It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Keesokan harinya,aku terbangun sendiri.Aku tak menemukan Agung.Aku tidak langsung bangun,tapi justru diam berbaring,memikirkan kejadian semalam.Apa aku sudah keterlaluan?Aku kan gak melakukan apapun!Aku toh gak teriak2 marah,ngebentak,atau mukul.
Lagian,ngapain juga dia pake nangis segala?
Kalo misalnya yang nangis anak kecil sih aku bisa hadapin.
Dibeliin makanan atau mainan,beres.Atau kalo yg nangis cewekku,tinggal peluk trs bujuk2 dikit,selesai.Lha ini,yg nangis cowok,gede dan jg lebih tua lagi dari aku.Kudu ngapain coba?Masa aku kudu belai2 dia juga?!Ga mungkin kan?
AAAAARRRGGHHHH!!!
Ribet ah!
Aku mengacak-acak rambutku,kesal pada diriku sendiri. Akhirnya aku bangkit kekamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi,lalu turun.Yg bikin aku jadi lebih gak enak,aku menemukan Agung sedang nonton tv diruang tengah sambil sesekali kudengar menyusut hidung.
Ketika mendengarku,dia cuma menoleh sekilas lalu cepat2 bangkit.
"Hei,sudah bangun?Aku bikinin sarapan ya?"katanya dg suara yg terdengar jauh lebih aneh dari semalem serta mata yg terlihat bengkak kemerahan.Dia lalu segera berlalu menuju dapur tanpa menolehku.Melihatnya yg terlihat kacau begitu aku hanya mampu mendecak kesal.
Tuh kan?Harus gimana coba?pikirku bingung.Wajahnya jd kelihatan aneh gitu.Hidungnya jd kemerahan,matanya bengkak gede dan suaranya mirip orang pilek parah!UGH!!!
Aku jadi merasa bersalah!
Padahal aku kan berhak sedikit marah,pikirku membela diri.Segera kususul dia kedapur.
"Lho?Ngapain?Kamu tunggu aja disana sambil nonton tv," kata Agung yg melirikku sekilas lalu menyibukkan diri dg alat2 dapur,tanpa menolehku lagi.
"Bisa berhenti sebentar?"pintaku pelan.
"Eh apa?Tunggu aja ya?Ga bakal lama kok,"kata Agung dg suara yg dibuat ceria tapi malah justru terdengar lebih aneh lagi.
"Gung. . ,"panggilku pdnya yg masih memunggungiku.
"Kamu mau rotinya pake selai apa?Coklat apa jeruk?"tanyanya sembari entah ngapain,dan tetap tak mau berbalik.
"Gung. . . ,"panggilku lagi dan mendekat kebelakangnya. "Atau mungkin strawberry?Enak lho,aku paling suka. ."
Aku sudah memeluknya dari belakang,membuatnya langsung terdiam.Meski agak canggung,kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kusandarkan kepalaku dibahunya.Kurasakan tubuhnya langsung menegang."Semalem aku memang marah.Aku gak mau ngomong karena aku takut nanti aku bakal hilang kontrol," jelasku pelan.
Tubuh Agung masih sedikit kaku.
Aku menghela nafas panjang,memenuhi paru2ku dg harum floral Agung yg segar."Aku. . . ga tau kudu gimana sama kamu semalem.Aku. . . keterlaluan ya?"tanyaku lagi dg kepala yg sedikit tertunduk dibahunya.
Baru setelah itu,tubuh Agung jadi sedikit rileks.Dan sesaat kemudian,kurasakan usapan lembutnya di tanganku yg memeluk pinggangnya.
"Justru aku yg keterlaluan,"kata Agung akhirnya lirih. "Ha-rusnya aku lebih menghargai krn kamu sudah mengorbankan waktumu bareng keluarga,hanya untuk menemaniku.Gak pantes kalo kalimat kemarin itu aku lontarkan,"lanjutnya.
"Iya!Kamu keterlaluan!" kataku menyetujui,tp dg suara bercanda yg kubuat seperti merajuk.
Agung tertawa kecil mendengarnya,"Maaf ya?"pintanya pelan.
'Hm-mh. . .,"gumamku dan memiringkan wajahku untuk melihatnya.Ternyata wajah Agung sudah kembali basah. Aku mendecak melihatnya."Aduuuuuh. . ., ga usah nangis lagi deh!Mukamu jd kelihatan jelek,tahu?!"celaku kembali merasa tak enak padanya.
Lagi-lagi Agung tertawa kecil."Habis. . . ."
"Udah dong.Jadi kaya sinetron aja.Lagian,yg biasanya bertugas buat nenangin orang nangis kan kamu.Kok sekarang jd kebalik gini?"bujukku lagi dan mengusap pipinya dg jariku,membersihkan air matanya."Aku mau mandi bentar,trs pijitin kepalaku pake hair tonic lagi ya?Masih capek,"pintaku manja.
"Tapi sarapan dulu,"kata Agung.
