It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
apalagi ditambah dengan , aku duduk di samping louis membuat jantungku berdebar kencang seperti genderang yang hendak perang.
Ku pandangi wajah louis ,
dalam-dalam ,
membuat hatiku menjadi sangat nyaman.
Namun saat aku keasikan memandangi wajahnya . Louis menatapku , hingga terjadilah aksi saling pandang memandang.
Tatapan matanya yang tajam , seperti elang itu , membuat aku hanyut dan terlena dengan sosok dirinya .
Karna ketahuan memandanginya , wajahku kini memerah seperti kepiting rebus , dengan kikuk aku palingkan wajahku menatap ke arah lain.
Namun seutas senyum simpul tersungging di bibirnya yang seksi itu , membuat detak jantungku kian bertambah cepat.
Namun senyum itu hilang dan kembali dengan tatapan dinginnya .
Membuat aku semakin penasaran
akan dirinya.
Beberapa saat kecanggungan berhasil menguasai kami berdua namun . Semua perlahan mencair dengan suara pak arnold .
'' baiklah anak-anak , karna libur semester kenaikan kelas kemarin , akhirnya tepat hari ini , hari pertama kelas musik akan di mulai , maka untuk itu bapak akan mengetes kalian satu persatu, sampai dimana bakat yang kalian miliki '' terang pak arnold panjang lebar.
'' Maka untuk itu , silakan kalian pilih lagu , dan pilih mana alat musik yang akan kalian gunakan .
Karna sebentar lagi sekolah kita akan mengikuti lomba bergengsi nasional se indonesia . '' kata pak arnold dengan semangat .
''Maka untuk itu , bapak akan pilih . 2 orang yang akan mewakili sekolah ini nantinya. ''
tutur pak arnold lagi.
Kelas mulai gaduh , masing - masing sibuk mencari lagu yang akan mereka bawakan.
Kini waktu 15 menit yang di berikan oleh pak arnold telah habis.
Satu persatu siswa , menunjukan bakat terbaik mereka , dengan menggunakan alat musik yang mereka pilih.
Kini giliran louis. Ku pandangi wajahnya . Dengan santai iya berjalan menuju ke atas podium , yang terdapat micrfon di depannya. dengan menenteng sebuah biola. Louis pun memainkan biola tersebut , Saat ia berada di tengah podium dan semua mata tertuju padanya. Lalu jari-jemarinya mulai bergerak lincah pada tuts-tuts di depannya. Ia mempermainkan perasaaan penonton lewat jari-jarinya itu. Semua siswa-siswi terbius, berdecak kagum dan gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan saat ia menekan tuts terakhir .
Karna kelas musik tersambung , dengan speaker ke kelas-kelas .
sehingga suara dari ruangan tes dapat terdengar kekelas. Sehingga di luar kelas musik di penuhi oleh anak-anak yang ingin melihat pertunjukan dari louis.
Termaksud diriku yang hanyut dalam permainan biolanya.
apalagi ditambah dengan , aku duduk di samping louis membuat jantungku berdebar kencang seperti genderang yang hendak perang.
Ku pandangi wajah louis ,
dalam-dalam ,
membuat hatiku menjadi sangat nyaman.
Namun saat aku keasikan memandangi wajahnya . Louis menatapku , hingga terjadilah aksi saling pandang memandang.
Tatapan matanya yang tajam , seperti elang itu , membuat aku hanyut dan terlena dengan sosok dirinya .
Karna ketahuan memandanginya , wajahku kini memerah seperti kepiting rebus , dengan kikuk aku palingkan wajahku menatap ke arah lain.
Namun seutas senyum simpul tersungging di bibirnya yang seksi itu , membuat detak jantungku kian bertambah cepat.
Namun senyum itu hilang dan kembali dengan tatapan dinginnya .
Membuat aku semakin penasaran
akan dirinya.
Beberapa saat kecanggungan berhasil menguasai kami berdua namun . Semua perlahan mencair dengan suara pak arnold .
'' baiklah anak-anak , karna libur semester kenaikan kelas kemarin , akhirnya tepat hari ini , hari pertama kelas musik akan di mulai , maka untuk itu bapak akan mengetes kalian satu persatu, sampai dimana bakat yang kalian miliki '' terang pak arnold panjang lebar.
