It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hufttttttttt aku sedang berjalan
pulang ke kost, aku menolak saat kak
rizky hendak mengantarku pulang
tadi. aku masih grogi aja dengan dia.
hari ini dia hampir saja menciumku
dan tanpa kuduga dia memelukku
erat.... sangat erat... sesaat setelah
dia menceritakan tentang adikknya
yang meninggal 3 tahun yang lalu.
" aku tahu perasaanya " gumamku
" pasti sangat sakit " lanjutku lirih.
kulirik jam dihp sudah menunjukkan
pukul 4 sore. hmmm saatnya aku
pulang, aku harus bekerja dicafe 2
jam lagi. ya... aku bekerja dicafe
untuk membiayai sekolahku tentunya
dan kebutuhan sehari2 juga.
aku tengah berjalan menuju ke cafe
tempatku bekerja.
" serahkan uang dan barang berharga
lo! " tiba2 terdengar suara seseorang
setengah membentak
" tidak mungkin aku menyerahkan
uangku untuk berandalan seperti
kalian, kalian lebih rendah dari
pengemis " jawab seseorang
penasaran, akupun berjalan perlahan
menuju arah suara tersebut. terlihat
ada tiga orang preman botak,
gondrong dan cepak. salah satu dari
preman itu, yang kepalanya botak
mencengkeram kerah seorang cowok
dan memepetkan badan sicowo
kedinding.
" kurang ajar! gua mampusin lo! "
teriak preman yang tengah
mencengkram kerah sicowo itu
" hajar dia! " lanjutnya lagi.
bukkkk satu pukulan telak mengenai
perut sicowok itu, kemudian bukk
bukkk bukkk disusul pukulan dua
orang yang lainnya. ya... sigondrong
memepet sibotak dan si cepak
menyerobot dari samping... ahhh
sibotak menyusul dari lintasan dalam
dan akhirnya sicepak menyalip
sibotak ditikungan tajam...
halahhhhhhhhh moto gp kali.
aku bingung harus berbuat apa,
sicowo itu keliatan sudah kepayahan.
eh... tunggu dulu dia kan???
terlihat sicowok tengah tergeletak
ditanah, sibotak mengambil balok
dan bersiap memukulkannya...
=================================
============
SATRIO
" hei... dasar pengecut, beraninya
keroyokan " terdengar sayup2 suara
seseorang.
aku tidak bisa mendengarnya dengan
jelas, aku sedang apes dipalak dan
akhirnya malah dipukuli oleh 3 orang
preman. salah seorang preman itu
akan memukulku dengan sebuah
balok. aku sudah gak bisa
menghindar. aku hanya bisa
memejamkan mata, pasrah menerima
pukulan itu tapi.... hey, koq gak
kena2 ya... saat kubuka mata rupanya
ada seseorang yang tengah
menghalangiku, dalam posisi push up
dia menghalangiku dari pukulan2
balok yang ditujukan padaku.
" akh... akh... " dia merintih
kesakitan
sesaat setelah itu preman2 itu pergi,
mungkin capek dan kesal karna tak
bisa mengenaiku.
tiba2 aku merasakan tubuhku
diangkat...
" sabar,,, tubuhmu lebih besar dariku,
jadi aku butuh waktu agak lama
membawamu kerumah sakit.
bertahanlah " katanya. itu adalah
kata2 terakhir yang bisa kudengar
karna aku sudah tak sadarkan diri.
malamnya aku tersadar sudah berada
dirumah sakit,
" aduh... "
" kamu sudah siuman sayang... "
sapa ibuku lembut
" mah... satrio ada dimana? " tanyaku
bingung
" kamu ada dirumah sakit sayang...
tadi kamu dipukuli preman. untung
ada yang membawamu kerumah sakit
" kata ibu menerangkan
" ah iya... siapa ya orang itu "
gumamku dalam hati.
" mah... satrio mau pulang, gak betah
disini "
" iya sayang... kata dokter juga
setelah siuman kamu boleh pulang "
" siapa ya dia??? " ohh ohhh siapa
dia???????????????
berdarah? " tanya pak rizal, direktur
cafe tempatku kerja dengan panik.