Aku nyengir senang."Siiip!!Aku mandi dulu dan jangan nangis lagi,"ujarku.Sebelum berlalu,krn gemas melihatnya, aku mencium pipi Agung sekilas.Lucu banget sih melihat dia yg habis nangis gitu.Jd kayak anak kecil salah kostum hehehe. . . .
Sore harinya, Agung mengantarkanku ke rumah Randy untuk mengantarkan oleh2. Kami mendapati Wina sudah asyik bercengkrama disana.Ternyata Tante Marsya dan Oom Iwan sedang keluar. Dirumah cuma ada Randy dan Tita yg langsung berteriak senang dan menggelayut pdku.
"Gerak cepat nih!Udah mau ngambil hati calon mertua Win?" godaku saat Tita membawa oleh2ku ke dalam. Wina merona krn nya.
"Kamu sendiri ngapain balik kesini?" tanya Wina balik yg jd nyolot krn keisenganku.
"Iya.Baru jg minggat dua hari udah balik."imbuh Randy.
"Aku yg minta dia balik kok Ran,Win!"sahut Agung membuatku sedikit kaget krn dia mau mengakuinya.
"Kenapa Gung?" tanya Wina.
"Kangen aja.Gak rame kalo gak ada dia," sahut Agung santai. Randy dan Wina sejenak saling berpandangan. Sementara aku mendengus kesal mendengar jawaban Agung tadi.
"Bukannya udah ada Rico?" sindirku membuat Agung nyengir.
"Rico siapa?" tanya Wina ingin tahu.
"Boneka kecil pinguin dia!" sahutku sedikit menggerutu. Lalu kuceritakan dg singkat knp aku balik ke Bali cepat2. Lagi2 Wina dan Randy saling berpandangan setelah mendengarnya.Aku jd mengangkat sebelah alis melihat reaksi mereka. Aku sudah hendak bertanya,tp jd urung saat Tita kembali muncul dan menarik tanganku.
"Kak Dava,ajarin Tita PR Inggris,"pintanya manja.
"Eh gimana kalo sama aku aja Tita?"tawar Agung.Tawaran itu tdk perlu diulang dua kali. Tita langsung ganti menarik tangan Agung kedalam.Aku terkekeh melihatnya.
"Tau aja Tita sama orang cakep," ujarku geli.
"Lo ga ada niat nyari pacar lg Va?"tanya Randy tiba2.
Aku sedikit heran dg pertanyaan Randy yg tiba2.Tp aku hanya nyengir."Males Ran! Enakan jg gini.Ga ada kewajiban buat merhatiin/ngerjain macem2 buat narik perhatian orang.Ga harus ngelakuin macem2 hal.Santai dan tenang," jawabku.
"Tp lo kelihatan nyaman bareng Agung.Pacaran aja ma dia.Kelihatannya cocok tuh!"seloroh Randy membuatku terkekeh.
"Iya!"dukung Wina
"Boleh jg tuh.Ga ada jeleknya. Toh dia jauh lebih cakep dibandingin ma Randy. Iya ga Win?"sahutku membuat Wina dan Randy misuh2.Aku kembali tertawa lalu bangkit untuk ke dalam melihat Agung dan Tita yg bukannya lagi belajar tp malah cekikikan."Kok malah maen?"tegurku dan pasang tampang galak sembari berkacak pinggang.
"Habis Kak Agung ngajak bercanda melulu,"adu Tita membuat Agung jd sedikit panik.Apa lagi saat aku menggeram marah padanya.
"Eng-enggak kok Va.Tita gitu ih!"
Aku langsung menghampiri Agung dan menjepit lehernya dg lengan kananku,"Harusnya kan diajarin PR nya. Bukannya bercandaan melulu,"omelku gemas sambil memberi jitakan2 pelan ke kepala Agung. Agung berteriak kesakitan membuat Tita makin seneng.
"Aduh!Ampun deh!!"pintanya.
"Ajarin Tita!!"
"Iya!Lepasin duluuuuuu!!"rengek Agung membuat Tita kembali tertawa.
"Kak Agung lucu!Sering2 maen kesini ya Kak?"pintanya polos.
"Eits!Ga boleh!Kak Agung cuman boleh maen sama Kak Dava!"godaku dan memeluk Agung.Tita langsung protez. Dan akhirnya,karena lebih banyak bercandanya,PR Tita yg seharusnya bisa selesai dlm waktu bbrp menit,baru kami bereskan setelah satu setengah jam.
Dan dalam hati aku bersyukur, krn atmosfir aneh antara aku dan Agung semalam telah hilang tak berbekas.
Sore harinya, Agung mengantarkanku ke rumah Randy untuk mengantarkan oleh2. Kami mendapati Wina sudah asyik bercengkrama disana.Ternyata Tante Marsya dan Oom Iwan sedang keluar. Dirumah cuma ada Randy dan Tita yg langsung berteriak senang dan menggelayut pdku.
"Gerak cepat nih!Udah mau ngambil hati calon mertua Win?" godaku saat Tita membawa oleh2ku ke dalam. Wina merona krn nya.
