BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

JOURNAL (end)

17810121345

Comments

  • just_pie wrote: »
    Makin jatuh cinta ama tulisannya neh.... Skr settingnya jogja-solo btw setting yg di solo bener2 ngobatin kangen gw ama kota yg satu ini tahun kmaren selama 8 bln sempet dipindah ama kantor di solo n kos2an gw di jln slamet riyadi deket ama solo grand mall n sempet ngalamin jatuh cinta di solo jg

    Makasih ya @just_pie.... Part selanjutnya udah balik ke kota Jogja. Padahal di solo ada tempat makan yang buka sore hari. Diujung jalan Slamet Riyadi. Lupa namanya apaan....
  • abadi37 wrote: »
    lanjutaknlah

    Siap....Sekarang mau dilanjut lagi ya...
  • Ayo kang @Chocolate010185 ai siap mantengin nih
  • 12

    Setelah melewati stase jiwa, dua minggu ke depan aku akan mulai stase forensik.
    Pada saat masuk stase jiwa, aku banyak melihat kasus-kasus yang menimbulkan seseorang menjadi stress.
    Permasalahan jiwa memang sangat rumit sekali.
    Penyakit yang sangat abstrak, dan sulit untuk diobati.
    Kehidupan ekonomi, sosial bahkan percintaan dapat menimbulkan gangguan jiwa akut.
    Kunci dalam kehidupan sebenarnya sangat simpel sekali.
    Mensyukuri apa yang telah dicapai dan dimiliki.

    Hari ini aku akan mulai stase forensik.
    Ini adalah satu-satunya stase yang sama sekali tidak mengobati pasien.
    Stase yang hanya berhubungan dengan mayat dan undang-undang.
    Aku bayangkan akan menyentuh mayat baik yang bentuknya utuh, maupun berantakan.
    Ada yang kaku, ada yang lembek, ada yang biru, hijau, kuning, hitam dan warna lainnya.

    Mau ngga mau semua itu harus aku lewati.
    Mungkin semua indraku akan kacau selama dua minggu ke depan.

    Semenjak kejadian tenda gate, aku tidak pernah berpapasan dengan Reskha.
    Apakah dia menghindar dariku ?

    Sengaja aku hari ini aku bangun lebih awal.
    Aku akan mengawasi Reskha dari dalam kamarku.
    Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi.

    Klek….

    Ada suara pintu kamar dibuka.
    Kuintip dari balik jendala kamarku.
    Aha….Ternyata Reskha yang baru keluar dari kamar.

    Dia melihat ke arah kamarku sambil berjalan mengendap-endap
    Rupanya benar dugaanku
    Selama beberapa hari dia menghindar dariku.
    Perlahan sekali dia menutup pintu kamar mandi.

    Saatnya beraksi.
    Kulepaskan seluruh kain yang melekat pada tubuhku.
    Kulilitkan handukku untuk menutupi kemaluanku.
    Aku ingin melihat reaksi Raskha, pada saat tendaku siap digunakan.

    Aku ambil peralatan mandiku.
    Kemudian kubuka pintu kamarku.
    Aku tidak perlu mengendap-endap seperti Reskha.
    Aku berdiri di depan pintu kamar mandi untuk menunggu Reskha selesai mandi.
    Tidak lama kemudian Reskha keluar dari kamar mandi

    “Selamat pagi Kha…”

    “Wuaaaa….” Jerit Reskha

    “Sssttt….” Ucapku sambil menutup mulutnya Reskha.
    “Suara kamu bisa membangunkan orang lain.”

    “Emmememm..”ucap Reskha tak jelas, karena mulutnya masih kututup oleh tanganku.

    “Kulepaskan ya….”
    “Tapi jangan menjerit..”Lanjutku sambil melepaskan tanganku dari mulutnya.

    “Kamu ngapain berdiri di depan pintu kamar mandi Di?”

    “Aku kan mau mandi Kha…”

    “Tapi kamar mandi sebelah kan kosong.”
    “Saya kaget banget…”

    “Maaf ya Kha…”
    “Aku mau tanya, kenapa kamu akhir-akhir ini menghindar dari aku.”