" nggak papa kok pak "
" nggak papa gimana? ayo sini duduk
dulu bersihin lukanya biar gak infeksi
" seraya menarik pundakku untuk
duduk
" aduh..... " pekikku
" dik... punggung kamu kenapa? "
tanya pak rizal makin panik
" nggak papa koq pak " lagi2 aku
hanya bisa bilang begitu
" nggak papa gimana? sini bapak
buka bajunya "
" maaf pak? " tanyaku heran
" ma... maksud bapak, sini bapak
lihat punggungnya " jawab pak rizal
tergagap. dengan berat hati akupun
memunggunginya dan melepas baju
yang kukenakan.
" ya allah... punggungmu penuh luka
dik. lebam dimana2. kamu kenapa
toh dik? "
" saya... gak bisa cerita pak " kataku
sambil menunduk
" ya sudah... gak papa, adik tunggu
sebentar ya bapak mau ambil kotak
p3k dulu "
huft... hari ini aku pulang cepat. ya...
karna pak rizal bersikeras
menyuruhku untuk istirahat hari ini.
dan yang bikin gak enak
adalah........... eng ing eng.... pak
rizal menantarku sampai kost padahal
biasanya jenguk karyawan yang
sakitpun enggan.
" bapak takut kamu kenapa2 dik, lagi
pula tidak ada yang bisa jamin
keselamatan kamu. setidaknya kalau
ada bapak kamu akan lebih aman "
" iya pak... makasih. tapi sebenarnya
bapak gak perlu repot2 jagain saya "
kataku malu
" lebih baik bapak menginap
ditempat adik biar bisa jagain adik "
" gak usah pak... lagi pula cafe kan
lagi rame. belum lagi usaha bapak
yang lain " kataku mencoba menolak
dengan halus
" ya sudah... dik ari baik2 dirumah ya
"
" iya pak... makasih "
titttttttttt tittttttt
aku dikagetkan oleh bunyi klakson
didepan kostku, aku langsung
bergegas keluar dan ternyata pak
rizal dengan mobilnya.
" bapak... "
" pagi dik ari... ayo cepet naik, bapak
antar sampai sekolah ya " katanya
sambil tersenyum
" kok repot2 toh pak... " kataku
sungkan
" ah... gak, kebetulan saja bapak
lewat sini "
didalam mobil aku hanya diam saja
gak berani bicara apa2 dan lagi pula
bingung mau bicara apa.
" koq diam saja dik... kenapa? adik
sakit? " tangan kirinya menyentuh
dahiku dan tangan kanannya tetap
pada kemudi
" ah... em... nggak papa koq pak "
jawabku sambil menunduk
" nah sudah sampai... ini sekolahmu
kan dik? "
" eh... iya pak... " kataku agak kaget
" belajar yang rajin ya dik... " katanya
tiba2 sambil mengelus pelan
kepalaku
" jangan terbawa pergaulan yang
buruk " lanjutnya yang kini
mengusap2 pipiku. sejak tadi dia
menatapku yang masih menunduk
" iya pak... emmm saya turun dulu ya
pak "
" eh,,, iya " sepertinya dia tersadar
apa yang sedang dia lakukan
" terimakasih pak sudah mengantar
saya sampai sekolah " kataku setelah
turun dari mobilnya
" iya,,, sama2 dik. kalau begitu bapak
pergi ya... "
" iya pak... hati2 "
kemudian pak rizalpun menjalankan
mobilnya, sesaat setelah pak rizal
pergi...
" dek... " tiba2 ada suara
dibelakangku. spontan aku menoleh
kebelakang
" kak rizky..... "
akhirnya hari ini ospek selesai
juga.......... rasanya aku akan
terbebas dari berbagai macam
urusan tentang anak2 ospek yag
segudang. sangking senangnya aku
mengendarai motor sambil
bernyanyi2.