"Kamu sendiri ngapain balik kesini?" tanya Wina balik yg jd nyolot krn keisenganku.
"Iya.Baru jg minggat dua hari udah balik."imbuh Randy.
"Aku yg minta dia balik kok Ran,Win!"sahut Agung membuatku sedikit kaget krn dia mau mengakuinya.
"Kenapa Gung?" tanya Wina.
"Kangen aja.Gak rame kalo gak ada dia," sahut Agung santai. Randy dan Wina sejenak saling berpandangan. Sementara aku mendengus kesal mendengar jawaban Agung tadi.
"Bukannya udah ada Rico?" sindirku membuat Agung nyengir.
"Rico siapa?" tanya Wina ingin tahu.
"Boneka kecil pinguin dia!" sahutku sedikit menggerutu. Lalu kuceritakan dg singkat knp aku balik ke Bali cepat2. Lagi2 Wina dan Randy saling berpandangan setelah mendengarnya.Aku jd mengangkat sebelah alis melihat reaksi mereka. Aku sudah hendak bertanya,tp jd urung saat Tita kembali muncul dan menarik tanganku.
"Kak Dava,ajarin Tita PR Inggris,"pintanya manja.
"Eh gimana kalo sama aku aja Tita?"tawar Agung.Tawaran itu tdk perlu diulang dua kali. Tita langsung ganti menarik tangan Agung kedalam.Aku terkekeh melihatnya.
"Tau aja Tita sama orang cakep," ujarku geli.
"Lo ga ada niat nyari pacar lg Va?"tanya Randy tiba2.
Aku sedikit heran dg pertanyaan Randy yg tiba2.Tp aku hanya nyengir."Males Ran! Enakan jg gini.Ga ada kewajiban buat merhatiin/ngerjain macem2 buat narik perhatian orang.Ga harus ngelakuin macem2 hal.Santai dan tenang," jawabku.
"Tp lo kelihatan nyaman bareng Agung.Pacaran aja ma dia.Kelihatannya cocok tuh!"seloroh Randy membuatku terkekeh.
"Iya!"dukung Wina
"Boleh jg tuh.Ga ada jeleknya. Toh dia jauh lebih cakep dibandingin ma Randy. Iya ga Win?"sahutku membuat Wina dan Randy misuh2.Aku kembali tertawa lalu bangkit untuk ke dalam melihat Agung dan Tita yg bukannya lagi belajar tp malah cekikikan."Kok malah maen?"tegurku dan pasang tampang galak sembari berkacak pinggang.
"Habis Kak Agung ngajak bercanda melulu,"adu Tita membuat Agung jd sedikit panik.Apa lagi saat aku menggeram marah padanya.
"Eng-enggak kok Va.Tita gitu ih!"
Aku langsung menghampiri Agung dan menjepit lehernya dg lengan kananku,"Harusnya kan diajarin PR nya. Bukannya bercandaan melulu,"omelku gemas sambil memberi jitakan2 pelan ke kepala Agung. Agung berteriak kesakitan membuat Tita makin seneng.
"Aduh!Ampun deh!!"pintanya.
"Ajarin Tita!!"
"Iya!Lepasin duluuuuuu!!"rengek Agung membuat Tita kembali tertawa.
"Kak Agung lucu!Sering2 maen kesini ya Kak?"pintanya polos.
"Eits!Ga boleh!Kak Agung cuman boleh maen sama Kak Dava!"godaku dan memeluk Agung.Tita langsung protez. Dan akhirnya,karena lebih banyak bercandanya,PR Tita yg seharusnya bisa selesai dlm waktu bbrp menit,baru kami bereskan setelah satu setengah jam.
Dan dalam hati aku bersyukur, krn atmosfir aneh antara aku dan Agung semalam telah hilang tak berbekas.
kok double posting gini?
maaf yaaa?
ilung: kalo soni n tj gw pasti butuh bantuan lo kok!
Untuk kawan2 smua:,gimana klu sekarang kita tak payah nyinggung comment2 sesama user disini...??
Biar nggak kaku forum ini...!
Ini hanya opini aku aja kok....
Lagi....lagi.....lagi......dilanjut kak.....!!
Suka banget sama cara hubungan Dava dan Agung berkembang perlahan tanpa dipaksakan. Kayanya bakal jadian beneran deh.
Semangat terus nulisnya, Bro!
Terusin (≧ω≦) semangat nulisnya..
belom ada tuh.
apa di hold ya ama moderator.
coba kirim ke email q deh ya?
ntar aja diterusin lewat hp ya?
"Hujan. . . .,"gumamku sembari tiduran dikasur.Gini nih gak enaknya lahir dibulan Januari.Tiap ulang tahun pasti hujan,pikirku.Tp gak ada bedanya jg sih kalo hari ini terang.Mau ngerayain ama siapa coba?Pacar aja gak punya.Dan aku jg ga pernah gembar-gembor soal tanggal lahirku ke teman2 kampus.Td si Randy doang yg pagi2 udah ngucapin met ultah.Dan dia udah dari dulu ku sumpah untuk tutup mulut soal ultahku.
