It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Oiya my deepest condolence bwt mas Widi td subuh sodaranya meninggal..smg arwahnya diterima disisi Allah swt.. Boljugg jgn ngata2in dy lagi ya..
Guys uplot foto2 transformasi lg donk..di 6reps kan banyak
Oiya my deepest condolence bwt mas Widi td subuh sodaranya meninggal..smg arwahnya diterima disisi Allah swt.. Boljugg jgn ngata2in dy lagi ya..
Guys uplot foto2 transformasi lg donk..di 6reps kan banyak
Oiya my deepest condolence bwt mas Widi td subuh sodaranya meninggal..smg arwahnya diterima disisi Allah swt.. Boljugg jgn ngata2in dy lagi ya..
Guys uplot foto2 transformasi lg donk..di 6reps kan banyak
Oiya my deepest condolence bwt mas Widi td subuh sodaranya meninggal..smg arwahnya diterima disisi Allah swt.. Boljugg jgn ngata2in dy lagi ya..
Guys uplot foto2 transformasi lg donk..di 6reps kan banyak
Oiya my deepest condolence bwt mas Widi td subuh sodaranya meninggal..smg arwahnya diterima disisi Allah swt.. Boljugg jgn ngata2in dy lagi ya..
Guys uplot foto2 transformasi lg donk..di 6reps kan banyak
siapa yah?...want to know aja...
gw ketemu dia di audisi hahaaa.....
sodara yg mana?..mantanmu?....
oleh Takinaro Stisk pada 22 Maret 2012 pukul 9:32 ·
Hasil Analisia Politisi PDIP Rieke “oneng” Diah Pitaloka
(data merupakan hasil kompilasi dari berbagai sumber, terutama dari para ekonom yang tidak bermazhab neolib –salah satunya Prof Kwik Kian Gie)
http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/398176_2809045387696_1305561921_32191028_241128000_n.jpg
keterangan detail atas data dapat dilihat pada link berikut:
http://www.riekediahpitaloka.com/release/201203/kenaikan-harga-bbm-sby-untung-rakyat-buntung/
http://nguruan.blogspot.com/2012/03/pemerintah-untung-jual-bbm-siapa-bilang.html
http://www.merdeka.com/uang/kwik-pemerintah-masih-untung-dari-bbm.html
Pertanyaan dan FAQ atas kenaikan harga BBM
(1) Dimana sisa uang keuntungan pemerintah hasil jual BBM sebesar Rp 97,955 triliun?
--> sebelum bertanya ke pemerintah melalui media, sebaiknya Rieke “oneng” Diah Pitaloka mempertanyakan hal itu kepada rekan-rekannya dari fraksi PDIP karena mereka memiliki kesempatan untuk mempertanyakannya pada pemerintah dalam sidang pertanggungjawaban laporan APBN tiap tahunnya
--> atau mempertanyakannya sebelum fraksi PDIP menyetujui UU APBN tahun 2012
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4eaa6c15077cc/paripurna-dpr-setujui-ruu-apbn-2012
(2) Dimana uang rakyat yang merupakan keuntungan pemerintahan sekarang jual BBM selama tujuh tahun masa kekuasaannya?
--> kenapa yang dipertanyakan hanya keuntungan pemerintah dari hasil jual BBM dan selama 7 tahun kekuasaan (Presiden SBY) saja?
--> kenapa tidak mempertanyakan keuntungan pemerintahan dari seluruh penjualan Sumber Daya Alam yang ada di perut bumi Indonesia yang mana eksploitasi minyak bumi itu telah terjadi sejak 100 tahun lalu
http://www.esdm.go.id/berita/artikel/56-artikel/3950-produksi-minyak-nasional-realisasi-dan-rekomendasi.html
--> mempertanyakannya kepada ibu Megawati Soekarnoputri akan lebih mudah, karena beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden dan Presiden RI yang pada masa kepemimpinannya juga terjadi eksploitasi dan penjualan SDA Indonesia. MERDEKA !!!
