BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Gay Manly VS Gay Sissy

1679111214

Comments

  • aryaloka wrote: »
    Iya masss sexi sexali.

    Kan sekarang udah ada taksonomi tumbuhan dan hewan tuuh.

    Tinggal diperluas aja untuk taksonomi gay.

    setdah bang @indra_hunks... itu dah memenuhi urutannya belum mulai dari kingdom sampe spesies? :D
    Feri82 wrote: »
    @boyorg menurutku (maaf kalau sama dengan reply sebelumnya yang blm kubaca), manly atau sissy itu tidak penting ketika seseorang sudah menerima dirinya sebagai gay.

    Ngaku gay saja sudah banyak dihujat, ngapain masih pecah belah antara gay manly dan gay sissy?

    Lebih baik bersikap apa adanya. Kalau orang bilang kita sissy ya terima saja, memang udah dari sononya kok. Sebaliknya kalau ada orang pengen jadi teman padahal menurut kita dia sissy, ya terima saja sebagai teman. Kalau kita sukanya manly, jangan berhubungan lebih dari sekedar teman dengannya.

    Salam kenal ya....

    setuju sama ini.... sissy atau manly seharusnya bukan jadi halangan bagi seseorang untuk menambah hubungan (pertemanan utamanya). Kalo emang dia lebih prefer yang manly, ya monggo pilih yang manly sebagai lebih dari temen tapi tetep gak menolak gay sissy untuk berteman. Begitupun sebaliknya. Kecuali kalo emang dirasakan temen gay sissy atau manly itu sudah melebihi kewajaran pertemanan, silakan dipikir ulang.

    Btw, mw nanya nih ke bang @boyorg, apa esensi dari pertanyaan gay manly vs gay sissy? :D

    Esensi dari pertanyaan ini adalah tentang bagaimana seorang gay menyukai atau mencintai gay lainnya?Apakah sissiness atau manliness mempengaruhi daya tarik seorang gay?
  • Boyorg wrote: »
    aryaloka wrote: »
    Iya masss sexi sexali.

    Kan sekarang udah ada taksonomi tumbuhan dan hewan tuuh.

    Tinggal diperluas aja untuk taksonomi gay.

    setdah bang @indra_hunks... itu dah memenuhi urutannya belum mulai dari kingdom sampe spesies? :D
    Feri82 wrote: »
    @boyorg menurutku (maaf kalau sama dengan reply sebelumnya yang blm kubaca), manly atau sissy itu tidak penting ketika seseorang sudah menerima dirinya sebagai gay.

    Ngaku gay saja sudah banyak dihujat, ngapain masih pecah belah antara gay manly dan gay sissy?

    Lebih baik bersikap apa adanya. Kalau orang bilang kita sissy ya terima saja, memang udah dari sononya kok. Sebaliknya kalau ada orang pengen jadi teman padahal menurut kita dia sissy, ya terima saja sebagai teman. Kalau kita sukanya manly, jangan berhubungan lebih dari sekedar teman dengannya.

    Salam kenal ya....

    setuju sama ini.... sissy atau manly seharusnya bukan jadi halangan bagi seseorang untuk menambah hubungan (pertemanan utamanya). Kalo emang dia lebih prefer yang manly, ya monggo pilih yang manly sebagai lebih dari temen tapi tetep gak menolak gay sissy untuk berteman. Begitupun sebaliknya. Kecuali kalo emang dirasakan temen gay sissy atau manly itu sudah melebihi kewajaran pertemanan, silakan dipikir ulang.

    Btw, mw nanya nih ke bang @boyorg, apa esensi dari pertanyaan gay manly vs gay sissy? :D

    Esensi dari pertanyaan ini adalah tentang bagaimana seorang gay menyukai atau mencintai gay lainnya?Apakah sissiness atau manliness mempengaruhi daya tarik seorang gay?

    ya bisa jadi mempengaruhi bang. hukumnya alam kan, seseorang akan mencari "karakter" yang sedikit berbeda dengan dirinya. #sotoy
  • klo mau cari yg manly itu janan di sosmed .. cowo manly jarang pake sosmed ^^

    Betul itu... Kalau aku lebih banyak nemu yang manly dari banci. Coba seeing main ke gym atau bengkel... Kalau di sosmed ada manly tapi freesex dia
  • Nanya banyak bgt. Yg jawab juga capek pak. Bantu up aja deh.
  • Kalo eke sih terserah organda mawar bilang apose tentang eke. Eke tinta peduli. Yang penting eke menlik! lelekong sejetong.