Tadinya sih aku berencana buat ajak keluar si Agung,tp krn hujan ini,sepertinya lebih baik gak usah.Padahal sumpah pengen banget!Tuh anak bener2 udah kasih aku banyak hal.Sepatu reebok hadiah dari ortunya skrng udah jadi benda favoritku(emang beda ya,barang asli ma palsu?hehehe. . .) yg nyaris gak pernah kulepas.Dia juga memasukkan namaku jadi Gym Buddy nya,jadi aku bisa nge gym gratis di clubnya,plus personal trainer.Gila aja! Seumur-umur gak bakalan aku bisa gabung ke club kayak gitu.Agung bilang sih dulu gak ada yg bisa jadi temen gym nya.Fasilitas gym buddy nya udah lama banget nganggur.Sayang kan?Untung ada aku.Tapi dihari pertama aku selesai nge gym,tubuhku terasa remuk dan sakit saat digerakkan.Reaksi yg normal kata Agung.Dia bilang setelah bbrp lama,hal itu akan hilang.
Dia jg sering antar jemput aku ke kampus.Traktir makan.Juga beresin kamarku yg sering berantakan.
Hubungan kami jg jadi jauh lebih dekat.Bbrp gosip memang masih terdengar,tapi kami cuek saja.Toh orang2 terdekat kami tahu.Jadi yang lain,ke laut aja lah!Bahkan kadang2 aku/Agung jg kumat jahilnya.
Misalnya pas kami dikantin,kami pernah dikasak kusukin sama bbrp orang mahasiswa/mahasisiwi yg jg lagi jajan disana.Tp dg santai aku justru minta Agung untuk suapin aku.Agung dg sok mesra jg ikut megimbangi aktingku.Sementara Randy yg waktu itu bareng Wina cuma ngakak.
Bodoh amat deh!
Kalo memang boleh memilih,mending jg aku pacaran ma Agung drpd cewek bego macem lmelda.
. . . . .eh?Lho?Kok aku jadi mikir gitu?
Aku terdiam,lalu memukul kepalaku saat sadar akan pikiran yg terlintas tadi.Sinting!,gerundengku dalam hati.
Deringan ponsel akhirnya yg menyadarkanku.Nama Randy yg muncul dilayar.
"Hallo Bro.Ada apa?"tanyaku dg suara riang.
"Va!Untung lo langsung angkat.Gw ada dirumah Agung. Lo kesini cepetan!Dia kecelakaan!"kata Randy cepat dg nada panik.
Hatiku mencelos mendengarnya.Aku nyaris terlonjak."Gw meluncur!"sahutku dan langsung menyambar kunci sepeda.Dan sialnya,aku baru nyadar saat naik ke sepeda kalau jas hujanku hilang bbrp hari kemarin.Bodo ah!sergahku dalam hati dan langsung menstart sepeda motorku.
Saat tiba dirumah Agung,aku basah abiz.Kacau banget pokoknya. Satpam yg telah mengenalku segera membukakan pintu pagar.Setelah memarkir sepeda aku segera berlari kedalam,hendak langsung ke kamar Agung.
"Happy birthday to you. . .
Randy,Wina dan Agung yg sedang memegang kue tart telah menyambutku dibalik pintu.Mereka tak mampu menyembunyikan geli mereka melihatku yg tampak konyol. Basah,ngos-ngosan plus terbelalak kaget,sedikit ningung dg apa yg terjadi.
"Yessss!!Berhasil!"Randy meninju udara penuh kemenangan.
"Dasar!Kasihan kan dia kebasahan!"tukas Wina,tp dg mulut tersenyum geli.
"Ayo make a wish dan tiup lilinnya,"kata Agung.
Aku sontan menggeram marah,sadar kalau habis dikerjain. Yang lain cuma ngakak keras.Akhirnya aku memejamkan mata sejenak lalu meniup lilinnya,membuat semua bersorak.
"Ide siapa tadi supaya aku basah2an?"tanyaku cepat.
"Randy!"jawab Wina dan Agung kompak!
"Makasih ya Ran!"aku langsung menghambur padanya dan mengusapkan tubuhku yg basah ke Randy.Karuan aja dia teriak2 protez karena sekarang dia jg ikutan basah. Wina dan Agung cuma tertawa dan menjauh dari kami.
"Anjrit!Gila!!"Randy misuh2 saat aku melepasnya.Tubuh bagian depannya kini jadi separuh basah.
"Aku mandi dan ganti baju dulu ya?"pamitku pada yg lain lalu dg santai melenggang ke kamar Agung.
Saat aku kembali ke ruang tengah,Randy telah mengganti t-shirt nya dg t-shirt pinjaman dari Agung.Dia mengacungkan bogem pdku yg kubalas dg cengiran. Malam itu,Agung sudah menyiapkan bbrp hidangan untuk kami.Semua spesial.Tp yg membuatku girang,aku dapat kado dari dia dan Randy yg patungan dg Wina.