'' Maka untuk itu , silakan kalian pilih lagu , dan pilih mana alat musik yang akan kalian gunakan .
Karna sebentar lagi sekolah kita akan mengikuti lomba bergengsi nasional se indonesia . '' kata pak arnold dengan semangat .
''Maka untuk itu , bapak akan pilih . 2 orang yang akan mewakili sekolah ini nantinya. ''
tutur pak arnold lagi.
Kelas mulai gaduh , masing - masing sibuk mencari lagu yang akan mereka bawakan.
Kini waktu 15 menit yang di berikan oleh pak arnold telah habis.
Satu persatu siswa , menunjukan bakat terbaik mereka , dengan menggunakan alat musik yang mereka pilih.
Kini giliran louis. Ku pandangi wajahnya . Dengan santai iya berjalan menuju ke atas podium , yang terdapat micrfon di depannya. dengan menenteng sebuah biola. Louis pun memainkan biola tersebut , Saat ia berada di tengah podium dan semua mata tertuju padanya. Lalu jari-jemarinya mulai bergerak lincah pada tuts-tuts di depannya. Ia mempermainkan perasaaan penonton lewat jari-jarinya itu. Semua siswa-siswi terbius, berdecak kagum dan gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan saat ia menekan tuts terakhir .
Karna kelas musik tersambung , dengan speaker ke kelas-kelas .
sehingga suara dari ruangan tes dapat terdengar kekelas. Sehingga di luar kelas musik di penuhi oleh anak-anak yang ingin melihat pertunjukan dari louis.
Termaksud diriku yang hanyut dalam permainan biolanya.
apalagi ditambah dengan , aku duduk di samping louis membuat jantungku berdebar kencang seperti genderang yang hendak perang.
Ku pandangi wajah louis ,
dalam-dalam ,
membuat hatiku menjadi sangat nyaman.
Namun saat aku keasikan memandangi wajahnya . Louis menatapku , hingga terjadilah aksi saling pandang memandang.
Tatapan matanya yang tajam , seperti elang itu , membuat aku hanyut dan terlena dengan sosok dirinya .
Karna ketahuan memandanginya , wajahku kini memerah seperti kepiting rebus , dengan kikuk aku palingkan wajahku menatap ke arah lain.
Namun seutas senyum simpul tersungging di bibirnya yang seksi itu , membuat detak jantungku kian bertambah cepat.
Namun senyum itu hilang dan kembali dengan tatapan dinginnya .
Membuat aku semakin penasaran
akan dirinya.
Beberapa saat kecanggungan berhasil menguasai kami berdua namun . Semua perlahan mencair dengan suara pak arnold .
'' baiklah anak-anak , karna libur semester kenaikan kelas kemarin , akhirnya tepat hari ini , hari pertama kelas musik akan di mulai , maka untuk itu bapak akan mengetes kalian satu persatu, sampai dimana bakat yang kalian miliki '' terang pak arnold panjang lebar.
'' Maka untuk itu , silakan kalian pilih lagu , dan pilih mana alat musik yang akan kalian gunakan .
Karna sebentar lagi sekolah kita akan mengikuti lomba bergengsi nasional se indonesia . '' kata pak arnold dengan semangat .
''Maka untuk itu , bapak akan pilih . 2 orang yang akan mewakili sekolah ini nantinya. ''
tutur pak arnold lagi.
Kelas mulai gaduh , masing - masing sibuk mencari lagu yang akan mereka bawakan.
Kini waktu 15 menit yang di berikan oleh pak arnold telah habis.
Satu persatu siswa , menunjukan bakat terbaik mereka , dengan menggunakan alat musik yang mereka pilih.
Kini giliran louis. Ku pandangi wajahnya . Dengan santai iya berjalan menuju ke atas podium , yang terdapat micrfon di depannya. dengan menenteng sebuah biola. Louis pun memainkan biola tersebut , Saat ia berada di tengah podium dan semua mata tertuju padanya. Lalu jari-jemarinya mulai bergerak lincah pada tuts-tuts di depannya. Ia mempermainkan perasaaan penonton lewat jari-jarinya itu. Semua siswa-siswi terbius, berdecak kagum dan gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan saat ia menekan tuts terakhir .
