BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

- Velvet on The Suite - 4rd Floor - Photocopied -

124

Comments

  • Kayaknya bakal ada something ni sama yang baru itu? Okee ditunggu kelanjutannyaaa!!! :*
  • Bintang96 wrote: »
    Kayaknya bakal ada something ni sama yang baru itu? Okee ditunggu kelanjutannyaaa!!! :*

    Yang baru siapa ya? #pasangmukainnocent :)
  • Steve-Rizky jadiannya gimana sih? kok kepo saya jadinya~ ;))
  • setuju bgt sama @Tsu_no_YanYan ;)) pesen part. cerita jadiannya steve dan rizky dong bro @kyiskoiwai
  • edited October 2013
    Steve-Rizky jadiannya gimana sih? kok kepo saya jadinya~ ;))

    Tenang @Tsu_no_YanYan :) nanti bakal ada flash backnya kok
  • Kim_Kei wrote: »
    setuju bgt sama @Tsu_no_YanYan ;)) pesen part. cerita jadiannya steve dan rizky dong bro @kyiskoiwai

    Oke

    \m/
  • Aseekkk><

    Trus ini updatenya masih lama ya? T-T
  • Aseekkk><

    Trus ini updatenya masih lama ya? T-T

    This week kok :)

  • edited January 2014
    4th Floor - Photocopied - 3rd Person's Point of View - Macklemore & Ryan Lewis ft. Mary Lambert, Same Love -



    January, 3rd 2012


    "Sir, this is the annual report from Coverten Land division for December 2011." Ucap Ky ketika memberikan laporan keuangan bulanan kepada Steve di ruangannya.

    Ruang itu memiliki sebuah meja kerja presidential style besar, membelakangi jendela ceiling to floor dengan latar belakang One Pacific Place SCBD yang megah. Di depannya, berjejer dua buah sofa single seat putih senada dengan lantai marmer putih mengkilap, mengapit side table kayu dengan anggrek putih yang selalu diganti setiap harinya.

    Dan setiap orang yang memasuki ruangan itu akan lebih terpukau lagi dengan lukisan besar di salah satu dinding ruangannya, lukisan pita merah modern yang memiliki sejuta arti bagi Steve.


    Dengan setelan jas hitam yang memperlihatkan bukan hanya sebugar apa tubuh Steve yang sekarang sedang duduk sambil menatap layar komputer di hadapannya, jas itu juga memperlihatkan wibawa seorang pemimpin yang tegas, hingga membuat Ky, sang pegawai baru menjadi salah tingkah.

    "Okay." Steve menegakkan badannya dan langsung menganalisa berkas laporan yang diberikan.

    Ky memperhatikan Steve ketika dirinya membaca berkas laporan yang Ia buat tadi malam dengan perasaan yang berkecamuk di hati. Bukan hanya karena takut telah membuat kesalahan, namun juga karena ada perasaan yang selalu menghinggap hatinya ketika Ia melihat boss perusahaan-nya itu.


    "I like it. You know, for a person that only work for 3 months, you’re beyond my expectation. You’re report is just like a professional job.” Komentar Steve sambil meletakkan berkas ke atas mejanya.

    “Thank you, Sir. But everybody can make an annual report just like me.” Ucap Ky pelan karena sesuatu di hatinya semakin berkecamuk setelah mendengar pujian dari seorang Steve.

    “Aha, and you’re not only smart, but also a humble person. I really like you Ky.” Tambahnya sambil melirik sekilas wajah oval di depannya yang dihiasi five o’clock shadow tipis dan kacamata hitam ber-frame besar, membuat dirinya makin menawan bagi Steve.

    “Thank you, Sir.” Wajah Ky mulai memerah karena lirikan sekilas dari Steve semakin membuat perasaan di hatinya meluap.

    “Okay, I need you to copy the report for tomorrow board meeting.” Steve berdiri dari kursinya. “And can you just call me Steve, just like when we first met at Starbucks?” Sekarang Ia menatap Ky, tepat di matanya.

    Steve dapat melihat wajah Ky yang memerah, dan itu membuat sesuatu di dalam dirinya tersenyum. I’m totally in love, pikirnya.