Randy dan Wina memberiku sepatu baru,dan dari Agung, sebuah jam tangan keren silver.Malam ini aku benar-benar bersyukur,krn hari ulang tahunku berjalan lebih sukses dari yg kubayangkan.Dan aku merayakannya dg orang2 terdekatku disini
"Ok,this party's sucks.Gimana kalau kita bikin permainan," usul Randy saat kami telah kehabisan bahan untuk ngobrol.
"Fine.What game?"tanya Agung.
"Truth or Dare!"kata Randy dan membersihkan meja. Diletakkannya sebuah botol syrup ditengah.Dia menatap kami dg tatapan menantang.
Agung dan Wina cuma mengangkat bahu,tp aku langsung menggeleng."I'm not in!"
"Oh no!You have to!"potong Randy."You're the star of the show.It's your birthday!"katanya lagi.
Agung dan Wina ikut2an protes hingga akhirnya aku tak punya pilihan.Dan Randy pun memutar botolnya. Lucunya,korban pertamanya adalah dia sendiri.
"So,Randy.Truth or Dare?"tanyaku senang.
Randy mikir sebentar,"Truth!" jawabnya yakin.
"Apa hal yg terjauh yg pernah kalian lakukan selama kalian berdua pacaran?"tanyaku langsung yg sontan membuat Randy merona dan Wina protez."Hei,permainan ini ide Randy,dan kamu yg menyetujuinya.Aku sudah protez,"jawabku santai.Agung jelas aja ngakak.
"Fine!We did 'that'!"jawab Randy akhirnya dg muka memerah parah!Wina akhirnya hanya mampu mengerang dan menutup wajahnya."Tp inget,semua yg terjadi malam ini tidak boleh keluar.Hanya untuk kita yg ikut saja!!" lanjut Randy.
"Baiklah!Tapi kalau Tante tahu,pasti akan jadi menarik," gumamku pelan.
"Dava!"potong Randy membuatku tertawa.
"Okay!Fine.Aku tahu.Hanya untuk kita. Win,tenang. Rahasiamu aman bersamaku!"kataku lagi geli.
Randy hanya menggerutu dan kembali memutar botol.Sial baginya krn botol itu kembali menunjuknya.Randy mengumpat keras sementara Wina kembali menutup muka.
"Dare!"pilih Randy akhirnya.
"Praktekkan cara kamu mencumbu sampai Wina akhirnya mau make love sama kamu!"perintahku cepat!
Randy dan Wina mendelik dan Agung ngakak dan bertepuk tangan keras.Akhirnya dg sedikit kaku dan muka merah padam Randy mempraktekkan jurus gombalnya dalam merayu Wina yg cuma pasrah saja.Tp aku sempat sedikit protez saat Randy mencium Wina dg ogah2an dan Wina hanya diam pasif
"Woooooww. . . .!That was one lousy kiss!"komentarku sinis saat Randy menghentikan ciumannya pada Wina.
"I think that's sweet!"imbuh Agung membuatku mendengus keras.
"Nenekku bisa mencium lebih baik dari itu!"celaku lg.
"Tunggu aja giliranmu!"ancam Randy yg kutanggapi dg cibiran sinis.Pada putaran berikutnya,Randy kembali misuh2 krn yg kena kini Wina.
"Truth!"kata Wina pasrah.
"Kapan terakhir kali kalian make out?"tanyaku dg muka mupeng.
"Hei,dari tadi cuman lo doang yg nanya!Gantian Agung dong!"protes Randy.
"Baiklah.Agung?"kataku mempersilahkan Agung dg tatapan penuh konspirasi.
"Sama!"jawab Agung singkat yg membuatku ngakak. Randy misuh2 kaya emak2.
"Tadi pagi,"jawab Wina akhirnya dg wajah tertutup tangannya.Aku dan Agung bersiul keras.Wajah Randy semakin merona.
"Hebat Ran!Dimana?"tanyaku menggoda.
"Hei,itu dua pertanyaan n I'm not gonna answer that!" potong Randy sembari memutar botol.Sial bagi Agung krn kali ini gilirannya.
"Truth!"pilih Agung singkat.Aku sudah hendak buka mulut tp langsung ditahan oleh Randy.
"Ga bisa!Kalo lo yg nanya,pasti cuma yg ringan2 doang. Gung,dg siapa pengalaman seks terhebat yg pernah kamu alami?"tanya Randy.
Hening sejenak.Agung yg kini merona cuma mampu menunduk malu sementara kami diam menanti jawabanya.Sebenarnya aku berharap kalau dia menjawab bahwa dia belum pernah melakukannya.Tp dg penampilan,usia, serta kemampuan seperti yg dia miliki, seharusnya aku tahu kalau itu mustahil.
"Chris!"jawab Agung akhirnya tanpa menatap salah satu dari kami.
Dan barulah aku sadar akan satu hal.Hatiku langsung mencelos.
SHIT!!!!
