BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

bahkan si miskin pun tidak pernah berhenti,bagaimana saya dapat berhenti?

24

Comments

  • copas:
    ketika orang lain masih
    tertidur, kita harus sudah
    bangkit, dan ketika orang
    bangkit, kita harus sudah
    berpakaian, ketika orang sudah berpakaian kita harus sudah berjalan,dan ketika orang berjalan kita harus sudah berlari.

    jadi apa salah jika aku
    berharap untuk dihargai lebih dari sekarang?
    endcopas.

    maaf saya sgt tertarik dgn pepatah d alinea pertama.... tp sy melihat kontradiksi dgn harapan d alinea kedua yg diawali dgn kata "jadi", seakan-akan pepatah pertama itu menyuruh melakukan spt kalimat kedua.
    mnurut saya kalimat pertama itu menyuruh aktif (melakukan) dan bukan pasif seperti kalimat kedua (minta dihargai). saya menangkap dr pepatah itu bila org menghargai kita sedikit, maka kita sebaiknya menghargai lebih dr mereka (bkn minta lbh dihargai dr ap yg mreka berikan sekarang). #just my opinion.

    btw.. cerita ni betul2 ungkapan perasaan yg sgt mendalam, mgkn d sini di wakili oleh seorang gay,.. tp secara umum merupakan luapan perasaan dr semua kaum marginal yg tertindas tak berdaya oleh lingkungan.
    secara teknik penulisan mh mgkn mas @gr3yboy lbh ngerti.. tp saya bs hanyut terbawa perasaan yg d ungkap penulis. good job n thx.
  • Kalau teknis penulisan puisi sih tetep EYD, cuman agak beda dengan cerpen. Lebih santai kalau puisi. Apalagi jenis essay kayak gini.

    Mungkin maksud author, kita ini selalu bisa lebih baik terhadap apa yang dilakukan orang lain, jadi sedikit saja hargai apa yg aku punya. Kayak dianalogikan, aku bisa lebih baik harus dihargai lebih baik.

    Namun kata bijak sih biasanya bilang kita harus banyak kasih penghormatan. Ya kan? Tapi ini ego, mungkin superego. Bagian diri juga..
  • @gr3yboy klo ini masul ke esai ato puisi esai? mohon pencerahannya.
  • Kalau esay sih jelas formal dan paragraf2 rapih. Ini gayanya lebih ke puisi, kadang puisi essay. Puisi yang bercerita kayak cerpen. @kiki_h_n
  • ma kasih suhu @gr3yboy atas penjelasannya..
  • #terharu,tepuk tangan
    waa...!!!bang @lelakiterindah kerennn...!!! XD
  • touch wrote: »
    copas:
    ketika orang lain masih
    tertidur, kita harus sudah
    bangkit, dan ketika orang
    bangkit, kita harus sudah
    berpakaian, ketika orang sudah berpakaian kita harus sudah berjalan,dan ketika orang berjalan kita harus sudah berlari.

    jadi apa salah jika aku
    berharap untuk dihargai lebih dari sekarang?
    endcopas.

    maaf saya sgt tertarik dgn pepatah d alinea pertama.... tp sy melihat kontradiksi dgn harapan d alinea kedua yg diawali dgn kata "jadi", seakan-akan pepatah pertama itu menyuruh melakukan spt kalimat kedua.
    mnurut saya kalimat pertama itu menyuruh aktif (melakukan) dan bukan pasif seperti kalimat kedua (minta dihargai). saya menangkap dr pepatah itu bila org menghargai kita sedikit, maka kita sebaiknya menghargai lebih dr mereka (bkn minta lbh dihargai dr ap yg mreka berikan sekarang). #just my opinion.

