It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kayaknya satu nama yang belom loe jelaskan (apa gw yang kelewat?)
dr. DE JONG >-)
sumpah begitu gw baca nama itu, gw langsung ketawa jumpalitan! hahaha... *lebay
apaaa maksudnya loe bawa2 kakek pendidikan umat manusia ini? hahaha.., he must be as old as the universe!
btw kau anak mana? pm dong, hehe...
Kak @mllowboy, makasi, aku tetep mau msk kdokteran kok, lgi brusaha membujuk, doain biar dibolehin y...
HIPPOCRATES
haha iya dosen2 emang gue pake nama pengarang2 buku
bingung gue ngarang namanya.
Gak kreatif... Namakan bisa sama :P
Beneran gue biasa banget, gak pinter dan gak juga kaya tapi gue tau nekat jadi dokter dan gue udah mau kelar. Gue sering ketemu orng-orng yang jauh lebih pinter dari gue. Mereka kadang memandang remeh gue tapi gue adalah apa yang mereka mau.
Semangat ya
kasih masukan ya TS. Gue kan masih junior. Kasih masukan soal medisnya ya.
Pepatah
Passport yg dimaksud mungkin password ya?
Trus D.O.A itu bukan Death on Arrival ya? Jadi artinya bukan mati dalam perjalanan, tapi mati saat tiba.
Makasih
- SMA -
" Gila tuh cowo cakeb banget!" lirik Ranti dikumpulan teman-teman perempuannya.
" Bokap dan nyokapnya tajir loh! Liat aja ke sekolah dia bawa apa." timpal salah satu temannya.
" Idaman banget ya." timpal yang lain lagi.
---
" Anjrit! Gimana caranya lu bisa jadian sama cewe secantik itu? tepuk Randy di kamar ganti team basket.
" Oh. Di lokasi pemotretan. Dia model yang kerja di agensi yang sama." jawabku santai.
" Gila yah! Hebat banget lu. Gak ada cewe yang gak bisa lu gak bisa dapetin!" tepuk Randy lagi.
Untuk kasus ku itu juga termasuk cowo.
Batinku.
---
"AH... Ah... Ah... Klein"
" Sttt pelanin suara lu Ran." desisku.
" Cium gue Klein cium gue..." pinta Randy.
Ku cium Randy dan penisku bersarang dalam anusnya.
---
" Gue minta cerai!" teriak mama.
" Baik tapi Klein harus ikut gue." terik balik papa.
Aku di dalam kamar dan mendengarkan mereka bertengkar di kamar sebelah. Aku mengedit foto-foto hasil jepretanku tadi siang. Aku sedang belajar fotografi.
---
"Aku mau kuliah di Singapura." jawabku pada mama dan papa. "aku udah test lewat online dan diterima disana."
Aku mau jauh-jauh dari pertanyaan pilihan ikut mama atau papa. Aku mau hidup sendiri, berdiri dengan kakiku sendiri.
--kemarin--
Aku merasa sepi. Kesepian.
Aku pacu motorku. Dalam keadaan mabuk aku kehilangan kendali atas motorku.
Aku merasa gelap. Aku sendirian.
Aku takut.
Apakah bila mati aku akan tetap sendirian?
Aku tidak mau mati sekarang.
---
" Bapa Bapa bisa dengar suara saya?" suara seseorang.
Suara malaikatkah?
Atau iblis?
Suaranya parau. Pasti suara iblis.
---
Aku buka mataku. Ada seseorang yang disampingku. Dia memintaku mengangkat tangan dan kaki.
Badanku terasa sakit.
"Aku dimana?" tanyaku.
" Tn. Klein,Anda di rumah sakit ya. Ada nomer yang bisa aku hubungi?"
Aku sebutkan sebuah kombinasi nomer. Nomer Ruby.
"Anda Aman yang Tn. Klein. Ada saya di sini."
Dia membuatku merasa tenang. Dia berkata aku aman.
Apakah dia malaikat?
Malaikat tak bersayap.
Tuhan terimakasih aku belum mau mati.
---
" Nama lu siapa?"
" Elmo." jawabnya. Suara yang sama seperti tadi malam.
Malaikat tak bersayap?
Kok culun.
---
Aku pandangi dia dari jauh. Dia memang semua yang diinginkan oleh semua orang.
Tampan. Kaya. Pintar. Dia sempura. Aku mau dia.
Sedangkan aku hanya duduk di sudut kelas. Tidak ada yang menyadari keberadaanku. Tidak akan ada yang menyadariku bila aku tidak masuk.
--
Aku sering mendengar cewe-cewe memuji dia. Membicarakan betapa sempurnanya dia.
--
Aku sedih sekali mendengarnya berpacaran dengan teman modelnya. Seorang cewe yang tinggi semampai dan cantik. Aku tidak punya kesempatan. Dia bukan sepertiku.
--
Aku kebelet kencing.
Telingaku menangkap suara desahan. Suara seorang cowo.
Aku mengendap mencari sumber suara.
Astaga?!
Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat! Klein menggagahi Randy ketua team basket kami.
Jadi Klein gay. Sama sepertiku!
---
Aku pulang langsung ke gym. Aku latih otot-ototku supaya tubuhku atletis. Otot-otot daya tarik untuk menggaet gay. Aku harus menyamai Klein supaya dia mau padaku buktinya dia suka Randy yang otot-ototnya berbagus.
---
Aku rajin membersihkan muka, memakai masker dan sering luluran. Supaya kulit putihku terawat dengan baik.
---
Aku belajar dengan giat supaya mendapatkan tempat kuliah terbaik dan bisa menjadi orang kaya.
Aku mau sekolah di Singapura seperti Klein.
---
" hai. Dari indonesia juga" sapaku sambil mengulurkan tangan pada Klein. Kami bertemu di sebuah club malam di Singapura.
" wow! Sebuh kejutan." sambut Klein.
Hubungan kami berlanjut. Aku akhirnya dekat dengan Klein. Pria yang menjadi obsesiku.
---
Banyak pria yang tidak kalah tampannya dari Klein. Tapi Klein tetap satu-satunya pria yang paling ku inginkan.
Seperti pria yang baru ku setubuhi ini. Secara fisik sempurna tetapi saat menyetubuhinya yang ada dalam bayanganku adalah Klein.
--