BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

A Hope (Part 16 (END) - Get It Right)

11617192122

Comments

  • best stories ..... I love it ! laaanjuuut.... :)>-
  • sini kerjaan nya aku bantuin deh, yang penting cerita nya di lanjut

    *buset kerjaan nya masih numpuk segunung, maaf nga jadi deh bantuin, kaburrr*
  • nih dah diupadte ending.... @adacerita, @idans_true, @Adam08, @yok, @hellogoboy, @andilim, @pieterrr, @luketan, @yuzz, @brownice, @joeb, @aDvanTage, @kiki_h_n, @ian_maxi, @gdragonpalm, @andre_patiatama, @Prahara_sweet, @dastro, @Alvalian_Danoe dan yang lainnya yang gag bisa ku sebut...monggo dinikmati part terakhirnya..jangan lupa tinggalkan komentar, saran maupun kritik,,thanks dah mau baca ceritaku..

    Part 16 (END) Get It Right

    Tak mungkin menyalahkan waktu
    Tak mungkin menyalahkan keadaan
    Kau datang di saat ku membutuhkanmu
    Dari masalah hidupku bersamanya

    Semakin ku menyayangimu
    Semakin ku harus melepasmu dari hidupku
    Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini
    Kita tak mungkin trus bersama

    Suatu saat nanti kau 'kan dapatkan
    Seorang yang akan dampingi hidupmu
    Biarkan ini menjadi kenangan
    Dua hati yang tak pernah menyatu

    Maafkan aku yang biarkanmu
    Masuk ke dalam hidupku ini
    Maafkan aku yang harus melepasmu
    Walau ku tak ingin

    Melepasmu - Drive

    ============================================

    Ini sudah hari ketiga mario menghindari Rendra. Sebenarnya alasannya agar mario bisa berpikir sejenak sekaligus meyakinkan perasaannya terhadap Rendra. Pembicaraannya dengan kak marsha tempo hari membuatnya harus bertindak seperti ini, walaupun sebenarnya dia tidak pernah menginginkan melakukan hal ini. Di kelas TPB misalnya. Mario yang biasanya selalu duduk disamping rendra, kini selalu duduk bersama teman-teman sejurusannya dan mengambil posisi di pojok. Rendra pun selalu meng-sms mario yang mengajaknya untuk bertemu. Namun sayangnya, mario tak pernah menggubrisnya. Mario pikir dengan begitu Rendra mungkin akan menyerah. Namun ternyata Rendra dengan nekat menunggunya di depan jurusannya. Mario cukup terkejut rendra sampai nekat menunggunya. Ingin rasanya dia memeluk sahabatnya itu yang telah menunggunya. Namun sekali lagi, mario masih bisa menguasai perasaannya sehingga ia hanya meliriknya sekilas lalu pergi meninggalkan rendra. Hatinya sedikit pilu melakukan hal ini kepada rendra. Tapi lagi-lagi hal ini dilakukan mario hanya dengan satu tujuan, apakah ini Cuma nafsu sesaat atau benar ia menyayangi sahabatnya itu. Dan Puncaknya adalah hari ini, sudah tiga hari mario tidak berkomunikasi sama sekali dengan rendra. Hari ini mario tidak ke kampus. Selain itu memang karena mario tidak ada kuliah pada hari jumat, mario hanya ingin menghindari rendra yang masih ingin bertemu dengannya. Biasanya hari jumat mario selalu mengantar rendra ke kampus, karena tidak ada kegiatan maka mario hanya berdiam diri di rumahnya. Semenjak mario menghindari rendra, hari-harinya lebih banyak dihabiskan dengan berdiam diri dan melamun. Seperti hari ini pun dia hanya melamun gak jelas sendirian di ruang tengah. Entah apa yang dilamunkan oleh mario, hingga dia tidak menyadari kalau kakaknya sudah ada disampingnya.
    “Kamu mikirin apa sih yo?” tanya kak marsha yang menyadarkan mario dari lamunannya.
    “Eh nggak mikirin apa-apa kok kak.” Jawab mario agak sedikit gelagapan karena kedatangan kakaknya. Sang kakak pun Cuma menghela napas melihat tingkah laku adiknya itu.
    “Kakak perhatiin udah tiga hari ini kamu sedikit berubah. Kamu ada masalah apa yo?apa masalah dengan rendra?”
    “eh berubah gimana kak. Gak kok biasa saja.” Ucap mario sambil sedikit tersenyum untuk menutupi perasaannya.
    “Kamu gak usah bohong. Kakak perhatiin akhir-akhir ini kamu banyak melamun.Kenapa?jangan bilang kamu menghindari rendra?” tanya kak marsha penuh selidik.
    “.....”
    Mario Cuma terdiam sambil menunduk. Ia tidak berani menatap wajah kakaknya.
    “Jadi beneran?” sepertinya kak marsha sudah tahu jawabannya dari melihat reaksi mario.
    “Kakak gak pernah nyuruh kamu melakukan itu yo. Ngapain kamu lakukan hal yang bikin menderita buat kamu.”lanjutnya. Tiba-tiba saja mario menetaskan air matanya. Melihat adiknya mulai menangis kak marsha langsung memeluk adiknya itu sambil menepuk pelan pundak sang adik untuk menenangkan mario. Setelah dirasa cukup tenang mereka pun melepas pelukan pada adiknya itu.
    “kakak kan pernah bilang sama kamu. kakak akan menerima keputusanmu walaupun itu tidak yang seperti kakak dan ibu inginkan. Hanya saja kamu harus siap menanggung semua resikonya. Kakak akan menerima apapun keadaanmu.” Mario masih terdiam mendengar kata-kata kakaknya.
    “Yo please jangan buat dirimu semakin tersiksa.” Lanjut lagi kak marsha. Tapi tetap saja mario tidak bergeming. Sementara itu kak marsha juga tidak melanjutkan lagi kata-katanya karena sudah dipanggil mama mereka.
    “Kakak sama mama mau keluar dulu. Mau urus keberangkatanmu minggu besok. Kamu jaga rumah. Kakak harap kamu pikir ulang lagi tindakan yang kamu lakukan. Jangan sampai kamu membuat masalah baru yang akan kamu sesali nantinya.” Ucap kak marsha lalu sambil berlalu.
    Mario tidak bicara sedikitpun. Dia hanya mengekor kakaknya lalu mengantar kakak dan mamanya sampai depan pagar rumah mereka. Dia sempat melihat langit sore itu. Cuaca mendung dan hujan rintik-rintik sudah mulai turun. Persis seperti suasana hatinya saat ini. Sangat kelabu. Dia masih memandang kepergian kakak dan mamanya yang sedang naik mobil. Saat itulah dia mendengar ada yang meneriaki namanya.
    “Mario....”