    btw.. cerita ni betul2 ungkapan perasaan yg sgt mendalam, mgkn d sini di wakili oleh seorang gay,.. tp secara umum merupakan luapan perasaan dr semua kaum marginal yg tertindas tak berdaya oleh lingkungan.
    secara teknik penulisan mh mgkn mas @gr3yboy lbh ngerti.. tp saya bs hanyut terbawa perasaan yg d ungkap penulis. good job n thx.

    wah terimakasih sekali kak
    iya ya saya kurang memperhatikan
    di paragraf kedua malah terlihat lebih pasif
    tapi maksud saya saat itu mungkin
    kita manusia harus bekerja lebih keras dari orang lain dan melalui kerja keras itu tentunya kita juga punya harapan
    maksudnya..................
    ketika saya bekerja maka saya mengharapkan hasil yang lebih
    karena saya bekerja pun lebih,begitu..........
    btw thanks opinionnya nambah ilmu buat saya :)


  • gr3yboy wrote: »
    Kalau teknis penulisan puisi sih tetep EYD, cuman agak beda dengan cerpen. Lebih santai kalau puisi. Apalagi jenis essay kayak gini.

    Mungkin maksud author, kita ini selalu bisa lebih baik terhadap apa yang dilakukan orang lain, jadi sedikit saja hargai apa yg aku punya. Kayak dianalogikan, aku bisa lebih baik harus dihargai lebih baik.

    Namun kata bijak sih biasanya bilang kita harus banyak kasih penghormatan. Ya kan? Tapi ini ego, mungkin superego. Bagian diri juga..

    iyap betul maksud saya begitu
    disini saya menggambarkan seorang anak yang masih labil
    jadi dia masih lebih banyak menuntut
    saya menggambarkan seorang anak dengan lingkungan yang mendesaknya
    wah makasih juga kak penjelasannya tambah ilmu baru

    saya kalo nulis suka ngasal sih kak,apa yang terpikir langsung saya ketik

  • #terharu,tepuk tangan
    waa...!!!bang @lelakiterindah kerennn...!!! XD

    thanks buat supportnya
    jadi tambah semangat nih
  • ada kaya
    ada juga yang miskin
    ada yang berbalut busana mewah
    ada juga yang hanya menggunakan pakaian seadanya
    ........................
    itulah hidup

    ada baik
    ada jahat
    ........................

    ada hitam dan juga putih
    ..........................................

    dua unsur berbeda antara Ephen dan aku
    ..........................................


    mungkinkah hubugan ini terjalin sampai maut?
    sampai aku tidak mampu lagi bernafas
    saat nyawa dan raga sudah tidak terikat


    dan aku mulai menghitung
    satu.........dua.............

    aku menghitung jumlah barang yang sudah kukemas untuk kepergianku

    kini aku sudah sangat siap untuk pergi meninggalkan negaraku tercinta
    aku jauh lebih khawatir dengan orang yang di rumah dibandingkan dengan bagaimana diriku hidup di negara orang


    sepanjang perjalanan aku melihat kanan dan kiri
    (bukan kiri kanan kulihat pohon cemara)

    aku mulai memikirkan seperti apa rasanya tinggal di negara orang
    lingkungan baru
    tanah baru
    udara baru
    dan
    hidup baru
    .................


    aku takut ketika aku mulai beradaptasi,penyakit OCD ku akan kambuh lagi
    penyakit ini benar-benar membuatku gila
    aku tidak dapat berkelut dalam hal ini

    tapi sudah kubulatkan tekad untuk pergi belajar di negeri Kangoro tersebut
    berharap ada pencerahan disana

    ..........................
    aku mulai meneteskan air mata
    aku menutup wajahku dengan suiter hangat
    agar orang tuaku tidak mengetahuinya
    atau malah mereka akan sangat khawatir
    .........................

    tiba di bandara
    aku pamit dan bergegas pergi
    aku paling benci momen ini
    aku benci tangis menangis seperti anak kecil
    seperti aku dahulu

    aku tidak mau menangis
    biar saja aku menangis sendiri
    tidak mau terlihat berlebihan
    ......................

