It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
| “ Namaku adalah Dhiki , anak kampung biasa yang hidup sederhana .”|
Aku terlahir dengan nama , Ferdinand Dhikido , dibulan Januari , tanggal 10 , tahun 1996 . Aku tinggal dengan Tante Maya , adik Ibuku di daerah Magelang , Jawa Tengah .
“Dhiki , kemari ini sudah jam 4 Pagi , setrikakan baju kami dahulu , kami mau sekolah “ jerit Rina anak Tante Maya
“Iyya kak ...” dengan cekatan aku mengambil tumpukkan baju yang ada diatas tempat cuci baju , aku lalau menggelar kain dan menyetrika dengan setrika usang .
Ya , Ibuku menitipkanku di Magelang dan aku ta tahu apa maksud Ibuku itu , dan kalian juga perlu tahu , sejak SMP aku mulai sadar kalau aku suka dengan pria . Setrikaanku semuanya telah selesai , sekarang aku bersiap untuk mandi .
“Ini uang sangunya , 2000 Rupiah saja “ dengan dilemparkan ke mukaku oleh Tante Maya
“Makasih tante , Dhiki berangkat , Assalamualaikum “
“Ya ..” sahut tanteku singkat . Hmm begitulah tante Maya , orang yang jutek dan super jahat , hehehe , itusih pendapatku .
Aku bersekolah di sebuah SMA Negeri 2 Magelang . Disana memang aku tidak terlalu terkenal , karena aku masih kelas 10 , dan aku mempunyai teman baik yang bisa dibilang sahabat bagiku , dia adalah Nauval . Aku biasa panggil Opal.
Aku langsung masuk ke Kelas X-8 dan mengambil tempat duduk yang kebetulan masih kosong . Aku mengeluarkan PR ku dan mulai membacanya ulang untuk meneliti apakah terdapat kesalahan atau tidak dalam pengerjaanya.
Jam tepat pukl 06.55 ,dan aku sudah melihat batang hidung si Opal , dia datang dan langsung duduk ,
”Dhiki ...Pinajm PR –nya , ya ya ya ? “ tanyanya memelas ,
“Iya , apasih yg enggak haha “ kataku iba.
Pelajaran demi pelajaran sudah kulalui , aku ingin keluar dari gerbang dan pulang . Seperti biasa aku berjalan luntang-lantung sendiri sekitar 4 Kilometer untuk sampai kerumah .
Sepanjang jalan , hanya awan yang menemani langkahku , tanpa ada yang lain . Aku mendengar suara ribut-ribut di depan , ternyata ada sebuah motor yang jatuh .
“Lo , saya bantu sini mas !” kataku sigap
“Iya makasih yah mas “ kata pemuda yang aku taksir , umurnya sama denganku .
“Kenapa bisa terpeleset mas ? “
“Aku tadi kebingungan mencari alamat , saya dari semarang , mau ke rumah Bibi saya ! “ sahutnya
“Oh , begitu , kenalkan saya Dhiki ! “ aku menjabat tangannya dengan cepat
“Aissh , perrih ...aaku Alam “
“ maaf-maaf aku tak sengaja menyentuh lukamu , sini aku obatin “ kataku
Aku segera membuka tas dan mengambil sebotol air mineral , bekaluku dari rumah dan sebuah Hansaplast .
“Hmm sudah Lam ! “
“Makasih Dhik “
“Ya sama-sama Lam “
Aku pandangi waajhnya , memang cukup ganteng , kulitnya putih dengan alis yang tebal serta hidung yg mancung .
“Dhiki “ sapa alam mengagetkanku ketika aku sedang memandangi wajahnya ,
“Ya ...? “
“Aku permisi dulu yah.. , mau melanjutkan pencarianku , sampai jumpa”
“Ya sama-sama Lam “
Setelah itu , kulanjutkan perjalananku guna kembali kerumah , aku terus berfikir dan membayangkan wajah Alam , yang membuat wajahku menjadi merah , entah aku suka dia barangkali . Aku sampai dirumah dan ingin melepas baju sekolahku lalu mandi agar keriangtku luntur semua .
