http://id.berita.yahoo.com/blogs/jagat-pintar/6-alasan-tinggalkan-blackberry.html
http://l.yimg.com/os/246/2012/04/26/6-alasan-tinggalkan-BB-jpg_052521.jpg
[img][/img]
6 Alasan Tinggalkan BlackBerry
Oleh Gelar Pradipta Utama | Jagat Pintar – Kam, 26 Apr 2012
83
Email
Cetak
Sejak memutuskan tidak lagi menggunakan perangkat BlackBerry, saya banyak ditanya teman dekat mengenai keputusan itu. Mereka seolah-olah terpukau.
"Emang lo bisa nggak pakai BB? Yakin?"
Pertanyaan di atas bukan tanpa sebab. Penduduk kelas menengah ke atas Indonesia, khususnya Jakarta memang mayoritas menggunakan BlackBerry sebagai telepon seluler utama mereka dalam berkomunikasi satu sama lain.
Tidak lagi menggunakan BlackBerry seakan meninggalkan sebuah saluran tempat kita terhubung dengan hampir seluruh orang di lingkungan terdekat.
Namun toh setelah dua bulan tidak lagi menggunakan BlackBerry, saya masih hidup normal. Semuanya baik-baik saja.
Mengapa saya mengucapkan selamat tinggal BlackBerry? Berikut alasannya.
1) Jaringan sering bermasalah
Dua tahun lebih saya menggunakan BlackBerry sebagai perangkat utama, dua tahun pula saya harus berurusan dengan jaringan BlackBerry yang sering kali bermasalah. Entah siapa yang salah — operator lokal atau jaringan BlackBerry — komunikasi melalui BlackBerry Messenger kerap tersendat.
Akibatnya, pesan yang saya kirim lambat sampainya, mengakses Internet pun susah bukan main. Email? Sering tidak masuk.
Padahal sebagai pengguna BlackBerry, koneksi Internet adalah tumpuan utama komunikasi. Tanpa Internet, apa gunanya saya pakai BB? Hampir tidak ada.
2) Ketergantungan pada BBM
Saking banyaknya BlackBerry digunakan, BlackBerry Messenger (BBM) menjadi alat komunikasi utama, menggantikan telepon. Alasannya mudah saja, BBM jauh lebih mudah dan murah dibanding telepon.
Banyak orang menganggap nomor telepon adalah perihal pribadi, namun tidak PIN BBM. Mereka lebih nyaman membagikan PIN BBM daripada memberikan nomor telepon.
Padahal BBM ternyata bukan tanpa cacat. Seperti saya sebutkan di poin satu, BBM juga sering mengalami masalah. Pengiriman pesan di BBM sering mengalami keterlambatan (pending messages) yang membuat gusar, apalagi jika dalam keadaan darurat.
3) Semua benci Broadcast Message
Pernahkah Anda menerima BM berisikan "Test Contact, pls ignore.", atau "Teruskan pesan ini jika tidak kamu akan melarat seumur hidup", atau "Add temen aku yah, Joni, 21, ganteng!"?
Entah teknologi yang terlalu canggih, atau masyarakat Indonesia yang terlalu, ehm, kreatif. Fitur Broadcast Message yang memungkinkan Anda mengirim pesan ke seluruh kontak, sering disalahgunakan.
Bagi beberapa orang, mungkin hal semacam ini lucu, tapi saya tidak. Bayangkan bila 10 orang senantiasa terus-menerus mengirim pesan semacam ini setiap hari. Tidakkah kamu merasa terganggu?
Ada yang bilang, smartphone harus dimiliki oleh smart user (pengguna pintar). Namun sayangnya, untuk membeli smartphone orang tidak perlu ikut ujian terlebih dahulu.
4) Spesifikasi perangkat terbatas
Masalah klasik BlackBerry adalah spesifikasi mesinnya yang terbatas. Untuk informasi, seluruh aplikasi di BlackBerry akan disimpan di dalam memori internal, bukan eksternal alias kartu memori.
Bayangkan sebuah mesin yang harus bekerja keras menjalankan begitu banyak aplikasi, namun hanya diberikan kapasitas otak kecil. Tak heran perangkat BlackBerry sering hang, dan kadang terasa panas.