"Chris?Tapi itu kan. . . ."Randy tak meneruskan kalimatnya. Sementara aku kembali menyumpah dalam hati,baru sadar kalau Randy ataupun Wina tak tahu bahwa Agung benar2 seorang gay.
"Yeah! I'm gay!"kata Agung dg tersenyum.
Randy dan Wina menatapku seakan-akan meminta konfirmasi.Aku tersenyum tipis lalu akhirnya dg singkat kuceritakan kisah pertemuan kami dulu. Tentang bagaimana kami bertemu hingga kami dekat.
"Kalian. . . ga ada masalah kan?!"tanyaku sedikit khawatir dg reaksi Wina dan Randy.Mereka cepat2 menggeleng.
"Sedikit kaget sih!Sayang jg knp Agung bisa gay.Padahal Agung punya semua kualitas seorang pasangan yg sempurna.Yg jadi pacarnya pasti happy, "kata Wina membuat kami semua tersenyum.
"Seperti si Chris mungkin?"sindirku membuat yg lain tergelak sementara Agung hanya tersenyum malu tanpa melihatku.Suasana yg tadinya sedikit tegang jadi kembali rileks. Aku kemudian meraih botol dan memutarnya, melanjutkan permainan.Agung lagi korbannya.Aku hanya mampu menggaruk kepalaku yg tak gatal dan menatapnya menyesal,sementara Randy dan Wina berteriak girang.
"Gung,truth or dare?"tanya Wina semangat.
"Truth!"kata Agung setelah mikir sebentar.
"Udah berapa orang cowok mantanmu?"sambar Randy membuatku sedikit mengangkat alis mendengarnya.
"Ehhmmm. . . . 5," jawabnya,sedikit malu2.
"Siapa aja?"tanya Wina dg muka mupeng membuatku mengernyit heran. Nih anak cewek ga beres kali ya? Masa tertarik sama daftar cowok Agung?!
"Adi,Arul. . .,Rendra. . . .,Chris sama. . . . . Andhika,"jawab Agung kembali tanpa melihatku.
Gila!!!Banyak juga mantannya! batinku. Taruhan, pasti semuanya cakep2 tuh!
"Didi you make out with them all?!!"
"Hei wait?!!Those were 3 questions!" potongku yg akhirnya tak tahan diam hanya mendengarkannya saja."Padahal td Randy gak mau jawab 2 pertanyaan!"protesku lg.
"Yeeee. . . .!Semangat banget Mas?!"sindir Randy tapi langsung berhenti nyolot begitu melihatku mendelik sengit."Ya udah deh. Ayo Gung,kamu yg putar botolnya."
Agung hanya tertawa kecil dan memutar botol itu.Dia memutarnya sedikit kencang,jd kami semua menunggu dg tegang.Dan. . . .
"HAH!!!!"Randy melonjak senang saat botol itu menunjukku.Aku menggumamkan makian pelan dan melihat sebal kea rah Agung. Dia cuma nyengir saja melihatku.
"Dare!"putusku langsung.Aku tak akan membiarkan Randy membuka aib ku didepan Agung dan Wina.
Untuk sejenak Randy dan Wina saling berpandangan."Kiss him!"kata mereka kompak menunjuk Agung.
Aku sontan melongo kaget."APA?!"
"Cium Agung.Bukan ciuman basa basi,tapi ciuman yg benar2 panas seperti lo mencium mantan2 lo dulu!"
Sial!!Mungkin lebih baik kalau aku tadi memilih truth saja, gerutuku dalam hati.Belum lagi mencium, ngebayanginj akan melakukannya aja sudah membuat wajahku seperti terbakar.Agung sendiri yg kaget jg tampak tak enak hati.
"Guys,mungkin sebaiknya. . .."
"Oh no!" Randy dg cepat memotong kalmia Agung. "Tadi kalian sudah membuat gw dan Wina mengungkapkan rahasia terdalam kami. Plus,kami jg memberi kalian pertunjukan yg gak akan mungkin kami lakukan didepan orang lain.Jadi sekarang, tak ada dalih bagi kalian.And you Agung,be still!Tugasmu hanya diam.Tp kau dipersilahkan untuk berimprovasi jika memang mau!"berondong Randy dan berpaling padaku. "Kiss him!"perintahnya lg tegas.
Aku menyumpah pelan.
Akhirnya kuangkat tanganku dg canggung untuk memegang sisi wajah Agung. Sialnya,tanpa kusadari tanganku jd gemeteran dan berkeringat.Anjrit!Kenapa aku jadi panas dingin gini?! Untuk kesekian kalinya aku menoleh ke Randy dg tatapan memohon,"Please. . .,"pintaku memelas.
Randy menggeleng tegas."Kiss him!"perintahnya.Wina yg ada disampingnya terkikik dg mata berbinar gak sabar.
Sepertinya aku tak punya pilihan dan kembali berpaling pd Agung yg Cuma diem pasrah. Tanganku yg masih menempel diwajahnya kembali sedikit gemetar.Apa lagi saat mata kami bertemu. "Kamu merem dong Gung!"pintaku yg langsung dituruti Agung.Dia tahu kalau aku super nervous skrng,sama sepertinya,karena kulihat tangan Agung yg ada di pangkuannya terkepal erat.