    “Eeh…iy..ngg..ngga kok Di…”

    “Syukur kalau memang ngga menghindar dariku Kha…”

    “Di…saya duluan ya..”

    “Mau kemana Kha ?”
    “Kok buru-buru.”
    “Aku mau tanya sesuatu.”

    “Mau tanya apa Di ?”

    “Kamu mau lihat ngga tenda punyaku ?”

    “Wuaaaa…..”
    “Andi…saya duluaaannn…” Ucap Reskha sambil lari menuju kamarnya.

    “Reskha…”Panggilku.

    Sepertinya dia tidak menghiraukan panggilanku.

    Ahhh…Reskha….
    Kamu terlihat sangat lugu sekali.
    Akan aku ulangi setiap hari sampai dia bertekuk lutut di depan selangkanganku.

    ***
  • 13

    Jumat 17 Februari 2006

    Hai Journal !!!

    Tanggal itu mungkin tidak berarti buat siapapun.
    Tapi tanggal itu juga tidak berarti buat aku.

    “Haaa…..”
    “Lalu…”

    Iseng aja Journal.
    Kamu jangan kaget gitu dong.
    Aku kan cuma bercanda.
    Hahahaha….

    “Udah puas ketawanya….!!!”

    Iya…iya…..
    Maafkan aku ya Journal.
    Jangan marah sama aku ya..
    Cuma kamu loh yang mengerti tentang aku.

    Tau ngga Journal

    “NGGA TAU !!!!”

    Wuuaaa…..
    Kok kamu masih marah sih.
    Senyum dulu dong….

    “ ☺ “

    Nah gitu Journal.
    Lanjut ya…

    Sudah beberapa hari ini setiap aku selesai mandi pagi Andi selalu berdiri di depan pintu kamar mandi.
    Dan selalu dia memamerkan tendanya yang siap bertarung.
    Sebenarnya aku sangat penasaran, seperti apa bentuknya jika handuknya terlepas.

    Arrrggghhhhh…..
    Aku mauuuuuuu…..
    Tapi
    Aku Maluuuuuu……

    Aku sudah berusaha bangun lebih pagi untuk menghindar Andi.
    Tetapi selalu saja aku tidak bisa menghindari darinya.

    “Kenapa ngga kamu buka aja handuknya.”

    Mau….Mau…Mau…..

    Tapi aku takut dikira penyuka sesama jenis Journal…

    “Loh bukannya kamu penyuka sesama jenis kan ?”

    Emmmmm….emmmmm….emmmmm….
    Hehehehhe….

    “Jawab dulu !!!!”

    Tik…Tuk… Tik…Tuk… Tik…Tuk…

    Aku ngga tau.
    Eh tapi Journal
    Dulu aku sempat suka sama Gilang.
    Tetapi Gilang sukanya sama Endah.

    Terus aku juga suka sama Andi
    Oh iya….satu lagi….
    Mas Agam cakep juga ya Journal.

    “Udah bisa ambil kesimpulannya ?”

    Belum Journal.
    Aku normal kok.
    Aku kan cuma suka aja.

    “ITU KAN NAMA LELAKI SEMUANYA !!!!”

    Ampun….Ampun….Journal

    Iya deh…
    Aku ngaku kalau aku suka sesama jenis.
    Tapi kamu jangan marah ya sama aku.

    “Yang penting kuliah kamu harus selesai.”
    “Jangan memikirkan hal yang lain-lain.”

    Siap Journal….
    Aku pasti akan belajar yang rajin.

    Sekarang aku mau kerja dulu Journal.
    Tugas kuliahku sudah beres aku kerjakan.

    Sampai nanti malam Journal.

    Kututup buku coklatku. Lama-lama aku bisa gila juga jika terus menerus seperti ini. Setiap kugoreskan tinta di buku coklat ini, aku terkadang tertawa sendiri, tersenyum sendiri bahkan bisa nangis sendiri. Untung saja di perpustakaan ini tidak banyak mahasiswa yang datang.