Karna kelas musik tersambung , dengan speaker ke kelas-kelas .
sehingga suara dari ruangan tes dapat terdengar kekelas. Sehingga di luar kelas musik di penuhi oleh anak-anak yang ingin melihat pertunjukan dari louis.
Termaksud diriku yang hanyut dalam permainan biolanya.
Gara - gara jaringan yang lalo abis...!!
Sampai postingnya dobel-dobel maaf ya...!!!!
Bukan kemauan ane tapi jaringanya yang mau...!!!
Makin penasaran nih..lanjut
Aku sengaja , bangun agak siang.
Karena seperti biasanya , di hari sabtu. Di mana mata pelajaran hanya berupa eskul saja .
Karna kamarku berada di lantai dua, Dengan malas aku berjalan menuruni tangga.
Setelah sarapan pagi selesai . Aku segera pergi ke sekolah dengan motor kesayanganku.
*******
saat aku akan memasuki ruangan kelas,
aku berpapasan dengan dia.
Cowok yang slalu membuat jantungku berdetak kencang saat bertemu denganya.
Aku menatapnya tajam .
dan dia tersenyum kikuk ke arahku.
namun karena aku takut , dengan perasaanku yang begitu senang bertemu dengannya .
Aku segera membuang muka dan berjalan terus , tampa menghiraukanya.
Aku tau , mungkin nanda kecewa dengan sifatku , yang dingin denganya.
Namun itu semua aku lakukan karna aku begitu mencintainya.
Sungguh....!!!
aku begitu mencintainya.
Walaupun hanya cinta pada pandangan pertama . Tapi aku yakin akan perasaanku kepadanya.
Namun karna takut
mengatakannya sehingga dengan cara seperti inilah , aku dapat menahan perasaanku .
Karna aku tau cinta ini , cinta yang salah.
Aku menatap punggung nanda yang lambat laun menghilang di balik pintu .
Nanda seperti sedang terburu-buru.
Aku melirik jam tanganku , waktu menunjukan 07:30 . Sebentar lagi kelas musik akan segera di mulai.
Aku berjalan menyusuri koridor , di setiap kelas.
Dengan tujuan satu yaitu
menuju kelas musik.
Yang selama 2 tahun , aku bergabung dengan kelas ini.
Di depan kelas musik,
sudah tampak sepi , mungkin
sudah masuk kedalam .
Aku melihat , seseorang yang aku kenal yah dia nanda .
'' mengapa dia berdiri di tempat itu , kenapa dia tidak masuk , apa mungkin dia malu '' pikirku
sambil berjalan mendekati nanda yang tampak ragu - ragu untuk masuk kedalam kelas.
'' kenapa lo nggak masuk..??? '' tanyaku , sehingga iya kaget dengan keberadaanku tepat di belakangnya.
''Ehh.....aaaanu... '' kata nanda
dengan kikuk ,
sebelum nanda menyelesaikan
Perkataanya.
aku sudah memegang tangannya yang halus .
Dan menarik tanganya masuk ke dalam ruangan kelas.
Semua mata tertuju ke arahku dan nanda namun aku dengan cueknya, tampa sadar aku masih memegang tangannya . Dan duduk di kursi paling belakang denganya.
Aku menatapnya , namun iya hanya menunduk , mungkin malu karna di perhatikan oleh , semua yang ada di ruangan ini.
Aku tersenyum ,namun segera aku membuang muka karna nanda menatap ke arahku.
Membuat aku salting tapi masih dapat ku kontrol.
***
hari ini pak arnold , guru kelas musik ini memberikan tes , untuk mengetahui bakat yang di miliki oleh anak didiknya.
Aku penasaran dengan dengan bakat yang di miliki oleh nanda.
Satu persatu siswa melalui tes itu , hingga kini giliranku untuk maju.
Dengan percaya diri.
aku berjalan ke podium . Dan Mengambil biola , Alat musik yang slalu menemaniku.
Dan mulai memainkanya .
Musik klasik yang ku mainkan kini telah terdengar memenuhi ruangan .
