku sekarang ini, abang jauh lebih menderita kan, dan abang bisa menahan 2 tahun ini, kenapa aku tidak bang, pada akhirnya semua keputusan calvin, memilihku atau abang, sekarang aku hanya memberikan abang kesempatan yang sama, sekarang abang cari dia"
Dalam keadaan seperti ini, aku masih bisa mendorong yoga ke dalam mobil, aku harus memastikan yoga menyusul calvin.
Walaupun yoga tidak menyukai rencana ini, aku tetap memaksanya, dan terus memaksanya.
Mobil hitam itu melintasiku, pergi semakin jauh membawa yoga. Aku diikuti erika masuk ke dalam taksi tadi.
"Cowok bodoh" Itu kata yang aku dengar dari erika di dalam taksi ini. Aku memandangi lampu-lampu yang menghiasi jalan dan gedung-gedung tinggi sepanjang jalan ini, mencoba memikirikan hal lain selain calvin, dan aku tetap tidak bisa.
"Rendra bodoh, terlalu baik lu nusuk diri lu lagi buat orang lain, ngorbanin diri lu lagi, nanam bom waktu di badan lu"
Aku hanya tersandar dan tidak membalas perkataan erika, karna aku merasa apa yang dikatakanya benar.
"Setelah ini lu ngapain lagi dra, kenapa gak terjun ke jurang aja"
"Dra"
"Plaaak" erika memukul belakang kepalaku.
"Kalo gue ngomong jawab Dra, lu bilang ini rencana lu kan, sekarang renananya udah berjalan kayak mau lo, siap gak siap lu musti tanggung semua konsekuensinya lah"
Apa yang erika katakan benar, apa yang terjadi di hari ini, apa yang akan terjadi kedepanya aku harus menyiapkan diriku.
"Iya Ka, ini baru tahap awal"
"Habis ini gimana?"
Erika menatap kasihan ke arahku, dan merangkul tubuhku.
"Gue ngerti Dra, tell me when your ready Dra"
_______________
maaf gak bs bls koment nya kmaren
gpp tetap ssmangat ya,,,
maaf baru bisa nyundul ehehe haha @Ricky89
@pokemon cepet bgt end ceritanya kalo kangker..
@erickhidayat makasih om bro...
O
P
B
G
T,,,,,,,,,,,,.............. ayang @Ricky89 kemana aja? (
@adam08 setuju kata raisa juga mereka "terjebak nostalgia"
udah mulai terlihat konfliknya n semakin bikin gue penasaran lagi ama endingnya...pokokx top markotop dah....
semoga........................