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=10¬ab=1
(3) Kenapa pemerintah menjual minyak mentah ke Pertamina sebesar harga minyak mentah dunia? Apakah itu karena perintah dari “tuan neolib” New York?
--> dengan menjual minyak mentah pada harga minyak mentah dunia, APBN Indonesia mendapat penerimaan dari penjualan SDA tersebut (dalam APBN 2012, penerimaan APBN dari hasil penjualan migas Rp 156 triliun)
http://www.tempo.co/read/kolom/2011/09/30/458/Reshuffle-Kabinet-Bergaya-Kolonial-
--> neto hasil penjualan minyak inilah (hasil penjualan minyak – subsidi BBM) yang dimaksud keuntungan pemerintah Indonesia yang dengan kritisnya dipertanyakan oleh Rieke “oneng” Diah Pitaloka di atas
--> dan keuntungan pemerintah yang oleh Rieke “oneng” Diah Pitaloka dianggap hilang itu sebenarnya masuk ke APBN yang setelah digabungkan dengan penerimaan lainnya digunakan untuk belanja negara yang salah satu contohnya adalah untuk mencapai alokasi dana pendidikan 20% sesuai UU Sisdiknas tahun 2003 (yang baru tercapai pada APBN 2009 – sebagai gambaran, pada tahun 2003 hanya sebesar 12% dari APBN)
http://www.kpi-smi.co.cc/2011/04/kebohongan-pemerintah-dalam-anggaran.html
(4) Indonesia adalah negara penghasil minyak, naiknya harga minyak mentah dunia seharusnya membuat pemerintah senang karena omzet meningkat. Apakah pemerintah bodoh?
--> Indonesia resmi keluar dari keanggotaan OPEC (organisasi negara perngekspor minyak) pada tahun 2008 dengan alasan Indonesia telah menjadi importir neto minyak (jumlah impor minyak lebih besar dari ekspor)
http://nasional.kompas.com/read/2008/09/10/11034262/indonesia.resmi.keluar.dari.opec
--> hal itu didukung oleh DPR, alasannya jika tetap menjadi anggota OPEC maka Indonesia mengalami kerugian selain dari membayar iura keanggotaan yang cukup besar juga Indonesia dirugikan dengan keinginan OPEC untuk mempertahankan harga minyak tetap tinggi sementara Indonesia juga mengimpor minyak dalam jumlah besar
http://www.antaranews.com/view/?i=1210073592&c=EKB&s=
--> dengan tingginya harga minyak mentah dan posisi Indonesia yang telah menjadi importir neto minyak, maka yang bodoh adalah yang berpikir bahwa pemerintah seharusnya senang dengan meroketnya harga minyak dunia
(5) Kenaikan harga BBM adalah bukti kemalasan pemerintah. Kenapa tidak menaikkan produksi minyak? Kenapa tidak menyedot semaksimal mungkin minyak bumi di perut bumi Indonesia? Bukankah dengan meningkatnya jumlah produksi minyak akan menjadikan Indonesia (kembali) menjadi negara pengekspor minyak? mendapat keuntungan dari hasil ekspor minyak? Kenapa produksi minyak justru makin menurun?
