It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Marrying with lesbian, juga nggak. Karena pertanyaan yang selalu muncul dari mulut keluarga setelah "Kapan menikah?" adalah "Kapan punya anak?"
seperti mereka gak puas dengan hal-hal yang sudah diberikan kepada mereka yah
maunya lebih...
saya memilih sembunyi di kamar deh,...
sembunyi..,??????????? ) )
UU ITE no. 11 tahun 2008 masih berlaku ) )
hilang akibat seleksi alam, atau lebih tepatnya selek UU ormas.....
UU ormas..???????????? ) )
Kayak lagi nonton Brokeback Mountain jadinya
Kalo boleh cerita sedikit, gw (masih) memilih untuk tidak menikah jika memang nggak bisa menemukan wanita yang benar-benar bikin gw jatuh cinta. Nggak sekedar orientasi seksual, tapi ada pertimbangan lain yang menurut gw perlu dikaji ketika lo akan memutuskan untuk melakukan hal sakral seperti ini.
Kondisi ideal untuk gw adalah ketemu cewek yang mengerti orientasi seksual gw dan mau pelan-pelan mulai membangun semuanya dari awal. Everybody's happy.
Tapi untuk masuk ke kondisi ideal itu tantangannya besar. Untuk nyari cewek yang gw cintai aja sulit, apa berani setelah nemu itu cewek terus gw come out?
Gw percaya diri dengan kemampuan beradaptasi setelah menjalin hubungan serius, tapi harus dengan orang yang tepat. Orang yang gw cintai dan mencintai 'kekurangan' gw.
Anyone?
*lah*
Banyak hal yang lebih penting dibandingkan sekedar status. Tuntutan orang tua bukan berarti melegalkan kita untuk menyakiti orang lain kan?
U are cool!!!
Ngelus yg lain....
Anyway sumbang pendapat... Hehe
Keluarga gw broken home... Gw nemenin nyokap selama proses perceraian...
Pernikahan itu secara garis besar adalah komunikasi.... Kejujuran... Ketulusan dan membuang ego.... Cinta justru jarang ada dalam sebuah pernikahan.
Satu saja komponen itu hilang... Udah lah... Pernikahan bagaikan musibah.
Nah keputusan menikahi cewek hetero sangat bukan pilihan gw. Gw menikah hanya dengan seorang lesbian... Seorang sahabat yg sudah jadi teman hidup. Yg which is itu juga kalo dia mau.... Dan gw udah planning untuk mempersiapkan itu sejak 5 tahun lalu pas jaman kuliah. Soal anak mah inseminasi aja...gampang tho.... Seorang sahabat bisa memenuhi 4 kriteria yg udah gw sebutin tadi.
Yg kadang gw heran adalah... Beberapa gay punya sahabat lesbian... Tapi ngebiarin sahabat kita maksa/terpaksa married dengan laki2 yg ntah darimana... Jujur... Kalo dari sudut pandang gw itu zholim. Lo punya kesempatan... Tapi membiarkan sahabat lo memilih hidup susah. Dalam kasus gw begini sih.. Hehehe
Oia... Gw sih udah come out ke ortu... Dan kakak.... Alhamdulillah mereka bisa nerima... Walaupun awalnya susah... Secara mereka akhwat berkerudung besar.... Hehehe...
I love them....
Soal merrid pngenny ttp merrid dan pny anak jg,,krna nikah bukn hny soal perasaan,,tpi sperti membngun sebuah kerajaan untukku,,dan anak(kandung) adlah investasi,baik d dunia maupun ntar d akhirat,,krna slah stu pahala yg akn trus mngalir smpentar kita mati yaitu anak soleh/ah yg mendoakan orang tuanya,,jdi tak kusia2kan itu..