    “Yes Sir… I mean Steve.” Wajah Ky sudah benar-benar merah hingga Ia mulai menundukkan kepalanya.

    “Thanks for call me Steve and the report.” Ujar Steve tersenyum.

    “You’re welcome S.. Steve.” Balas Ky yang kemudian membuka pintu dan segera keluar dari ruangan.

    Steve kembali duduk ketika pintu sudah tertutup. “I really like you Ky, personaly.” Ia kembali menatap layar di depannya, namun dengan perasaan di hati yang semakin tak terbendung.

    ****


    “What the Fuck!” Teriak Ky ketika sampai di kubikal.

    Perasaan yang Ia pendam terhadap Steve, mungkin merupakan semua perasaan yang dialami seluruh pekerja wanita terhadap atasan pria mereka. Tapi yang Ia rasakan lebih kompleks, bukan hanya karena Ia adalah seorang pegawai berkasta rendah, namun juga kenyataan bahwa mereka sama-sama pria, membuat semua yang Ia rasakan hanya dapat dipendam.

    Walaupun Zara mengetahui hal itu, tetap saja perasaan-nya harus Ia jaga dari orang lain.

    Siapa yang tidak akan terpana dengan Steve Christopher Lance, pengusaha muda yang sukses dengan perusahaan multinational-nya, plus ketampanan seorang pria yang tak dapat dipungkiri dapat membuat seluruh wanita di Jakarta saling bunuh-membunuh demi mendapatkan perhatiaanya.

    Hingga rasa yang dimiliki Ky, pasti tak akan terbalas.


    “What’s wrong Ky?” Tanya Zara yang muncul bagaikan penyihir.

    “Steve flirt me at his room.” Sekarang Ky mengambil posisi duduk dan mulai menyalakan kembali komputer-nya.

    “Congratulation Ky! You know that’s a code for you.”

    “Nah, a code for your ass. He’s kind and easy going person, and that’s what I like from Him. But, He do that to everybody in this office. So keep your nasty fantasy about me and him making love. You got it?” Balas Ky sambil menatap layar yang sekarang menampilkan kembali laporan keuangan divisinya untuk bulan Desember.

    “But that’s pretty hot you know.” Zara berputar-putar di kursinya yang dari tadi Ia bawa.

    “Hot for your pervert mind, Zar!” Tanggan Ky menghentikan perputaran kursi Zara yang menganggu dengan raut wajah yang dibuat kesal.

    “Yeah, it is. So… what’s your reaction?” Tanya Zara yang telah duduk tepat di sebelah layar computer dengan posisi yang akan memikat para pria normal.

    “Nothing.” Jawab Ky sambil menarik kaki Zara yang hanya dibalut short skirt hitam agar kembali duduk di kursi.

    “Blushing, check. Nundukin kepala, check. Suara pelan, check. I know everything about you Ky, even when you didn’t want me to know it. So, checkmate you bitch.” Zara sekarang tertawa sambil kembali memutarkan kursinya layaknya anak kecil.

    “What? Yeah, maybe I’ll do those things if I’m in a nervous mode.”

    “Maybe?” Zara bertanya dengan raut wajah serius sambil mendekat ke telingan Ky.

    “Okay, I’ll do that unconsciously. But that’s fucking my own problem. You got it?” Ky mengklik tombol print yang langsung terkoneksi dengan mesin cetak di photocopy room.

    “Crystal clear Ky.”

    “Good, now let me out. I want to print the report.” Ky bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kubikalnya yang menjadi sempit karena kehadiran Zara.

    “Bye, hope you fuck him in that photocopied room.” Ucap Zara setengah teriak ketika Ky telah keluar dari kubikal. Ky hanya membalas dengan mengacungkan jari tengahnya sambil tersenyum.

    Zara hanya tersenyum diam memperhatikan Ky yang sekarang telah memasuki photocopy room.

    Tersenyum karena Ia telah tahu semua rahasia diantara mereka berdua, antara Ky dan Steve.


    Zara sendiri tahu bahwa sahabatnya, Ky menyukai Steve ketika mereka sedang melakukan sesi terapi-dibaca curhat dalam kamus besar bahasa Indonesia-di rumahnya.