Solusinya adalah mengutak-atik sistem operasi bawaan BlackBerry — dengan mematikan banyak fungsi dan sistem yang sebenarnya tidak dibutuhkan seperti pilihan bahasa, ringtone, dan software bawaan. Teknik yang lebih dikenal dengan nama “shrink OS” ini tidak mudah dilakukan sendiri. Salah-salah BlackBerry kamu bisa mati total.
5) Minim inovasi
Entah karena inovasi dari RIM yang kurang, atau memang kebutuhan pengguna yang tidak meningkat, BlackBerry jarang sekali melakukan inovasi signifikan pada setiap perangkat barunya.
Berbeda dengan kompetitor, RIM seakan sadar betul bahwa tanpa perlu menambah kamera menjadi 10MP, atau kapasitas memori jadi 2GB, pengguna mereka akan tetap setia.
Konsumen BlackBerry umumnya membeli BlackBerry jenis terbaru hanya karena faktor gaya saja. Jarang yang membeli BlackBerry karena prosesornya lebih canggih, atau kameranya lebih bagus, atau OS-nya baru (malah sangat sedikit di antara mereka yang tahu bedanya OS BlackBerry).
6) Fungsinya bisa didapat di ponsel lain
BlackBerry bukan satu-satunya telepon seluler di dunia ini. Bahkan, BlackBerry bukan satu-satunya ponsel pintar. Hampir seluruh fungsi yang dijalankan BlackBerry dapat dijalankan juga di ponsel pintar lain.
Telepon, SMS, email, jejaring sosial, kamera, merekam video, hingga mengedit foto bahkan bisa diproses dengan lebih baik di ponsel pintar lainnya. Sebut saja iPhone yang dapat mengambil foto dengan kualitas lebih tinggi. Dan Samsung Galaxy yang memiliki prosesor dengan kapasitas proses jauh di atas BlackBerry.
Salah satu fitur populer BlackBerry, BBM pun bukan tanpa kompetitor. Di saat RIM masih bergelut dengan lambatnya koneksi lokal, beberapa layanan di luar BBM semakin berkembang. Sebut saja Line, WhatsApp, Skype, KakaoTalk, hingga Yahoo! Messenger.
Itulah beberapa alasan saya meninggalkan BlackBerry. Kamu punya pendapat lain? Atau kamu justru berpendapat bahwa menggunakan BlackBerry adalah solusi yang tepat? Saya tunggu pendapat kamu di kolom komentar
Penomoran Halaman
Sebelumnya
DSLR Khusus untuk Penggemar Fotografi Astronomi
Samsung MicroSD yang Ultracepat
Berikutnya
Pilihan Redaksi
B
Semua Komentar
Komentar Saya
Revan
357Harap sign in untuk memberi rating!Harap sign in untuk memberi rating!12
Revan • 2 hari 14 jam lalu Laporkan Penyalahgunaan
kalo gue nggak mo pake BB, lebih pada alasan emosional nasionalais sih hehehe..begini..Hp gue emang bs di oprak oprek instal ini itu dg leluasa,beda dg BB..tp yg bikin gw keki adalah..RIM?BB keterlaluan banget sama Indonesia..Bayangin, penjualan BB di seluruh dunia merosot,tapi di sini malah... Selengkapnya
Untung Ga Pake BB..Soalnya BB Menjauhkan Yang Dekat,Mendekatkan Yang Jauh...Nah Saya Sering Termasuk Orang Yang Dekat Pemegang BB Artinya Walopun Saya Depan Mukanya Tetep Ga Dianggap...*Ngobrolnya Harus Pake BB Walopun Hadep2an...