    "Aku pergi dulu Pa....Ma...."
    aku berpamitan sambil memeluk mereka

    aku jauh lebih beruntung daripada Ephen
    aku masih memiliki orangtua yang lengkap
    tetapi Ephen sudah menjadi bagian dari keluarga kami
    ......................

    meski tempat ini negara ini
    sangat membekaskan luka
    tetapi bagaimanapun
    disinilah aku tumbuh
    ..........................
    disinilah aku belajar
    ..........................
    belajar menjadi pribadi yang lebih kokoh
    ..........................

    belajar menjadi dewasa
    ...........................



    aku hanya menoleh kebelakang sekali sambil melambaikan tangan perpisahan sementara itu

    aku tak ingin terus menerus menoleh
    sebab banyak pengalaman yang aku rasakan
    bahwa
    menoleh adalah menyakitkan

    lalu bergegas saja aku berjalan lurus ke depan
    menaruh barang-barangku pada mesin pengecheck otomatis
    dan menghilang
    ........................

    menghilang bukan berarti binasa
    aku menghilang untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik



    sekitar 6 atau 7 jam perjalanan di pesawat
    aku hanya tertidur
    melihat perjalananku bukan siang atau sore hari
    melainkan pagi,pagi yang belum memiliki matahari sebagai sumber energinya
    aku hanya bangun sesekali jika haus atau saat transit di Bali
    lalu aku tertidur lagi

    biasanya tidur merupakan cara efektif untuk menghilangkan penat dan rasa sedih

    matahari mulai terasa sedikit terik diatas sini
    ternyata sang fajar telah siap untuk membuka suatu hari baru
    .....................................


    pesawat sebentar lagi akan mendarat
    roda pesawat menghantam jalanan dengan begitu kencang
    sampai hampir seluruh penumpang yang tertidur membuka matanya karena terkejut

    ini tandanya kami sudah bukan di Indonesia lagi
    ..................................


    jujur baru saja sampai disana
    air mataku mulai menetes
    bukannya aku manja
    aku hanya sedih meninggalkan kenangan yang tertinggal di negaraku
    aku memikirkan kaum marginal dinegaraku
    bagaimana nasib mereka
    nasib sahabat-sahabat kecilku
    aku hanya sedih
    ........................

    aku melangkah dan melangkah ke tempat yang berbeda

  • Awww....baca part ini smbil dngr lgu SNSD yg Time Machine jdi kebawa suasana... XD
    #terharu lagi,tepuk tangan lgi..
    Wkwk.. :D
    lanjut bang..
  • edited June 2012
    disini cuaca tidak begitu bersahabat dengan kulit kami
    cuacanya begitu dingin dan menusuk
    kira-kira 4 derajad celcius

    aku berjalan menemui saudara laki-lakiku disana
    Ia mengantarkan aku berkeliling kota

    semua orang disini memakai baju dingin
    mereka kebanyakan tinggi-tinggi
    dan membuat tubuhku terlihat jauh lebih pendek dari sebelumnya

    bukankah orang yang tinggi jauh lebih dihormati dibandingkan yang kecil dan tersisihkan?
    aku kecil dan berbeda
    dan perbedaan tersebut yang mengantarkan aku ketempat ini

    Central Bussiness District
    nama daerah itu yang akan aku tempati
    ternyata sydney merupakan kota yang besar

    orang-orang disini kebanyakan bekerja sebagai bussiness man atau eksekutif muda dan sisanya adalah mahasiswa seperti diriku

    jarak tempat kami tinggal tidak terlalu jauh dari kampus kami
    hanya sekitar 15menit jika menggunakan bus

    fasilitas disini memang nyaman
    terlihat bersih
    dan angkutan umum pun terasa tidak terlalu sesak
    udaranya bersih
    tapi dingin
    ................................