    Mariopun menoleh untuk melihat siapa yang berteriak. Dia cukup terkejut melihat sosok yang sangat mario kenal dan sangat dia rindukan. Rendra sedang berlari ke arahnya. Ingin rasanya dia juga berlari memeluk sosok itu. Namun detik berikutnya dia kembali tersadar dan bisa mneguasai perasaannya. Mario lalu buru-buru masuk ke dalam dan mengunci pagar rumahnya. Tapi dia tidak langsung masuk ke rumah melainkan mario berhenti sejenak di teras karena tiba-tiba hujan berubah menjadi gerimis. Mario hanya ingin memastikan rendra agar segera pulang. Namun betapa terkejutnya melihat rendra yang masih berada didepan pagar rumahnya. Tubuhnya sudah basah akibat diguyur hujan.
    “Yo, please aku mau kita bicara. Aku mau menjelaskan semuanya padamu.” Kata rendra. Keliatannya dia menggigil akibat hujan. Ingin rasanya dia membukakan pagar untuk rendra, dia sangat tidak tega melihat kondisi rendra saat itu. Namun lagi-lagi mario masih menahan perasaannya itu.
    “Gak ada lagi yang perlu dibicarakan. Pulanglah nanti kamu sakit.” Teriak mario dari tempatnya berdiri. Kemudian detik berikutnya mario melihat rendra mulai menangis. Hatinya makin teriris. Kalau begini terus bisa-bisa pertahanannya mulai rubuh.
    “aku gak akan pulang sebelum bicara sama kamu. aku akan tetap disini.” Kata rendra sambil berderai airmata. Mario sudah tidak tahan lagi. Ingin rasanya mario menangis saat itu juga. Namun mario tidak mungkin menunjukkannya di depan rendra, maka mario pun langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa menggubris teriakan rendra sama sekali. Begitu sampai didalam pertahanannya langsung rubuh. Ia menangis sejadi-jadinya. Untunglah diluar hujan deras jadi suara tangisannya tidak mungkin kedengaran dari luar. Baru mario sadari hari ini kalau dia benar-benar mencintai rendra. Dia sangat menyayanginya. Hanya saja mario tidak mau mengakuinya. Ia malu kalau ia tidak normal. Ia takut gara-gara dirinya, keluarganya jadi menanggung beban moral dari orang-orang terutama keluarga tara yang sudah banyak membantu mereka semenjak ayah mario meinggal dunia.
    “Yo please yo..maafin aku.. aku tahu aku salah. Aku hanya ingin kau memaafkanku. Aku sangat sakit jika kamu meninggalkan aku dalam keadaan seperti ini.” Rendra masih berteriak dari luar rumahnya. Airmata mario semakin meleleh mendengar teriakan rendra, namun dia masih tidak bergeming. Mario hanya menangis ditempatnya.
    “Maafin aku ndra..maafin aku harus melakukan ini..biarlah kamu menganggapku kejam....” kata mario sambil menangis.
    Lalu beberapa waktu berikutnya mario mendengar ada suara motor datang. Mariopun bangkit dan mengelap airmatanya kemudian mengintip dari jendela ruang tamunya untuk melihat siapa yang datang. Dilihatnya sosok yang cukup familiar dengannya. Yang mario tahu itu adalah senior rendra kalau gak salah namanya gilang, ya mas gilang. Dia sempat melihat adegan tarik menarik antara rendra dengan seniornya itu namun detik berikutnya mario memilih untuk tidak melihat lebih lanjut adegan di depan rumahnya itu karena takut pertahanannya akan rubuh. Namun, mario tetap tidak beranjak dari posisinya hanya saja posisinya sekarang membelakangi jendela. Mario belum beranjak dari posisinya karena sejujurnya mario masih khawatir dengan keadaan rendra yang sekarang hujan-hujanan di depan rumahnya. Namun beberapa waktu berikutnya dia terkejut mendengar teriakan dari depan.
    “Rendraaaa.....”
    Mario pun langsung melihat dari jendela. Dilihatnya sosok rendra sedang terkulai lemas dipangkuan seniornya. Terkejut melihat kejadian itu, mario langsung buru-buru keluar dari rumahnya. Pertahanannya sudah rubuh. Mario paling tidak tahan kalau melihat rendra dalam keadaan seperti ini. Ini untuk yang kesekian kalinya rendra pingsan di depan matanya. Didepannya dilihat mas gilang sedang membawa rendra ke bawah pohon sambil memakaikan jaketnya pada Rendra. Sambil meneteskan air mata dia segera mendekati rendra yang berbaring pucat lemah tak berdaya dipangkuan mas gilang. Mario benar-benar tidak menyangka dia bisa berbuat seperti ini pada sahabatnya itu.
    “Rendra...” kata mario panik
    Namun, begitu melihat sosok mario, dia langsung disambut tatapan tajam mas gilang.
    “Ngapain kamu kesini?” kata mas gilang dingin.
    Namun mario tidak mempedulikan pertanyaan mas gilang. “Rendra maafin aku.” Kata mario dengan terisak sambil memegang tangan rendra yang sedang pingsan. Tapi, tangan mario langsung ditepis sama mas gilang.
    “Puas kamu sekarang liat rendra dalam keadaan gini?”tanya mas gilang dengan penuh emosi.
    “....” mario Cuma diam . Sesekali mario masih terisak.
    “jawaabbb brengsekkkk.” Suara mas gilang makin meninggi. Kemudian detik berikutnya dia memegang kerah mario sambil menatapnya tajam dengan emosi. Kemudian mendaratkan bogem mentah ke pipi mario.
    “Puas kamu sekarang? Dia selalu banggain kamu sebagai sahabat terbaiknya tapi apa balasannya. Huh? Dia harus menderita karena terror sepupumu yang brengsek itu dan sekarang kamu semakin membuatnya semakin tersiksa. Apa salah dia gay?huh?dia juga masih manusia yang punya perasaan. Justru kamu yang tidak punya perasaan, kamu itu bukan manusia, brengsek!!!.” Mas gilang mengucapkannya dengan penuh emosi sambil berteriak kearah mario kemudian mendaratkan satu bogem mentah lagi ke mario. Mario Cuma meringis kesakitan namun dia tetap pasrah dipukul oleh mas gilang. Dia Cuma menangis menyesali apa yang telah terjadi.
    “Aku tidak akan pernah membuat dia bertemu denganmu lagi. Dan aku tidak akan pernah memaafkanmu jika terjadi apa-apa sama rendra.” Kemudian mas gilang mengangkat rendra ke motornya dan membawa pergi. Mario hanya terdiam ditempatnya tadi. Ia menangis sejadi-jadinya. Mario benar-benar menyesali yang sudah terjadi.
    “Tuhan, maafkan aku...aku mencintai rendra...” gumam mario sambil terisak.