Dengan penuh penjiwaan . Hingga suara tepuk tangan yang mengakhiri permainan biolaku .
Ku lirik ke arah nanda , iya tersenyum takjub dengan permainan biolaku.
Aku kembali ke tempat duduku di samping nanda.
'' wah hebat yah ka louis , pandai sekali memainkan biola itu dengan penuh penjiwaan.'' kata nanda padaku .
''Ah biasa ajja ko' ...!! '' kataku sambil tersenyum kearahnya.
***
kini giliran nanda yang di panggil untuk menunjukan bakatnya.
Ku lirik nanda , masih tampak kikuk .
namun dengan malu - malu iya berdiri dan berjalan ke podium dan duduk menghadapi piano.
Denting-denting mulai berbunyi saat jemarinya merayap di atas tuts-tuts hitam putih itu.
Nanda mulai bernyanyi sambim memainkan piano dengan luetnya.
Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home
Mmmmmmmm
May be surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know
And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you
Each one a line or two
“I’m fine baby, how are you?”
Well I would send them but I know that it’s just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that
Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky, I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home
Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home
And I feel just like I’m living someone else’s life
It’s like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
’Cause this was not your dream
But you always believed in me
Another winter day has come
And gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home
And I’m surrounded by
A million people I
Still feel all alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know
Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
Let me go home
It will all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home
Semua telinga seakan tenggelam dengan kemerduan suara nanda , yang meresapi lagu tersebut.
Aku takjub dengan suara yang dapat menggetarkan seluruh hati setiap yang mendengarnya
Aku sengaja , bangun agak siang.
Karena seperti biasanya , di hari sabtu. Di mana mata pelajaran hanya berupa eskul saja .
Karna kamarku berada di lantai dua, Dengan malas aku berjalan menuruni tangga.
Setelah sarapan pagi selesai . Aku segera pergi ke sekolah dengan motor kesayanganku.
*******
saat aku akan memasuki ruangan kelas,
aku berpapasan dengan dia.
Cowok yang slalu membuat jantungku berdetak kencang saat bertemu denganya.
Aku menatapnya tajam .
dan dia tersenyum kikuk ke arahku.
namun karena aku takut , dengan perasaanku yang begitu senang bertemu dengannya .
Aku segera membuang muka dan berjalan terus , tampa menghiraukanya.
Aku tau , mungkin nanda kecewa dengan sifatku , yang dingin denganya.
Namun itu semua aku lakukan karna aku begitu mencintainya.
Sungguh....!!!
aku begitu mencintainya.
Walaupun hanya cinta pada pandangan pertama . Tapi aku yakin akan perasaanku kepadanya.
Namun karna takut
mengatakannya sehingga dengan cara seperti inilah , aku dapat menahan perasaanku .
Karna aku tau cinta ini , cinta yang salah.
Aku menatap punggung nanda yang lambat laun menghilang di balik pintu .
Nanda seperti sedang terburu-buru.
Aku melirik jam tanganku , waktu menunjukan 07:30 . Sebentar lagi kelas musik akan segera di mulai.
Aku berjalan menyusuri koridor , di setiap kelas.
Dengan tujuan satu yaitu
menuju kelas musik.
Yang selama 2 tahun , aku bergabung dengan kelas ini.
Di depan kelas musik,
sudah tampak sepi , mungkin
sudah masuk kedalam .
Aku melihat , seseorang yang aku kenal yah dia nanda .
'' mengapa dia berdiri di tempat itu , kenapa dia tidak masuk , apa mungkin dia malu '' pikirku
sambil berjalan mendekati nanda yang tampak ragu - ragu untuk masuk kedalam kelas.
'' kenapa lo nggak masuk..??? '' tanyaku , sehingga iya kaget dengan keberadaanku tepat di belakangnya.
''Ehh.....aaaanu... '' kata nanda
dengan kikuk ,
sebelum nanda menyelesaikan
Perkataanya.
aku sudah memegang tangannya yang halus .
Dan menarik tanganya masuk ke dalam ruangan kelas.
Semua mata tertuju ke arahku dan nanda namun aku dengan cueknya, tampa sadar aku masih memegang tangannya . Dan duduk di kursi paling belakang denganya.
