It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
anda semua benul...
#cipok dulu ah
cpet diselesain y bang biar gua ga penasaran terus, hahahhaa
n it has to be happy ending (y) , keep writing bang choco
Lanjuuuuuuttt bro~
Potongan kertas dari Noval berisi sebuah alamat email Miki di Friendster dan sebuah alamat blog. Gue cari alamat yang diberikan Noval dan menemukannya.
Hati gue terkoyak membaca curahan hati Miki. Gue gak bisa berkata apa-apa lagi, hanya bisa menangisi kebodohan gue, hanya bisa menyesali.
Gue ingin bertemu Miki, gue ingin memeluk dia, gue ingin tidur disampingnya, membelai lembut rambutnya dan mengatakan aku cinta kamu.
Sejak Noval memberikan alamat Friendster dan blog Miki gue mengikuti semua perkembangan Miki karena hanya ini satu-satunya cara gue tetap dekat dengan Miki. Walaupun agak sulit gue bilang sebagai perkembangan karena semua postingan Miki lebih berisi curhatan dia tentang gue, tentang betapa sakitnya dia, tentang betapa dia ingin melupakan gue.
Gue menangis setiap kali membaca postingan Miki, dada gue sesak, dan beribu penyesalan merongrong batin gue, tapi gue memang pantas mendapatkannya.
Seperti biasa setelah pulang sekolah gue biasa mengecek Friendster atau Blog Miki, berharap Miki memposting sesuatu dan benar dia melakukannya.
Tapi..., apa maksudnya ini?
Semuanya tampak normal bagiku pagi ini. Bangun pagi-pagi sekali, mandi, melaksanakan sholat subuh, sarapan, lalu berangkat sekolah. Semuanya terasa biasa, tapi..., ada apa dengan perasaan hambar ini?
Aku menatap langit, aneh? Bogor biasanya selalu dinaungi awan meskipun selalu ada matahari yang mengintip diantara celah-celahnya, tapi hari ini matahari tersenyum bebas memberikan kehangatan. Lalu kenapa aku terasa dingin?.
Kupandangi kertas ujian dihadapanku, pertanyaan mudah. Tapi aku tidak mempunyai hasrat untuk menjawabnya.
Kutanya temanku Uya yang selalu bijaksana meskipun umurnya yang sama denganku.
"Uya, aku kenapa yah hari ini?"
"Kenapa apa?"
"Justru itu yang aku tidak tahu."
"Hmm...-"
"Hari ini semuanya berjalan seperti biasa dan aku juga bisa melewati ujian dengan lancar, tapi aku seperti tidak merasakan apa pun. Apa ada yang salah."
"Hati kamu mungkin sedang tidak tenang."
Tidak tenang? Mungkin juga, karena ada seribu satu alasan untuk itu. "Tapi Uya biasanya meskipun hati aku tidak tenang setidaknya aku masih bisa merasakan seusatu entah itu marah atau pun sedih."
"Mungkin terlalu banyak yang kamu pikirkan Miki, saking banyaknya hati kamu tidak bisa memproses semuanya, mirip dengan komputer yang sudah kelebihan beban akhirnya mati."
"Lalu apa yang harus aku lakukan Uya?"
"Berdoa. Dirikan sholat dan tumpahkan segalanya kepada yang Maha Kuasa. Biarkan Allah menenangkan hatimu."
Mungkin itu yang harus aku lakukan, ya mungkin.
Kudirikan sholat dan kutumpahkan segalanya.
Sudah kutumpahkan segalanya, tapi kenapa perasaan hambar ini tetap ada?
Kuberjalan pulang dengan banyak tanda tanya. Aku sepertinya belum ingin pulang. Kuberbalik arah menuju warnet biasa aku main.
A Fahmi penjaga warnet menyapaku dengan ramah. Aku yang terbiasa kewarnet ini menjadi berteman baik dengan a Fahmi.
"Miki nih kompilasi lagu-lagu yang kamu minta." A Fahmi menyerahkan kepadaku sebuah cd lagu-lagu yang kupesan darinya.
"Eh..., iya sampai lupa Miki, berapa a?."
"Enggak apa-apa, cuma sepuluh ribu aja sama Miki mah."
"Hatur nuhun a," Aku ambil dompetku dari dalam tas, kubuka dan foto-foto dirinya menyambutku.
"Eh? Miki, kenapa nangis?" A fahmi bertanya dalam panik.
Aku tidak menyadari butir-butiran airmata terurai dimataku. "Gak apa-apa."
Kuserahkan uang kepada a Fahmi, lalu mengambil cd dari tangannya dan berlalu menuju salah satu bilik.
Lucu. Lucu sekali. Tadi saat sholat aku berkonsentrasi meluapkan segala, tapi hanya dengan melihat sekilas foto dirinya semua perasaan itu kembali membanjiri aku.
Haha..., dengan bodohnya aku menangis sesenggukan. Orang-orang diwarnet menatapku dengan pandangan aneh. Aku tidak peduli, aku sedang menikmati perasaan ini. Perasaan yang membuat segalanya hitam.
Sebaiknya aku pulang saja, lelah yang kurasakan sekarang. Uya benar, terlalu banyak yang kupikirkan membuatku sudah tidak kuat lagi.
Aku akan pulang dan mengakhiri segalanya.
Apa?! apa maksud Miki mengakhiri segalanya?
Miki tolong..., tolong jangan lakukan hal yang bodoh.
Tuhan tolong selamat Miki, tolong berikan kemudahan baginya. Karena aku tak mau kehilangan dia.
Caritana daebaaak pisan kang... Soklah dilanjut, pnasaraaaaan... #Maap so2an komen.. Saya suka gaya bahasanya kang ngalir gt..keep writing... Hwaiting ting ting...
btw @Kyu_kyuw daebak teh naon yah?
oh i see..., i see