" dek ari... " gumamku saat sampai
dihalaman sekolah. entah kenapa aku
selalu merasa senang jika
melihatnya. aku buru2 memakirkan
motorku dan bermaksud untuk
menghampirinya, tapi langkahku
terhenti ketika kulihat dia tengah
berbicara dengan seseorang yang ada
didalam mobil. seorang laki2... entah
kenapa aku gak suka melihatnya...
" dek... " aku memanggilnya sesaat
setelah mobil itu menjauh
" kak rizky... " jawabnya agak terkejut
" siapa tadi? " tanyaku agak ketus.
yang kemudian aku sesali kenapa aku
bisa berkata seperti itu
" oh... dia bossku kak " katanya
sambil tersenyum
" boss ? " tanyaku heran
" iya... dia pemilik cafe tempatku
bekerja ka " terangnya masih dengan
senyum
" kamu kerja dek? "
" iya kak... aku belum cerita ya? "
" aku bekerja buat biaya sekolah dan
kost kak... sisanya buat makan
hehe... "
aku tertegun mendengar
ucapannya... aku malu sendiri
dengan sikapku tadi, terlebih lagi
ternyata dia jauh lebih mandiri dari
aku. dia... aku sama sekali gak
menyangka dia membiayai hidupnya
sendiri.
" kak... "
" kakak koq melamun sih? "
" eh... apa dek? " tanyaku saat aku
tersadar dari fikiranku sendiri
" si kakak... aku ngomong malah gak
didengerin... rasain nih... " tiba2 saja
dek ari mencubit hidungku
" aduh........ awas ya kamu dek " aku
mengejarnya yang berlari kedalam
sekolah... anak itu... aku jadi seperti
anak kecil jika bersamanya....
hufttttttttt gara2 kejadian kemarin,
hari ini aku berangkat bersama 2
bodyguard dan seorang tangan kanan ayahku. ya ampun....... seluruh mata
disekolah memperhatikanku. bener2
nih ibu, selalu saja seenaknya.
" sudah... cukup sampai disini kalian
mengantarku " aku mencoba
mengusir kedua bodyguardku setelah
sampai dimuka kelas
" tapi den... kata ibu... "
" aduh.... pak ridwan! saya bisa saja
memecat bapak dari jabatan bapak
sebagai manager perusahaan properti
ayah saya sekarang juga! " kataku
agak keras
" ba... baik den "
huhhhhhhh akhirnya mereka pergi
juga.
" awas ya kamu dek... jangan lari "
ada seseorang yang berteriak dari
arah kananku. aku menoleh kearah
sumber suara tersebut. dia.... ketua
osis kami, bagaimana mungkin orang
seperti dia bisa bermain kejar2an
disini???? kemana wibawanya???
kulihat wajahnya sangat ceria sambil
kesana kemari berlari2 sambil
mengejar seseorang... seorang laki2...
item manis... tembem... lebih pendek
dariku.... eh, tunggu dulu. dia kan....
ARI. cowok yang membuatku
penasaran akhir2 ini.....
TENG
TENG
TENG
hemmm..... setelah pelajaran
akuntansi yang cukup menguras
fikiran akhirnya istirahat juga, "
mungkin lebih nyaman jika aku
menyendiri dihalaman belakang
sekolah... " fikirku. dengan langkah
cepat aku bergegas menuju
kehalaman belakang sekolahku ini.
sesampainya disana benar saja...
mataku dimanjakan dengan hijaunya
tanaman2 disini... khas tanaman
pedesaan... pohon2 mangga
cangkokan yang tak seberapa
tingginya... rumput2nya pun
dibiarkan memanjang yang
menambah kesan alami... aku
berjalan sambil menghirup udara
yang segar.... sesekali kupandangi
pohon2 buah mangga yang mulai
berbuah itu...
" hmmm sudah cukup aku disini "
aku berbalik bermaksud kembali
kekelas, namun akhirnya ku urungkan
niatku saat kulihat ada seseorang
yang tengah bersandar didinding
belakang sekolah..... dia membuka
kaos olah raga yang dikenakannya
dan astaga.... ada lebam yang sangat
besar dipunggungnya,,, dia meraba
punggungnya, saat menyentuh
lukanya itu kulihat wajahnya meringis
menahan sakit.... dia menggigit bibir
bawahnya untuk mengurangi rasa
sakit dipunggungnya.
