It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
wkwkwkkk.... lol! )
tp kalo bisa partnya ga pendek2 dong
"De, kak Irfan kemana tumben sepi" tanya Bayu
"Nga tau om, danu bangun pagi pagi udah pada nga ada, aunty masih bobo"
"Yuk kita cari bubur' kata Bayu
Tak lama Bayu dan Danu sudah berjalan keluar menuju jalan raya, menuju ke tempat penjual bubur langganan keluarga Ana, Setelah memesan dua porsi bubur mereka memilih tempat buat duduk, kebetulan tinggal dua kursi kosong
Seperti biasa di minggu pagi, tukang bubur langganan mereka di penuhi orang orang yang kelaparan setelah berolahraga, sesekali Bayu melirik ke berapa pria dengan tubuh yang masih basah oleh keringat, Buat Bayu hal seperti itu sangat menggoda hati nya
Tanpa Bayu sadari, Danu memperhatikan tingkah laku Bayu
"Om ngeliatin apaan sih serius banget" kata Danu pelan
"Nga apa apa" kata Bayu memperhatikan wajah Danu sambil tersenyum, tak lama pesanan mereka sampai
"Ayo de dimakan bubur nya" kata Bayu
"Suap om" seperti biasa Danu memasang wajah manja, membuat hati bayu luluh lantak
"Iya sini" baru saja Bayu akan memasukan suapan bubur ke mulut danu, seseorang menyapa Bayu dan mencolek bahu nya
"Bayu"
Bayu kemudian melihat ke arah orang yang menyebut nama nya
"Lo bayu kan" kata orang itu ragu ragu, sambil menatap wajah Bayu dengan seksama
"Iya, saya bayu.. eeeehhhh" Dalam hati bayu bertanya tanya, siapa kah gerangan ornang yang berdiri di depan nya, seorang pria kira kira seumuran dengan bayu, bertubuh langsing, lekuk lekuk tubuh nya terlihat jelas jika pria ini rajin berolah raga, dan wajah nya terlihat sedikit basah oleh keringat
Ampun kata Bayu dalam hati, nga inget gw punya kenalan sebening dan secakep ini, kenal di mana ya, tanpa bayu sadari pria itu sudah menjulurkan tangan nya untuk bersalaman
"Ehem ehem.." Si pria pura pura batuk, sedang Danu hanya tersenyum melihat bayu yang hanya bengong sambil menatap wajah pria itu, mencoba mengingat ingat
"Om.." kata Danu
"Eh iya" kata bayu, sambil menyambut tangan pria itu, lalu mereka bersalaman
kok pendek2 sih?
'Iya maaf, gw lupa' kata bayu sambol mencoba tertawa
'Ya wajar sih, jangankan lo, keluarga gw juga hampir nga kenal gw waktu pertama kali melihat perubahan di diri gw, lo inget nga teman sebangku lo waktu lo kelas 3 SMK dulu ?'
'Inget banget' kata Bayu, mendadak suasana hening, ada rona kesedihan di wajah Bayu
'Kenapa Bayu, kok lo terlihat sedih'
'Iya gw kalau inget dia suka sedih, dia baik banget sama gw, dia teman yang mau menerima gw apa ada nya, tapi semenjak lulus sekolah dia menghilang seperti di telan bumi' kata Bayu, sambil menatap kosong ke wajah pemuda itu
'Seandai nya lo ketemu lagi sama dia apa yang akan lo lakukan sama dia'
'Gw pasti peluk diia saat ketemu nanti' kata Bayu pelan
'Kenapa gw harus meluk lo, kan kita belum kenal' kata Bayu sedikit heran 'lo siapa sih sebenar nya'
'Jiah tadi kan udah gw kasih petunjuk siapa gw' kata pemuda itu gemas
'Maksud lo, lo Aldo ya...' kata Bayu ragu ragu, hampir tak percaya, melotot dengan mulut terbuka
'Iya, ini gw Aldo'
'Masa sih..' kata Bayu hampir tak percaya 'Bukan nya Aldo dulu..'
'Iya, pasti lo mo bilang Aldo yang dulu gendut, bulet, item dan jerawatan hahaha' kata pemuda itu terbahak bahak, sambil menepuk bahu Bayu yang sedang duduk di atas kursi plastik
'Bay Bayu, udahan tuh diliatin orang orang' kata Aldo pelan
'Eh iya' kata Bayu sambil melepas pelukan nya 'maaf'
Tak lama pesanan bubur Aldo di antar ke meja, Danu hanya bisa melihat kejadian tadi dengan kepala yang di penuhi tanda tanya
'Oh iya Aldo, kenalin ini Danu, keponakan teman gw, udah seperto ade gw sendiri
Aldo kemudian menyalami Danu
But lanjut ddaaaahhh.....
'Duh mau dong di suapin juga' kata Aldo
'Ih om ikut ikut aja deh' kata Danu sambil tertawa
'Tau nih udah gede minta di suapin hahaha' Bayu ikutan tertawa
'Bay, lo tinggal di mana sekarang ?'
'Di Lebak bulus, lo tinggal di mana ?' Tanya Bayu pada Aldo
'Tuh di ujung jalan, yang rumah nya warna hijau' kata Aldo sambil menunjuk ke rumah yang di maksud
'Wah dekat dong, kita nga pernah ketemu ya, kan gw sering maen ke sini dan beli bubur di sini juga'
'Gw baru pindah ke sini Bay, baru berapa minggu, dan gw jarang di rumah, banyak tugas luar kota' kata Aldo sambil menikmati bubur nya