    ***

    Beberapa jam kemudian
    Saat Kak marsha dan mama mario sudah pulang, mario hanya mengurung diri dikamarnya. Hatinya sangat sedih melihat kejadian tadi. Mario hanya berbaring ditempat tidurnya. Badannya agak sedikit panas akibat hujan-hujanan tadi sore. Namun hatinya terasa lebih sakit. Matanya masih sembab akibat kejadian tadi juga. Sang kakak yang tiba-tiba masuk langsung terkejut melihat keadaan mario.
    “yo, kamu kenapa?”tanya kak marsha agak panik. Mario tidak menjawab matanya hanya berkaca-kaca.
    “Badan kamu panas.kamu sakit yo?”lanjut lagi kak marsha dan lagi-lagi mario tidak menjawab. Kak marsha mulai merasa aneh pada adiknya itu. Beberapa detik kemudian mario terlihat mulai menetaskan air matanya. Begitu melihat mario, kak marsha langsung tahu apa yang telah terjadi pada adiknya itu. Buru-buru dia menutup pintu kamar mario agar pembicaraan mereka nantinya tidak didengar oleh sang mama, lalu marsha pun memeluk adik satu-satunya itu. Tangisan mario pun akhirnya pecah. Sang kakak pun hanya menepuk-nepuk pundak adiknya itu.
    “Maafin aku kak...”kata mario lirih sambil tersedu-sedu. Kak marsha Cuma diam menunggu adiknya itu mengeluarkan semua apa yang dirasakan.
    “Maafin aku kak, kalau aku tidak normal seperti laki-laki lainnya. Maafin aku kak, aku...aku sungguh mencintainya. Aku benar-benar tersiksa membuat dia seperti itu kak...” mario melanjutkan perkataannya masih sambil menangis.
    Kak marsha masih terdiam. Lalu detik berikutnya kak marsha melepas pelukannya lalu menatap adiknya itu.
    “kakak kecewa sama aku ya...?”tanya mario dengan pelan
    Kak marsha hanya tersenyum lalu mengehla napas sejenak. “ Kakak tidak akan pernah kecewa sama kamu yo. Kakak mendukung penuh terhadap apa yang akan kamu lakukan dengan hidupmu. Kakak gak mungkin melarangmu jika sudah menyangkut masalah perasaanmu. Do whatever you want. Tapi kakak Cuma minta kamu jadi lelaki yang harus bertanggung jawab.”
    Mario masih terdiam mendengar kata-kata kak marsha. Tangisannya sudah reda.
    “So, keputusanmu apa kamu tetap mempertahankan perasaanmu pada..rendra?” tanya kak marsha pelan. Dia takut menyinggung perasaan adiknya itu.
    “....” mario masih terdiam.
    “Yo?”
    “emmm......aku masih bimbang kak.”
    “Bimbang gimana yo?”
    “Aku benar-benar mencintainya kak. Tapi aku tahu itu akan sulit mewujudkannya. Makanya aku pake cara begini agar dia semakin membenciku dan perasaanku padanya mulai hilang. Tapi aku malah benar-benar membuat dia tersiksa akibat ulahku bahkan aku sendiri yang merasa bodoh melakukan itu padanya. Aku benar-benar manusia yang buruk. Jika kakak berada diposisiku sekarang, apa yang kakak lakukan?”
    Kak marsha tersenyum sekali lagi. “sebenarnya kakak pikir lebih baik kamu melakukannya sesuai keinginan kamu. Tapi kalau kakak jadi kamu, aku akan memperbaiki semuanya. Kakak tidak mau mengecewakan orang yang kakak sayang semakin dalam. Jika kita benar menyampaikannya, kakak yakin orang itu pasti bisa nerima apapun yang kita putuskan karena kita sudah tahu konsekuensi apa dari hubungan kita itu. Kakak juga adalah salah satu orang yang percaya bahwa cinta itu tak harus memiliki. Kita tidak akan pernah bisa membohongi perasaan kita terhadap seseorang walaupun mungkin perasaan itu salah. Tapi disatu sisi terkadang orang yang kita sangat cintai justru bukan pelabuhan terakhir buat kita. Hidup itu penuh misteri dek, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya dengan hidup kita. Manusia hanya bisa berencana segalanya Tuhan yang akan menentukan. Sekuat apapun kamu berusaha jika dia bukan jodohmu, maka Tuhan tidak akan pernah membuat kalian bersatu.” Ujar kak marsha panjang lebar.
    Mario kembali terdiam. Kak marsha Cuma tersenyum.
    “Pikirkanlah....dan kakak harap kamu harus memperbaiki semuanya sebelum kamu berangkat ke singapura.” Ujar kak marsha lalu meninggalkan mario. Sementara mario tampak berpikir keras lalu selanjutnya dia sedikit tersenyum tipis. “ mungkin ini yang terbaik.”gumamnya pelan.
    ***
    Aku terbangun dari tidurku. Kurasakan kepalaku masih pening sekali. Rasanya sangat tidak nyaman. Aku berusaha bangkit namun tenagaku sepertinya tak mampu untuk menopang tubuhku walaupun hanya duduk. Kuraba dahiku sejenak, sedikit panas kurasakan. Sepertinya aku terkena demam.
    “Lho ndra, kamu udah sadar?”
    Aku kaget mendengar suara disebelahku dan lebih terkejut lagi kulihat Lena yang ada disampingku.”kok bisa dia ada disini.”pikirku dalam hati. Kemudian kulihat lagi mas bimo masuk ke kamarku. Sepertinya dia mendengar suara lena. Kemudian dia ikut duduk disampingku
    “Ndra, kamu udah sadar?gimana udah enakan?” tanya mas bimo.
    “Dikit mas.”jawabku agak parau.
    Kemudian mas bimo meletakkan punggung tangannya ke dahiku. Sepertinya mas bimo mengecek apakah panasku udah turun apa belum kemudian kulihat mas gilang masuk sambil membawa bungkusan.
    “Nih makan dulu lalu minum obat.Katanya sambil menaruh bungkusan didepanku. Kemudian lena mengambil piring dan sendok sementara mas bimo membantuku mengubah posisiku agar aku bisa makan. kulihat mas gilang berdiri bersandar di tembok sambil memperhatikanku dengan tatapan dingin. Pandangan mata kita sempat bertemu tapi dengan cepat kualihkan pandanganku. Lalu fokus dengan makananku.
    “oh ya len, kok kamu bisa disini?”tanyaku saat aku sudah selesai makan dan minum obat.
    “eh,aku diberitahu mas gilang kalau kamu sakit. Jadi, aku kesini.” Jawab lena
    “oohhh...sekalian ketemu mas bimo ya len?”uajrku sedikit menggodanya. Sontan wajah lena mulai memerah.
    “ndra, kamu ini apa-apaan sih. Aku ini kan temanmu. Aku juga peduli sama kamu.” ujarnya. Kulihat mas bimo juga mulai memerah sambil tersenyum tersipu-sipu. Aku jadi tertawa melihat mereka. Sementara kulirik mas gilang masih menatapku dingin. Akupun jadi kembali terdiam karena ternyata yang tertawa hanya aku sendiri. Jadi tambah kikuk karena mas gilang masih menatapku dengan tatapan dingin mengerikan yang pernah kulihat.
    “kamu ini ya, sakit-sakit masih sempatnya gangguin aku. Huh. Kamu juga, gimana ceritanya coba kamu pingsan di depan rumah mari...hppp...”lena tidak melanjutkan kata-katanya karena mulutnya langsung dibekap oleh mas bimo sambil memberikan tatapan penuh arti pada Lena. Dan sepertinya lena langsung menyadari. Dan detik berikutnya mereka berdua Cuma diam. Akupun mencoba mengingat kejadian tadi sore. Ya, aku pingsan di depan rumah mario karena hujan-hujanan.
    “aku yang nyuruh Lena ke sini, supaya kamu tahu bahwa selain orang brengsek itu kamu masih punya teman yang peduli sama kamu.”kata mas gilang dengan ketus. Dia berkata masih diposisinya bersandar pada tembok. Belum pernah kulihat sikapnya yang seperti ini. Dia sungguh berbeda dari mas gilang yang kutahu sebelumnya. Seperti inikah perubahan mas gilang karena cintanya kepadaku. Sementara mas bimo dan Lena terdiam disampingku. Keliatan jelas bahwa Lena benar-benar sangat ketakutan bahkan hanya untuk menghela napas. Seperti halnya dengan aku, lena juga pasti terkejut melihat sikap mas gilang saat ini. Lalu, akupun teringat dengan mario. Masalahku dengan mario belum selesai aku harus menyelesaikan sebelum dia berangkat ke singapura. Aku mencoba bangkit dari posisiku, tapi ternyata tubuhku belum pulih seratus persen. Aku tidak bisa bangkit. Lena yang menyadari tindakanku langsung memegang tanganku.
    “Ndra, kamu mau kemana?”tanya lena dengan agak panik.