Perlahan aku mendekatkan wajahku ke Agung.Dan detik berikutnya,bibirku menempel di bibirnya.Bibir Agung basah,lembut dan manis.Saat aku mengulumnya, aku bisa mendengar suara desahan lirih Agung yg ternyata dari tadi sedang menahan napas.Suara desahan itu yg membuatku lupa diri dan semakin memperdalam ciumanku, lalu memasukkan lidahku,dan menyapukannya dg lembut di lidahnya. Agung meresponnya.Dan untuk bbrp lamanya aku lupa sedang berada dimana.Dan hanya karena kehabisan nafas akhirnya aku melepas ciumanku.
. . . . . .
Hening!
. . . . . .
Tak ada suara.
. . . . . .
Saat aku membuka mataku,Agung jg sedang melihatku dg tatapan yg tak kumengerti. Dan dari sudut mata,aku bisa melihat Randy dan Wina yg sepertinya ikut bengong. Akupun sadar kalau kami sedang berada dalam sebuah permainan. Bahwa ciuman ini hanya sekedar hukuman.Dan bahwa kami sedang tidak sendiri di ruangan ini. Aku menjauhkan wajahku dari Agung dan menarik tanganku yg tadi ternyata telah berada dibelakang kepala nya dan kugunakan untuk menekan wajahnya padaku.
"Puas?!"tanyaku pd Randy sembari berusaha mati2an menjaga agar mukaku terlihat datar.
Randy dan Wina yg tersadar akhirnya hanya mengangkat bahu sembari ytertawa gugup.
"Apa perlu kita terus bermain?!"tanyaku lagi.
"Nope!"jawab Randy cepat.
Tanpa sadar aku menghela nafas lega mendengarnya.
"Sepertinya sudah terlalu banyak unexpected show and unexpected secrets,terungkap dimeja ini.Kita selesai. Honey,aku harus mengantarmu pulang,"kata Randy dan bangkit."Lo bareng gak?Masih hujan lho?"tanya Randy.
"No!Gw. . . . mau bantu Agung beres2 dulu,"kataku melihat ke arah Agung yg tiba2 saja sibuk beres2."Aku antar mereka kedepan dulu,"pamitku pd Agung yg hanya dia jawab dg anggukan cepat.
"Thanks atas semuanya Ran,Win,"kataku saat kami sudah berada dipintu depan.
"Sama-sama Bro.Dan. . . . ,"dia seperti ingin mengatakan sesuatu tp sulit.Wina yg ada disampingnya hanya menyentuh sekilas lengan Randy.Dia menoleh pd pacarnya itu dan tersenyum ,". . . dan kita ketemu besok dikampus ok?"kata Randy lalu pergi.
Aku diam disana sampai mobil Randy menghilang.Dan baru setelah itu,aku mengusap bibirku.Sepertinya karena sudah lama tidak berciuman,aku jadi sedikit terguncang oleh ciumanku dg Agung td.Yg lebih anehnya lagi,aku tidak ingat kapan aku pernah menikmati ciuman seintens dan senyaman ciuman yg kami lakukan td .Bahkan dg semua mantanku.Ada yg lebih dari sekedar ciuman tadi.Apa mungkin itu hanya krn dia cowok jg?
Mustahil kan kalo aku justru menikmati ciuman dg cowok daripada cewek?
Ugh!!Aku mikir apa sih?!
Aku cepat2 kembali keruang tengah dan mendapati ruangan itu telah bersih.Dua orang pembantu Agung bilang kalau Agung kekamar.
"Boleh nginap ga?"tanyaku pada Agung yg sedang nonton tv sambil duduk diranjang.
"Kenapa enggak?Ganti piyama sana,"katanya dan hanya sekilas melihatku.Aku tersenyum dan mencari salah piyama Agung.Setelah ganti di kamar mandi aku mendekati Agung dan langsung mengulurkan botol hairtonic padanya.Agung memutar bola matanya.
"Fine!"katanya pasrah.
Aku langsung berbaring telentang dg berbantal pahanya. "Knp dari tadi gak mau lihat aku sih?"tanyaku sedikit kesal saat Agung memijit kepalaku tapi menghindari kontak mata ."Krn ciuman tadi ya?"tanyaku langsung.Yg membuatku senang adalah saat kulihat wajah Agung jadi merah padam.Kulitnya yg putih membuatnya terlihat jelas. Aku jd gemas dibuatnya.
"Ng-nggak kok!"elaknya sedikit gugup.
Aku terkekeh dibuatnya,"Ngaku deh!"paksaku lg.
Agung semakin tersipu,"Apa harus dibahas?"tanyanya sedikit menggerutu.
Aku tak menjawab,malah lebih memilih memperhatikan wajahnya.Lalu pandanganku berhenti pd bibir merahnya. Bibir kenyal dan lembut yg td kukecup.Bibir yg mampu meninggalkan bekas yg aneh dalam pikiranku.Yg saat ini membuatku ingin kembali menciumnya.
