It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
)
@sikasepmauth @nukakarakter @iamyogi96 @iamalone89 @halaah @jjk_mod_on @dirpra @gdragonpalm @firdausi @Chocolate010185 @rajatega @05nov1991 @Just_PJ @andychrist @nur_hadinata @The_jack19 @kiki_h_n @alabatan @Dharma66 @LEO_saputra_18 @touch @AL's @jakaputraperdana @rully123 @bobo @pocari_sweat @mu @Rez1 @Raff @touch @Dharma66 @fery_danarto
@abadi37 @ijiQyut @bi_ngung @hantuusil @abadi_abdy @aDvanTage
@bayuaja01 @savanablue @justboy @Jf_adjah @bocahnakal96 @rarasipau @Alir @oxygen_full @yeltz @Different @yuzz
@revian97 @nak_alone @Dhika_smg @kurokuro @afif18_raka94 @nathanarif@Alir @Monic @Gumawoyo @freakymonster58 @adhiyasa @BB3117 @05nov1991 @reddaa19 @7313 @Mr0Crocodile
WF 4
Berita kematian pendeta yang di sebabkan oleh Wen Bin, tidak hanya menjadi berita utama media massa di dunia manusia, berita itu juga dengan cepat menyebar di kalangan para dewa yang menghuni istana nirwana alam khayangan.
Raja alam baka melaporkan bahwa adanya roh dari salah seorang pendeta dari dunia manusia yang terbunuh akibat kalah tanding dengan ilmu yang di miliki oleh siluman rubah. Para dewa penghuni istana nirwana dengan cepat berdesas desus mengenai hal ini, menurut mereka, dunia manusia sekarang ini sudah tidak mungkin ada siluman yang berusia puluhan ribu tahun.
Untuk membuktikan kebenaran dari laporan yang di sampaikan oleh raja penguasa alam baka, maka dari itu, Raja Khayangan agung memutuskan seorang panglima perang untuk turun ke dunia fana dan menyamar sebagai rakyat jelata, guna menyelidiki keberadaan siluman rubah tersebut.
##
“entah mengapa, aku merasa, kita akan mendapatkan sebuah musibah dari kematian pendeta itu”gumam Han Jiang di tengah keramaian pasar kepada Wen Bin,
“sudahlah, kau tak perlu merisaukannya”Wen Bin menenangkan,
“ya... memang tak seharusnya aku risau, tapi aku merasa ada yang mengganjal”
Wen Bin menarik tangan Han Jiang untuk menerobos kerumunan orang-orang yang memenuhi pasar, di sana, Wen Bin membelikan beberapa kilo hati ayam sebagai menu makanan untuk Han Jiang. Han Jiang sendiri sebenarnya sangat tergiur dengan aroma dari hati ayam tersebut, tapi entah mengapa, tiba-tiba saja ia merasa jika nafsu makan hilang dengan seketika. Sangat tidak seperti biasanya.
Seseorang dari arah belakang, menepuk pundak Han Jiang yang sedang termenung di samping Wen Bin, membuat dirinya sedikit terkejut dan dengan segera menolehkan kepalanya pada sumber. Di lihatnya seorang pria dengan paras yang sangat rupawan berdiri di hadapannya. Di tangan pria tersebut tergenggam sebuah benda,
“aku rasa kau menjatuhkan dompet ini”ucap si pria asing,
Han Jiang seolah tersadar dari buaian ketampanan, ia segera meraba-raba seluruh kantung celananya dan mendapati bahwa benar jika dompetnya tidak berada,
“ah...iya, benar, ini adalah milikku”
Han Jiang mengambil dompet miliknya itu dari tangan si pria asing, tanpa menyebutkan identitas, pria tersebut segera meninggalkan Han Jiang, sebelum Wen Bin menolehkan kepalanya,
“kau berbicara dengan siapa?”
“ah... tadi seorang pria mengembalikan dompetku yang terjatuh”
“kau memang sangat ceroboh”
Han Jiang tak menjawab, ia hanya tersenyum sumringah memperlihatkan barisan giginya yang rapi dan bersih.