" di... dia... "
" luka itu.... " gumamku terkejut
hari ini rasanya aku senang sekali...
gak ada lagi ribut2 anak ospek, hari
ini hari terakhir... anak2 ospek hanya
diwajibkan untuk menampilkan
suatau pertunjukkan dipanggung,
entah itu drama, puisi, pidato, band,
dance dll. oleh karna itu hari ini aku
sangat bebas... aku dan anggota osis
lainnya diberikan kebebasan untuk
tidak mengikuti kegiatan belajar hari
ini...
" makan2 yuk riz " anto
mengagetkanku yang sedang duduk
dimasjid
" makan2? "
" iya... hitung2 merayakan kesuksesan
ospek tahun ini "
" hmmmm... ya udah nanti ya setelah
jam istirahat selesai, biar kantinnya
sepi " sudah pada tahu kan. setiap
jam istirahat pasti tiap kantin penuh
sesak dengan anak2 yang kelaparan
atau pun kehausan ckckck sumpek
banget liatnya
15 menit kemudian jam istirahat pun
berakhir.......
" riz... ayo dong katanya abis jam
istirahat mau makan2 bareng anggota
osis lainnya " ajak anto bersemangat
" iya... iya... kalian duluan saja "
" loh... koq gitu? "
" aku ada urusan bentar " kataku
sambil beranjak dari dudukku. dia
harus ikut... jika ingin merayakan
sesuatu, aku ingin merayakannya
bersama dia... akhir2 ini... aku ingin
selalu deket2 dia....
aku berjalan menuju lapangan bola
basket, sekarang jam pelajaran olah
raga kelas XI IPA2...
" hehe... kecil2 cabe rawit " gumamku
ketika melihatnya lincah memainkan
bola yang ada ditangannya.
aku membuka pintu lapangan, semua
memperhatikanku... termasuk guru
olah raganya. aku berjalan
menghampirinya....
" permisi pak imam "
" iya... ada apa riz? " tanyanya heran
" apa anak XI IPA2 ada yang
bermasalah? " lanjutnya.
" ah... nggak ada apa2 pak... " kataku
sambil menatap ke arah anak2 XI
IPA2. mereka nampak tegang... bukan
hal yang mengherankan sebenarnya,
karna biasanya yang berurusan
dengan anggota osis adalah anak2
yang pandai atau anak2 yang
bermasalah alias terkena kasus. karna
ini bukan musim semester maka
mereka kira aku mau memanggil anak
yang terkena kasus. semua anak XI
IPA2 memperhatikanku... tak
terkecuali dia... aku menyunggungkan
senyum ke arahnya...
" bahkan dalam keadaan tegangpun
kamu terlihat manis " gumamku lirih
" boleh saya pinjam dek arinya pak? "
maksih ya udah mampir
@Syeoull, iya... mksh ya dah mampir
@caetsith
@obay
@Syeoull
monggo dibaca klo ada yg kurang mohon maklum
ARI
" boleh saya pinjem dek arinya pak? "
seketika mataku melotot kaget dengan
apa yang aku dengar barusan.
" ari? setahu saya dia anak penurut,
gak pernah kena kasus " pak imam
nampak heran, ya iyalah... jangankan
pak imam... lha wong aku yo ora
nyana koq.....
" hmmm tapi saya benar2 harus
pinjam dia pak " kak rizky bersikeras,
haduh....... dia malah senyum2 ke
arahku. nggak tahu apa yang disini
lagi ketar ketir.
" ari... " pak imam memanggilku. aku
pun menghampirinya dengan muka
lesu...
" ya pak... " jawabku pasrah
" terimakasih pak... saya bawa dulu
dek arinya " kak rizkylangsung permisi
kemudian mengamit tanganku dan
membawaku keluar dari lapangan
basket
setelah keluar dari
lapangan basket, kami masih saling
diam menyusuri koridor... kak rizky
masih mengamit tanganku,
haduhwh....... dia malah senyum2
dari tadi.