“Dhiki ....setelah mandi kamu harus membersihkan halaman ! “ kata Tante Maya
“Iiya Tan “ jawabku kesal
Setelah selesai mandi , aku mengambil sapu dan menyapu tanah yang berserakan serta memunguti daun-daun kering yang merusak keindahan taman kecil rumah ini . Setelah selesai aku menaruh sapu itu , dan kembali kerumah .
Sayup-sayup aku mendengar percakapan Tante Maya , dengan seorang wanita ditelfon .
“Mbak ...mau kesini besok ? “
“Iya ..kenapa May ? aku mau mengambil dia ! “
---- Dia ? siapa ya ...apa aku ? , gumamku dalam hati .
“Tak bisa Mbak , dia sudah bahagia disini , dia au anggap anak laiki-lakiku sendiri ! “
“Dia itu anakku , sekarang sudah waktunya May , tak bisa kutunda-tunda lagi ! “
“Kita bicarakan besok saja . Mbak Sila “ sahut tanteku mematikan telepon , sontak aku menjauh dari pintu kamarnya .
Komentarnya Ditunggu
Baru saja aku mau makan siang , eh alarm berbunyi ...
“Dhiki , ayoo dong dicuci piringnya , itu pring makan pagi tadi “
“Iya Tante ...tapi aku ingin makan dulu “
“Tak ada makan sebelum kerja “ sahutnya mengambil lauk dan sayur asem di meja makan
“Yasudah Tante “ jawabku lemas
Beginilah hari-hariku menjadi pembantu Tante Maya , aku selalu menuruti semua perintahnya , karena secara tak langsung aku menumpang dirumahnya , dan dia membiayaiku selama ini .
Baiklah aku mengharap semoga keajaiban datang mengahampiriku agar aku terlepas dari beban yang berat ini. Setelah mencuci dan makan siang , aku beristirahat hingga pukul 17.00 , aku terbangun karena ada yang mengetuk , eh tepatnya menggedor kamarku .
“Dhiki sudah sore , ayo bangun , kerjakan PR Bahasa Inggrisku ! “ Bentak kak Rina
“Tunggu ya Kakak ! “
“Tak ada tunggu-tungguan segala “ sontak dia membuka kamarku dan menarikku , menuju tempat dimana dia memuntahkan semua isi tasnya .
“Kerjakan dulu ya ,Dhiki ..jangan sampai ada salah lebih dari 3 ! “ Ancamnya tegas
“Iya Kak ! “ dasar kak Rina , sudah mau ujian Nasional di kelas 12 SMU , dia malah begitu , tugasnya selalu kubuat dan tak satupun dia mau mengerjakkanya .
Pukul 19.00 Aku selesai mengerjakan tugasnya , aku mau makan dan menyiapkan keperluanku untuk sekolah besok , serta pakaina Olahragaku
***
Pagipun menyapaku , aku beranjak memakai sepatu dan berangkat ke sekolah . Seperti biasa kelasku masih sepi sekali , aku memilih bangku dipojok belakang dan mengambil sapu serta kemoceng untuk bersih-bersih , walau hari ini aku tidak piket , jujur aku suka kebersihan.
Pukul 09.00 kami semua berganti pakaian Olahraga , saat-saat yang paling mendebarkan dan juga menyenangkan buatku .
Temanku Rama , membuka kaosnya dan memamerkan tubuh atletisnya , didepan mataku dan membuatku bisa merasakan bau aroma tubuh maskulinnya . Putingnya yang amsih lengket terlihat menggoda .
"Ah aku memang kelainan " gumamku
Aku yang takjub lalu membalik badan dan berganti . Aku lihat Opal sedang mencopot celana abu-abunya dan berganti training , tonjolan besarnya tercetak jelas di celana dalam putihnya .
Sial !
“Oh...” gumamku , sontak darahku berdesir melihatnya .