knapa saya ga pgn2 bgt punya BB . toh tiap hari ketemu laptop+pc . heheheh
dulu sih saya ada BB, tapi semenjak saya pake Rexona, hilang tuh BB
sangat betul sekali... ternyata ada juga yang sefaham sama saya
gunaan
saya pernah mengunakan BB selama 7 bulan jujur awal memang meyenangkan memiliki hp BB tapi asal tw aja ikut paket unlimited yg 100 ribu perbulan nga ada gunanya semuanya LEMOTTT ,, mau donload aja susah ny ampunnnnnnn..udh gonta ganti kartu tapi ttp aja BB nya lemot buka fb aja susa bgt yg bilang... Selengkapnya
hmmm masukannya berarti banget buat saya maklum saya masih dalam taraf penasaran.... mungkin saya termasuk orang yang terlambat mengikuti mode kali ya. dulu ketika jamannya hp berwarna saya masih menggunakan yang monochrome. ketika orang lain berkutat dengan hp smartphone dg OS tertentu yang sudah... Selengkapnya
Hahahahaaa....neh artikel...pukulan telek buat BB holic.... BB itu sekarang citranya lebih ke ABG LABIL GADGET....
Untung saya miskin jadi ga kebeli BB...menurut saya BB bukan HP mahal tapi HP kemahalan...abis harga 5jt hang & delaynya kaya hp 1jt an..
alhamdulillah y,
saya tidak pernah terhipnotis dengan wabah penyakit gengsi pnduduk indonesia
tinggalkan BB...biar merugi tuch RIM...masa pengguna terbanyak bb di indonesia...ech malah bikin pabrik di malingsyia
bb itu harga sama fungsinya gak nyambung banget....
BB..haddooohh ga laa yah .. hp itu sendiri buat saya mengganggu ,sms aja jarang aku balesin apa lgi BBMan hhaalah..liat orang lgi BBMan aja dah gedek banget pada ga peduli sekitarnya, ..biarin dikatain kuper juga.. yang penting hidup saya tentram...!! BB kelaoouut aja lo..!! kemajuan technologi... Selengkapnya
ke unggulan bb ada pada bbm nya selebihnya tak ada, padahal kalok mau sms an sekarang banyak oprator yg iklan kirim 2 gratis 10000, saya baru pakai bb sebulan tahu fungsi bbm hanya segitu langsung jual kembali
ANDROID LEBIH BAIK..:D
aan
Kereeennn....., saya juga mantan pengguna BB, sekarang cukup pake hape nokia ajah.
dan usaha saya untuk lepas dari BB nggak begitu sulit, soalnya sewaktu pake BBpun saya hampir tdk pernah memanfaatkan fitur BBM, saya lebih suka chatting di YM ato Gtalk. Internetan di BB juga nggak pernah,... Selengkapnya
Kita memang serba ketinggalan, di negara maju lainnya, BB sudah termajinalkan oleh smartphone IoS, Android ataupun Windows8, karena mereka melihat alasan-alasan diatas memang cenderung merugikan. Tapi disini? apalagi disini lebih sering kuperhatikan BB cuma utk gaya-gayaan, gosip nggak penting... Selengkapnya
3 Balasan
Kristian adalah kontributor situs teknologi konsumen yangcanggih.com. Antusias …
Jajak pendapat ini telah berakhir
@gray_side @tobleron @Irawan01 @bondi @ghaniprijatna @blueguy86 @bintang5 @Agustde99 @createsometrouble @zimad @seek_you @gray_side @maiky_bsx @alabatan @happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon @dilemma_man @
@yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador @shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @
@ryan_feelgood @michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @
Comments
Bb gak ada apa apa nya
Bb di negara lain gak laku, Knp gw harus pake produk yg gak laku???
Bb udah sakitin hati rakyat indonesia..bb paling laku di sini tapi Knp bangun pabrik malah di malaysia???
trus ngapain sih ribut2 ngomongin bb? sama aja kayak org straight ribut2 ngomongin homo.
yaudahlah duit2 die, dia mau pake hp apaan juga terserah die, dan semua benda ada kelebihan dan kekurangan, jangan terlalu fanatik sama android or ios or apalaahhh, inget dua benda itu tetep aja bukan karya anak negeri. Jadi ngga usah segitu fanatiknya, ngga usah sirik.
sebenernya banyak prilaku2 konsumen yang klo mau dibandingkan, juga layak dikritik, misal ngapain sih ngerokok? si perokok bakal bilang, suka2 gw dong, duit2 gw, sehat2 gw ..
