It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pantes calvin kabur waktu jumpa rendra :P
yg agak @bingung yoga teman sekolah calvin....rendra seumuran/ dibawah rendra sedang yoga kakak rendra....jadi mana yg lebih tua....
Si calvin ama rendra seumuran, yoga itu sepupu rendra, tp rendra udah anggap kakak sendiri,
Gitu deh.
dan gue ngakak baca yg ini... Hha )
@ricky89.. lu mh ada2 ja deh bro, sjk kpn calvin jatuh cinta sm rini?? Hhihi.. )
peace ah..
eniwei..part 3 ini ceritanya semakin mendalam (laut kale, mendalam) n semakin menegangkan juga...n tentu saja gue semakin penasaran bagaimana endingnya nanti...sooo, jangan kelamaan nulis endingnya...UNDERSTOOD?
MAAF Tarik kalian om bro @erickhidayat bro @diarlied bro @greenbubles @kimo_chie @andhi90 @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy @boyzfath @2mocin @bintang69 @ardi_cukup @hikaru @congcong @pokemon @kim_kei @syeoull mb @vbear @caetsith @galihsetya14 @el_crush @joenior68 @the_angel_of_hell @obay @Rez1 @brownice @arifinselalusial @chasper @003xing @kim leonard @tyo_ary @meong_meong @gaylovski @treezz @ahmadjegeg @farizpratama7 @bintang96 @difer @karena dan READER/PEMBACA LAIN/
HAPPY READ I HOPE ^^
________________________________________________________________________
RENDRA POV
____________
"Kalian dari mana?"
"Ngobrol lah, Calvin teman lama abang dek" jawab Yoga
Calvin sedikit terlihat gelisah sejak awal kedatangan Yoga, apa yang terjadi dengan mereka, selama aku mengenal Yoga sebelum keberangkatan ke Malaysia 2 tahun lalu, Yoga tidak pernah menyebutkan Calvin sedikitpun, bahkan saat aku mngunjunginya ke Malaysia pun Yoga tidak pernah menyebut nama Calvin, biarlah, aku tidak ingin berfikiran macam-macam, aku mengenal Calvin, jika dia menganggap hal ini perlu diceritakan, dia pasti akan menceritakanya padaku. Lagi pula ini bukan saatnya untuk berfikan buruk, ini saatnya aku menikmati hidupku bersama Calvin, akan banyak hal menyenangkan yag aku akan lakukan denganya, dan kedatangan Yoga juga membuatku sangat senang, walaupun kami tidak ada hubungan darah langsung, tapi dia sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri.
"Dra, aku balik dulu yah, udah hampir malam, kamu istirahat yah, biar bisa cepat masuk" "Give me a hug"
Calvin menatap ku, dan mengarahkan padanganya ke Yoga,
"Ah, bye vin" aku melambaikan tangan ke arah Calvin.
Kami tidak berdua diruangan ini, ada Yoga disini, akan sedikit memalukan, saling berpelukan di depan orang lain.
"Nginap dimana bang"
"Di rumah kamu lah, dimana lagi"
Aku hanya tersenyum usil, sampai lupa, selama ini Yoga memang tinggal di rumah orangtuaku. Yoga juga seorang dokter sekarang, akan jadi hal yang menyenangkan jika bisa di rawat Yoga, artinya aku bisa cepat keluar dari rumah sakit ini dan di rawat di rumah.
"Kenapa tersenyum"
"Hihi"
"Abang gak akan ngerawat kamu dra, perawatan disini lebih intensif"
Yoga bisa menebak apa yang aku pikirkan. Aku hanya menunjukan raut cemberut ketika Yoga tertawa.
"Bisa kamu sakit yah, baru tau. Hey, Calvin siapa kamu sih dra"
"Pacar" jawabku singkat
"Ayolah, abang mengenalmu dengan baik, kamu itu sangat, yah, normal" "Entahlah bang, aku rasa, aku benar menyukainya, gak salah kan"
Aku menceritakan semua hal yang terjadi, tulisan, project tujuh hari, Calvin, dan Yoga hanya mengacak rambutku lalu tersenyum.
"Kamu itu gak boleh seperti abang dra"
"Abang masih ... "
"Yah, tidak akan mudah merubah orientasi seseorang"
"Tapi aku beneran suka sama Calvin bang"
Yoga tidak memberikan penjelasan apapun, dan apapun yang iya katakan aku tidak akan terpengaruh. Aku sudah mengetahui jika Yoga juga menyukai laki-laki dan selama ini hanya satu orang yang ia cintai, walaupun sampai sekarang Yoga tidak pernah menyebutkan sebuah nama, dan sampai sekarang pun dia masih mencintai laki-laki itu, Yoga pernah mengatakan, hanya ada satu orang pria yang menempati hatinya, dan selamanya akan seperti itu, siapapun orangnya, dia laki-laki yang beruntung bisa dicintai Yoga. Yoga yang kukenal sebagai pria yang paling baik, jujur, dan memiliki paras yang lebih menarik di bandingkan aku, dan aku akui itu.
Setelah hampir satu tahun tidak bertemu pun penampilanya masih tidak berubah, pembawaanya yang tenang, kacamata dan rambut rapi tetapi tetap stylish sangat cocok dengan wajahnya yang oval, selalu menggunakan pakaian yang rapi, bahkan aku sempat iri dengan warna kulitnya yang kecoklatan. Yah, aku adalah fans Yoga dan aku bersyukur menjadi sepupu nya.