--> minyak bumi adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui, bahkan jika tren seperti sekarang ini terus berlangsung (produksi minyak terus menurun sementara konsumsi terus meningkat), diperkirakan Indonesia hanya akan dapat memproduksi minyak sebanyak 450 – 500 juta barel per hari pada tahun 2025
http://www.tempo.co/read/kolom/2011/09/30/458/Reshuffle-Kabinet-Bergaya-Kolonial-
--> hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri saja (tidak mengekspor), Indonesia membutuhkan tambahan 3 kilang minyak baru hingga 2014
http://finance.detik.com/read/2011/02/11/131007/1569293/1034/ri-butuh-3-kilang-baru-hingga-2014
--> sementara cadangan minyak di perut bumi Indonesia hanya cukup untuk konsumsi 12 tahun ke depan
http://finance.detik.com/read/2011/02/14/103526/1570651/1034/cadangan-minyak-ri-hanya-cukup-untuk-12-tahun
--> artinya, mari kita desak pemerintah untuk menghisap sebanyak mungkin minyak di perut bumi Indonesia sekarang dan menjualnya ke masyarakat dengan harga semurah-murahnya. Jika itu yang dilakukan, maka kemungkinan yang akan dihadapi di kemudian hari adalah:
- cadangan minyak indonesia habis dan Indonesia akan menjadi negara dengan 100% importir minyak dan anak cucu kita akan menanggung akibatnya dengan menghadapi harga BBM yang sebesar harga yang diterapkan oleh negara 100% importir minyak lainnya (contoh, Belanda mengimpor minyak seharga Rp 25.000 per liter)
http://www.pelitaonline.com/read/ekonomi-dan-bisnis/nasional/17/14365/indonesia-pengimpor-minyak-realistis-jika-bbm-naik/
- tetapi jika kita sayang anak cucu kita, maka pemerintahan nanti (ketika cadangan minyak Indonesia sudah habis) harus mengalokasikan subsidi BBM di APBN hanya demi mempertahankan harga BBM yang terjangkau tanpa disertai adanya pemasukan dari minyak bumi (keuntungan yang dimaksud oleh Rieke “oneng” Diah Pitaloka dan pajak minyak)
--> tentu kita tidak perlu ikut merepotkan diri memikirkan apa yang dihadapi oleh anak cucu kita nanti jika percaya bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012 ini
(6) kata “subsidi BBM” dan alasan pemerintah “APBN jebol” adalah penyesatan. Karena SDA yang terkandung di perut bumi Indonesia adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Minyak adalah merupakan hajat hidup orang banyak, setiap WNI berhak atas itu. kenapa pemerintah tidak “menggratiskan” minyak mentahnya ke Pertamina? Hingga Pertamina hanya perlu mengeluarkan ongkos untuk impor minyak dan biaya pengolahan dan transport saja? Jika itu yang dilakukan, dengan asumsi harga jual BBM Rp 4.500 per liter, Pertamina masih untung Rp 97,955 triliun
--> kita kesampingkan dulu alasan “APBN Jebol” akibat meningkatnya harga minyak mentah dunia, kita masuk ke hal yang lebih sederhana yaitu fakta yang terjadi tiap tahun bahwa realisasi konsumsi BBM selalu melebihi kuota yang ditetapkan dalam APBN bahkan APBN-P. dari hal “sederhana” itu? bagaimana dampaknya?
“setiap pertambahan kuota BBM subsidi sebanyak 1 juta kiloliter akan membuat anggaran negara naik Rp 1,7 triliun”.
http://finance.detik.com/read/2011/05/31/175730/1651177/1034/konsumsi-bbm-naik-1-juta-kiloliter-ri-tekor-rp-17-triliun
jika hanya faktor realisasi konsumsi BBM saja berkorelasi pada APBN (meningkat), maka jelas ada korelasi antara meningkatnya harga minyak dunia dengan meningkatnya anggaran seperti yang telah diuraikan di atas. Hal ini telah diperhitungkan dalam pembahasan bersama antara pemerintah dan DPR
--> jika “oneng” beranggapan bahwa pemerintah melakukan penyesatan dan pembodohan massal dengan memilih kata “subsidi BBM”, maka yang sebenarnya terjadi ada dua kemungkinan
- Pemerintah yang terlalu pintar atau DPR (termasuk fraksi PDIP diantaranya) yang terlalu bodoh untuk terus menerus ditipu oleh pemerintah dengan kalimat “subsidi BBM” dalam APBN
- Atau karena terlalu menghayati perannya sebagai oneng hingga dirinya tidak mampu memahami asal-usul munculnya alokasi “subsidi BBM” dalam APBN
(7) Pertahankan harga BBM atau naikkan harga BBM + BLSM sebagai kompensasinya? Mana lebih tepat?