so jangan bikin perdebatan ngga berujung, gw bosen bngt denger org ngedebatin bb, android, ios dan tetek bengeknya -_-
memang bener si... mungkin disini pada ga bermaksud sok fanatik ato sejenisnya, tapi lebih ke pendapat pribadi dimana semua orang bisa ngutarain pndapatnya selama itu masih dalam batas wajar. Dan dari apa yg gue amatin, komen2 di atas masih wajar...
personally, gue ga mau pake BB sejak gue jadi korban bullying tmn gue yg pada berBB. Pas kuliah, jam makan siang kita duduk ber7 dan gue satu2nya yg ga berBB & dicuekin.
Mereka? lebih nyaman ngobrol via BBM dibanding tatap muka lngsng. Ajib.... O.o
mas @k-leon, itu mah yang harus disalahin temen2 masnya yang sara. Masa masnya nyalahin bendanya? klo mas disrempet motor, yg mas salahin motornya?
Kaka pake, abang punye, nyokap pake,om pake, tante ade, ponakan pake, geng kerja pake, geng rumpi pake...kalo gak pake bisa gak up date dunia tar.
Yg gak pake cuma pacar, hi hi hi...makin mantep dah pake BBnya. Amannn.
hahaa;
jahatnyaa...
jd kalo nyari pacar syaratnya nggk pake bb
kalo perlu cumn tilpun rumah doang yah...
or selipin pesen di bawah pintu?...
balik ke jaman telegram ama burung merpati aja kalo gtu
or kode asap?....morse?....
Sdgkan dSmartphone lain, ntu smua dah dbundle n free, even to upgrade bcome the highest one, i.e. Quickoffice 2007 or higher
alasan selain di atas
1. Pengguna BB sering menyepelekan hal penting (maaf) urgen
dalam hal ini, pengguna BB banyak sekali yang menghabiskan pulsa untuk mengaktifkan paket BB tanpa menyisihkan (?) pulsa lain, akibatnya banyak yang mengirimkan pesan penting lewat BBM, saya sebenernya agak bingung, masalahnya kalo lagi sibuk kan BB di silent, getarnya cuma "prit" aja,,, lama-lama banyak yang protes ini itu, sampai saya bikin peringatan di BB "Plis, kalo ada hal yang penting/urgent tolong telpon atau SMS, jangan lewat BBM."
lalu tidak jarang ditemukan orang di sms, balesnya lewat BBM atau FB bahkan Twitter. WTF
ya, soalnya saya nongkrongin BBM/Chat ga setiap waktu, paling pas istirahat siang, sore atau malem sebelum tidur aja.. saya juga ga kepikiran untuk setiap saat mengecek BB saya,
2. kemudian fitur tertentu banyak yang tidak bisa beroperasi maksimal, alias bikin bete.
akhirnya, dengan uang yang sama saya pikir mungkin lebih baik beli iPad atau Galaksi Tab bahkan notebook.
3. banyak orang ga sopan klo tau kita make BB, mungkin karena PIN itu sudah seperti username FB kali ya, jadi serasa santai aja... bete ga sih klo tiba2 di chat FB ada orang ga dikenal message
"Bagi PIN BB nya dong..."
"WHATTTTT!!!!! Who are youuu...????" plis, pintar2lah berbasa-basi...
dan masih banyak sih keluhan lain,,,
saranku, kalo anda pake BB, just be smart aja!!
kegiles mobil jugaa???
yang lebih oke smartphone yang bisa ngerjain apa aja... nyuci piring, masak, ngepel, beres2...wkwkwkw
kenapa mesti ditinggalin kalo emang bagus.?
Gw pake esia, BB, dan motorola smartphone. ketiganya sama penting nya. meskipun yg motorola lebih sering gw tinggal.
Cuma orang goblok yg klo ada masalah urgent, masih kirim2 pesan. ada esia yg bisa nelpon murah, tapi gak digunain.
Gw manfaatin sesuai fungsi nya masing2, gak berlebihan dan saling mengisi tentu nya.
Membatasi diri pada sesuatu hanya akan menyulitkan hidup kita.
gak usah terlalu fanatik, nyantai aja.