It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Hubungan yang mewajibkan pasangan pria dan wanita sebenarnya hanya ada di agama. Sebelum agama muncul, peradaban manusia lebih tinggi dan masyarakat pada zaman tersebut (sebelum masehi/romawi yunani mesir kuno) mentoleransi pasangan sejenis.
Tp sekali lg ditegesin yah, nggak cuma buatlo doang tp buat semua, jangan ngejudge! Only God who has the right to judge(if you believe in His existence, FYI I do )
saya juga tidak mendalami filsafat hhe. makannya saya tidak banyak tau. Itu bukan masalah, karena ketidaktahuan bisa menjadi awal tercapainya pengetahuan
*saya mahasiswa bahasa prancis*
So, mari bersikap lebih kritis.
Ketuhanan yang Maha Esa. Jika memang sila pertama harus kita hormati, bagaimana dengan pemeluk agama hindu dan budha yang bukan monoteis? Mereka kan tidak hanya percaya satu Tuhan. Gak adil dong?
Begitu juga masalah kepercayaan. Saya menyayangkan bahwa di negeri ini kita hanya boleh bebas beragama, tapi tidak bebas tidak beragama. Hal ini menyalahkan prinsip kebebasan.
Namun karena pancasila diterima oleh sebagian besar masyarakat, pada akhirnya para atheis agnostik atau yg lain yang tidak menyetujui sila pertama harus menerima aturan yang ada. hmmmm. itukan namanya pemaksaan.
2. Soal larangan gw ga pernah nemuin kata2 yang jelas ngelarang gw tentang hal ini. Maksudnya setelah melihat pendapat beberapa orang yang mendalami kitab suci agama gw, gw menyimpulkan kalo hal ini samar banget dan sepertinya gak ada larangan yang jelas. Alhasil gw tetep berpegang sama iman gw skrg ini. Selama gw gak kejebak ke dalam pergaulan bebas, gw anggep it's ok.
Untuk pertanyaan sesi keduanya:
1. Menurut gw PLU itu gak diciptain juga, tapi ada suatu proses yg mengubah kita jadi seperti ini. Tapi semua itu kan pilihan kita juga. Mau PLU ato bukan yang penting kita bisa jadi orang yang baik dan bener, gak munafik, mau saling menolong dan ikhlas. Menurut gw itu pegangan hidup utama gw, bukan aturan2 yang didikte agama ato masyarakat. Jadi kalo soal kembali jadi "normal" ato nggak, gw serahkan sama gw di masa depan buat nentuin hal itu. Kalo memang suatu saat gw bisa balik jd normal, disukurin aja, kalo nggak juga ya gpp karena gw ga pernah menemukan kesalahan tentang menjadi seorang yg PLU.
2. Kalo gw pribadi bukan seorang yg agnostik, jd gw ga bisa menjawab pertanyaan ini.
Hope this helps
Dari opini" diatas memunculkan pertanyaan filosofis ke3, ini juga pertanyaan yg klise dan abadi:
Menurut kalian, yg percaya teori kreasionisme yah, PLU itu emang dari awal diciptain seperti ini, atau krn kelainan genetika dsb seperti yg td dibilang salah satu pembaca, atau karena pengaruh lingkungan/proses?
Gue pribadi pernah ngalamin 'sesuatu' tp gue nggak ngerasa itu yg buat gue seperti ini, tp gue jg belum pernah ketemu PLU in real life yg kehidupannya asik" aja dr awal, sama kedua orangtua deketlah, mereka semua pasti ngalamin 'sesuatu'. So... what do you think?
gw2 deket ama bokap nyokap, tapi tetep aja jadi homo. ga pernah dilecehkan secara seksual, apalagi diperkosa, tetep aja homo
Gw pribadi memang suka cowo ketimbang cewe dari kecil. Ga ada penyebab khusus sih. Tapi gw yakin keadaan gw yg kyk gini Tuhan boleh izinkan terjadi buat gw terus berusaha, taat, dan tekun untuk bergantung padaNya. Tuhan yg gw percaya punya kuasa untuk mengubah gw jadi straight, tapi klo pun sampai mati gw tetep gay pun itu kedaulatanNya. Gw yakin itu yg terbaik.