Olahraga kali ini ternyata permainan Volly , aku sih tidak ahli permainan ini . Mulai dari passing atas , passing bawah dan teknik lainnya , diajarkan .
Aku menyimak dengan seksama , namun tak kutemukan kehadiran Opal ,aku melihat dia sedang menuju kamar mandi belakang aula bersama Rama . Aku yang memang ingin pipis menyusul mereka , aku lalu masuk dan tidak menemukan mereka , padahal kamar mandi hanya ada dua , tapi hanya 1 yang terpakai , aku semakin bingung .
Setelah aku keluar , sayup-sayup aku mendengar desahan
“Oh enak Ram , teruskan , Oh...” sepertinya itu suara Opal
“Gantian dong Pal “ sahut Rama , aku megambil kursi panjang yang biasanya untuk duduk di aula , dan mengintip mereka , aku terkejut ternyata Rama sedang dikulum penisnya oleh Opal .
Kuakui ini memang rada aneh . Tapi bagiku kejanggalan selama ini terjawab , Rama sering sms ke Nauval dengan kata-kata yang aneh , seperti seorang kekasih , terlebih lagi selalu pulang bareng , namun kenapa Opal memilih duduk denganku ya ? . Aku masih saja menikmati tontonan itu hingga
“Priiitttttttttttttt “ peluit panjang ditiup Pak Cucu , guru Olahragaku , bersamaan denagn
“AHHHHHHHHHHHHHH” jerit Rama tertahan , ternyata dia sudah klimaks , aku masih syook dan berlari , sebelumnya aku menegmbalikkan kursi aula , dengan posisi seadanya .
Setelah berolahraga , aku masih memandangi rauy wajah Rama dan Opal , sepertinya mereka pasangan kekasih yang bersandiwara , walau harus kuakui mereka cocok sih , tapi tak menyangka saja bisa berpacaran mereka .
Setelah berolahraga begini , pemandangan tubh-tubuh basah dan keringat yang berbau nikmat mulai tercium , mulailah adik kecilku ini menegang . He he he....
“Rama , jangan lari kau “ teriak Ferdi yang celananya diambil oleh Rama
“Oh Tidak Bisa ..” Sahut Rama
Tiba-tiba celana Rama , ditarik Oleh Banon , dan Rama pun hanya bercelana dalam , terlihat cetakan basah yang amat tebal di celana dalamnya , aku membatin pasti itu sisa yang tadi .
Dengan malu Rama menutupinya , dan kulihat ekspersi Opal sangat aneh antara malu dan senang menahan tawanya .
fIUHH ...kan remaja ababil jadinya begini dahh
|||||Kringggggg
Bel pulang telah berbunyi , aku keluar dari gerbang sekolah dan berjalan kerumah dengan ditemani awan yang lumayan mendung . Setengah aku berlari mengharap hujan tak turun . Sesampainya di halaman ada pemandangan yang aneh , ada sebuah Mobil mewah yang berhenti disana .
“Assalamualaikum “ sapaku
“Waalaikumsallam “ jawab seorang wanita yang lebih tua dari Tanteku pasti
“Dhiki “ Teriak wanita itu ,seraya memelukku
“Ibu , ini siapa ? “ tanyaku bingung , karena tiba-tiba wanita ini memelukku
“Aku ini Ibumu , Sila Sudiartama , aku dulu memang menitipkanmu disini” jelas Ibu itu yang membuatku merinding
“Ma...mah ? “ ucapku terbata-bata
“Ya aku Mamamu , nak ! “
“Kenapa dahulu mamah pergi meninggalkanku , dan membesarkanku dirumah yang penuh kekejaman ini ? “
“Kekejaman bagaimana Nak ? “ tanya Mamaku
“Tante Maya , selalu menyuruhku layaknya budak dan membantu semua pekerjaan rumah disini , tanpa sedikitpun istirahat dan waktu tuk bermain “ ucapku sambil menangis terisak
“Maafkan Mama , Nak , mama dulu pergi karna mama ingin mencari penghidupan layak bersama Ayahmu dikota Semarang nak , kami ingin hidup lebih memadai , dan untukmu Maya , ada balasannya nanti “
Terang Mamaku tak kalah terisak
“Aku mengerti Ma.. “ jawabku tertunduk lesu
“Sekarang kamu harus ikut Mama pindah Nak , pergi dari sini ! “ Perintah Mamaku yang membuatku kaget dan Senang
“YA AKU MAU ! “ Dengan mantap aku menjawabnya
Tuhan memang selalu adil , saat aku dulu kesusahan membanting tubuhku untuk bekerja setiap hari , tanpa istirahat dan tak ada waktu bermain . Sekarang aku bersyukur , Mama yang selama ini aku dambakan , telah muncul menjemputku bersamanya untuk pergi dari Neraka ini .