EDAAAANNN!! pikirku.Aku harus bisa kontrol diri! pikirku agak panik.
"Kalo gitu,gimana kalau kita bahas yg lain?"tawarku akhirnya.
"Bahas apa?"tanya Agung,masih menghindar melihatku.
"Bagaimana kalo soal hmmmm. . . mantanmu.Adi,sama Rendra?Atau Chris?!Penasaran dg . . . apa kau tadi menyebutnya?"Aku pura2 berpikir sebentar; ". . pengalaman seks terhebat yg pernah kau alami?" Yeah. Aku ingat tadi dia megatakan itu.
Wajah Agung yg tadi sudah normal kembali merona."Apa yg ingin kamu tanyakan?" tanyanya seraya kembali menuangkan hairtonic kerambutku dan mengusapnya lembut.
"Orang mana?"tanyaku.
"Swedia,"jawabnya singkat.
"Tell me about him,"pintaku dg nada serius.
Agung diam sejenak."Well. . . kami bertemu disebuah club. Dia sedang liburan disini.Ngobrol,nyambung dan akhirnya kita sering ketemu.I'm not interested in a sorta summer fling,kujelaskan itu pdnya.Dan Chris mengerti dan dia benar2 ingin memiliki suatu hubungan dg ku.Dan akhirnya kita. . . jadian.He was a great guy.Dia menghormati aku dan benar2 menyayangi aku.Dia. . . bisa menunjukkan hal2 baru yg dulu tak pernah kuketahui sebelumnya."
"Maksudmu. . . dalam seks?"tanyaku.Agung hanya mengangkat bahunya."Maksudmu seperti yg di film2 itu?Yg tangan diikat,dicambuki dan. . ."
"What?!Noo...!!"potong Agung."Maksudku antara dua orang yg saling mencintai.He was so sweet!"
"Apa yg membuat kalian bubar?"tanyaku.
"Well. . . . dia sangat posesif,ingin menikahiku dan membawaku ke negaranya.Waktu itu aku masih 19 tahun. Tentu saja hal itu sangat menakutkan bagiku.Jadi kami malah lebih sering bertengkar.Hingga akhirnya dia bilang, dia akan memberiku waktu untuk tumbuh.Dan mungkin, suatu hari dia akan kembali kesini untuk menjemputku. Kemudian. . . dia pergi."
"Kalian masih berhubungan?"tanyaku lg.
"Dia tak pernah membalas email ku,"jawab Agung dan mengangkat bahunya.
Aku diam sejenak,"Lalu bagaimana dg yg lainnya?"
Agung menghela nafas," Apa perlu dibahas?They're all past.Dan aku sudah meninggalkan mereka dibelakangku."
"Apa ciumanku tadi lebih baik dari Chris?"tanyaku penasaran.
"Apa-apaan sih?"gerutu Agung mendengarnya.
"Hei,aku cuma ingin tahu,"ujarku membela diri.
"Emangnya kamu suka dibanding-bandingin sama orang lain?"
"Just tell me ok?"pintaku ngeyel.
Agung mendengus keras,"Secara tehnik,Chris lebih baik. Mungkin karena dia punya pengalaman lebih dan. . .,"
Aku sudah menciumnya!
Tanganku bergerak meraih rambut Agung dibagian belakang lalu menekan kepalanya,memperdalam ciuman kami.
"Tunjukkan padaku bagaimana Chris melakukannya," pintaku.Agung terdiam bbrp waktu menatapku.Lalu dia menciumku menunjukkan bagaimana seharusnya aku melakukannya.Dan dia benar2 hebat.Dia bisa membetulkan posisinya tanpa kuketahui.Dan tahu2 tubuh kami sudah saling sejajar dan diam menciumku sampai aku lupa dan kelabakan untuk meresponnya.Dan saat dia melepas ciumannya,kami berdua telah terengah-engah kehabisan nafas.Dan saat mataku terbuka,aku sadar sepenuhnya kalau yg ada didepanku adalah Agung.Gila!!!
Aku telah berciuman hebat dg seorang lelaki.Tanpa dipaksa atau tanpa sebab jelas.Bahkan aku yg melakukan gerakan pertama.Dan aku tak menyesalinya.Aku menikmatinya.Aku menyukai ciumanku dgnya.Dengan orang yg saat ini berada dalam pelukanku.Dan dia adalah Agung,yg dg jelas sekali aku tahu adalah seorang gay.Have l lost my mind?!!Tanpa sadar aku menelan ludah.
"Aku mau tidur,"kataku pelan saat aku telah mampu menemukan suaraku.
"Boleh aku tetap disini?"tanya Agung lirih.
Aku tak menjawab.Hanya menghela nafas panjang dan mengusap pelan kepala Agung yg kini bersandar di dadaku.
Aku pasti sudah gila!!pikirku ngeri.
q mo kesana nih! kali aja!