It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
'Oh, Danu tolong keramasin rabut om dong, banyak bekas terigu sama telor nih' Bayu kemudian berjongkok di depan Danu
'Siap bos' kata Danu sambil menuangkan sampo anti ketombe di tangan dan mengusapkan nya ke rambut Bayu
Sebentar sebentar mata Bayu melirik ke tubuh Danu
Akal sehat nya berteriak pada nya, menyalakan tanda bahaya, Inget Bayu jangan rusak anak orang, cukup lo aja yang sakit, lo tau kan rasa nya menderita jadi seorang gay..
Di satu sisih lain nya naluri iblis berkata, ayo Bayu kapan lagi lo dapat kesempatan ini, hajar bleh
Ntah dari mana dua suara itu datang, terdengar berkali kali di telingga nya secara perlahan
'Sip' kata Bayu, lalu menuangkan sampo di tangan dan mulai meremas remas rambut Danu
Setelah selesai meratakan rambut Danu dengan shampo sekarang Bayu mulai menyabuni tubuh Danu
Errrgggggggg
Lagi lagi suara itu datang lagi, sesekali terdengar suara tawa kecil dari mulut munggil Danu, saat tangan Bayu menyentuh bagian sensitif milik Danu
Berkali kali Bayu menelan air liaur, menahan nafsu yang menggebu gebu
Sial, sesekali bururung Bayu menyentuh tubuh Danu, membeuat Bayu semakin teraangsang
Saat nya bagian bawah perut Danu
'Danu sabunin sendiri ya, bagian bawah nya' kata Bayu
'Danu udah ya, om udah laper nih' kata Bayu lalu berdiri dan mulai menguyur Danu dengan air, mulai dari rambut sampai seluruh tubuh Danu basah, lalu membilas nya lagi, sambil meremas remas rambut danu, hingga rambut Danu bersih dari busa shampo dan tubuh nya bersih dari sabun
Danu melompat lompat kecil sambil tertawa saat Bayu menyiram tubuh nya dengan air
Sekitar lima menit Danu sudah bersih
'Dah selesai' kata Bayu 'Sekarang Danu keluar dulu ya'
'Om kan belom' kata Danu, sambil menatap wajah Bayu
'iya nga apa apa, om mau pup dulu, sana keluar dulu, ntar bau loh, sekalian bilangin sama Aunty, bawaain om handuk sama baju bersih ya'
'Iya om' Danu kemudian mengambil handuk yang tergantung di paku dan segera membuka pintu kamar mandi, dan berjalan keluar
cerita adalah curahan dari isi hati yg terpendam,wkwkwkwk
piss pah..
Oahhh udah gila kali gw, kata nya dalam hati, iya kemudian berdiri di depan wastafel dan menatap wajah nya di kaca
Tiba tiba tangan kanan dan kiri nya sudah mendarat di pipi nya dengan keras, menimbulkan suara keras, menimbulkan bercak merah di tempat yang terkena telapak tangan nya
Kemudian tangang nya meremas remas rambut nya sendiri, ia merintih sendiri
lagi lagi ia mendegar suara suara itu
Bayu bagus lo bisa menahan nafsu lo, jangan nodai kepercayaan yang udah lo dapat
Goblok lo, ada kesempatan baik lo sia sia in, bodoh, tolol, dasar pengecut
Arggggggg
Semakin kuat Bayu meremas kepala nya sendiri, dan ia mulai membeturkan kepala nya ke dinding kamar mandi
Terdengar suara pintu kamar mandi di ketuk dari luar
'Siapa ?' tanya Bayu
'Gw.. Ana.. Nih gw bawaain handuk sama baju ganti'
'Sebentar' kemudian Bayu menjulurkan tangan dari celah pintu yang terbuka
'Bayu lo lagi ngapain, rame amat lo di kamar mandi ?' tanya Ana
'Oh emang kedengeran ya dari luar ?' tanya Bayu
'Banget'
'Eh eh ini tadi ada kecoa, jadi gw tepok aja pake gayung hehehe' kata Bayu, mencoba berdalih
'Iya dah, buruan udah di tunggu anak anak tuh' kata Ana, suara nya terdengar pelan, seperti nya sudah meninggalkan ruangan dapur dekat kamar mandi
'Sip..' kata bayu, segera setelah menyangkutkan baju dan handuk di cantelan, iya melanjutkan mandi nya
'Bau amis nih teh..' kata Bayu, sambil pura pura mengibaskan rambut nya yang cepak
'Baek baek pala nya copot' kata Bunda Nita yang sedang menyiapkan minum di meja makan
'Ih bunda, ntar Bayu koit dong hehehe' Bayu kemudian menghampiri Bunda Nita bermaksud membantu membuat minum
'Udah kedepan aja, tuh anak anak gw udah pada heboh mo bantuin tiup lilin' kata bunda Nita sambil mengaduk air di gelas
'Tapi..Bun..'