##
Han Jiang termenung sembari menelungkupkan tubuhnya di atas koridor, kepalanya ia topang dengan kedua tangannya, matanya memandang lurus di iringi tatapan kosong. Tiba-tiba saja bayangan wajah pria asing menyambangi pikirannya dengan sangat jelas, seolah-olah ia berada tepat didepan pria asing itu.
“selama lima ribu tahun aku bertapa dan menjalani kehidupan, belum pernah aku melihat pria setampan dirinya. Ketampanannya hampir sejajar dengan para dewa yang berada di alam khayangan”gumam Han Jiang dalam hati.
Masih terekam jelas di pikiran Han Jiang wajah dan senyuman pria yang siang tadi mengembalikan dompetnya yang terjatuh. Wajah pria itu benar-benar sangat tampan, matanya yang sayu menyejukkan setiap orang yang memandang, senyumnya sangat indah. Han Jiang diam-diam tertarik pada pria tanpa identitas tersebut.
Wen Bin hanya menatapi tingkah laku Han Jiang yang menurutnya sedikit aneh dari balik jendela kamarnya yang besar, ia merasa bahwa teman baiknya itu sedang jatuh cinta pada orang yang baru saja di kenalnya.
“jangan terlalu cepat untuk memutuskan pilihanmu”ucap Wen Bin yang tiba-tiba muncul dan membuat Han Jiang terkejut dan terjatuh,
“kau selalu saja membuatku terkejut”celoteh Han Jiang di iringi gerutuan dan juga ringisan rasa sakit,
“jika aku tak mengejutkanmu, kau akan terus menerus memikirkan orang yang tidak jelas itu”
Han Jiang mengusap-usap pinggulnya dan bangkit berdiri,
“apa salah aku menyukai seseorang?”
“tidak”
“lantas?”
“hanya saja kau belum mengenalnya sama sekali, kalau ku lihat dari penglihatan ku, kau bertemu dengannya hanya sebentar saja bukan?”
“ya”
“dan kau langsung memikirkannya seperti ini”
Han Jiang mengeluarkan ekornya, kemudian ekor itu ia arahkan pada wajah Wen Bin dan mengelus-elus wajah Wen Bin, sedangkan dirinya, hanya tersenyum lebar tak jelas,
“entahlah, mungkin kami di takdirkan untuk bersama, dan mungkin ini yang di namakan cinta”
“lebih baik kau simpan ekormu, sebelum aku mencabutnya”
Han Jiang tersadar dan terburu-buru menyimpan ekornya kembali,
“aku hanya bercanda”gerutu Han Jiang.
##
“aku punya tugas untuk kalian”perintah Han Jiang pada pengikut-pengikut barunya,
“apa itu tuan?”
“aku ingin kalian mencari tahu tentang orang ini”, Han Jiang mencabut sehelai rambutnya, kemudian rambut itu ia hembuskan melayang ke udara, sehelai rambut itu melayang-layang membentuk sebuah lingkaran. Dari dalam lingkaran muncul sebuah bayangan yang menyerupai film. Bayangan itu lambat laun menjadi jelas dan menampilkan sesosok pria yang sangat tampan,
“wah...tampan sekali pria itu”ucap salah seorang pengikut Han Jiang yang berjenis kelamin wanita yang ucapannya di iyakan oleh pengikut Han Jiang lainnya yang berkelamin sejenis,
“dunia begitu luas, orang begitu banyak, sedangkan ilmu kami tidak setinggi anda tuan, bagaimana mungkin kami dapat mencari tahu tentang orang tersebut”
Han Jiang menimbang kembali ucapan pengikutnya, ada benarnya. Han Jiang yang berilmu tinggi saja, tidak mungkin dapat menemukan satu orang di dalam lautan manusia, bagaimana mungkin mereka yang perwujudan dari hantu-hantu kecil dapat memenuhi permintaan dirinya. Han Jiang kembali berpikir, ia tak mungkin meminta tolong pada Wen Bin yang berilmu tinggi, karena belum tentu Wen Bin mau membantunya.
Han Jiang pun terduduk di atas kursi dengan dahi yang mengerut.