Banyak faktor yang harus diperhitungkan untuk menguraikan kedua hal yang “sederhana” itu, diantaranya:
A. jika salah satu opsi di atas yang diambil
--> mempertahankan harga BBM; maka pemerintah harus mensubsidi minimal sebesar Rp 35,69 triliun (selisih harga minyak dunia sekarang dengan asumsi APBN US$ 25 per barel X kurs Rp 9.000 X jumlah impor minyak mentah 158,611 juta barel)
http://www.fajar.co.id/read-20120319193424-selamatkan-apbn-tak-harus-dengan-mengurangi-subsidi-pemerintah-menyiapkan-sumber-energi-yang-bisa-diperbarukan
--> menaikkan harga BBM Rp 6.000; otomatis akan meningkatkan harga-harga, semua pihak akan ikut merasakan dampak kenaikan harga-harga tersebut. kompensasinya adalah alokasi dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 25,6 triliun
http://www.antaranews.com/berita/300340/185-juta-rumah-tangga-sasaran-penerima-blsm
B. yang menerima kompensasi dari tiap opsi
--> mempertahankan harga BBM; adalah para pemilik dan pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan BBM bersubsidi sebagai bahan bakarnya, berapakah jumlahnya?
- populasi kendaraan bermotor di Indonesia hingga 2010 mencapai 50.824.128 unit. (mobil sebanyak 23-24 juta unit, sisanya sepeda motor)
http://ideguenews.blogspot.com/2011/08/jumlah-kendaraan-bermotor-di-indonesia.html
- pada 2011, jumlah mobil bertambah 900 ribu unit dan sepeda motor 850 ribu unit.
http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/03/06/56840/Menteri-Jero:-Kuota-Bobol-Karena-Jumlah-Kendaraan-Membludak-
- katakanlah setiap unit kendaraan dimanfaatkan oleh masing-masing dua penggunanya, jadi ada 100 juta pengguna, dan 40% menggunakan BBM bersubsidi alias 40 juta orang (konsumsi BBM bersubsidi tahun 2011 adalah sebanyak 41,69 juta kilo liter)
http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/5344-konsumsi-bbm-pso-2011-mencapai-4169-kl.html
--> menaikkan harga BBM Rp 6.000; kompensasinya sebanyak 18,5 juta kelompok rumah tangga ekonomi terbawah akan mendapat BLSM sebesar Rp 150 ribu per bulan selama 9 bulan
http://www.antaranews.com/berita/300340/185-juta-rumah-tangga-sasaran-penerima-blsm
- jika setiap rumah tangga ekonomi terbawah itu beranggotakan masing-masing dua orang, maka penerima BSLM adalah sekitar 40 juta orang
C. jika jumlah penerima kompensasi (harga BBM tetap ataupun naik) sama-sama sekitar 40 juta orang, apa bedanya?
--> karakternya:
- sebanyak 40 juta penerima kompensasi tidak naiknya harga BBM bersubsidi adalah mereka yang mampu memiliki kendaraan bermotor atau memiliki akses untuk menggunakannya secara rutin
- sementara 40 juta penerima kompensasi naiknya harga BBM (BLSM) adalah rumah tangga lapisan terbawah yang jangankan memiliki kemampuan untuk memiliki kendaraan bermotor, bahkan sekedar akses menggunakannya secara rutin pun mungkin tidak
--> penyimpangan subsidi BBM:
- Anggota Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, mengungkapkan kerugian negara akibat penyelundupan BBM tiap tahunnya mencapai Rp 50 triliun
- Hitungan Komite BPH Migas, saat ini penyelundupan BBM bersubsidi mencapai sekitar 10-15% dari penjualan BBM bersubsidi Januari-April 2011. Jika per liter BBM disubsidi Rp 2.000, yaitu mencapai Rp 3,5 triliun
- Deputi Kemeneg PPN/Bappenas, Bambang Widianto mengindikasikan sekitar 82% dari subsidi BBM dalam APBN-P 2008 berpotensi salah sasaran karena dinikmati kalangan menengah ke atas yaitu sebesar Rp 103,98 triliun.
