It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ntong laminya. lanjut gan
ntong laminya. lanjut gan
Tiba di dalam sebuah Vila, aku langsung dimasukan kedalam sebuah kamar dengan keadaan tangan dan kaki terikat.
Aku tidak tahu harus berbuat apa saat ini, aku takut jadi korban mutilasi.
Satu jam aku sudah merasa putus asa, aku mendengar suara pintu terbuka.
Aku melihat sosok laki-laki yg aku kenal,,
Ya,,itu adalah Rio
Aku merasa aneh dengan kebebasan Rio yg begitu cepat. Aku sekarang takut menghadapinya, takut dia akan membalas dendam padaku.
"Hai Farid,,masih kenal kah kamu sama aku?"
Aku terkejut begitu melihat keadaan Rio yg mendatangiku dengan membawa sebuah pisau belati.
Apakah dia akan melakukan sesuatu terhadapku ?
Ya Allah,,aku berlindung Kepadamu.
##RIO POV
Akhirnya aku bisa membawa Farid ke Vila dan menyekapnya disini.
Aku mendatangi Farid dengan perasaan rindu dan sangat marah karena perlakuannya terhadap aku.
"Hai Farid,,masih kenal kah kamu sama aku?" Tanyaku pada Farid dengan membawa sebuah pisau belati yg aku acungkan sambil mendekati Farid.
Aku lihat Farid terlihat sangat ketakutan saat kedatanganku ini.
"Hei,,kenapa kamu sayang,,,? Kenapa kamu menangis?"
Aku memeluk Farid yg terikat kaki dan tangannya di atas ranjang.
Dia menangis ketakutan melihatku.
Farid tidak bisa mengeluarkan kata-katanya karena mulutnya tersumpal kain.
"Kau tahu Farid,,di sel penjara itu aku sangat merindukanmu. Aku,,aku sangat kehilangan kamu"
Aku terus meracau kepada Farid dengan ekspresi datar.
Tapi setelah aku ingat bahwa Farid lah yg telah menjerumuskanku ke penjara, aku langsung emosi kembali.
"Namun apakah kau sadar Fariiiiiid!!!!!!! Kamu yg telah menjerumuskan aku kedalam penjara!" Marahku padanya sambil menjambak rambut Farid.
Farid sangat ketakutan melihat kemarahanku.
Aku mengangkat pisauku kali ini dan,,,aku membuka penyumpal dan tali-tali yg mengikat tubuhnya itu.
"Kau sangat takut aku bunuh Farid?" Tanyaku pada Farid yg sangat ketakutan.
"Rii,, Rio maafkan aku, tapi apa yg aku lakukan pantas buatmu" jawab Farid dengan rasa rakut
Setelah itu aku langsung menindih tubuh Rio dan memaksanya berciuman denganku.
Farid meronta agar tubuhnya terlepas dengan tubuhku.
Namun karena tubuhku lebih besar aku tetap menahan dan mencumbui bibirnya yg aku rasa sangat merindukan bibir itu.
Aku merobek bajunya, agar aku bisa mencumbui seluruh tubuh dia.
Ya,,aku berhasil membuat susunya keluar dari baju itu.
Aku mencaplok susu itu dan menekan-nekan kontolku dengan kontolnya.
Aku rasa, aku sedang kerasukan birahi, dan Farid sedikit mendesah.
Setelah aku rasa Farid menikmati sedotanku pada puting susunya. Maka aku dengan bebas memasukan tanganku kedalam celana jeans nya itu.
Tapi aku salah ternyata dia langsung meninju dan menendangku sampai aku terjatuh dari atas ranjang.
"Aku lebih baik bertarung denganmu sampai mati Rio,,daripada aku bersetubuh dengan seorang bajingan sepertimu." Kata Farid yg sangat marah dan membuatku terkejut dengan kata-katanya itu.
Aku pikir, setelah aku dipenjara dan menebus dosa-dosaku Farid akan memaafkan ku dan menerima diriku kembali.
"Haha,,,Benarkah Farid,,kau akan bertarung denganku?"
Kemudian Farid menghampiriku dan berusaha meninju dan menendang diriku kembali.
Namun karena aku jago beladiri, aku melihat dia hanya seorang anak ingusan yg tidak tahu cara bertarung.
Aku langsung mematahkan tinju itu dan langsung memegang tangannya, sehingga posisi pantatnya bersentuhan dengan kontolku.
Aku goyangkan kontolku pada pantatnya.
"Enakan Farid,,pantatmu makin semok aja nih" becandaku
Tak hanya diam dia berhasil melukai wajahku dengan pisau yg tadi aku bawa.
Aku terkejut dengan luka yg Farid berikan!
"Sungguh bencikah kamu padaku Farid ? Sehingga kamu melukai aku dengan pisau itu? " tanyaku dengan bersedih
"Ya Rio,,,aku dan keluargaku sangat membenci dirimu" jawab Farid dengan mengalirkan air mata.
Aku dan Farid saling menatap,,aku tau tatapannya itu tatapan kebencian.
Aku pun langsung pergi keluar kamar dan mengunci Farid didalam kamar itu.
Aku merenungi nasibku ini, orang yg aku cinta ternyata memang sangat membenciku.
Sambil merokok dan minum alkohol, pikiranku sangat kacau.
Baiklah, aku tidak akan mengharapkan cintanya lagi.
Aku pun akan membenci dia selamanya
To be continue,,,