    Eke anti bambang sama gayung2 ngondeka tunggal ika. Menlik is a must binggow. Jijay bajay deh liat gayung2 ngondeka tunggal ika tuh. Apalagi yang ngomongnya pake bahasa bencong. Hiiihh ke laut ajah mendingan. Biar metong mereka dimakarena ikan hiu.
  • Cyinnnn itu di depan kita lagi ada kumpulan cowo brondong bermotor pada nangkring, cuss ah kita deketin mereka. Kita lenggak-lenggok depan mereka, siapa tahu mereka terangsang..satu dua tiga , mulaiii

    Aawwwww, lari Cyinnn, mereka pada ngelemparin kita pakai batu...
    RIDE wrote: »
    Kalo eke sih terserah organda mawar bilang apose tentang eke. Eke tinta peduli. Yang penting eke menlik! lelekong sejetong.

    Eke anti bambang sama gayung2 ngondeka tunggal ika. Menlik is a must binggow. Jijay bajay deh liat gayung2 ngondeka tunggal ika tuh. Apalagi yang ngomongnya pake bahasa bencong. Hiiihh ke laut ajah mendingan. Biar metong mereka dimakarena ikan hiu.

  • RIDE wrote: »
    Kalo eke sih terserah organda mawar bilang apose tentang eke. Eke tinta peduli. Yang penting eke menlik! lelekong sejetong.

    Eke anti bambang sama gayung2 ngondeka tunggal ika. Menlik is a must binggow. Jijay bajay deh liat gayung2 ngondeka tunggal ika tuh. Apalagi yang ngomongnya pake bahasa bencong. Hiiihh ke laut ajah mendingan. Biar metong mereka dimakarena ikan hiu.

    Ya amplop cyin. Ngakak sengakak ngakaknya cyin. Cus ah :neutral:
  • Seorang ilmuwan mengklaim bisa memprediksi apakah seorang laki-laki memiliki potensi menyukai sesama jenis dengan hanya melihat DNA mereka.

    images?q=tbn:ANd9GcR3tW-A_TCPDdz_9F8A6_nEEGV8UuZZjiaKJjl-9UltyJ77dwNE9w

    Seorang ilmuwan mengklaim telam menemukan gen gay. Ia mengaku bisa memprediksi apakah seorang laki-laki memiliki potensi menyukai sesama jenis dengan hanya melihat DNA mereka. Dari tes yang dilakukan, ilmuwan tersebut mengakui 70% akurat.

    Dengan membandingkan DNA dari 47 pasangan kembar, Dr Tuck Ngun dari UCLA mengatakan bahwa ia telah mengidentifikasi “tanda epigenetik” di sembilan area dari genom manusia yang sangat terkait dengan homoseksualitas laki-laki. Dari 47 pasang, 37 pasang diidentifikasi sebagai satu hetero dan satu gay, dan 10 pasang keduanya gay.

    “Untuk pengetahuan kita, ini adalah contoh pertama dari model prediktif untuk orientasi seksual berdasarkan penanda molekular,” ujar Dr Ngun, seperti dilansir Metro.co.uk.

    Meski demikian, para ilmuwan Inggris yang lebih skeptis, menganggap penelitian ini belum layak untuk dipublikasikan. “Epigenetik masih tergolong ilmu muda dan meskipun ada potensi besar, sangat sedikit yang diketahui tentang mekanisme yang membentuk lansekap epigenetik seorang individu,” terang Dr Eric Miska, ahli genetika di University of Cambridge.

    Sementara Darren Griffin dari University of Kent, menyebut bahwa klaim Dr Ngun adalah langkah yang berani. “Saya berdebar-debar untuk menunggu artikel lengkap ketika diterbitkan di jurnal,” sergahnya.