***
"Abang lu yang ganteng itu kemana dra"
"Paling molor di rumah"
"Kenalin gue yah"
"Jangan terlalu berharap yah, dia itu gak suka cewek"
"Maksud lu?"
Hari ini akhirnya setelah 3 hari dirawat setelah hari ke 6 di project playful couple itu, aku bisa kembali ke rumah, Home sweet home, gak ada tempat yang lebih baik dari rumah, dan gak ada tempat yang lebih buruk dari rumah sakit. Selamat tinggal, ruangan putih, kasur yang tidak empuk, lampu yang terlalu terang, aroma obat yang menyengat dan baju pasien berwarna biru yang tidak pernah aku kenakan lagi.
"Udah siap" kata Calvin
"kita mampir mall dulu yah"
"Hmmmmm" Calvin menaikan alisnya
"Please"
"Lu gak sadar Dra, lu baru sembuh"
"Udah lebih seminggu ka, gue gak ke sana"
"Terserah lu deh, gak ikutan gue"
"Yay" aku bersorak.
Calvin masih tidak mengizinkanku menyetir sendiri, aku mendapatkan tatapan sinis dari Erika sepanjang jalan, karena dia yang menyetir, aku tidak akan membiarkan Calvin yang menyetir setelah mengantarkanku pulang kemungkinan dia akan menggunakan taksi atau kendaraan umum untuk pulang, dan aku tidak akan membiarkanya.
"Gue BUKAN SUPIR kalian, jadi kenapa kalian bedua duduk di belakang"
Setelah berdebat panjang dengan Erika, Calvin memilih mengah mengantikan Erika, dan aku duduk tepat di sampingnya sedang Erika duduk di jok belakang. Mungkin karena ini jam ramai pengunjung, kami sedikit kesulitan mencari parkir.
"Kita makan dulu" kataku
"TIDAK" jawaban kompak Calvin dan Erika.
"Disini kebanyakan hanya junk food, dan gue ngerti selera elu dra, langsung cari benda yang lu pengen, abis itu kita pulang"
"Viiiin" aku memanggil manja Calvin.
"Maaf Dra, kali ini aku setuju dengan Erika"
"Udah gak sayang lagi vin"
"Sayang dan kesehatan kamu hal yang berbeda"
Aku hanya cemberut, dan berjalan sendiri naik ke lantai 3 mall itu, yang aku dengar hanya tawa kecil Calvin dan Erika, dari belakang.
Walaupun terkadang bagian perutku masih berasa sakit dan nyeri, tidak mengurungkan niatku untuk berkeliling di mall ini, satu persatu toko yang menjual baju aku masuki, aku sengaja mencari baju, ini hari pertama untuku keluar dari rumah sakit dan jadi pertama aku mengenggam tangan calivin setelah kami berdua mengutarakan isi hati kami berdua, aku tau apa yang di rasakanya, dan dia mengeri apa yang aku rasakan, walaupun dia masih mengatakan aku terburu-buru dengan apa yang aku rasakan. Aku sadari tidak ada yang instant dalam hal perasaan, tapi jika seseorang sudah menemukan sosok yang bisa mengisi kekosongan hatinya, 1 tahun, 1 bulan, bahkan 1 hari hal itu mungkin saja terjadi, perasaan itu bukan hal yang bisa di rencanakan semua terjadi tiba-tiba.
"Bagus" aku mengambil salah satu t-shirt berkerah motif garis-garis vertikal.
"Mbak ada lagi yang seperti ini, warna berbeda"
"Ini mas" karyawan toko di mall itu memeberikan baju dengan motif yang sama.
Aku memilih warna kuning dengan motif garis berwarna hitam, dan satu lagi akan kubErikan kepada Calvin, berwarna biru dengan motif warna yang sama. "Baju couple" aku tersenyum membayangkanya.
"Ini" aku memberikan baju itu ke Calvin yang menunggu di luar toko.
"Apa ini dra?"
"Buka aja"
Calvin membuka bungkusan yang berisi baju itu.
"Jeng jeng, kita kompakan bajunya"
Calvin tersenyum, dan aku masih terpesona dengan senyumanya.
"Buat gue" Erika menadahkan tanganya.
"Ini" "Permen, permen, sakit jiwa lu dra, Calvin lu beliin baju, gue ini"
"Kan dari toko yang sama" aku tersenyum jahil
"Sisa belanja elu ini namanya"
"Gak gue ambil gratis tadi"
"RENDRA"
Aku tertawa, menarik dan mengenggam tangan Calvin berlari besamaku menjauh dari Erika yang sedang kesal.
Gimana kabarnya om??
@kimo_chie makasih makasih hihi
@andhi90 baek jeunk haha... lama gak kontakan yak.. gw lg masuk masa hibernasi di beberapa sosmed.. kabar lu gimana
@erickhidayat percaya kok om bro... ayooh om bro. buat versi om bro.. tp lg nungguin translate nya siam 2 om bro
part 4 is on bro. reality gw jauh dr harapan. hahaha... well makasi buat mampir disini terus yaw.. meet u on path #udahlamaHiatus