- berdasarkan survei oleh BPS tahun 2002, hanya sekitar 18% subsidi BBM yang dinikmati oleh kelompok masyarakat miskin dan hampir miskin
- YLKI menyebutkan, sebesar 70% distribusi BBM saat ini salah sasaran
http://www.kpi-smi.co.cc/2011/07/masalah-bbm-bersubsidi-di-indonesia.html
--> penyebab penyimpangan BBM bersubsidi:
- harga bensin premium dan solar di Indonesia Rp 4.500/liter merupakan yang termurah nomor 7 di dunia (urutannya; Venezuela, Iran, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, Uni emirat Arab, Indonesia)
- padahal Indonesia dengan produksi minyak 900 ribu barel per hari adalah negara importir neto minyak bumi, sementara dari negara Venezuela-Uni Emirat Arab semuanya merupakan negara yang berlimpah akan minyak buminya bahkan di atas 10 juta barel per hari produksi minyaknya)
http://finance.detik.com/read/2012/03/19/172825/1871259/1034/?991104topnews
--> potensi penyimpangan BSLM:
- ada potensi data Rumah Tangga Sasaran (RTS – calon penerima BSLM) itu kurang valid, mungkin saja, tetapi prosentasenya akan sangat kecil dan sangat jauh dibanding prosentase penyimpangan subsidi BBM (salah sasaran / yang dinikmati oleh orang mampu ataupun kebocoran / yang diselundupkan)
(8) Subsidi silang
--> tahukah mereka yang mempertanyakan Rp 97,955 triliun itu bahwa keuntungan hasil penjualan SDA sebagian kembali ke daerah pemilik SDA tersebut dan sebagian lagi ke APBN pusat. Berdasarkan UU no 33 tahun 2004, prosentasenya adalah sebesar 15,5% kembali ke daerah dalam bentuk Dana Bagi Hasil dan sebesar 84,5% masuk ke APBN pusat untuk dipergunakan bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
http://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_Indonesia_Nomor_33_Tahun_2004
--> Itulah subsidi silang, timbul karena tidak semua daerah memiliki potensi SDA yang sama, maka sangat wajar jika daerah yang memiliki potensi SDA yang besar “membagi” kekayaan SDA-nya ke daerah miskin lainnya. Dan wajar juga jika daerah yang menjadi pemilik SDA itu otomatis akan mendapatkan porsi yang lebih besar
http://www.papuabaratnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2079:inilah-daftar-kabupaten-super-kaya-di-indonesia&catid=78:keuangan-&Itemid=471
--> yang sangat mengherankan justru ketika Rieke “oneng” Diah Pitaloka tidak mengetahui hal itu sementara rekan-rekannya di fraksi PDIP bukan hanya mengetahuinya melainkan ikut membahas dan menyetujuinya dalam setiap rapat pembahasan APBN terkait
--> grand design dari opsi menaikkan harga BBM pun pada dasarnya adalah untuk subsidi silang, berdasarkan hitungan kasar di atas, kondisinya adalah 40 juta WNI pemilik dan pengguna BBM bersubsidi mensubsidi 40 juta WNI lainnya yang berasal dari kalangan rumah tangga ekonomi terbawah. Adapun besaran subsidi silangnya yaitu sebesar penambahan beban akibat naiknya harga BBM dan harga-harga lainnya dikonversikan menjadi Rp 150 ribu per bulan selama 9 bulan yang diterima oleh RTS-BLSM yang juga merasakan dampak kenaikan harga BBM
(9) Solusi
--> sementara ini masyarakat seolah terpolarisasi pada dua kubu antara kubu yang “mewajibkan” naiknya harga BBM dan kubu yang “pandang” menaikkan harga BBM