    Beberapa aktivis LGBT juga merasa khawatir dengan temuan ini. Mereka takut jika ini disalahgunakan oleh para orangtua homophobic, misalnya, untuk menggugurkan janin “gay” mereka.

    “Setiap upaya untuk mengeksploitasi penelitian ini, untuk tujuan homophobic, pasti gagal,” tambah Griffin. “Homoseksualitas telah ada di setiap individu di setiap era. Ini adalah bagian dari spektrum alami seksualitas manusia.

    *) sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/ilmuwan-klaim-temukan-gen-gay
  • Seru juga kalau dia bisa memprediksi potensi sissy atau banci pada pria?
    tomyang wrote: »
    Seorang ilmuwan mengklaim bisa memprediksi apakah seorang laki-laki memiliki potensi menyukai sesama jenis dengan hanya melihat DNA mereka.

    images?q=tbn:ANd9GcR3tW-A_TCPDdz_9F8A6_nEEGV8UuZZjiaKJjl-9UltyJ77dwNE9w

    Seorang ilmuwan mengklaim telam menemukan gen gay. Ia mengaku bisa memprediksi apakah seorang laki-laki memiliki potensi menyukai sesama jenis dengan hanya melihat DNA mereka. Dari tes yang dilakukan, ilmuwan tersebut mengakui 70% akurat.

    Dengan membandingkan DNA dari 47 pasangan kembar, Dr Tuck Ngun dari UCLA mengatakan bahwa ia telah mengidentifikasi “tanda epigenetik” di sembilan area dari genom manusia yang sangat terkait dengan homoseksualitas laki-laki. Dari 47 pasang, 37 pasang diidentifikasi sebagai satu hetero dan satu gay, dan 10 pasang keduanya gay.

    “Untuk pengetahuan kita, ini adalah contoh pertama dari model prediktif untuk orientasi seksual berdasarkan penanda molekular,” ujar Dr Ngun, seperti dilansir Metro.co.uk.

    Meski demikian, para ilmuwan Inggris yang lebih skeptis, menganggap penelitian ini belum layak untuk dipublikasikan. “Epigenetik masih tergolong ilmu muda dan meskipun ada potensi besar, sangat sedikit yang diketahui tentang mekanisme yang membentuk lansekap epigenetik seorang individu,” terang Dr Eric Miska, ahli genetika di University of Cambridge.

    Sementara Darren Griffin dari University of Kent, menyebut bahwa klaim Dr Ngun adalah langkah yang berani. “Saya berdebar-debar untuk menunggu artikel lengkap ketika diterbitkan di jurnal,” sergahnya.

    Beberapa aktivis LGBT juga merasa khawatir dengan temuan ini. Mereka takut jika ini disalahgunakan oleh para orangtua homophobic, misalnya, untuk menggugurkan janin “gay” mereka.

    “Setiap upaya untuk mengeksploitasi penelitian ini, untuk tujuan homophobic, pasti gagal,” tambah Griffin. “Homoseksualitas telah ada di setiap individu di setiap era. Ini adalah bagian dari spektrum alami seksualitas manusia.

    *) sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/ilmuwan-klaim-temukan-gen-gay