    Sedangkan untuk rahasia Steve yang diam-diam menyukai Ky, Zara mengetahuinya karena Steve sendiri bertanya dan akhirnya bercerita tentang Ky yang saat itu Ia temui di Starbuks.

    Dan Ia merahasiakan semua fakta itu dari mereka berdua. Baik itu Ky ataupun Steve.

    Bukan karena Ia tak ingin melihat mereka bahagia jika saling mengetahui kalau mereka saling jatuh cinta. Zara hanya ingin mereka dapat saling mencitai dengan cara mereka sendiri.

    Terlebih Zara ingin Steve-lah yang menyatakan perasaan-nya kepada Ky, bukan dirinya.

    ****


    Dirrt… Bip… Bip… Bip…

    “Why on earth I can fall in love with my boss.” Ky bergumam pelan seraya mesin didepannya mengeluarkan suara kaku ketika kertas-kertas itu keluar di bagian bawah mesin. “Oh yeah, because I’m gay.” Jawabnya sendiri sambil mengumpulkan lembaran kertas tadi.

    Lembar demi lembar telah Ia arsipkan ketika mulutnya mengeluarkan rintihan kecil. “How pathetic I’m.” Tangan kanan Ky meraih kelopak matanya yang berdenyut menahan air mata. “Why God? Why you gave me this kind of love… a love.” Kepalanya mulai menunduk dan kelopak mataanya semakin berdenyut.

    “Because He want it.”

    Ky langsung memalingkan wajah menuju sumber suara tadi di belakangnya dan langsung tekejut karena ucapan tadi berasal dari Steve yang berdiri di ambang pintu.


    “It’s okay, don’t say I’m sorry.” Ucap Steve seakan menerawang pikiran Ky ketika melihat raut wajah Ky memerah.

    “I know that feelings, when someone that we love or like, can’t return our feelings.”

    Ky tersentak diam mendengar ucapan Steve kepada dirinya, mencoba mengartikan setiap kata yang terucap dan mentafsirkannya.
    “Sor….” Ky kembali mengatupkan mulutnya ketika sadar Ia akan mengucap kata ‘Sorry’.

    “It’s okay.” Steve mendekat ke arah Ky, membuat dirinya semakin malu.

    Malu karena pria yang sekarang ada sampingnya adalah pria yang Ia sukai.


    “You just have to be yourself.” Kedua mata hijau itu sekarang menatap Ky, membuat detup jantungnya semakin cepat.

    “I know, but it’s also killing me.” Tanpa sadar kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Ky.

    “Why it’s killing You Ky?”

    “Cuz… It took my family.” Ia berhenti karena kedua mata-nya mulai memerah dan terasa berat. “And my friends too.” Lanjutnya ketika setetes air turun dari matanya.

    Tanpa peringatan, Steve langsung memeluk Ky.

    Ky hanya terdiam menerima pelukan dari Steve dengan air mata yang mulai mengalir.

    Keduanya tak bersuara.

    Meninggalkan kesunyian di antara mereka.

    ****
  • edited January 2014
    HEIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!! Kangen nulis di Boyz Forum :) Sorry banget buat para forumer yang nunguin kapan VOTS ini dilanjutin :( Seperti alasan sebelumnya I'm fucking busy :( Janji update tiap minggu jadi 3 bulan lebih baru update itupun masih kedikitan buat aku, so I'll try better next time guys :) And keep calm and read my story :)

    colek ah :)

    @Tsu_no_YanYan
    @adinu
    @steve_hendra
    @Dakon_bek
    @FendyAdjie_
    @mamomento
    @Kim_Kei
    @Bintang96
    @Dhika_smg
    @anelofgay
    @adra_84
    @reyputra
    @ananda1
    @arifinselalusial
    @farizpratama7
    @Leehan_Kim
    @Gabriel_Valiant

    @KyisKoiwai - 2014
  • edited January 2014
    -delete-
  • edited January 2014
    -delete-
  • edited January 2014
    -delete-
  • Lupa TS cerita sblumnya, ini tuh Flashback ya?
  • Lupa TS cerita sblumnya, ini tuh Flashback ya?

    Yups, flashback :0 saking lamanya gak di update jadi lupa ya? Tapi ini tuh baru kaya part 1 nya kok, jadi masih ada lanjutannya.

Sign In or Register to comment.