--> polarisasi antar kedua kubu itu kemudian diperparah dengan pihak-pihak yang mengkait-kaitkan ini dengan masalah 2014, memunculkan pertanyaan bodoh tentang hilangnya keuntungan hasil penjualan BBM dsb
--> akar masalah yag sebenarnya mendesak untuk dicarikan jalan keluarnya adalah
- jangka pendek; solusi alternatif untuk “menambal jebolnya APBN” akibat kenaikan harga minyak mentah dunia jika menaikkan harga BBM dianggap tabu dan rancangan distribusi kompensasi atas kenaikan harga BBM yang paling tepat jika menaikkan harga BBM dianggap hal yang paling rasional dan BLSM dianggap tidak tepat
- jangka panjang; merancang sistem yang permanen dan efektif untuk meminimalisir subsidi BBM salah sasaran dan kebocoran, menciptakan energi alternatif yang renewable untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi
--> memang untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang di atas tidak mudah malah bisa dikatakan sangat sulit. Namun hal itu akan menjadi semakin sulit lagi jika orang-orang pintar yang sama-sama mengaku peduli rakyat miskin itu tidak mau duduk bersama dan malah menjadikan isu kenaikan harga BBM ini sebagai ajang untuk saling serang ataupun mempolitisirnya untuk mencapai kepentingan pribadi dan kelompoknya
(10) Potensi bom waktu
--> Ketua Umum KADIN Indonesia mengungkapkan sangat realistis jika harga BBM dinaikan Rp 6.000, sebab Indonesia adalah negara pengimpor minyak bukan pengekspor
http://www.pelitaonline.com/read/ekonomi-dan-bisnis/nasional/17/14365/indonesia-pengimpor-minyak-realistis-jika-bbm-naik/
--> berikut ini adalah sejarah kenaikan harga BBM di Indonesia sejak 1966 hingga 2008
http://nusantaranews.wordpress.com/2008/12/04/28-kali-kenaikan-bbm-sejak-1966/
--> Kenapa KADIN mengungkapkan bahwa kenaikan harga BBM realistis? Karena subsidi BBM itu sendiri hanya akan menjadikan bom waktu bagi generasi bangsa Indonesia selanjutnya
(11.A) Demi Rakyat?
--> (10-Jan-2012) Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Usul ini berkaitan dengan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat di Selat Hormuz. "Menaikkan harga BBM paling realistis. Harus dilihat dari realitas internasional tersebut, karena masalah energi benar-benar menyentuh rakyat,"
http://www.tempo.co/read/news/2012/01/10/078376553/Megawati-Usulkan-Harga-BBM-Dinaikkan
--> (23-Feb-2012) Megawati Soekarnoputri menolak penaikan BBM. "Kita harus cerdas mendapatkan uang tanpa merugikan rakyat," Megawati pun menegaskan, penolakan ini bukan mencari citra. Menurutnya, pemerintah bisa mencari jalan lain, misalnya dengan memaksimalkan ekspor ikan dalam jumlah banyak.
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/02/24/82873/Megawati-Tolak-Kenaikan-BBM/6
--> (18-Mar-2012) Anas Urbaningrum: "Saya baca dari media pada 10 Januari 2012 ketua umum PDI Perjuangan yang juga mantan Presiden Megawati menyampaikan yang realistis adalah menaikkan harga BBM,"
http://www.tribunnews.com/2012/03/18/anas-megawati-pernah-bilang-setuju-harga-bbm-naik
(11.B) Merasa sendiri?