Salah seorang pengikut Han Jiang yang bernama Luo Fan, berjalan mendekati majikannya itu sembari menyuguhkan minuman,
“sepertinya aku tahu siapa yang dapat membantu anda tuanku”ujar Luo Fan berbisik,
“siapa?”
“pangeran kematian”
##
Bau busuk tercium di mana-mana, suara rintihan dan juga tangisan akibat siksaan api tujuh warna dalam neraka, terdengar memekakkan telinga. Belum lagi hawa panas yang dengan segera menyergap tubuh Han Jiang.
“tidak ada tempat sepanas neraka sialan ini”umpat Han Jiang sembari mengusap-usap keringatnya,
Di depan tempat Han Jiang berdiri, terbentang dengan panjang sebuah jembatan yang terkenal dengan nama jembatan kehidupan. Di atas jembatan ini lah, roh dari setiap manusia yang telah meninggal di timbang perbuatan baik buruk semasa hidup.
Jika perbuatan baik dari roh semasa hidup lebih banyak dari perbuatan buruknya, maka jembatan kehidupan akan begerak melebar dengan sendirinya, dan apabila roh berbuat kebalikannya semasa hidup, maka jembatan akan semakin mengecil yang membuat roh akan jatuh pada dasar jembatan yang berupa sungai lidah api.
“jadi ini adalah jembatan yang melegenda itu”gumam Han Jiang,
Han jiang tak mau menginjak sama sekali jembatan tersebut, ia pun mempergunakan kekuatannya untuk terbang melewati jembatan kehidupan itu, hingga ia sampai tepat di depan pintu gerbang kematian. Dua orang penjaga berbentuk tengkorak dengan segera berhambur menuju dirinya,
“siapa kau!”
“kau siapa?”tanya Han Jiang,
“kau tak mengenal kami?”
Han Jiang memperhatikan kedua penjaga pintu gerbang kematian itu dengan seksama,
“aku tahu, kalian hanya tulang beluang”
“kurang ajar!!! Berani benar nyalimu untuk menghina kami”
“kalian hanya penjaga pintu saja, tidak usah berbuat melebihi dari atasan kalian”
“besar nyalimu menghina kami”
“aku tidak menghina, aku mengatakan yang sebenarnya, kalian memang penjaga pintu gerbang bukan?”
Salah satu dari penjaga pintu gerbang itu memperhatikan dengan seksama tubuh Han Jiang, kemudian ia berbisik kepada temannya yang sedang berdebat dengan Han Jiang,
“apakah kau tidak menemukan keanehan pada roh yang satu ini?”
“apa itu?”
“biasanya, jika roh orang yang sudah meninggal, akan ada asap-asap berwarna hijau yang mengelilingi tubuhnya, tapi ia tidak ada”
Setelah di beri tahu, penjaga pintu yang beradu mulut dengan Han Jiang itu mencoba untuk melihati apa yang di beritahukan oleh temannya,
“benar, ia tidak memiliki asap berwarna hijau”
“apakah dia masih hidup?”
“tidak mungkin, semua yang masuk ke daerah ini adalah orang-orang yang sudah meninggal”
“apa kau bilang? Aku sudah meninggal?”ucap Han Jiang sedikit tersinggung, “enak saja beberapa puluh ribu tahun lalu siluman ular putih pernah mengunjungi neraka, dan juga siluman kera pernah memporak porandakan neraka, mereka juga belum meninggal”
“mereka siluman, dan memiliki ilmu tinggi”
“apa kalian pikir aku tidak memiliki ilmu tinggi?”
Tanpa basa-basi, Han Jiang segera melakukan tindakan kepada kedua penjaga pintu kematian tersebut. Kedua penjaga pintu tidak tinggal diam begitu saja, mereka juga melakukan perlawanan terhadap serangan Han Jiang.
Kehebatan ilmu Han Jiang membuat kedua penjaga pintu tampak kelelahan, salah satu dari mereka menghilang untuk melaporkan kedatangan Han Jiang pada pangeran kematian.
