It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hmmmm, thanks a lot, maaf lma gk update, kli ini jnji bkal sering
satu lagi cerita berkualitas yang musti di pantengin tiap kali buka BF
lanjutkan perjuanganmu saudara,,,,!!!! #plak #terhanyutHawa17an
Gw di mention jg yak? kalo update @atwil??? ;;)
Update mention ya kak ^^
nih baru mau update, kmrin jalan2 lupa update hahahhaa
hahahhaha, mkasihh ya,,, ceritanya sih masih DIni kalau TS nya udah nggak dini
makasihhh yaaaa,,, thanks a lot
hmmmm analisa ya bagus bgt,,, tapi kayaknya yang dalam pikiranku nggak terllu sama dengan apa yang kamu pikitkan hahahaha
WINDRA POV
Aku masih dendam kesumat sama Bi Isah yang tega-teganya dia mempermainkan Mimi untuk mengancamku, selain itu juga sama James yang sudah marah-marah padaku, memang dia pikir dia pacarku seenaknya marah-marah? Uppsss pacar? Mangnya pacar juga boleh seenaknya marah-marah? BIG NO. pacar tuh harus saling menyayangi, ahhh Gila!
Malam ini aku sudah merencanakan aksi balas dendam kepada pemabantu tega itu, balasan kerana sudah menyakiti MIMI ku. Hahahaha
Waktu yang ku tunggu sudah tiba, jam sudah hampir jam 12 malam, keadaan rumah juga sudah sepi, saatnya beraksi #tersenyum jahil
Barang-barang sudah aku siapkan, kain putih panjang sudah menutupi tubuhku, kemenyan sudah di bakar di dekat kamar Bik Isah, lampu sudah di matikan semua, inilah yang di namakan dengan aksi balas dendam, satu komplek ini juga sudah tahu kalau Bik Isah meski paling lebay tapi juga paling takut dengan yang namanya hantu, dan inilah yang kurasa pembalasan dendam yang paling tepat aku lancarkan.
Tepat jam 12 malam, terdengar suara jam berbunyi dengan cukup keras memenuhi ruangan seisi rumah, bulu kuduk ku sudah merinding, ada rasa takut juga sebenarnya untuk melakukan ini, tapi Bik Isah harus merasakan pembalasan dendamku
Bau kemenyan sudah cukup menyengat ku rasa, aku yakin jika Bik Isah sudah mencium baunya, meski sedang tidur tetapi bau kemenyan yang pekat pasti akan membangunkannya, sengaja aku menjatuhkan bangku yang terdapat di depan kamarnya, letak kamar bik Isah cukup jauh dari kamar Ibu , jadi nggak masalah kalau kursi jatuh tak akan terdengar dengan jelas ke kamar Ibu.
“Siapa itu” terdengar suara Bik Isah dari dalam, ku dengar ada suara gemetar dari bicaranya barusan, aku tak menggubrisnya dan malah membuat suara seperti cakaran di pintunya
“Tolong, tolong, jangan main-main” teriaknya, kali ini suaranya seperti menahan tangis, aku yang di luar sudah cekikian mendengarnya
Kembali aku membuat suara yang menyeramkan dengan berdesah halus, ku dengar Bik Isah sudah menangis di dalam kamarnya
“Tolong, kalau kamu hantu, jin, sundel bolong, suster ngesot, tolong jangan ganggu saya, saya hanya wanita lemah yang kebetulan terlahir cantik, kalau kamu merasa kecantikanmu tersaingi, saya minta maaf, tapi tolong jangan dekati saya, apalagi Mang Ujang calon suamiku” kata Bik Isah sambil terisak, astaga ternyata bakat Bik Isah dalam lebay bukan hanya terlihat saat hari-hari biasa, sampai keadaan takut juga masih lebay
Kali ini aku mengetuk perlahan pintunya, suara tangis makin besar dan
“Tolonggggggggg” teriaknya dari dalam, aku yang kaget tak sengaja menyenggol meja setrika dan terjatuh, suaranya cukup keras, tapi masih lebih keras suara Bik Isah
Aku dengan cepat berlari tapi sudah telat sebelum aku mencapai kamarku
“Windra” teriak Ibu berada di belakangku, dengan takut aku menoleh, kulihat Ibu dengan wajah garang menatapku, tak berapa lama Bik Isah sudah berlari ke sini
“Apa yang kamu lakukan” marah Ibu padaku
“Win nggak lakukan apa-apa bu” jawabku mengelak, padahal belum selesai acara balas dendamku, kain putih ini saja belum sempat di lihat Bik Isah yang akhirnya malah menjadi senjata makan tuan
“Ohhh jadi den Win yang takut-takutin Bibik” kata Bik Isah sambil geram dan membawa piring yang terdapat kemenyan di dalamnya
“Kamu kenapa teriak barusan?” Tanya Ibu pada Bik Isah
“Tadi saya kira ada setan nyonya, ada bau kemenyan di kamar saya, ada suara-suara aneh, saya kira ada setan yang cemburu karena saya terlalu cantik” asli mau ku tendang rasanya pembantu satu ini, di situasi apapun selalu kayak gini, lebayyyyy
“Windra, apa-apaan kamu menakut-nakuti Bik Isah” marah ibu padaku, Bik Isah Cuma tersenyum penuh kemenangan
“Halloween kemarin kan kebetulan Bik Isah pulang kampung Bu, jadi Win ganti Halloween nya malam ini” jawabku asal
“Ahhh alasan aja kamu, cepat minta maaf sama Bik Isah, kalau Bik Isah jantungan gimana? Kamu mau tanggung jawab?” lagi-lagi kena damprat diriku
“Maafin Win Bik, Win Cuma bercanda” kataku sambil memonyongkan bibir, asli sial banget hari ini mau nakut-nakuti malah aku yang kena sialnya, apes apes,
“Iya, Bibik juga minta maaf” kata Bik Isah sambil tersenyum, yahhh meski lebay, sebenarnya Bik Isah nggak jahat, dia baik dan perhatian banget sama keluargaku
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” teriak suara anak kecil yang sudah pastinya Dony
“Ada antuuuuuuuuuuuu” teriaknya lagi, tumben sekali anak ini terbangun, dan mungkin kaget melihat kain putih masih di tubuhku, dia menangis dan langsung berlari kepelukan ibuku
“Itu bukan hantu sayang, itu abangmu yang jahil” kata ibu menenangkan Dony
Dia menyelingukan kepalanya dan memangdangku, wajahnya tampak lega
“Tuh lihat akibat dari perbuatanmu, bikin rusuh saja kamu malam-malam, sebagai hukumannya, kamu nggak akan dapat uang jajan selama seminggu?”
“Apaaaaaaaaaaaaaaa? Seminggu? Jangan bu, tolong jangan!” aku langsung memelas kepada Ibuku
“Tidak ada ampun buat usil, renungkan kesalahanmu” marah Ibu lagi, aku tahu, ibu bukan orang yang gampang mengubah keputusan yang sudah ia buat, dengan gontai aku berjalan ke kamar
Dony menarik-narik kain putih itu, dan aku tersenyum saat aku memandangnya
“Abang yang sabal yahhh” katanya nya dengan wajah yang menyejukan, hmmm terkadang malah aku merasa Dony lebih dewasa padahal usianya baru 5 tahun, hmmm tak dapat aku bayangkan hidup tanpa uang jajan selama seminggu, serasa mimpi buruk, kapok deh aku ngerjain orang
windla yg sabal yaa..