'Udah nga pakai tapi tapian, buruan sono'
Bayu kemudian berjalan menuju ruang keluarga rumah Ana
Di sana sudah berkumpul hampir semua kakak kakak nya Ana kecuali kakak nomor satu nya, yang memang jarang berkumpul
Bahkan ada berapa sepupu Ana beserta keluarga nya
Buset ini yang ulang tahun siapa, tanya Bayu lagi dalam hati, ia semakin terharu
Apalagi ia di sambut ucapan selamat ulang tahun dan tanpa di komando mereka semua menyayikan lagu selamat ulang tahun buat nya
Akhir nya tiba di acara puncak, yaitu tiup lilin, tanpa terasa air mata Bayu menetes, Dia memiliki hati yang sensitif, kadang hanya menonton film saja ia bisa menitikan air mata
Yang lain juga ngomporin 'Tiup.. Tiup.. Tiup' haduw rame deh, baru saja Bayu mau meniup lilin yang berbentuk angka 26
'Sebentar foto dulu' kata bunda Nita
Langsung saja semua hadirin menyorakin Bunda Nita yang narsis
'Dih bunda biar di bilang ulang tahun ke dua enam tuh' kata Ayah Heri setelah mengambil gambar istri nya yang memegang kue ulang tahun
Kontan saja semua yang hadir tertawa
'Nah sekarang tiup lilin nya' kata Ana
Baru saja Bayu mengumpulkan nafas buat niup api nya, Danu sudah lebih dahulu memadamkan api nya dengan sekali tiup
yang lain hanya bisa tertawa, melihat kelakuan Danu
'Om met ulang tahun ya' kata Danu sekali lagi sambil mencium pipi Bayu
Sambil berbisik di telingga Bayu 'Aku sayang om' kata Danu pelan, hanya mereka dan Tuhan yang tau apa yang di katakan Danu saat itu
'Hayooo bisik bisik apaan tuh ?' tanya Ayah Heri
'Enga kok' jawab Danu, lalu ia duduk manis di sebelah Bayu
'Udah selesaikan, sekarang Aunty potong ya kue nya, ayo geser geser' kata Ana pada keponakan keponakan kecil nya
'Nah saat nya mencicipi masakan Bunda Nita' Teh Upit muncul dari belakang 'yuk yang mau makan, silahkan ke ruang makan' kata nya lagi
Ana memberikan potongan pertama kue untuk Bayu, dan yang kedua tentu nya untuk Danu
Ya begitulah ritual acara ulang tahun di keluarga Ana, tapi bagi Bayu ulang tahun nya kali ini terasa sangat spesial karena berada di tengah tengah orang orang yang menyayangi nya
Satu persatu keluarga Ana sudah pulang, ke rumah nya masing masing
Bayu duduk duduk di teras bersama kak Andi, kakak nomor dua Ana, Ayah Heri, Bunda Nita, Ana dan Mas Dika mereka berbincang bincang sambil ditemani minuman hanggat dan makanan ringan
Di ruang keluarga ada Danu dan Irfan yang sedang bermain PS
Setelah ngobrol kesana kemari akhir nya muncul juga pertanyaan yang sangat pribadi, di tujukan pada Bayu
'Bayu sejak kapan bayu seperti ini ?' tanya Ayah Heri
'maksud nya gimana ?' tanya Bayu, pura pura nga tau, padahal sebenar nya ia sangat tau arah pembicaraan ini
'Seperti nya udah dari SD kali ya' Bayu mencoba mengingat ingat 'tapi nga begitu mengerti mungkin karena masih kecil' kata Bayu sambil tersenyum kecut
'Udah pernah melakukan hubungan badan Bay ?' tanya Bunda Nita
'hmmm' Bayu senyum senyum sendiri 'Udah bunda, dari SD sih'
'SD, sama siapa Bay ?' tanya ayah Heri, seperti nya dia penasaran, sampai memajukan tubuh nya ke depan
'Sama sepupu sih, itu juga cuma ngemut ngemut aja, kebetulan kami seumuran'
'kok bisa Bay ?' tanya Ayah Heri 'Emang dulu udah pernah lihat film biru ?'
'Nga tau ayah, tiba tiba aja kepikiran begitu, sama sekali nga pernah lihat film gituan waktu itu'