    Tapi belum sempat aku menjawab, mas gilang sudah membuka suara. “jangan coba berpikir untuk pergi ke rumah orang brengsek itu. Tidak akan ada yang akan membiarkanmu keluar dari kamar ini. Istrahatlah. Toh si brengsek itu gak akan mempedulikanmu.”kembali mas gilang berkata dengan ketus.
    “mas gilang benar yo, sebaiknya kamu istrahat dulu, badan kamu belum sembuh total. Aku sekalian pamit pulang ya.” Kata lena lalu berdiri dari posisinya. Mas bimo pun ikut berdiri. “aku nganterin lena dulu, semoga cepat sembuh ndra. Istrahat ya, jangan bandel.” Lalu mereka berduapun keluar dari kamarku, meninggalkan aku dengan mas gilang. Sejenak tatapan kami sempat beradu. Namun detik berikutnya mas gilang membuka suara.
    “Tidurlah.” Kata mas gilang lalu keluar dari kamarku dan menutup pintu. Akupun tidak bisa apa-apa selain tenagaku memang tidak sanggup untuk melakukan hal apapaun bahkan Cuma berdiri, aku tahu mas gilang tidak akan mungkin membiarkanku keluar dari ruangan ini. Dengan terpaksa aku nurut kembali dalam posisi tidur dan mencoba memejamkan mata. Walaupun bayang-bayang mario masih mengganggu pikiranku. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa akhirnya hubunganku dengan mario bakal jadi seperti ini. Baru aku akan tertidur tiba-tiba handphoneku menderingkan nada sms tanda pesan masuk. Untunglah aku menaruh handphoneku tidak terlalu jauh sehingga aku masih dapat menggapainya. Aku tersentak ketika membaca nama morgan dilayar handphoneku. Ada hal apa sampe-sampe dia mengirimkan sms untukku. Akupun langsung membacanya.
    FROM : Morgan
    Kamu tuh ya, udah dibilangin tetap saja nekat gangguin mario. Kamu pikir aku main-main dengan ucapanku. Tunggu pembalasanku
    Aku benar-benar shock membaca sms dari morgan. Sepertinya dia tahu masalah kejadian tadi sore dan sekarang dia sedang mempersiapkan suatu rencana untukku. Tiba-tiba saja aku ketakutan. Aku pun cepat-cepat menghapus sms itu takut mas gilang nanti membacanya dan mencoba memejamkan mata untuk melupakan sejenak ancaman morgan. “Ya Tuhan, lindungi aku.”gumamku.
    ***
    Paginya aku terkejut saat bangun pagi karena kulihat jam di handphoneku sudah menunjukkan jam 9 pagi. Aku mengumpat diriku sendiri kok bisa-bisanya aku telat bangun gimana dengan sesi evaluasi hari ini, apalagi sesi kali ini adalah diskusi dari pengamatan kemarin. Tubuhku sudah agak baikkan panasku juga sudah turun walaupun kepalaku masih agak pening tapi untunglah dadaku tidak sakit. Akupun segera buru-buru mengambil peralatan mandiku. Bisa dikubur hidup-hidup nih sama fahri kalau aku tidak datang. Tapi baru aku mau keluar, pintu kamarku sudah dibuka dan mas gilang pun masuk. “Eh, bentar kok pakaiannya masih sama?berarti semalam mas gilang gak pulang”pikirku dalam hati.
    “kalau kamu mau mandi aku sudah siapin air panas dikamar mandi. Habis itu sarapan ya.” Kata mas gilang dengan nada agak ramah dari semalam. Aku Cuma mengangguk lalu buru-buru mandi. Yang ada dipikiranku sekarang adalah gimana nantinya dengan sesi evaluasi hari ini. Begitu selesai mandi mas gilang sudah mempersiapkan makanan dipiring dan dia juga bakal ikut makan denganku.
    “ayo duduk, makan lalu minum obat.” Kata mas gilang sambil tersenyum
    “emmm....aku harus ke kampus mas.”kataku agak gugup. Jujur saja walaupun hari ini mas gilang tersenyum aku masih takut dengan sikapnya semalam.
    “masalah sesi evaluasi?tenang aku sudah ijinin kamu. lagipula Lena tau kan kalau kamu masih sakit. Pasti dia juga ngijinin kamu. pasti yang lain gak akan mempermasalahkan. Ayo makan.” Lanjut mas gilang.
    “iya, tapi buat fahri ini bakal jadi masalah kalau aku gak datang.”gumamku dalam hati. Tapi mau di apa, sekarang aku tahu mas gilang sangat keras kepala. Dia pasti telah menjagaku semalam hanya untuk memastikan aku baik-baik saja. Dan begitupun hari ini. Dia pasti tidak membiarkanku kemana-mana. Jadi dengan terpkasa aku duduk dihadapannya lalu menyantap makananku. Kami makan dalam diam. Di satu sisi terlihat mas gilang agak kikuk didepanku. Sementara aku malas mengeluarkan sepatah kata apapun. Semenjak kejadian mas gilang menyatakan perasaannya kepadaku dan yang membuat persahabatanku dengan mario hancur, aku menjaga jarak dengannya. Aku benar-benar kecewa terhadapnya, walaupun sebenarnya dia tidak salah sepenuhnya.
    “ndra, maafin aku ya kalau kemarin aku bersikap ketus dan agak kasar...” akhirnya mas gilang mulai membuka suara.
    Aku tidak menanggapinya. Aku hanya terus menyantap makananku tanpa sedikitpun menoleh kepadaku. Lalu mas gilang kembali melanjutkan perkataannya.
    “Aku tahu kamu marah sama aku. Tapi sekali lagi aku hanya ingin melindungimu. Aku tidak ingin kamu menderita ndra. Kamu lihat kan sekarang dia benar-benar tidak peduli denganmu bahkan ketika kamu pingsan didepan rumahnya pun dia hanya mendiamkanmu. Sahabat macam apa itu”
    mas gilang terus mengoceh yang membuatku semakin emasi aku lantas menyetop makan lalu menatapnya tajam.
    “Bisa gak sih, mas berhenti mengoceh. Lagipula itu bukan urusan mas.” Kataku agak ketus yang membuat mas gilang bungkam. Lalu detik berikutnya kami makan dalam diam. Begitu selesai aku bangkit untuk membersihkan peralatan makanku namun dengan sigap mas gilang mengambilnya.
    “Biar aku saja. Lebih baik kamu istrahat jangan lupa minum obat.” Kata mas gilang sambil tersenyum lalu ngeloyor pergi.
    Aku terkadang gak enak hati sama mas gilang. Dia benar-benar selalu menunjukkan perasaannya padaku dan aku tidak pernah mempedulikannya. Aku memang tidak bisa berbohong, kalau saat ini aku tidak punya perasaan apa-apa kepada mas gilang, walaupun sebenarnya mas gilang itu cakep dan manis. Tapi bagaimana lagi aku memang tidak bisa memaksakan perasaanku kepadanya. Setelah mencuci peralatan makanku mas gilang kembali memasuki kamarku dan meletakkan peralatan makan ditempatnya lalu dia mengambil tas nya dan menatapku.
    “Aku mau pulang dulu sekalian singgah ke kampus, masalah perijinanmu kamu gak usah khawatir aku sudah urus semuanya. Istrahatlah”katanya sambil tersenyum. Lalu saat dia mau berbalik ke arah pintu aku buru-buru memanggilnya.
    “mas...”
    Mas gilang pun kembali menoleh kepadaku. “ada apa?”
    “kenapa kok mas mau melakukan ini?”
    Dia tampak mengerutkan keningnya. Sepertinya tidak tahu maksud dari yang kutanyakan
    “padahal mas kan tahu aku...tidak punya perasaan apa-apa kepada mas. Jadi mungkin aku tidak bisa membalas penyataan cinta mas kepadaku.” Kataku agak pelan. Takut kalau tiba-tiba mas gilang berubah jadi marah..
    Tapi detik berikutnya mas gilang Cuma tersenyum mendengarkanku. “ aku tahu itu tapi aku akan terus menunggu. Yah mungkin juga aku tidak terlalu berharap kamu membalas cintaku tapi melihatmu tersenyum saja itu sudah membuat aku senang. Aku juga senang walaupun hanya disampingmu saja. Aku tahu rasanya aneh tapi jujur saja aku sudah lega mengutarakan perasaanku kepadamu. Kamu menganggapku sebatas kakak saja itu sudah cukup. Aku akan berusaha selalu melindungimu ndra. “ ucapnya sambil tersenyum
    Aku benar-benar dibuat speechless dengan omongan mas gilang. Aku tak menyangka, segitu sayangnya mas gilang kepadaku hingga dia benar-benar rela cintanya tidak dibalas olehku. Aku benar-benar bodoh jika melepaskan orang sebaik mas gilang tapi mau gimana lagi aku tidak punya perasaan apa-apa kepada mas gilang. Dan justru sekarang aku hanya berharap mario bisa mencintaiku. Tapi paling tidak mungkin hubunganku dengan mas gilang akan membaik setelah ini.