Aku menatapnya , namun iya hanya menunduk , mungkin malu karna di perhatikan oleh , semua yang ada di ruangan ini.
Aku tersenyum ,namun segera aku membuang muka karna nanda menatap ke arahku.
Membuat aku salting tapi masih dapat ku kontrol.
***
hari ini pak arnold , guru kelas musik ini memberikan tes , untuk mengetahui bakat yang di miliki oleh anak didiknya.
Aku penasaran dengan dengan bakat yang di miliki oleh nanda.
Satu persatu siswa melalui tes itu , hingga kini giliranku untuk maju.
Dengan percaya diri.
aku berjalan ke podium . Dan Mengambil biola , Alat musik yang slalu menemaniku.
Dan mulai memainkanya .
Musik klasik yang ku mainkan kini telah terdengar memenuhi ruangan .
Dengan penuh penjiwaan . Hingga suara tepuk tangan yang mengakhiri permainan biolaku .
Ku lirik ke arah nanda , iya tersenyum takjub dengan permainan biolaku.
Aku kembali ke tempat duduku di samping nanda.
'' wah hebat yah ka louis , pandai sekali memainkan biola itu dengan penuh penjiwaan.'' kata nanda padaku .
''Ah biasa ajja ko' ...!! '' kataku sambil tersenyum kearahnya.
***
kini giliran nanda yang di panggil untuk menunjukan bakatnya.
Ku lirik nanda , masih tampak kikuk .
namun dengan malu - malu iya berdiri dan berjalan ke podium dan duduk menghadapi piano.
Denting-denting mulai berbunyi saat jemarinya merayap di atas tuts-tuts hitam putih itu.
Nanda mulai bernyanyi sambim memainkan piano dengan luetnya.
Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home
Mmmmmmmm
May be surrounded by
A million people I
Still feel all alone
I just wanna go home
Oh, I miss you, you know
And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you
Each one a line or two
“I’m fine baby, how are you?”
Well I would send them but I know that it’s just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that
Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky, I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home
Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home
And I feel just like I’m living someone else’s life
It’s like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
’Cause this was not your dream
But you always believed in me
Another winter day has come
And gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home
And I’m surrounded by
A million people I
Still feel all alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know
Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
Let me go home
It will all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home
Semua telinga seakan tenggelam dengan kemerduan suara nanda , yang meresapi lagu tersebut.
Aku takjub dengan suara yang dapat menggetarkan seluruh hati setiap yang mendengarnya
setelah penampilan ka louis yang begitu membuatku takjub ,
kini giliranku di panggil , dengan kikuk . Antara malu dan takut .
Aku berjalan ke arah podium dan duduk menghadapi sebuah piano.
Perlahan-lahan jari - jariku telah merayap di atas tuts-tuts hitam putih . Perlahan -lahan suara dentingan nada dari lagu ciptaan michael bouble '' home ''
yang sengaja aku persiapkan sejak 30 nenit yang lalu.
Aku terus bernyanyi
Dengan penuh penghayatan pada lagu tersebut .
Hingga lagu tersebut selesai ku bawahkan
Ku edarkan pandanganku kearah siswa-siswi yang ada di ruangan ini . Masih bergeming tak ada suara sedikitpun . Hanya dari arah luar kelas yang tampak ribut , karna di penuhi siswa-siswa yang ingin melihat aktifitas apa yang terjadi di dalam ruangan itu .
Kini tampak lebih banyak dari siswa-siswi yang tadi ada di luar kelas.
'' apa karna aku ya...???'' kataku dalam hati , dan tertawa dengan kekonyolanku.
Lambat laun suara kelas telah di penuhi dengan tepuk tangan .
Aku hanya menunduk malu akan reaksi yang sangat berlebihan menurutku.
'' Wah nak louis , kini kau punya saingan di kelas ini '' kata pak arnold dengan senyum bangga.
Ku pandangi louis , dan ia membalas pandanganku dan tersenyum sangat manis.
Aku tak tau dengan arti senyum itu , sehingga membuatku seperti melayang ke langit ketuju.
Aku berjalan meninggalkan podium dan duduk di samping louis.
'' Suara lo bagus...!! '' puji louis.
