Buat sebagian pria, menjadi gay itu mungkin sesuatu yang menakutkan. Tidak bisa merasakan enaknya bercinta dengan wanita, dikutuk secara agama, dikucilkan masyarakat, tidak bisa berketurunan, dan lain sebagainya...
Tapi bagi saya, menjadi gay itu adalah sesuatu yang tidak salah, tidak juga benar, tapi harus dijalani. Seperti orang yang terlahir buta, atau tuli, atau pincang, atau ... ya, sebenarnya tidak satu pun dari kita terlahir sempurna. Tapi, toh kita harus menjalani hidup bukan? Siapa yang mengharuskan si buta bisa melihat, atau si tuli bisa mendengar, hanya semata-mata agar dia dianggap sama seperti orang lain? Rasa-rasanya kok tidak ada.
Lalu, kenapa seorang gay sering kali diintimidasi untuk mengubah orientasi seksualnya? Tidak kah mereka tahu, membuat perubahan itu tidak mudah. Bagi yang memiliki niat dan ingin berubah, saya percaya pasti ada jalan. Namun, bagaimana dengan mereka yang sudah menerima diri mereka sendiri apa adanya? Tidak kah gay yang seperti itu dianggap masih belum manusia? Lantas kemudian ditolak keberadaannya...
Ketidaksempurnaan saya mungkin hanya karena saya mencintai pria, bukannya wanita. Tapi, saya mensyukuri hal ini. Saya berani mengeklaim bahwa saya terlahir gay. Lalu, apakah kemudian saya tidak boleh menjadi gay?
Saya bangga jadi gay karena karena saya bisa berguna bagi orang lain, justru disebabkan oleh ke-gay-an saya. Dengan menjadi gay, bukan berarti saya tidak bisa berprestasi. Menjadi gay bukan berarti kehidupan saya hanya terbatas: jalanan-salon-mal-gym-sauna-tempat dugem. Menjadi gay bukan berarti saya tidak bisa melakukan perbuatan baik. Menjadi gay bukan berarti saya tidak berperan di masyarakat. Menjadi gay bukan berarti saya melupakan Tuhan dan menguburNya dalam-dalam...
...bukan.
Lalu mengapa saya harus hidup layaknya aktor? Berakting sana, berakting sini, hanya karena orang-orang di sekitar saya sinis terhadap gay. Padahal, mereka tidak sinis terhadap saya. Entah, bagaimana jadinya kalau mereka tahu saya gay...
Di mana ya, tempat yang bisa menerima semua orang dengan segala kekurangannya? Entah. Tapi, hati saya mengatakan tempat itu hanya bisa kita temui saat kita kembali ke Pencipta. Tuhan tidak menutup mata bagi siapa pun yang datang. Saya percaya itu...
Dan biarlah itu menjadi rahasia Sang Empunya Kehidupan.....
(y094)
Comments
"kalo aku jadi kamu gray (*red bukan nama asli) pasti udah banyak cewek2 yg aku kent*t"
hahahhahah.... saya pikir ada benernya....
ada untung ada rugi nya....
ruginya ya itu, hidup kita gak seperti orang kebanyakan...
untungnya, moral saya tetap terjaga.... hahahhahhaha....
@gray_side :pas kamu mnjadi normal kan bisa tetep terjaga moralnya... . brarti gray ganteng bgt yakk??ampe bisa ehem2 banyak cewek (seandainya normal )
nggak gtu juga masbro.... ini ada faktor penilaian laennya.... 8-}
yg dmaksud temen ane ntu cewek2 gampangan...
oooo..emang dasar temen km aja yaaa yg mikirnya selangkangan doang...hiiiii
iya ntu kan org laen, klo untuk saya sendiri misalnya saya str8 mungkin aja beda, toh saya gak pernah jd str8 jd gak tau juga, hahahahaa
Saya punya keyakinan, bahwa apapun bisa dirubah kalau kita percaya itu dapat dirubah. Termasuk apa yang saya alami saat ini. Walau tidak mudah dan harus tertatih tatih untuk itu. Dalam perjalanan itu, beberapa kali saya harus berhenti, meyakinkan diri lagi, bahkan sering terjatuh dan mundur kembali. Melelahkan.
Saya juga punya pemikiran bahwa kita adalah makhluk pilihan, makhluk spesial yg dipilih Tuhan untuk menjalani ujian "sepanjang hidup" ini. Karena Tuhan beri hamba-Nya ujian yang sesuai kemampuan hambaNYA. Kalau Tuhan beri dan pilih kita untuk ujian ini, berarti Tuhan tahu kalau kita mampu menjalaninya.
Saya suka topik2 yang mas buat, seperti topik pernikahan, topik ini dll. Cerdas, kritis dan berwawasan. Kalau tidak keberatan, mungkin kita bisa share2 pemikiran tentang hidup dan kehidupan ya mas.
Semangat Kakak Pertama @seek_you dan @devano_mahiswara
boleh saja klo sekedar sharing atau mau cerita-cerita. bertukar pendapat atau sekedar berbagi rasa dan pengalaman hidup tidak ada salahnya. mungkin kamu bisa tulis di sini juga, biar teman2 lain bisa ikut urun pendapat. Semangat...:)
The only way I have to walk on.
yes. you decide, you act. (mirip tagline radio swasta )