    “Maaf mas...terima kasih banyak sudah menjagaku dari kemarin.” Hanya itu yang keluar dari mulutku aku benar-benar bingung mau berkata apa. Mas gilang Cuma tersenyum. “ok sama-sama...gak usah dipikirinlah kata-kataku tadi, mending kamu istrahat saja. Aku pulang dulu ya.” Kata mas gilang dan aku Cuma membalasnya dengan anggukan. Lalu detik berikutnya dia lalu keluar dari kamarku.
    Akupun mulai menghabiskan waktu sendirian dikamarku hanya dengan berbaring sebentar, mendengarkan musik dan bermain game dari handphoneku. Suntuk rasanya di kamar sendirian. Ingin rasanya aku memanggil mas bimo, tapi kedengaran dari sebelah, mas bimo lagi sama teman-temannya sepertinya mereka lagi sibuk mengerjakan tugas mereka. Aku gak enak harus gangguin mas bimo. Terpaksa deh mencoba mencari aktivitas sendiri. Ingin keluar rasanya malas. Ini sudah hampir siang. Lagipula jika aku ketahuan keluar aku akan kena omel mas gilang, bahkan mungkin juga kena omel Lena dan mas Bimo. Lalu tidak beberapa kemudian ketika sedang asyik ada yang mengetuk pintuku.
    “Masuk!”teriakku. lalu mas bimo membuka pintu tidak terlalu lebar lalu kepalanya nongol dari luar.
    “Ndra, aku keluar bentar ya sama teman-teman ada urusan bentar. Nanti pulangnya aku bawain makan siang ya. Kalau ada apa-apa telpon aku.” Kata mas bimo
    “iya mas makasih.”
    “ingat jangan bandel. Jangan coba-coba kabur. Entar kena omel gilang lho.”
    Aku Cuma tersenyum sambil mengangguk. Lalu mas bimo pun pergi dan tak lupa menutup pintuku dan aku kembali melanjutkan aktivitasku bermain game. Lalu 5 menit kemudian kudengar pintuku kembali diketuk. Aku pun berpikir pasti mas bimo lagi
    “masuk mas”aku kembali berteriak masih dengan mataku tertuju kepada game yang sedang kumainkan di handphoneku. Lalu kudengar suara pintu dibuka.
    “ada apa lagi mas...” aku shock tak dapat melanjutkan kata-kataku ketika melihat sosok yang ada di depanku.
    “fahri...”
    Dia berdiri didepanku sambil menatapku dingin lalu kemudian dia mendekatiku.
    “fahri, kamu ngapa...”aku tidak sempat melanjtkan kata-kataku. Dia sudah buru-buru menarik tanganku.
    “Ikut aku.” Katanya
    “Kita mau kemana.” Aku berusaha melepas tanganku dari tangannya.
    “udah jangan banyak omong ikut sekarang. “ katanya lalu menarik tanganku dengan keras. Aku benar-benar tidak bisa melawan karena tenaganya terlalu kuat. Aku pun hanya akhirnya berhasil dibawa oleh fahri. Sampai dimotornya aku juga terpaksa nurut ketika dia menyuruhku naik ke motornya lalu melajukannya dengan kencang. “oh Tuhan, apa yang direncanakan orang ini.”gumamku dalam hati.
    ***
    Sementara itu satu hari sebelum keberangkatannya ke singapura, mario sudah memikirkannya semalam tentang pembicaraannya dengan kak marsha. Dia tahu bahwa seharusnya dia tidak seharusnya melakukan hal seperti ini kepada rendra, orang yang sangat mario sayangi. Dia sudah menemukan kini jawaban kegalauan hatinya walaupun dia terlambat untuk mengakuinya, namun paling tidak sebelum mario pergi ke singapura, dia berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan rendra. Maka hari ini dia sedang bersiap-siap menemui rendra. Dia tidak tahu bagaimana nanti reaksi rendra ketika bertemu dengan dirinya, apalagi jika ada mas gilang disana. Tapi paling tidak mario sudah mau mengakui kesalahannya itu. Dia sempat melirik arlojinya. Mario sengaja menunggu siang untuk menemui rendra karena dia mengira rendra sedang mengikuti sesi evaluasi. Saat dia sedang bersiap-siap , tiba-tiba muncul morgan yang masuk ke dalam kamarnya.
    “Hai bro, kudengar semalam dari kak marsha kamu sakit?kok bisa sampe sakit gitu?”tanya morgan sambil duduk di ranjangku.
    “aku Cuma demam biasa kok gara-gara kehujanan. Nih juga udah baikkan.” Jawab mario dengan tenang.
    “oh syukurlah. But....besok kamu tetap berangkat ke singapura kan yo?” tanya morgan hati-hati.
    Mario tampak terdiam sejenak. Sepertinya dia tahu arah pembicaraan morgan. Pasti masalahnya dengan Rendra. Berikutnya mario hanya tersenyum. “ ya berangkatlah, masa aku mau lepas beasiswa ini. Kok kamu bertanya seperti itu?”
    Kini giliran morgan kikuk akibat mario yang bertanya balik kepadanya. “eh, gak kok yo Cuma nanya aja. Aku Cuma memastikan kamu tetap berangkat besok. Ya sudah kalau kamu baik-baik saja aku pamit dulu. Sampai ketemu di bandara besok ya. Aku juga tadi udah pamit kok sama tante dan kak marsha.” Kata morgan sambil bangkit dari posisinya.
    Mario Cuma tersenyum sambil mengangguk pada sepupunya itu. Paling nggak mario merasa perkataannya itu bisa menenangkan morgan agar tidak bertindak maca-macam pada Rendra. Setelah morgan pergi, mario kemudian ke kamar kak marsha untuk mohon ijin sebelum bertemu rendra.
    “kak...” mario masuk ke kamar kak marsha.
    “Kamu mau ketemu rendra?”
    “Iya kak. Doain aku ya kak. Semoga aku bisa memperbaiki semuanya.”
    “sudah kamu pikirkan apa yang akan kamu putuskan?”
    “aku yakin kak. Kali ini aku tidak akan mengecewakan kakak dan mama termasuk mengecewakan rendra.”
    Kak marsha sedikit tercengang dengan jawaban adiknya itu namun dia Cuma tersenyum lalu memeluk adiknya itu. “Good luck yo, kakak dukung sepenuhnya apapun keputusanmu.” Lalu melepas pelukannya.
    “makasih kak, aku pamit dulu.” Kak marsha Cuma tersenyum melihat adiknya itu. Lalu mario keluar dari kamar kakaknya itu. Saat mau menuju pintu, mario melihat morgan masih di luar rumahnya. Mario pun terus berjalan menuju pintu ruang tamu, namun saat mau membuka pintu, mario terhenti sejenak karena mendengar pembicaraan morgan melalui telpon.
    “Ingat pokoknya jangan sampai ada yang ngikutin kamu. bawa si homo itu ke tempat yang sudah bicarakan. Dia harus membayar apa yang sudah dia lakukan sama sepupuku itu. Untunglah sepupuku baik-baik saja. Dia pikir dengan membuatnya sakit, mario tidak akan berangkat ke singapura apa. Ok jalankan rencananya. Aku akan ke sana sekarang.” Kata morgan sambil menutup teleponnya dan tersenyum seringai. Kemudian masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan rumah mario.
    Mario yang mendengar itu dari balik pintu terkejut setengah mati. “Oh God, apa yang morgan rencanakan?jangan-jangan ini ada hubungannya dengan rendra.” Gumam mario pelan. Karena mario punya firasat buruk, maka dia pun buru-buru menstarter motornya lalu membuntuti morgan. “Ya Tuhan, lindungi Rendra.” Gumam mario dalam hati.
    Sementara itu Lena baru saja tiba di kost rendra. Dia emmakirkan motornya didepan kost. Lalu saat hendak masuk handphonenya berdering. Di lihatnya nama mas bimo pada layar handphoneya. Ia pun segera mengangkatnya.
    “Iya mas ada apa?”
    “kamu udah tiba?”
    “iya mas nih baru nyampe.”
    “ya sudah kamu langsung samperin rendra ya sayang. Gak lama lagi aku nyampe kost kok.”
    “iya mas aku nih mau langsung ke kamar rendra. Hati-hati ya mas.”
    “iya sayang.”
    Kemudian Lena menutup telponnya lalu masuk ke kost menuju kamar Rendra. Dilihatnya kamarnya tertutup. Lena pun mengetuk pintu kamar rendra.
    “Ndra...”teriak Lena sambil mengetuk pintu.
    “Ndra...”teriak Lena sekali lagi sambil mengetuk pintu agak keras dari sebelumnya.
    “apa mungkin dia sedang tidur ya.”pikir Lena dalam hati. Lena pun mencoba membuka pintu dan betapa terkejutnya Lena tidak menemukan Rendra dalam kamarnya. Dan lebih terkejut lagi menemukan handphone rendra tergeletak di ranjangnya dan game nya masih on di handphonenya. Tiba-tiba saja Lena punya firasat buruk. Buru-buru dia mengeluarkan handphone namun ternyata mas bimo sudah berada didepan kamar rendra bersama mas gilang.