Aku hanya tersenyum kikuk , antara malu dengan bangga karna di sanjung , oleh cowok yang slalu membuatku larut dalam pandangan matanya yang tajam itu.
Setelah itu kini pengumuman siapa 2 orang yang akan mewakili sekolah untuk mengikuti lomba yang akan di adakan di bali nantinya.
Aku dan louis terpilih sebagai perwakilan sekolah dalam lomba musik , yang akan di adakan di bali.
Setelah 6 jam berada di sekolah, kini tiba waktunya pulang.
Karna memang sudah waktunya untuk pulang . Hehehhehe
ku langkahkan kakiku , meninggalkan gerbang sekolah denagan gembira. Namun cuaca saat ini tidak segembira diriku karna awan mendung menutupi matahari.
Ku percepat langkah kakiku.
Suara motor mendekat ke arahku ,
'' siapa orang itu..??? '' gumamku
dan menyipitkan mata untuk mengetahui siapa dia.
Cowok itu membuka helmnya.
Ternyata louis.
''Cepat lo naik , keburu hujan...!!! ''
perintah louis, dengan dingin.
''Tapi..???? '' kataku ragu .
Belum sempat aku menuruskan perkataanku . Louis sudah menarik tanganku, mau ngak mau aku harus mau heheheheh.
Kapan lagi ada kesempatan kaya' gini . Hehehehhe ngerrs otakku.
Aku menaiki motornya , kemudian
motor itu melaju perlahan- lahan .
''Pegangan yang kuat..!!! '' kata louis setengah teriak .
Aku tampak ragu , namun tangan louis menarik tanganku untuk di lingkarkan di perutnya . Yang rata
Itu.
Kini jantungku berpacu lebih kencang seperti motor louis yang semakin melaju kencang.
Ku eratkan pelukanku di perutnya.
Bukan karna modus ya....??
Tapi karna aku takut mati dengan tragis Di jalanan.
Tapi tak dapat kupungkiri bahwa pada dasarnya aku mau dan senang bisa memeluk louis heheheh.
Kini butiran-butiran hujan berjatuhan dengan derasnya.
Aku yakin bajuku tak selamat , karna akan basah.
Aku lihat jalur ke rumahku berbeda . Aku pun membuka percakapan.
''Emangnya kita mau kemana sih ka...??? '' tanyaku dengan suara bergetar karna gugup.
'' lo ke rumah gue dulu , klo ujan udah redahan baru gue antar lo pulang ''kata louis setengah teriak.
''Tappii...ka...??? '' kataku lemah.
''Udah lo nggak usah bawel , klo lo sakit gimana..!?? '' kata louis dengan suara tegas .
Aku langsung terdiam , tak tau harus ngomong apa lagi.
Kini motor itu berhenti di sebuah. rumah Mewah berbentuk modern.
Dengan cat warna minimalis dengan halaman sekitar rumah.
'' aku terkesima dengan rumah ini ,sampai-sampai aku tak sadar bahwa tanganku masih melingkat di perutnya denga erat . Hingga suara mengagetkanku dari lamunan.
'' Sampai kapan lo mau peluk gue kaya' gini terus '' kata louis dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Membuat diriku salah tingkah , dan bergegas turun dari motor besar miliknya.
Louis menarik tanganku , mengajaku masuk kedalam rumah yang kaya' istana itu.
Dengan kikuk aku berjalan di belakang louis yang masih memegang tanganku erat.
Aku terkesima lagi dengan barang - barang mewah yang ada dalam rumah tersebut.
Belum habis dari rasa kagumku.
Louis menarik tanganku membawaku ke kamarnya...???
'' Mau apa yah di kamarr...!!! ''
Hua... Pikiranku mulai nakal.
***********
Lanjuttt
ntar aq cipok hahahahaha
nanda nya modus, padahal kan dia bisa pegangan di belakang jok
@galau_er : makasih buat masukanya. Ntar di koreksi lagi.
Ceritanya, biar kesannya nggak keburu-buru. Dan terlalu cepat .
@galau_er : makasih buat masukanya. Ntar di koreksi lagi.
Ceritanya, biar kesannya nggak keburu-buru. Dan terlalu cepat .