    ***
  • 14

    Setelah berenang di Novotel, aku berencana menuju restauran cepat saji. Wajahnya Reskha selalu terbayang di kepalaku.

    Kulajukan mobilku menuju restauran cepat saji. Sambil menyetir, aku memikirkan tentang Reskha.

    Jika aku bandingkan dengan Beni, Reskha tidak secakep Beni. Tingginya tidak setinggi Beni. Badannya pun tidak terbentuk oleh latihan fitnes seperti Beni. Reskha menurutku sangat biasa. Tetapi mengapa dia mempunyai daya tarik yang sangat tinggi dibanding Beni.

    Dreett….Dreett…

    Kulihat ponselku yang kutaruh di selangkanganku.

    “Halo Mba…”

    “Wuk….Nanti malam mau ke Hugos ngga…”

    “Malam ini kayaknya gue absen dulu Mba…”
    “Loe mau pergi ngga ?”

    “Pergi aja Wuk…”
    “Ada yang mau aku kenalin sama kamu.”

    “Gue lagi ngga semangat kenalan dengan laki Mba…”

    “Sudah impoten ya Wuk ?”

    “Huss….Sembarangan aja kalau ngomong.”
    “Gue mau istirahat aja di rumah.”

    “Cakep loh Wuk….”

    “Loe tuh ya…”
    “Ntar deh gue kabarin kalau jadi pergi.”

    “Kabarin aku ya Wuk…”

    “Iya Mba….”

    Kuakhiri percakapan dengan Indra.

    Setelah kuparkirkan mobilku di depan restauran cepat saji. Aku berjalan menuju kasir restauran ini.
    Kulihat Reskha sedang sibuk melayani pelanggan yang akan memesan makanan.
    Aku berdiri di belakang pelanggan lainnya yang menunggu giliran untuk dilayani Reskha.
    Hampir setiap hari aku selalu mengunjungi restauran ini.

    “Selamat malam Mas Agam..”
    “Mau pesan apa ?”

    “Mau pesan pelayannya aja Kha…”

    “Haa….”

    “Hehehehe….”
    “Bercanda…”
    “Gue minta french fries dan ice lemon tea aja Kha.”

    “Ok Mas Agam…”

    Kemudian Reskha mengambil semua pesananku. Kemudian dia taruh di nampan yang terbuat dari plastik berwarna coklat tua.

    “Kha…temenin gue ya.” Kataku sambil mengeluarkan selembar uang pecahan 50ribu.

    “Iya Mas…”
    “Dua puluh menit lagi ya Mas…”

    “Sipppp….”
    “Gue tunggu ya…”

    Akupun berlalu dari hadapan Reskha dan mencari tempat duduk yang kosong. Karena sekarang adalah jumat malam, tidak banyak bangku yang kosong. Semakin malam, restauran ini akan semakin ramai.

    Aku memilih duduk di luar. Sambil melihat ke jalan Sudirman, aku berfikir cara untuk mengajak Reskha jalan di hari sabtu besok.

    “Mas Agam…” Sapa Reskha mengagetkan lamunanaku.

    “Eh Kha…”
    “Loe besok libur ya Kha ?”

    “Iya Mas…”
    “Kuliah juga libur.”

    “Terus loe besok udah ada rencana belum ?”

    “Belum ada Mas..”
    “Biasanya sih seharian di kamar Mas…”
    “Saya jarang banget keluar.”

    “Kalau gue ngajak loe jalan, mau ngga ?”

    “Memangnya Mas Agam mau ngajak saya kemana ?”

    “Loe udah pernah jalan-jalan ke kaliurang belum ?”

    “Pernah Mas….”
    “Tapi ngga sampai atas banget.”

    “Besok kita mandi di air terjun nya aja yuk.”
    “Seger banget loh Kha…”

    “Mau…Mau…Mas…”
    “Jam berapa kesananya ?”

    “Emmm…pagi aja ya, kayak minggu kemarin.”
    “Gue jemput loe di kos.”