    sebagai pendatang dan seorang mahasiswa kami diberi kesempatan untuk bekerja selama 20jam per minggu dan tidak boleh lebih

    aku bekerja sebagai kennel boy
    atau bisa disebut pet keeper
    penjaga hewan di petshop
    dan biasanya meskipun pekerjaan kami termasuk pekerjaan kecil
    kami tetap diberi upah yang sesuai
    diatas umur 18 upah kami mencapai 11dolar per jamnya
    dan jika dikalikan rupiah itu artinya 110ribu rupiah per jam

    aku berpikir
    seandainya aku bekerja dikota ini dan uangnya kutabung dan kurupiahkan
    aku akan mendapar hasil yang sangat besar
    tetapi tunjangan hidup kami begitu mahal disana




    ........................................
    aku memulai perkenalan terhadap teman-teman dikelasku
    awalnya aku tidak begitu paham apa yang mereka katakan
    mereka berbicara terlalu cepat
    dan logatnya pun terdengar aneh
    ........................................

    dikota inilah mungkin aku akan membenahi hidup yang lebih baik dan disiplin
    aku harus mencapai citaku
    aku harus menyibukan diri agar tidak terusik oleh pikiranku yang menyebalkan

    di negara ini hidup lebih damai
    orang selalu saling menyapa ketika bertemu
    biasanya mereka saling menolong
    padahal yang kudengar orang barat lebih banyak dikatakan individualis atau cuek
    tapi disini berbeda...................



    disana aku dan Ephen menimba ilmu
    setiap ada dirinya disitu pula ada aku
    kami menyebrangi jalan bersamaan
    kami dikelas bersamaan
    dan kami tidur bersamaan

    hubunganku dengan dia terasa begitu dekat
    dan aku lagi lagi kembali bahagia

    kami tak terpisahkan
    kami saling menopang

    hidup disana seperti hidup disurga
    orang tidak terlalu mengusik kami
    bahkan laki-laki bercumbu dengan laki-laki sudah menjadi hal yang wajar disana

    dan bahkan pada hari tertentu
    bendera bergaris bewarna warni akan dikibarkan

    kalau tidak salah ini adalah parade gay
    dimana setiap orang saling menjunjung haknya
    banyak sekali barisan laki-laki dengan gaya feminim berbaris sambil melambaikan tangan
    belum lagi para pria tampan
    dengan pakaian ketat

    apa arti bendera tersebut ya?
    mungkin dilihat dari warnanya
    dapat aku simpulkan bahwa
    mereka menjunjung tinggi sebuah perbedaan



    sejenak aku membandingkan negara ini dengan negaraku

    mengapa orang disini lebih terbuka dan berani?
    mereka tidak terlalu mengurusi apa yang salah dan apa yang benar
    selama mereka tidak merusak

    tetapi di negara asalku
    mereka membela haknya dengan menggunakan kekerasan
    dan kadang mereka membunuh untuk mendapatkan makan

    siapakah yang harus disalahkan atas semua ini?
    mungkinkah para petinggi negara yang semena-mena?
    ataukah diri kita masing-masing?

    aku ingin menjadi seseorang yang memiliki arti
    bukan hanya hidup lalu mati
    bukan hanya sukses lalu kaya
    aku ingin berguna
    setidaknya sebelum aku mati
    aku pernah meninggalkan jejakku dalam memperjuangkan kaum terpinggirkan

    hanya dengan menulis dan bernyanyi aku dapat mencurahkan apa yang ada dibenakku
    setidaknya Kartini harus lahir untuk kedua kalinya
    yaitu aku

    melihat begitu banyak yang menghargai kaumku
    aku pun tak luput dari rasa bahagia
    aku hanya dapat diam dan tersenyum
    ternyata bangsa lain lebih mampu menghargaiku
    dibandingkan bangsaku sendiri

    atau memang disini tempat yang cocok untukku?
    lalu bagaimana dengan nasib negaraku?
    haruskah aku tinggalkan dan tak kupedulikan?karena aku sudah tercukupi di negara orang?
    tidak!aku harus kembali suatu saat
    aku harus memulai pergolakan
    dan memulai peperangan
    peperangan dalam menjunjung hak-hak untuk diakui

    rasanya di Indonesia
    lebih banyak orang memikirkan masalah orientasi
    daripada prestasi
    dan kedengarannya tidak adil
    dan picik
    ....................................

