It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Bagus sarannya , memang sih penggambarannya agak kurang efektif , cuma waktu itu kan Dhiki lagi koma , jadi susah kalo makai sudut pandang dia ... gitu sebenernya , kalo udah sembuh ya liat annti deh
suka yang nyentuh2 ya hehehe
haelah ...maunya oke deh kakak sayang
okeh dehh spesial buat kakkak
sabar yah ..hehehe
pahitnya part selanjutnya itu sulit dalaminnya ..
“Apa Adek sayang , yang hitam putih “ kata dia Sambil mengusap kepalaku lembut
“Penglihatanku kak , semuanya hitam dan putih “
Besssstttt Besssttttt
Suara tirai ruang ICU Disibakkan , terlihat Mama , Papa dan Eh Alam , ngapain cecunguk gila disitu , haha .
“Dhiki , syukurlah kamu sudah sadar Nak “ kata Mama Haru
“Kelakuan Kakakmu sungguh diluar batas Dhiki “ lanjut Papa
“Tidak Pa , Ma dhiki yang salah mengacuhkan Kak Zimmy berhari-hari , berkata tak sopan dan sedikit kasar terhadap wanita , mungkin Kak Zimmy kecewa dengan Adek “ kataku tersenyum
“Dengar itu Zimmy ......dengar tidak adekmu bilang apa ? “ bentak Papa
“Sudah-sudah jangan ribut Pa ..ini Ruang ICU “ sergah Mama
“Iya Pa ...Zimmy tau dan Zimmy janji akan selalu ada buat adek Pa , ngelindungin dia ...”
“Mama dan Alam tadi mendonorkan darahnya untukmu Nak ,” ucap Papa
“Makasih Mama “ aku menciumnya pipinya “
“ Makasih Alam , minta cium juga ? “
“HAHAHAHHA “ semuanya tertawa disana ...
“Pa , Ma ...kenapa penglihatanku hitam dan putih begini Pa “
“HAH ? sebentar Mama panggilkan dokter “
10 Menit dokter datang
“Pak , Bu ....Retina Nak Dhiki sedikit rusak , namun semuanya bisa dipulihakan dengan terapi , pecahan kaca dari vas bunga itu masuk dalam mata Dhiki “
“Ya Allah .....Maafkan Kakak dek “ kataku membelainya
“Kak Zimmy , semuanya jadi gini kan , coba kaka berhati-hati “ sahut Alam
“Sudah Alam ....yang penting bisa dipulihkan “ kataku menenangkan
aku amsi 16 tahun hoho
ini amu update lagi yang puanjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang
Aku sudah pulang kerumah , dan keadaanku mulai membaik . Aku menjalani rutinitasku seperti sedia kala .
Berangkat sekolah juga bersama Kak Zimmy yang bertambah baik denganku , membuat aku makin suka kepada dirinya .
“Dhiki akhirnya kamu sekolah “ sapa Justin
“Iya Dhiki ...kalo kamu gak masuk-masuk rencanaku buat deketin Kakakmu gak jalan-jalan nih ,...” sahut Chintya
“Hahaha kalian aneh ya ...” jawabku
“Hai Dhiki “ alam langsung melingkarkan tangannya dibahuku , aku juga mengamati raut muka Justin yang agak sebal
“Eh Alam sayang ...” aku sengaja memanasi Justin , sontak mukanya sudah seperti kepiting rebus
“Gimana sayangku , udah sembuh ? “ tanya Alam
“Justin mukamu kenapa ..kok ditekuk lima begitu “ tanyaku ke Justin tanpa menjawab pertanyaan Alam
"Emm mm anu ,,gakpapa , aku duduk duluan ya “
Jam Istirahat
Aku keluar ke Kantin bersama Justin saja , Alam mau mengembalikan buku diperpustakaan dan ditengah perjalanan ..
“Eitsss mau kemana anak buta ... ini warna Apa ? “ tanya seseorang , oh ya namanya Baro musuh Kak Zimmy , dia memarkan celana dalam wanita yang aku tak tau warnanya apa .