Aku membawa seluruh barang-barangku dan mengurus kepindahan sekolahku besok . Mama menginap satu hari di tempat Tante Maya . Tak pernah berhenti Mama memarahi Tante Maya , semua ucapan Mama , menyadarkanku bahwa tak ada yang namanya Mantan Anak .
++++++++++++++
Kritik Saran ....Diwaiting
sudah dilanjut itu ...pembaca pertamaku
“Teman –teman , saya akan pindah dari Kota Magelang ke Kota Semarang , saya mohon maaf bila selama di sekolah khususnya kelas X-8 aku punya salah sama kalian “
Kata-kata itu aku ucapkan sebagai salam perpisahan kepada seluruh teman-temanku , Aku pun kembali ke bangku untuk hari terakhirku .
Aku juga bersalaman dengan semua Guru , serta Teman-teman sekolahku . Yang terpenting sahabatku Opal tak lupa aku memberi kenang-kenangan dia sebuah gelang kesayanganku .
“Pal , jaga baik-baik gelang ini yah , kalau kamu kangen aku pakai ini saja ! “ terangku
“Iya Dhiki , aku slalu mengingatmu ! “
“Terimakasih , dan satu lagi , Dari sekolah aku memasuki mobil Mama , dan aku ikut Mama pergi kerumahnya di Kota Semarang , tak sabar aku melihat salah satu Kota metropolitan yang besar .
Selama diperjalanan Mama bercerita banyak , ternyata Papa sudah bekerja diperusahaan Besar , dan ditempatkan di Singapura , aku tak menyangka punya Ayah yang begitu pintar dan sukses , aku juga menangis , kenapa aku ditinggalkan mereka , dan Mama terus saja meminta maaf padaku .
1,5 Jam perjalanan aku tiba di Kota Semarang , aku melihat sekitar , banyak gedung-gedung yang walapun tak setinggi di Jakarta namun membuatku takjub , Mall dan tempat Hang –Out lainnya juga indah dan keren .
Aku dibawa mama memasuki perumahan Bukit Candi Golf , jalanan berliku naik dan turun aku lewati dan berhenti dirumah berwarna putih dengan corak keabu-abuan yang indah , besar dan menawan .
“Ini rumahmu Nak “ kata Mama
“Benarkah Ma “ Tnayaku yang masih menganga
“Iya Dhiki , turunlah “
Aku langsung turun dan mendapati seorang Pria dewasa , yang aku duga itu Papaku , karena tangannya seperti hendak memeluk dan matanya berkaca-kaca .
“Papa ? “
“Iya Nak , kemarilah “ kata Papaku sambil menahan tangisnya
“Maafkan Papa Dhiki , aku sudah dengar cerita penyiksaanmu disana Dhiki
“Iya Pa , Dhiki memaafkan Papa ! “ jawabku
Aku langsung masuk kedalam rumah dan aku terperana memandangi interior rumah ini begitu megah dan amat mewah sekali , satu kata yang terbayang , perjuanagn orantuaku tak sia-sia .
Disana aku melihat berbagai lukisan dan 4 buah mobil yang dimiliki Papa dan Mama .
monggo d lanjut czna bagian yg trakhr d baca blm keluar. . .Hehehe
SIAP !! ) TERUS BACA YA :-*