    “Hai Len, Rendra mana?”tanya mas bimo.
    Wajah Lena hanya memucat dan dia hanya diam. Melihat kejanggalan tingkah laku pada lena, raut muka mas bimo dan mas gilang langsung berubah.
    “len, ada apa sebenarnya?” tanya mas gilang dengan nada khawatir.
    “aku...sudah tidak menemukan rendra dikamarnya pas aku datang.” Jawab lena agak panik
    “Udah coba hubungi handphonenya?”
    “handphonenya ada disini mas. Dan anehnya, tadi game nya masih dalam keadaan on. Sepertinya dia terburu-buru keluar dari kamarnya.”
    Mendengar hal itu mas bimo langsung mencoba nanya ke kamar di depan rendra.
    “dan, kamu dari tadi gak kemana-mana kan?” tanya mas bimo
    “Iya bim, ada apa?” jawab orang yang bernama dani itu
    “Kamu liat rendra gak?”
    “Oh rendra, tadi sih kulihat dia pergi sama temannya.”
    “sama siapa?mario?”tanya mas gilang dengan nada cemas.
    “mario itu yang sering nginap di kamar rendra ya?kayaknya bukan, soalnya aku baru pertama kali liat teman nya itu.”
    Sontan saja wajah lena, mas bimo dan mas gilang menjadi memucat.
    “sudah lama perginya?”tanya lagi mas bimo.
    “Kira-kira setengah jam yang lalu. Terus mereka juga tadi kayaknya terbur-buru. Temannya itu bahkan sampe narik tangannya rendra.”
    Mendengar hal itu mas gilang mendadak panik.
    “ayo kita harus segera cari rendra.” Mas gilang langsung trun ke bawah
    “dan, makasih ya.”kata mas bimo sebelum terburu-buru mengikuti mas gilang. Begitu sampai dibawah mas gilang langsung mengkoordinir.
    “lena, kamu hubungi teman-teman kamu sapa tahu ada yang tahu keberadaan rendra. Kamu juga hubungi mario sapa tahu ini kerjaan sepupunya itu. Biar aku dan bimo yang cari rendra. Kamu tunggu disini aja. Ayo bim.” Mas gilang dan mas bimo pun mulai menjalankan motornya mencari rendra. “ya Tuhan lindungi Rendra. Semoga dia baik-baik saja.” Gumam mas gilang dalam hati.
    ***
    Sementara itu aku masih berada diboncengan fahri. Aku tak tahu kemana dia akan membawaku. Dia terus berjalan mengelilingi kota ini, aku tak tahu pastinya dimana ini karena aku baru hampir 1 bulan disini, jadi belum hafal dengan pasti tiap sudut kota ini. Lalu kami berhenti pada suatu lapangan yang kosong dimana ada sebuah tiang dan fahri membawaku ke tiang lalu fahri mengeluarkan tali.
    “Apa yang kamu lakukan?”
    Fahri tidak menjawab pertanyaanku kemudian dia mengikatku ke tiang tersebut. Aku tidak bisa melepaskan ikatanku dia mengikat dengan sangat kuat. Cuaca siang ini benar-benar panas apalagi dia mengikatku di tengah lapangan ini. Keringatku langsung bercucuran apalagi badanku masih belum sembuh total. Bisa-bisa aku pingsan lagi. Dadaku mulai sesak.padahal aku baru beberapa menit diikat di lapangan ini.
    “Apa maksudmu melakukan ini?”
    Fahri Cuma terdiam. Namun tiba-tiba ada suara yang sangat dikenal rendra.
    “well..well...apa kabar homo bengek?” morgan berkata dengan senyum seringainya.
    Aku terkejut melihat kedatangan morgan,” kenapa dia dsini?apa hubungannya dengan fahri.”pikirku dalam hati.
    “gag usah kaget gitu. Kamu lupa ya kalau dulu juga kamu diikat seharian sama kita sampai kamu sakit seminggu. Huh, dasar manusia lemah.”kata morgan dengan sinis.
    Aku mencoba mengingat kejadian itu saat morgan mengerjaiku dulu. Ya benar dia dulu mengerjaiku bersama amir. But, wait...morgan ngomong kita. Dan disini Cuma ada aku, morgan dan fahri....berarti fahri...aku langsung menyadarinya dan menatap fahri. Fahri terllihat Cuma terdiam. Morgan yang menyadari keterkejutanku, langsung tersenyum.
    “Kamu gak tahu ya, kalau teman satu angkatanmu ini adalah amir.”
    Aku benar-benar kaget. Jadi fahri ini adalah amir, orang yang dulu selalu mengerjai aku. Pantesan aja sikapnya selama ini dia selalu bersikap ketus padaku.
    “but, sudahlah yang penting dia telah membawamu kesini. Hari ini kamu akan membayar semua yang telah kamu lakukan pada sepupuku. Jangan pikir kamu bisa menghentikan dia hanya karena kelemahanmu.”
    “aku tidak pernah berpikir seperti itu gan, aku Cuma....”
    “Halah, gag usah sok kamu. Dasar homo. Gimana rasanya diikat ditengah lapangan gini hah. Udah mulai capek?mau pingsan?heh...aku akan buat kamu sengsara hari ini.” Lalu morgan mengeluarkan benda-benda berdebu dari kantong yang dia bawa dan mengibaskannya ke arahku sehingga debu-debunya berterbangan ke arahku yang membuat dadaku menjadi sesak. Dia tahu bahwa orang penyakit sepertiku tidak bisa menghirup debu.
    “hahahah....” morgan mulai tertawa keras melihatku yang sekarang mulai ngos-ngosan. Aku semakin takut melihatnya. Sementara fahri Cuma terdiam. Kepalaku semakin berat.
    “Ini belum selesai homo.” Kemudian dia mengeluarkan sebuah kantong plastik yang berisi banyak kecoa. “kau ingat ini.” Kata morgan dengan tersenyum licik
    Oh Tuhan, dia masih ingat kalau aku sangat phobia dengan kecoa. Dulu amir dan morgan pernah memasukkan kecoa dalam tubuhku, dan saking ketakutannya aku sampe pingsan.
    “gan,,please jangan lakukan itu...aku tidak pernah mau merusak hidup mario...”aku berkata sambil ngos-ngosan karena dadaku yang semakin sesak.Aku mulai meneteskan airmata.
    “Huhuh...sayang sekali bengek..sudah terlambat...”kata morgan dengan suara yang dibuat-buat dan terdengar menjengkelkan. “bersiaplah homo...” aku menutup mata saat dia mulai memegang hewan itu dan bersiap memasukkannya ke tubuhku. Airmataku terus mengalir. Sampai kudengar
    STOP!!! Kulihat fahri menendang tangan morgan sehingga hewan-hewan itu jatuh. Morgan agak kaget melihat reaksi fahri.
    “apa yang kamu lakukan?”morgan berkata kepada fahri.
    Belum sempat bergerak, morgan kembali ditonjok. “Brengsekkk...” bukkk.....mas gilang menghantam morgan. “lang, udah lang.” Mas bimo berusaha melerai.
    “Rendraaa....” ku lihat Lena bersama MARIO. Sedang mendekatiku. Aku langsung tersenyum melihat mario ditengah kepalaku yang pusing dan dadaku semakin sesak.
    “Ndraa...kamu gak apa-apa kan?”kata mario panik sambil melepaskan ikatanku.
    “Yo... maafin aku ya..”
    “Iya ndra, aku juga minta maaf ya.” Kata mario sambil berusaha melepas ikatanku.
    “Yo,,aku sayang padamu....”saat itu ikatanku akhirnya terlepas dan aku ambruk dipelukan mario.
    “Rendraa..” teriak mario kemudian berlari membawaku.
    Sementara itu mas gilang masih emosi dan berusaha menghajar morgan. Namun ditahan oleh mas bimo dan morgan masih meringis kesakitan akibat dihajar mas gilang dan fahri melidnungi morgan agar tidak dihajar lagi sama mas gilang.
    “dasar brengsek..kurang ngajar kamu.” kata mas gilang
    “lang..udah lang...rendra udah di bawa sama mario.”kata mas bimo masih berusaha menenangkan mas gilang.
    “fahri kamu bisa jelasin ini?kamu kan yang bawa rendra kesini?’tanya lena
    “Ini rencana morgan. Nanti aku jelasin ke kamu len, kenapa aku harus melakukan ini. Aku harus menjelaskan sesuatu kepada morgan. Tenanglah aku janji setelah ini morgan tidak akan mengganggu rendra lagi. Sebaiknya kalian urus kondisi rendra. Biar aku yang urus morgan.” Mereka tampak menimbang sebentar tapi berikutnya mereka mengangguk.
    “Baiklah...ku harap kau memastikan orang ini tak mengganggu rendra lagi.” Kata mas bimo dengan tegas
    “aku mengerti.”