  • Potensi sissy/banci?
    Shame on you.
  • Kak kalo u mau nyari gay yang manly mending jangan di medsos
    Soalnye "kebanyakan" gay yang nyari pasangan gay juga itu "biasanya" sissy
  • Beberapa waktu lalu sempet diskusi sama temen, cewe, mantan mahasiswa kedokteran (putus kuliah, alasan ekonomi). Lumayan make sense juga. Jadi kata dia, orientasi seksual, kepribadian, gender, dan perilaku seksual itu bisa berdiri sendiri sendiri. Emang susah dipercaya tp memang bener ADA kasusnya.
    Contoh begini:
    Ada orang orientasi seksualnya gay
    Kepribadian sissy,
    Gender tapi tetep cowok. Maksudnya di sini adalah, dia tetep memandang dirinya atau mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai cowok. Gak suka dibilang cewek atau kayak cewek. Karna emang dia gak mau dan dia gak merasa demikian.
    Perilaku seksual yaaaa bagaimana dia berperilaku secara seksual. Suka threesome misalnya, berhubungan seksual "di sembarang tempat", dll.
    Ada juga gay, kepribadiannya sissy, dan gendernya cewek. Badannya tetep cowok, tapi dia memandang dirinya sebagai perempuan.
    Ini masih belum bawa bawa "role" (top/bottom).
    Dan menurut temen gue itu (dan gue setuju), yang "salah" sebenernya perilaku seksualnya, bukan orientasi atau "gender". Bukan pula kepribadian (dalam hal ini, manly atau sissy).
    Terutama di Indonesia, gay kan masih "tertutup" dan "ditolak masyarakat" makanya akhirnya sesama gay juga jadi gak banyak yang aware dengan hal hal kayak gini.
    Naahh dalam kasus umum, gay lebih milih yang manly karna MUNGKIN udah kebawa steoreotype kalau kebanyakan sissy itu manja, bawel, terlalu sensitif, dll.
    Padahal ada juga sissy yang cuma sekedar gesture sama intonasi ngomongnya aja yang..... gimana nyebutnya yaaa..... kemayu mungkin. Beberapa orang yang masih belum aware kalo orientasi seksual, gender, kepribadian dan perilaku seksual itu berdiri sendiri sendiri, itu yang biasanya mikir kayak di atas.
    *kalau ada yg salah mohon dikoreksi
  • hmm.. jg gitu ya. jd semua bisa berdiri sendiri sendiri.
    masuk akal jg sih, itulah knp manusia bs begitu kompleks.

  • Gay lebih milih yang manly berkaitan denga sex appeal. Laki-laki seganteng apapun, kalau pas ngomong bibirnya di menyon-menyonin, terus tangannya ngetril , sex appealnya turun hampir 100% hehehe
    Beberapa waktu lalu sempet diskusi sama temen, cewe, mantan mahasiswa kedokteran (putus kuliah, alasan ekonomi). Lumayan make sense juga. Jadi kata dia, orientasi seksual, kepribadian, gender, dan perilaku seksual itu bisa berdiri sendiri sendiri. Emang susah dipercaya tp memang bener ADA kasusnya.
    Contoh begini:
    Ada orang orientasi seksualnya gay
    Kepribadian sissy,
    Gender tapi tetep cowok. Maksudnya di sini adalah, dia tetep memandang dirinya atau mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai cowok. Gak suka dibilang cewek atau kayak cewek. Karna emang dia gak mau dan dia gak merasa demikian.
    Perilaku seksual yaaaa bagaimana dia berperilaku secara seksual. Suka threesome misalnya, berhubungan seksual "di sembarang tempat", dll.
    Ada juga gay, kepribadiannya sissy, dan gendernya cewek. Badannya tetep cowok, tapi dia memandang dirinya sebagai perempuan.
    Ini masih belum bawa bawa "role" (top/bottom).
    Dan menurut temen gue itu (dan gue setuju), yang "salah" sebenernya perilaku seksualnya, bukan orientasi atau "gender". Bukan pula kepribadian (dalam hal ini, manly atau sissy).
    Terutama di Indonesia, gay kan masih "tertutup" dan "ditolak masyarakat" makanya akhirnya sesama gay juga jadi gak banyak yang aware dengan hal hal kayak gini.
    Naahh dalam kasus umum, gay lebih milih yang manly karna MUNGKIN udah kebawa steoreotype kalau kebanyakan sissy itu manja, bawel, terlalu sensitif, dll.
    Padahal ada juga sissy yang cuma sekedar gesture sama intonasi ngomongnya aja yang..... gimana nyebutnya yaaa..... kemayu mungkin. Beberapa orang yang masih belum aware kalo orientasi seksual, gender, kepribadian dan perilaku seksual itu berdiri sendiri sendiri, itu yang biasanya mikir kayak di atas.
    *kalau ada yg salah mohon dikoreksi

Sign In or Register to comment.