Pangeran kematian tampak berang setelah di beritahu oleh bawahannya, ia pun dengan segera turun dari atas singgsana dan menuju gerbang, di lihatnya Han Jiang sedang beradu ilmu dengan bawahannya.
“hentikan”teriak pangeran kematian,
Keduanya menghentikan pertarungan, penjaga gerbang tampak mengatur nafas karena kelelahan menghadapi.
“siapa kau dan berani benar kau membuat keonaran di wilayah ku”
“sebenarnya aku dapat di ajak bicara baik-baik, tapi karena bawahanmu ini yang tidak tahu malu, aku pun bertanding dengan mereka”jelas Han Jiang sembari menyimoan kembali pedangnya,
“apa yang kau lakukan disini?”
“aku hanya ingin bertanya tentang seseorang kepadamu?”
“aku tidak punya banyak waktu untuk membantumu mengenai hal tersebut”
“oh...begitu”ucap Han Jiang enteng, “jikalau begitu, jangan salahkan aku jika aku menghancurkan tempat ini”
“coba saja kalau kau berani, dengan kau menghancurkan negeri kematian, maka kau akan merubah siklus duniawi, dan kau akan di hukum di bawah gunung seribu pedang”
Han Jiang kembali memikirkan ucapan dari pangeran kematian, apa yang di katakan ada benarnya, setiap manusia tidak dapat hidup abadi seperti dirinya dan akan menemui ajal mereka masing-masing, jika ia menghancurkan alam baka, maka ia akan merubah setiap siklus kehidupan manusia, ia sendiri juga paham dengan peraturan langit tentang hukum tersebut. Han Jiang mengurungkan niatnya,
“ayolah, meminta mu untuk menolongku mencari tahu tentang seseorang bukanlah suatu hal yang sulit bukan bagimu”bujuk Han Jiang,
Melihat paras Han Jiang yang sedikit rupawan, pangeran kematian pun meminta Han Jiang untuk masuk ke dalam sebuah ruangan yang di sebut sebagai ruang buku kehidupan.
Di dalam ruangan tersebut, terdapat banyak buku yang mencatat tanggal lahir dan mati dari semua makhluk yang berada di tata surya dan negeri langit, termasuk para dewa dewi.
Han Jiang sedikit kebingungan, karena ia seolah mencari sebuah jarum di dasar laut. Ia berulang kali menggaruk-garuk kepalanya. Pangeran kematian berdiri sangat dekat tepat di belakang punggung Han Jiang,
“siapa yang ingin kau cari?”
“entahlah, aku tidak mengetahui namanya, aku hanya mengingat wajahnya”
“oya? Apa kau sempat mengingatnya?”
“ya...”
“tunjukkan padaku”
Han Jiang menengadahkan jari-jarinya ke udara, seketika seberkas cahaya terpendar dari ujung jemarinya, cahaya-cahaya itu dengan segera membentuk sebuah lingkaran yang menampilkan siluet sosok orang yang sangat tampan. Pangeran kematian mengambil siluet tersebut dan melemparkannya pada roda kehidupan.
Roda kehidupan tersebut berputar dengan sangat cepat. Selama roda itu berputar, Han Jiang membelalakkan matanya mengamati perputaran roda itu,
“aneh sekali”ucap pangeran kematian sembari mengerutkan kedua alisnya
“aneh kenapa?”tanya Han Jiang,
“biasanya roda ini tidak akan berputar cukup lama untuk menemukan seseorang”
“benarkah?”
Pangeran kematian menggangguk mantap, ia berjalan mendekati roda kehidupan, dan memandangi selama beberapa saat,
“aku curiga bahwa orang yang kau lihat itu bukanlah dari bangsa manusia”
Han Jiang sedikit terkejut mendengar hal tersebut.
##
Heheheh thx mas abi udah di lanjut + mention
@jjk_mod_on : iya boss, Τнänκ'ڪ Ɣα dah δi luangin waktu bwt baca n koment
@yeltz : ƗƗeƗƗeƗƗeƗƗeƗƗe bgtu lha eh iya bro, dah ku follow Ɣα
tp kok gk dapat big hug juga kayak om rarasipau.. (