    Kemudian Lena, mas bimo dan mas gilang meninggalkan fahri dan morgan. Setelah mereka bertiga pergi, morgan pun mulai membuka suara.
    “aku kecewa sama kamu fahri, kenapa kamu melakukan ini?kok kamu malah menolong si bengek itu.” Kata fahri denganketus
    “....” fahri masih terdiam.
    “kenapa?huh?”suara morgan semakin meninggi.
    “karena aku sama kayak rendra.”
    Morgan shock sekaligus melongo mendengar apa yang keluar dari fahri.
    “I’m gay. Dan ini semua karma. Aku dicabuli sama ayah tiriku dan teman-temannya. Makanya aku pindah jauh sampai kesini untuk melupakan luka yang telah kudapat.” Kata fahri sambil menangis tersedu-sedu. Sementara morgan masih terpaku ditempatnya. “i can’t believe that.” Gumam morgan pelan.
    “kalau memang kamu benci sama rendra, berarti kamu juga benci sama aku. Tapi asal kamu tahu kita juga tersiksa memiliki perasaan ini. Sekarang terserah kamu jika kamu ingin membenciku. “
    Fahri masih menangis tersedu-sedu kemudian bangkit dari posisinya bersiap untuk meninggalkan morgan. Namun tiba-tiba morgan menarik tangannya.
    “Tunggu..” kata morgan. Fahri pun berbalik dan meliht morgan yang ternyata matanya juga agak berkaca-kaca kemudian detik berikutnya morgan memeluk fahri.
    “Aku gak mau kehilangan sahabatku lagi. Semua orang kini sudah membenciku hanya kamu sahabatku. Aku tidak akan pernah jijik atau benci sama kamu karena kamu gay. Tidak akan. Kamu akan tetap sahabatku, dulu, kini dan selamanya.” Morgan pun mulai meneteskan airmata.
    “makasih gan.” Seulas senyum muncul dari wajahnya ditengah airmata yang terus mengalir diantara kedua sahabat itu.
    ***
    Aku tersadar sesaat kemudian dan begitu kubuka mata aku terkejut melihat mario ada dihadapanku.
    “ndra, kamu sudah sadar.” Kata mario sambil tersenyum
    “Yo,,”aku langsung memeluknya.
    “maafin aku yo..tolong jangan benci aku..kamu sahabatku yang paling ku sayang. Maafin aku juga karena aku memiliki ini.” Kataku
    “gak apa-apa kok ndra. Maafin aku juga ndra karena telah berbuat kasar padamu selama ini. Ini semua kulakukan karena kupikir ini bisa membunuh perasaan sayangku padamu. Aku juga sangat menyayangi dan mencintaimu.”
    Aku terkejut. “benarkah itu yo?”
    “Iya ndra. Tapi....kita tidak mungkin bersama.”
    Kalimat mario barusan membuat aku diam sejenak.
    “Kamu tahu kan ndra yang namanya takdir itu tidak bisa berubah. Kita tidak mungkin bisa melawan takdir sekuat apapun kita mencoba. Kita tidak mungkin membohongi perasaan yang kita miliki tapi terkadang pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan bagaimana akhir dari kisahnya.”
    Aku mulai meneteskan airmata mendengarkan kalimat mario barusan.
    “Kamu tahu ndra, sampai kapanpun kamu adalah sahabatku, orang yang paling kusayang, dulu, kini ataupun di masa depan nanti. Aku sangat menyayangimu tapi mohon maaf kita tidak bisa bersama seperti yang kita harapkan. Kamu mengerti kan?aku harap ini bisa memperbaiki kesalahanku.”
    Aku kembali terisak dan mario kembali memelukku. “please jangan nangis ndra, aku gak bisa liat kamu dalam keadaan seperti ini.”
    Akupun segera mengelap tangisanku dan kembali menatap mario.
    “Mungkin aku tidak akan bisa menjaga kamu lagi, tapi semoga dengan kalung ini kamu selalu merasakan kehadiranku disampngmu. Maafkan aku ndra, aku tidak bisa memenuhi janjiku. Janji superman. Kamu bisa ikhlaskan aku pergi kan?” kata mario sambil menangis tersedu-sedu.
    Aku tahu rasanya berat harus mempercayai ini tapi mau bagaimana lagi mungkin ini yang terbaik untukku dan juga untuk mario. “iya yo aku ikhlas, kejarlah cita-citamu. Jangan pernah lupakan aku.” Kataku juga sambil menangis
    “Berjanjilah kamu akan jadi manusia yang kuat ndra.”
    “Iya aku janji yo, makasih udah melindungi dan menjagaku selama ini.”
    Dan kemudian mario memberikan pelukan terakhirnya kepadaku.
    “sampai jumpa lagi ndra.”
    “Bye yo.”
    Akupun tersenyum tipis untuk melihat kepergian mario. Aku harus kuat karena mario paling tidak tega melihatku menangis. Kulihat mario sempat berpamitan pada Lena, mas bimo dan mas gilang. Sebelum menghilang dari pandanganku mario sempat tersenyum kepadaku sambil melambaikan tangan. Aku pun membalas lambaiannya. Setelah mario sudah pergi, aku kembali menangsi sejadi-jadinya. Lena, mas gilang dan mas bimo langsung mendekatiku.
    “udahlah ndra, masih ada aku, mas bimo dan kakak barumu mas gilang yang akan selalu disampingmu.” Ujar Lena sambil mengelap airmataku sementara mas gilang dan mas bimo tersenyum menatapku.
    “makasih superman.” Gumamku.
    ***
    6 tahun kemudian
    Aku sedang berjalan-jalan mengitari pantai yang berada di kota ini. Ini adalah hari terakhirku berada di kota ini karena besok aku akan terbang ke Belanda karena mendapat beasiswa S2 disana. Aku mendapatkannya atas bantuan rekomendasi dari perusahaanku tempat bekerja dengan catatan aku bersedia ditempatkan dimana saja setelah sekolah nanti. Aku berhenti dipinggir pantai untuk duduk sejenak. Mengingat memori yang telah terjadi dalam hidupku selama di kota ini. Aku ingat pertama kali ke pantai ini dibawa oleh mario saat teman-teman angkatanku membenciku akibat penyakit yang kuderita. Gimana kabar mario sekarang entahlah. Semenjak keperfiannya ke singapura dia tak pernah menghubungiku lagi dan aku juga tidak berusaha mencari tahu lagi, karena kau takut perasaan itu kembali muncul lagi. Hubunganku dengan mas gilang pada akhirnya hanyalah sebatas kakak adik. Aku benar-benar tidak bisa mencintainya seperti aku mencintai mario. Tapi untungnya sikap mas gilang tidak berubah sama sekali. Dia tetap menyayangiku walaupun aku tak pernah tulus membalas cintanya. Mas bimo dan lena pun makin dekat aja setelah kuliah. Sepertinya aku tidak perlu mengkhawatirkan mereka lagi. Aku kembali menghela napas mengingat semua deretan memori yang telah terjadi. Aku pun bangkit. Sudah saatnya aku harus pulang untuk berkemas mempersiapkan keberangkatanku besok. Dan masalah keberangkatan ini pun aku tidak beritahu kepada siapapun baik pada Lena, mas bimo dan mas gilang. Aku ingin kepergianku ke belanda ini bakal jadi lembaran baru diriku untuk menghapus kenanganku bersama mario sekaligus melupakan sejenak duka yang kualami di kota ini. Dan siapa tahu saja Tuhan menunjukkan cinta yang kucari selama ini disana. I hope. Akupun melihat keadaan sekitar sebelum meninggalkan pantai ini. Pantai ini terlihat sepi hanya terlihat seorang pemuda yang mungkin 1 atau 2 tahun lebih tua dariku sedang duduk juga dipantai. Sepertinya dia sedang termenung. Dia sempat menoleh kepadaku dan pandangan kami sempat beradu. Dadaku sempat berdesir saat melihatnya. Namun buru-buru aku mengalihkan pandanganku. Dulu juga ketika melihat mario. Ada apa dengan diriku?kok bisa seperti ini, tapi, hey tidak ada salahnya berharap. “Tuhan, semoga aku bisa menemukan cinta yang kucari” gumamku. Aku kembali menoleh kepada pemuda itu yang terlihat masih memandang pantai. Dadaku kembali berdesir. Rasa apa ini. “dan jika memang kita jodoh, aku pasti akan bertemu lagi dengan pemuda itu. I hope.”aku kembali bergumam. Lalu aku mulai meninggalkan area pantai menuju kost ku bersiap-siap untuk hari esok, memulai petualangan baru di negeri belanda.
    ***
    Don't you know I'm still standing better than I ever did
    Looking like a true survivor, feeling like a little kid
    I'm still standing after all this time
    Picking up the pieces of my life without you on my mind