--> (17-Mar-2012) Megawati Soekarnoputri: "Saya sudah dengan sopan mengatakan, kami tidak menerima kenaikan harga BBM, kami menolak kenaikan harga BBM. Tetapi jangan hanya Ibu sendiri yang berkoar-koar dan masuk TV, kalian semua harus membantu rakyat yang tidak bisa menerima kenaikan harga BBM,"
http://www.mediaindonesia.com/read/2012/03/03/306225/284/1/Megawati-Minta-Kader-Bantu-Rakyat-Tolak-Penaikan-Harga-BBM
--> (18-Jan-2002) pemerintahan waktu itu usul menaikkan harga-harga BBM 30% dan tarif dasar listrik naik 20%. alasan yang juga hampir selaras dengan kebijakan sebelumnya (sebelum tahun 2002) yaitu untuk menutupi pembengkakan defisit APBN sebesar Rp 34 triliun. Bahkan yang dijadikan patokan oleh pemerintah waktu itu juga adalah harga pasar internasional
--> bahkan tak cukup hanya disitu, diusulkan juga kenaikan tarif pajak PPN dari 10% menjadi 12,5%. Berbagai cukai juga dinaikkan, target penerimaan penjualan aset BBPN dan hasil privatisasi BUMN ditetapkan cukup tinggi
--> uniknya, dua keputusan untuk menaikkan harga BBM dan TDL ini diambil oleh ibu Megawati Soekarnoputri.
- Pertama pada tahun 2001 oleh Wapres Megawati Sukarnoputri --bukan oleh Presiden Abdurrahman Wahid-- pada suatu rapat kabinet yang beliau pimpin sendiri kira-kira tiga minggu sebelumnya
- Kedua pada tahun 2002 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri melalui Keppres No 9/2002
(dikabarkan waktu itu, Menko Ekuin Dorodjatun Kuntjoro Djakti dan Menteri Keuangan Budiono tidak siap dengan konsep penyalurasn dana subsidi yang dicabut tersebut. Tapi, entah apa yang melatarbelakangi, hingga harga BBM tetap dinaikkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri)
http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=1292-Megawati:-Spesialis-Harga-BBM
--> (18-Mar-2012) Anas Urbaningrum menjelaskan, dalam sejarah Indonesia tidak ada Presiden yang tidak terpaksa menaikkan harga BBM. "Kecuali Presiden BJ Habibie yang dalam masa transisi. Bedanya Presiden sebelum Presiden SBY tidak melakukan program perlindungan bagi rakyat kecil, belum pernah menurunkan harga BBM. Kalau Presiden SBY sudah pernah menaikkan dan menurunkan harga BBM,"
http://www.tribunnews.com/2012/03/18/anas-megawati-pernah-bilang-setuju-harga-bbm-naik
(12.A) Harga BBM belum naik, harga minyak mentah dunia dan harga sembako terus merangkak naik, pihak oportunis terus menimbun BBM dengan menggunakan jasa preman
--> (16-Mar-2012) Harga minyak global terus melonjak naik. Hal ini dikarenakan, keputusan Iran untuk menghentikan penjualan minyak ke beberapa negara Eropa. “Minyak mentah Brent naik menjadi US$ 123,15 per barel. Minyak mentah AS juga naik US$ 105,60,” menurut laporan Reuters
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/03/16/m0yvzp-harga-minyak-global-melonjak-naik
--> (21-Mar-2012) Meski penetapan kenaikan harga BBM baru akan diumumkan 1 April mendatang, namun harga-harga kebutuhan pokok sudah duluan melambung. Di sejumlah pasar tradisional di Padang, harga sembako merangsek naik.
http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=26209
--> (18-Mar-2012) Sejumlah pihak tak bertanggung jawab berusaha mendapatkan keuntungan terkait rencana pemerintah harga BBM awal April 2012 mendatang. Dengan cara menimbun BBM. Di sejumlah SPBU di Manado mereka bahkan menggunakan modus baru membeli dan menimbun BBM: memanfaatkan jasa preman.