" kak... "
" hmmm "
" aku salah apa toh? kok sampai
segitunya? sampai tanganku gak
dilepasin? " aku sangat heran...
padahal yang terkena kasus
perkelahian saja nggak pernah
diperlakukan seperti ini
" perasaan aku nggak pernah
ngelakuin apa2 deh kak... koq tahu2
aku kena kasus gini? " lanjutku.
" hmmm... kamu kena pelanggaran
paling berat dek " jawabnya santai
" a... apa itu ka? " aku terkejut
dengan perkataannya tadi.
pelanggaran paling berat????
" iya... kamu sudah mencubit hidung
ketua osis sekaligus artis ibu kota
ternama " seketika tawanya berderai
" KAKAK! " teriakku agak jengkel
" hehe... kakak cuma mau ngajak
kamu makan2 dek... hari ini seluruh
anggota osis mau makan2 dan kakak
tiba2 ingat kamu, jadi kakak ajak
kamu dek " dia mencubit pipiku
gemas
" aduh kak... sakit tau! "
" haha... salah sendiri pipi kaya bak
pao, bakpao coklat tepatnya haha "
5 menit kemudian kami sampai
dikantin tempat para anggota osis
mengadakan acara makan2 atau
makan bersama.
" woy.... riz! " kak anto langsung
memanggil kak rizky saat melihat
kami datang
" kemana aja lu "
" nih... abis nyulik adik kelas " kak
rizky mulai ngaco
" wah..., dapet dari mana yang kaya
gini riz? " salah satu temen cewe kak
rizky ikut nimbrung
" stok terbatas dong... cuma aku yang
dapet... "
" dek... koq mau2nya sih deket2
rizky? sini duduk sama kak dian, ntar
kakak jadiin adek angkat mau nggak?
" lanjtut cewe tadi sambil menarik
tanganku, yang kemudian kuketahui
namanya dian
" duh.... pipimu ngegemesin dek.......
" lagi dan lagi... pipiku kena cubitan
gemas
" eh... udah2 " kak rizky melepas
cubitan kak dian
" namanya siapa dek? eh lu riz
kenapa nggak dikenalin dulu sih? "
kak dian nampak sewot
" namanya ARI, dia anak XI IPA2 "
seru kak rizky dengan semangat
" wah... ank pinter dong? " salah
satu teman kak rizky kembali
menimpali
" udah2.. ayo kita makan, kasihan dek
ari juga pasti sudah laper... iya kan
dek? " aku cuma diem senyum sambil
mengangguk
" duh... lesung pipinya " kak dian
mau menarikku kearahnya namun kak
rizky lebih cepat menarikku kearahnya
" udah2... lo dian... biasa pake lo
gue mendadak pake bahasa formal "
kak anto menyela
" suka2 gue dong "
" sini riz... duduk samping gue " kak
anto melambaikan tangan
" makasih an...aku mau duduk sama
dek ari disini " nampak kak anto
nggak suka dengan penolakan kak
rizky tadi dan menatapku tajam
setelah makanan dihidangkan... kak
rizky memimpin doa dan kamipun
makan hehe.....
" oh iya... dek hari ini ada
pertunjukkan anak2 ospek..." kak dian
tiba2 bicara saat makan
" kamu jangan pulang dulu ya...
kakak mau jadi MCnya jadi kamu
harus nonton " lanjutnya kemudian
" oh iya dek... jangan pulang dulu
ya... nonton dulu saja... anak2 yang
lain juga pasti ikut nonton koq... "
aku agak ragu untuk menjawab...
" ntar pulangnya kakak anter "
sambung kak rizky, sepertinya dia
tahu apa yang aku fikirkan.
" iya kak... insya allah "
" dan lagi... akan ada kejutan buat
adik kelas... " kak anto menatapku
lekat
" oh iya... akan ada adik kelas yang
kita kerjain kan? " kak dian
menimpali
" ya... dan pastinya akan sangat seru
" jawab kak anto tanpa melepaskan
pandangannya dariku. rasa2nya aku
merasakan ada hal yang buruk akan
terjadi... perasaanku nggak enak