It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku bilang ga bakal kawin. dia heran dan nyuruh aku istigfar *lucu aja liatny adikku muslim yg konservativ. dia bilang "bang cuma 3 hal yg d tinggalin manusia 1)amalan baik 2)*aku lupa dia bilang apa ke 3)doa anak sholeh.. abang ga takut kehilangan yg ke3? " anehny malah aku jawab: Hadist itu turun karna jika manusia tidak sanggup memenuhi yg pertama tuhan memberikan opsi yg k2 &k3, kalo selaku manusia kita sanggup memenuhi yg pertama buat apa yg k2&3? dia masuk kamar sambil mikir bener apa ga? sebenarny si berat bilang gtw,tp mungkin adik perempuanku bakal ngerti,karna aku belom CO k siapapun..
Semenjak di bangku sekolah, gua suka memikirkan hal yang berbau masa depan, bahkan gua sempet berpikir kalo nikah nanti pengen punya istri yang baik, punya 2 anak; laki-laki dan perempuan, pengen ini, itu dan sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, pemikiran yang semakin matang, apalagi setelah banyak tau dunia yang gua pilih sebagai jalan hidup gua ini, khayalan itu hanyalah tinggal angan-angan yang kalo terjadi pun itu sebuah keajaiban buat gua.
Mulai deh di awal usia early 20's gua memutuskan untuk tidak akan menikah dengan perempuan, walaupun ketika setiap liat perempuan yang menurut gua cantik pun terkadang mata ngga bisa berkedip, tapi kalo untuk ketertarikan secara seksual itu ngga ada sama sekali. Sepertinya untuk gua perempuan hanya bisa dijadiin teman/sahabat.
Gua sangat menghormati perempuan, apalagi untuk berbohong menutup-nutupi jati diri gua yang sebenarnya, itu bukan diri gua yang sebenarnya.
Kalo untuk menikah sesama jenis belum tau, soalnya gua berpikir menikah ngga menikah sama aja, itu hanya formalitas (IMHO). Gua lebih fokus ke komitmen di awal, serius dan saling percaya, itu udah cukup.
Sekarang ketika gua memikirkan tentang masa depan, hal yang terbesit dalam pikiran gua, yaitu hidup berdampingan satu atap bersama pria yang gua cintai saat ini, walaupun tanpa status pernikahan menurut gua itu udah cukup untuk melengkapi kebahagiaan gua saat ini. Pengen sih adopsi anak dan itu bisa dirundingkan nanti.
Masalah agama? Gua sadar diri, jadi gay aja udah berlawanan banget sama hukum agama. Meskipun gua tetep jalanin yang diperintahkan oleh agama, tapi gua tetep tau azab yang nanti gua bakal dapet menjadi gay itu tetap berlaku!
Gua cukup menyerahkan semuanya kepada-Nya. Apa yang gua lakuin di dunia ini pastinya akan ada balasan dari-Nya di dunia yang lain.
Sorry kalo ada kata-kata yang kurang berkenan/bikin ngga enak hati.
Wow. I just can't think of any gay-lesbian marriage.
Gw anak laki-laki satu-satunya. Walaupun orang tua gak pernah nyinggung langsung kapan nikah, beban mentalnya udah kerasa dari dulu. I know, one day i have to marry a girl.
Gw punya beberapa temen gay yang akhirnya nikah, ada yang kelihatannya balik (?) straight, ada yang hidup bermuka dua, ada yang akhirnya ngurus cerai.
Pelariannya adalah, gw punya alasan beberapa tahun lagi untuk nunda nikah. Lanjut sekolah . Setelah itu, hm.. mungkin sudah susah untuk ngelak.
dihuni beberapa gay untuk saling membangun adalah bagus menurutku.