    “Oke Mas Agam.”
    “Tapi apa ngga bulak-balik Mas…?”
    “Kan saya bisa taro motor di station Tugu.”

    “Ngga lah. Gue jemput kesana aja.”

    “Gilang diajak ngga Mas ?”

    “Ngga mungkin dia mau ikut.”
    “Besok kan jadwalnya ketemu dengan Endah.”

    “Oh iya ya…”
    “Mas Agam masih belum punya pacar gitu ?”

    “Belum Kha…”
    “Lagi proses mau pacaran.”

    “Haaa…..”
    “Ntar kalau Mas Agam udah punya pacar, kenalin ya Mas ?”
    “Pasti calon pacarnya Mas Agam cantik banget.”

    “Iya Kha….Ntar gue kenalin ya.”
    “Hehehehe…”
    Aku geli sendiri. Kecenganku kan Reskha.

    “Mas Agam…saya ngga bisa lama disini.”
    “Banyak pelanggan yang datang.”
    “Saya kerja dulu ya Mas…”

    “Iya Kha…”
    “Besok gue jemput ya.”
    “Gue juga sekarang mau pulang.”

    “Ok Mas….Saya tunggu ya.”

    “Siiippp….Met kerja ya Kha…”

    “Makasih ya Mas Agam.”

    Reskha pun berlalu dari hadapanku. Kemudian aku menuju mobilku untuk pulang ke rumah.

    Sesampai di rumah, Gilang sudah ada di ruang santai.

    “Tumben jam segini udah pulang Bang ?”

    “Iya Dul…”

    “Ntar malam dugem ngga Bang ?”

    “Kayaknya ngga.”

    “Weee…..ada kemajuan juga nih.”
    “Semenjak putus kemarin, kok banyak perubahan.”
    “Gimana dengan kecengan barunya ?”

    “Masih pdkt aja Dul…”

    “Dari minggu kemarin masih pdkt ?”
    “Biasanya kan langsung tubles aja Bang.”
    “Aku jadi curiga nih.”

    “Curiga kenapa Dul ?”

    “Jangan-jangan Bang Agam lagi pdkt sama perempuan ya ?”

    “Wooiii….Gue masih normal Dul.”
    “Masih suka sama laki tau…”

    “Kalau masih suka sama laki, kok ngga kayak mau pacaran sama perempuan aja.”

    “Yang ini butuh proses Dul…”
    “Ngga bisa main tubles aja.”

    “Iya deh…..”
    “Kenalin aku ya Bang kalau udah jadian.”
    “Pengen tau orangnya kayak gimana.”

    “Iya Dul…..Ntar gue kenalin.”

    “Bang...ke ayam goreng terang bulan yuk.”

    “Mau sekarang ?”

    “Iya Bang…kan jam 9 malam udah buka.”

    “Ya udah, loe buruan siap-siap.”
    “Gue tadi udah mandi kok di Novotel.”

    “Ok Bang….”

    Gilang pun beranjak dari kursi ruang tengah menuju kamarnya untuk berganti baju.

    Aku sudah tidak sabar untuk bermain air bersama Reskha di Kaliurang.

    ***
  • Duh, gak sabar liat tendanya Andi hehehe.
    Nuhun kang udah di mention.
    kang @Chocolate010185 jg ramah pisan ngejawab atu2 para fans nya.
    Kapan atuh adegan ncus2 nya ?
  • Yah reskhanya msh naksir aja ma andi...kpn mule suka ma mas agam??
    waiting for next chap..kaliurang!!i really love that place
  • Oya makasi udh di mention ^^
  • wuahhhh.... reskha, suka pisan pas lg 'ngobrol' ma c journal.. lucu..

    akang cepet update lagi....
  • kang, Reskha kalo nulis di Jurnal itu kaya selftalk ya? Bicara sendiri gitu, kan dialognya jadi lucu.
  • wah makin penasaran.
    Apakah andi suka juga sama reskha.
  • ampun...
    Suka laki kok normal, normal sih buat gay... Hehehe
  • keyeeeeeeeeeen
Sign In or Register to comment.