    jika aku egois sudah aku tinggalkan negaraku itu dan tidak lagi menghiraukannya
    tapi aku terlalu mencintainya
    terlalu memikirkan berapa banyak anak lagi yang harus terbebani sepertiku

    bahkan sempat kudengar ada juga yang mati muda karena frustasi hidup dalam desakan dan tuntutan melebihi kapasitasnya

    lihatlah anak-anak negara kita
    mereka membuka seragam mereka
    membuangnya
    dan mengganti pakaian mereka dengan baju compang-camping
    mereka mengemis kelaparan
    sebagian berjualan koran
    dan yang lainnya berupaya bekerja dengan mencopet

    mereka korban dari pergerakan yang terlalu fanatik
    mereka korban dari petinggi negara yang semena-mena

    pernah aku lihat
    seorang anak mengemis sedangkan Ibunya asik-asikan duduk berteduh dibawah pohon
    ada pula seorang Ayah yang mematahkan tangan anaknya sendiri
    agar banyak orang yang iba
    dan memberi uang

    haruskah?haruskah?

    haruskah kita menjadi bangsa yang bar-bar?
    seperti apa negaraku kedepan?apakah akan hancur?dan remuk?
    atau binasa karena penghuninya saling membunuh?
    dan bersaing untuk sekedar makan?

    aku sangat ingin menangis ketika aku membandingkan kehidupan di negaraku dan disini
    ..............................

    seolah kebahagiaan manusia hanya dibatasi oleh aturan dan aturan
    seolah derajad dibatasi dengan zona suatu negara

    di negara ini tidak terlihat satu pun pengemis atau orang kelaparan
    namun sebagian dari mereka ada juga yang mencuri atau mencopet
    tapi bedanya
    mencopet bukan karena kebutuhan
    melainkan karena gaya hidup

    bisa-bisanya mereka mencuri
    lihatlah di negaraku banyak orang yang mencuri karena kelaparan
    disini malah menjadi gaya hidup!
    benar-benar semua orang menjadi gila

    mencuri................
    itulah pekerjaan yang dibenci banyak orang
    tujuannya baik
    sekedar mengisi perut anak atau adik atau kakak
    namun caranya yang salah
    ..................................

    haruskah mereka dihukum karena merampas?
    haruskah mereka dijerat hanya karena mereka lapar?
    bagaimana nasib para koruptor?
    mereka merampas hak-hak kami
    tetapi mereka hidup di ambang kemewahan

    bagaimana dengan orang yang menginjak kaumku?
    mereka merampas hak-hakku
    dan untungnya aku tidak pernah mundur untuk berhenti bermimpi
    sebab si miskin pun tidak pernah berhenti berharap

    sampai semua yang aku inginkan tercapai
  • WOW, sebagian besar cerita ini gue banget, apalagi yg part terakhir barusan, gue juga suka mikirin tentang nasib bangsa kita, tapi gue ngerasa gak mampu berbuat apa2, cuma bisa berdoa. Btw, penggambaran adegan menyilet tangan & menggambar dengan darahnya kerasa real bgt, sampe2 gue rada linu bacanya (maklum agak takut darah & benda2 tajam, hehe)
  • di atas disebutkan ada Obesif-kompulsif-disorder. Harusnya bisa jadi aura di cerita ini. Apa emang cuma tempelan tak bermakna saja? Lebih baik berjudul tiap cerita baru..
Sign In or Register to comment.