“Hei apa-apaan kamu “ bentak Justin
“Lu diem , BANCI “ sahut temannya Baro
“Heyy buta ini warna apa ? gak bisa jawab kan , seharusnya anak buta itu gak disini di SLB sono pake huruf Braille jangan di SMA Favorit dong ..BEGO ! “
BUGHHHH BUGGGHHHH BUGHHHHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kak Zimmy dan teman basketnya yang aku tau namanya Kak Arnold dan Kak Reza datang meninju komplotan Baro , pertengkaran hebat pun terjadi , siswa-siswi semuanya berkumpul dan memang tak ada yang berani memanggil guru .
Entah kenapa mereka takut dengan dua geng ini , pukulan demi pukulan dilancarkan aku hanya bisa mencoba melerai walau tak efektif .
BUGHHH , Hantaman pahit mengenai tengkuk Baro yang akhirnya mengakhiri pertarunagn sengit ini , Baro dipapah kedua temannya kembali ke Kelas , sementara aku memapah Kak Zimmy dan Justin membawa kedua temannya kak Zimmy .
Kami berjalan menuju UKS , namun luka Kak Arnold dan Reza tak terlalu parah jadi hanya diantar Justin ke kelas .
“Kak , tak perlu berlebihan seperti ini “ sambil mengompres luka di samping bibirnya
“Dek ...Kakak gak suka adek dihina , toh penghinaan ini karna Kakak melukai adek “ sahutnya memandangku , membuat aku memerah .
“Yasudahlah Kak , Adek berterima Kasih ..”
CUPPPPPPP
kusarangkan ciumanku dipipi Kak Zimmy , ia tersenyum dan
CUPPPPPP
diciumnya keningku yang semakin membuatku merasa aneh
“Kak kok ...” sambil memegangi bibirku
“Sssststt salah siapa cium-cium “
Hatiku senang sekali mendapat ciuman dari Kak Zimmy , yap ini ciuman sayang bukan cinta , sudahlah aku tak berharap banyak .
Aku hanya mencari yang pasti saja , kuputuskan untuk tak berharap lagi pada kakaku dan membuka hati dengan yang lain .
Zimmy Pov
Baro memang tidak wajar , ada saja ulahnya yang membuatku bosan dan jengkel dibuatnya . Adiku sudah keluar dari kamar setelah mengobatiku tadi .
Aku suka memanjakannya , menciumnya dan memberikan kasih sayang kepada dia sebagai adik .
Aku masih heran , setiap aku cium ada tatapan aneh yang terpancar dari kedua mata indah Dhiki . sepertinya dia mengharapkan sesuatu kepadaku . Dia juga selalu salah tingkah tiap kali aku cium , aku harus cari tahu .
Ku ambil laptopku dari ransel dan mulai menjelajah dunia maya lagi . Kubuka jejaring sosial facebooku dan menengok ke Beranda sebentar ....
Vito Indrayana
“GOKIL , GOKIL nonjokin Baro dan kacung-kacungnya ..
Anne Florentine
“Apa salahku , kau buat begini ..tak pernah sedikitpun niatmu serius kepadaku
Aku tertarik dengan status Anne , aku mengomentarinya ::
“Aku selalu serius , tapi kamu membuat aku bosan , aku menyakiti semuanya dan sumbernya itu kamu . “
30 Menit ......................
Lelah sudah aku menjelajah dunia maya ,
“Arghhhhhhhhhhhhhh “ aku menggeliat dan ingin ke kamar Dhiki , kangen rasanya .
Kubuka pintu kamarnya dan aku menemukan malaikat kecilku sedang terlelap . Sengaja kubelai pipinya , dan kuberikan sebuah kecupan di kening .
Aku ingat cerita Mama ketika aku dan Dhiki dipisahkan , katanya aku menangis dengan kencang dan merengek minta adikku kembali .
Hahahaha , mengingat moment yang dibacarkan mama , membuat aku tertawa sendiri