It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
syahrini banget ya!
@ership
bentar ya. Lagi nyicil.
@adam08
sip thx koreksi buat kata bapaknya.
Maaf gue gak tau kalo koass cowo yang lagi hits.
^^Elmo
Kutempelkan Littmann ku ke dada pasien yang baru saja datang. Mendengarkan bunyi nafas dasarnya kemudian mengengarkan bunyi jantung. Mendengarkannya beberapa saat sambil membandingkan denyut nadinya.
(LITTMANN: merk Stetoskop.red)
Kaki pasien ini tertusuk paku. Alben menjadi asisten dokter UGD yang bertugas hari ini. Aku minta izin pada perawat untuk melakukan skin test ATS. Wajib melakukan skin test karena antibodi ini didapat dari kuda bukan manusia. Sering menimbulkan reaksi alergi.
(ATS:antitoksoid serum.)
Aku suntikkan subkutis. Kemudian menandai tempat suntikan. Bila timbul warna merah di daerah suntikan beberapa lama maka artinya orang ini alergi ATS.
(sub:di bawah
subkutis:di bawah kulit.red)
aku tulis hasil pemeriksaanku sesuai draf pasien Trauma yaitu dalam ABCDE di status UGD.
Dalam waktu 1 jam semua tindakan sudah selesai. Dokter UDG menyuruh kami membawa pasien ke ruang observasi.
" Iya. Pasiennya banyak. Dan..." dia mengecilkan suaranya. " Gue jaga sama Candra."
Aku mengangguk paham.
" Wow! Sial banget dong lu!" Donna nimbrung. "gue pernah jaga sama dia! Duh bener dah sial banget!"
"kenapa kalo elu?" tanya gue.
Donna menarik dalam nafasnya.
" Kita jaga malem kan paling banyak 5 orang. Nah... You know who. Bokapnya suruh dia pulang jam 9!" kata Donna dengan mata melotot.
" Berkurang satu orang koass bikin malam jadi cape dan panjang banget. Padahal pasien trauma kebanyakan malam-malam diatas jam 9an karena kecelakaan lalu lintas." lanjut Donna agak kesal.
" Jam 9 pulang jaga malem? Enak banget!" aku hampir melompat kaget.
"gue mau dong. Asal bokap gue yang nyuruhkan?" lanjutku
" bokap lu emang konsulen?" tanya Donna agak kaget. "kok gue gak pernah tau?"
Mimik wajah Cipro juga agak tegang.
"Bukannya lu pernah bilang bokap dan nyokap lu PNS biasa?" sambar Alben yang ternyata mendengarkan dari tadi.
(istilah konsulen maksudnya dokter spesialis.red)
" Loh? Emang pengaruh pekerjaan bokap dan nyokap gue apa soal boleh pulang jam9?" tanyaku bingung.
"ADUH!" Cipro menjitak kepalaku. Aku elus-elus kepalaku.
Donna menarik nafas lega. Sedangkan Alben ikut menjitak kepalaku.
" Lu gak tau bokap..." Cipro melirik kanan dan kiri "Candra?"
"Sttt jangan sebut merk! Pake kata You know who!" Donna memperingatkan.
" Taulah. Dokter..." Alben membekap mulutku tiba-tiba dan menjitak gue lagi.
" Sumpah ya! Idiot kaya dia gini kenapa bisa lulus masuk ujian masuk FK sih?"kata Cipro kesal sambil menjitakku lagi.
" Udah dong! Nanti dia makin Idiot!" bela Donna sambil membantuku mengelus-elus kepalaku.
"Udah dibilang jangan sebut merk!" kata Alben sambil menahan diri mau menjitakku lagi.
Aku sendiri cuma manyun.
" Asisten mana mungkin berani main keras sama anak dari konsulen-konsulen seperti mereka main keras sama kita. Itu namanya cari mati." sambung Cipro.
"Maksudnya apa sih?" tanyaku heran.
" Mo,konsulen-konsulen ini seperti dewa dan anak-anaknya jadi manusia setengah dewa. Sedangkan Kita..."sambil menepuk bahuku. "...hanya rakyat jelata, tidak perlu heran dengan keistimewaan yang didapatkan manusia-manusia setengah dewa ini." terang Donna.
" Mereka tidak perlu jaga sampai pagi seperti kita, tidak perlu tidur di lantai-lantai UGD atau bangsal dan tidak perlu mati-matian jaga sikap hanya untuk bisa lulus."
Aku mangguk-mangguk mulai mengerti.
" Lu pernah denger kalo kebanyakan temen kita Bokapnya dokter, Nyokapnya dokter, kakaknya dokter, Om tantenya dokter atau setidaknya salah satu keluarganya dokter spesialis tertentu? Rata-rata mereka dari keluarga dokter"tanya Cipro.
Aku mangguk.
"Itu karena untuk jadi dokter perlu DNA dokter." lanjutnya
"Gue juga kali." respon Donna,Cipro dan Alben bersamaan.
"trus kenapa kita bisa jadi dokter?" tanyaku.
" Karena kita mutant. Salah satu Gen kita mengalami mutasi untuk menjadi dokter." jawab Alben.
" Hahaha maksudnya adalah kita sudah sejauh ini menjadi koass karena kemampuan kita sendiri Elmo, tanpa nama besar dibelakang kita." jelas Donna.
" Terutama buat elu. IQ jongkok tapi lu bisa sampai sejauh ini bentar lagi dokter.
Lu pantas berberbangga hati." jelas Cipro sambil mengacak-acak rambutku.
"Kita layak berbesar hati." Donna dan Alben tidak mau ketinggalan mengacak-acak rambutku.
Aku diam saja tidak protes. Percakapan ini membuatku termenung sesaat.
Detik berikutnya kami berempat berhamburan berlari dan bergegas menuju arah depan UDG karena bell berbunyi keras.
TEEETTTTT....!
Ketemu elmo? Wah dia sibuk koass.
Hehehehe
keep posting my bro..
Ceritanya baguz n' lucu..
Dokter yang akan mengoperasi luka jahitan di keningku baru saja keluar pintu kamarku. Dia menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan jadual operasinya kira-kira besok siang.
Elmo sudah satu jam lalu pergi. Wajah malu-malunya terasa membayang.
Aku melirik sekarang jam 07:00
--06:00 satu jam lalu--
Aku bangun dan merapatkan tubuhku pada tubuhnya. Dia makin terpojok dan merapat ke dinding.
Aku menunduk.
"Lu mimpi apa tadi subuh? aku berbisik ditelinganya dengan suara beratku.
" tadi subuh, lu menggesek-gesek gue dengan ini." bisik ku sambil mengelus tonjolan dibalik celananya.
Dia tersentak kaget sampai kepalanya terbentur ke dinding.
"Aduh." katanya sambil mengelus kepalanya.
" Lu gak apa-apa?" sambil memegang kepalanya.
"Klean, gue udah telat,gue harus tugas di ugd lagi." dia membebaskan diri dariku. Mengambil tasnya dan buru-buru keluar kamar.
Aku jadi bengong dibuatnya.
Kujatuhkan tubuhku ke ranjang.
" Ah Elmo, lu boleh lebih dari sekedar menggesek-gesek gue."
Aku mau lebih!
Damn!
Aku meninju berkali-kali udara .
"Gue ini kenapa sih!" desisku pada diri sendiri.
Aku bangkit dan mulai sibuk mengedit foto-foto yang harus aku kirim ke majalah-majalah yang menggunakan jasaku.