http://nasional.vivanews.com/news/read/297289-penimbun-bbm-di-manado-manfaatkan-jasa-preman
(12.B) Berbagai aksi demontrasi yang tidak tepat menimbulkan korban dan kerugian materi
--> Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Yogyayakarta berakhir dengan bentrokan. Mahasiswa dan polisi terlibat aksi lempar batu di depan kampus UIN Sunan Kalijaga
http://nasional.vivanews.com/news/read/297653-video--demo-kenaikan-bbm-di-jogya-ricuh
--> Ratusan mahsiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Banten. Mereka menolak rencana kenaikan harga BBM. Aksi berlangsung panas, lima mahasiswa terluka.
http://gemmabanten.com/2012/03/22/5-mahasiswa-luka-dalam-demo-bbm-di-banten/
--> Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan ribuan mahasiswa IAIN Ambon di depan Kantor Gubernur Maluku berakhir ricuh. Kapolres dipukul, puluhan mahasiswa terluka
http://regional.kompas.com/read/2012/03/16/12560776/Kapolres.Dipukul.Mahasiswa.Pun.Terluka
--> Demo tolak kenaikan harga BBM, mahasiswa blokir tol Pasteur. Akibatnya, arus kendaraan yang hendak masuk dan keluar menjadi terhambat. Kemacetan cukup panjang.
http://nasional.vivanews.com/news/read/297794-demo-bbm-mahasiswa-bandung-blokir-tol-pasteur
--> SPBU di Cikini menderita kerugian sebesar Rp 25 juta. Toko makanan cepat saji KFC di Jalan Cikini Raya juga terpaksa harus menutup sementara mengantisipasi ricuh aksi demonstrasi HMI menolak kenaikan harga BBM
http://www.tribunnews.com/2012/03/15/mahasiswa-demo-pengisian-bbm-di-cikini-rugi-rp-25-juta
--> patut dipertanyakan sikap yang dicontohkan oleh dua orang Ketua Umum Parpol besar di atas, pembahasan kenaikan BBM sepertinya dilandasi semangat untuk saling menelanjangi kesalahan lawan politiknya
--> hal yang teramat penting bagi negara dan rakyat Indonesia yaitu solusi jangka pendek maupun jangka panjang (seperti yang telah dijelaskan di atas) justru malah terabaikan
--> sementara itu, disaat harga BBM belum pasti naik, harga minyak mentah dunia terus naik, harga barang telah lebih dulu naik dan berbagai aksi demonstrasi di beberapa daerah terus berakhir ricuh dan menimbulkan korban serta kerugian materi
--> apakah hal seperti di atas yang rakyat butuhkan? apakah hal seperti itu juga yang akan kita wariskan kepada generasi bangsa Indonesia selanjutnya? apakah tidak terpikir bahwa hal itu telah sangat menodai hebatnya perjuangan dan besarnya pengorbanan para pahlawan Indonesia dalam merebut kemerdekaan bangsa ini
Suka · · Bagikan
dan juga bukan hanya pada manisnya ucapan di bibir saja.
tetapi terletak pada ingatan seseorang terhadap saudaranya didalam do'anya.
(Al-Ghazali) |
*yukk, kita do'akan mrk..
@Irawan01
@bondi
@samme
@tobleron
have a nice lunch buat @tobleron @samme @tommywebby
wish I could join
have a nice day buat @irawan01
uhukkk...
tadi gw cancel meeting sama Widi. Deep condolances ya bro ..
gw si, ga pernah .. hemmm .. ya udahlah lah, si Widi kan temen gw. orangnya baik dan bertalenta loh
eniwei, gw juga males kok ketemuan di mall jakarta. udah meeting kantor sering d daerah mall, ketemu orang di mall, hahahaha .. but let me know ya obby sama tomm ..
wait, Ian tuh udah gw anggep adek lah obby .. jadi ga mungkin gw incest tapi emang tuh anak, manjaaaa benerrrrr *lirik @irawan01* *kabur*
HADUHH kamu kena reject yh;
curhat sini aja ntar gw bantuin ngata2 in ahaaa....
nooo im so sorry nak samme..ga baca pm, soalnya emg tadi dari dinas langsung mampir tempat makan, lha malah kita nunggu2in kabar km, katanya mo ikutan..