    I'm still standing yeah yeah yeah
    I'm still standing yeah yeah yeah

    (I’m still standing – Elton John)

    _The end???_
  • pedih banget penghabisan nya
    hik hik hik, walaupun tidak sesuai dengan harapan saya yang mengharap rendra jadian sama mas gilang, ya sudahlah ,makasih udah di mentiont :D ditunggu cerita baru nya
  • sedih..good job
    gak perlu pnjng2 tp fokus sm cerita nya..nice
  • Bnyak poin yg ganjil nih End nya, maaf yah..
  • @adacerita : hehe....sory kalau gak sesuai ekspetasinya....thanks ya dah mau nunggu cerita yang ini..

    @dastro ; hehe...tentu

    @idans_true ; yupp...of course ada beberapa poin yang saya buat ganjil...terutama masalah fahri dan morgan....because....tunggulah nanti di bulan mei...hehe
  • jd tamat aja nih.. hehe.. padahal rendra sama morgan aja #ngasal. pesan minggu ini, walau cinta sayang tp ga harus slalu bsama. thx dah di mensen.
  • @iamalone89 kita harus membuat keputusan yg tepat pada waktu yg tepat tanpa merugikan semua org,#hikmahcerita
  • stlh baca endingxa. nyesel juga dh ikutin ni cerita. endingxa ngegantung
  • Hmmmm...CINTA TAk HARUS MEMILIKI...adlah teori yg paling aku benci..dan sekarang ada di cerita ini,,,kisah cinta antara rendra dan mario yg pda akhirnya ga bisa brsama....sediiiiiiiiiiihhh :'(.. Tp aku salut sama kak marsha.yg ttp mendukung apapun kputusan rendra,,,andai saja aku punya kakak sprti itu ya,,hohoh..

    @iamalone89... Thanks ya dah bikin crita sebagus ini...tetep semngat dan teruslah berkarya...thanks juga dah mention @prahara_sweet,,, ditunggu karya karya terbarunya..
  • @iamalone89 sedih dan dalem bgt ya. Putus komunikasi sama sekali itu kan sakit bgt.. Bulan Mei? Ada season 2 kah? *ngarep*
  • Wah, akhirnya tamat juga. Terlepas dari endingnya yg mungkin agak kurang "ngena", terimakasih yaa @iamalone89 buat cerita yg bikin gw tiap minggu selalu mantengin thread ini hehe. Ditunggu karya"
    mu selanjutnya :)
  • @kiki_h_n : hehe..aku nulisnya the end???.....btw, thanks ya dah mau ngikutin sampai part ini...
    @aDvanTage : hehe....mungkin ini belum waktu yang tepat.....btw, thnaks yah dah mau baca....
    @Alvalian_Danoe : maaf kalau tidak sesuai ekspetasi..tapi saya sudah benar-benar merencanakan part terakhir dari cerita ini seperti ini karena saya sudah punya plan....btw, thanks dah mau baca sampe part ini walaupun kamu agak nyesel....
    @didodituprahara : hehe....kalau menurutku pesan yang ingin kusampaikan pada cerita ini adalah KAU AKAN MENEMUKAN CINTAMU PADA WAKTU YANG TEPAT...because what??tunggu aja bulan mei nanti...btw, thanks ya dah mau baca.....
    @Adam08 : hehe..di tunggu aja....btw thanks yah dah mau baca...
    @hellogoboy : hehe..kurang ngena ya....mungkin masih banyak yang ganjil diceritanya, emang masih ada yang disembunyikan kok..ditunggu aja nanti....

    all pembaca : sekali lagi mohon maaf kalau part ini tidak sesuai ekspetasi dan mungkin terasa ngegantung,,sekali lagi, saya sudah memikirkan dari dulu bahwa part akhir dari A hope adalah seperti ini....mungkin banyak yang membaca menangkap pesan dari ceritaku adalah CINTA TAK HARUS MEMILIKI...tapi sebenarnya yang ingin lebih ku tonjolkan adalah KAU AKAN MENEMUKAN CINTAMU PADA WAKTU YANG TEPAT.. .mungkin inio belum waktunya rendra menemukan siapa yang sesungguhnya dia cintai karena disini saya tidak menggambarkan bagaiman akhirnya kehidupan mario pasca meninggalkan rendra dan kehidupan cinta rendra setelah itu,,,because what?? karena saya sudah memikirkan akan ada lanjutan dari kisah Rendra dalam mencari cintanya apakah nantinya kembali sama mario, mas gilang atau malah sama orang lain,,di tunggu sajalah.,yang jelas cerita ini bakal menjadi akhir dari petualangan cinta Rendra... selain itu saya juga sudah menyiapkan satu cerita baru yang akan menyajikan kisah fahri dan tentu saja morgan juga akan ada dicerita yang satu ini...tapi sayangnya saya tidak menjadikan keduanya sebagai tokoh utama...jadi mohon ditunggu saja...kenapa harus bulan mei?karena dalam waktu dekat saya akan keluar kota selama hampir 3 minggu lebih dan masalahnya di kota itu akses internetnya sangat terbatas dan susah,,jadi cerita saya akan diposting pada bulan mei..jadi saya harap teman-teman semuanya akan membaca lagi ceritaku selanjutnya...thanks....
  • Hua, dibagian ini kesannya kok berasa dipaksakan ya ceritanya, terlalu cepet dipertemukan poin-poin masalah yang ada. Kelihatannya jadi tergesa-gesa alur ceritanya Hehehe
Sign In or Register to comment.