It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Padahal aku masih ingin berduaan. Rasanya nyaman kalau berdua dengannya. Ya sudah, masih banyak waktu kok.
"Woyy " teriak seseorang.
Ternyata regi dan yang lainnya sedang nongkrong di depan mushola. Ku hampiri saja mereka. Daripada masuk kelas.
March 2009
Waktu cepat sekali berlalu. Tak terasa sudah pertengahan maret saja. Banyak hal yang sudah ku lalui. Kebersamaanku dengan kak rendy masih tetap terjalin. Malah semakin erat. Keluargaku, masih seperti sebelumnya. Mereka tidak memperdulikanku banyak. Mungkin mereka kira aku sudah tumbuh dewasa, sehingga sudah cukup pantas ditinggalkan seorang diri. Tapi aku masih sering berkomunikasi dengan mamaku. Itu pasti. Diapun sempat pulang ke rumah untuk menengok keadaanku dan adik adikku. Aku senang sekali. Walaupun hanya untuk 2 hari.
Kak nico masih kakakku yang menemaniku setiap saat. He's the real guardian angel.
Saat ini aku, darmo dan billy sedang di perpustakaan.
Kita terpilih sebagai calon paskibraka untuk pengibaran bendera merah putih nanti saat 17 agustus di pemkot bandung. Sebenarnya aku tidak berniat mengikuti paskibra ini. Tapi 2 hari kemarin kakak kelas kami mendatangi semua kelas dan menyeleksi kami menurut tinggi badan. Aku salah satunya dari 10 orang yang terpilih di kelasku. Masing masing kelas dipilih 10 orang yang berpostur tinggi. Lalu kami dikumpulkan di lapangan. Mereka menjelaskan alasannya kami dikumpulkan di lapangan. Kami diberi kesempatan kepada yang tidak tertarik lanjut boleh mengundurkan diri. Dan hanya kami bertiga yang lanjut dari kelasku. Kupikir kenapa tidak coba saja, lagian aku tidak mengikuti ekskul apapun.
"Ehh aku keluar dulu ya ?? " masih lama juga jam 2 kumpulnya. " ijinku untuk keluar.
"Ia put. "Jawab darmo yang fokus membaca majalah otomotif.
Akupun lekas keluar mencari penyegaran. Bosan lama lama di perpus. Aku putuskan membeli teh kotak di kantin.
Akupun berjalan menuju atas gedung yang biasa ku datangi. Saat tiba disana aku terkejut dengan keadaan lantainya yang kotor sekali dan penuh dengan sampah. Aku kecewa sekali. Tempatku untuk menenangkan diri hancur berantakan. Barang barang tak terpakai tergeletak di lantai.
"Yaahh kenapa gini ?? "
"Padahal aku belum lama gak kesini. Kenapa jadi berantakan gini ?? " keluhku sedih.
Akupun berniat untuk membersihkan tempat itu. Aku turun satu lantai untuk mengambil sapu. Setelah ku dapatkan sapu, ku berjalan cepat menuju atas gedung.
"Ahh kak rendy ?? " aku terkejut melihatnya sudah disana.
"Hey.. darimana kamu ?? " tanyanya.
"Ini ambil sapu. Kakak ngapain disini ?? " tanyaku sambil mendekatinya.
"Kakak nyari kamu. Di sms gak dibales, ditelpon gak diangkat. " katanya.
"Ohh ia, HP ku di tas. Kan aku silent kak. Hehe maaf.. "
Lalu ku peluk saja dia. Aku rindu sekali dengannya. Sudah beberapa hari ini dia sangat sibuk karena menjelang UN.
"Hmmm kangen ya ?? " godanya.
"Ahh nggak. Nggak dikit. Sangaaat kangen. " kataku dan melepaskan pelukanku.
"Ini kok jadi gini ya ?? " tanyanya heran.
"Ia kak. Ngeselin banget orang yang bikin jadi gini. Makanya aku mau bersihin. Walaupun cuma dikit dikit. " paparku.
"Ohh kakak bantu ya ?? " tawarnya
"Waahh boleh boleh. "
"Yuk mulai !! "
Kamipun mulai membersihkan ruangan itu sedikit sedikit. Karena terlalu banyak barang yang tergeletak disana, tidak mungkin ku bereskan sekejap.
Senang sekali bersih bersih berdua dengannya. Aku jadi lebih semangat.
"Sayang, ini tinggal di sapu. Udah kakak pinggirin kayu kayunya. " kak nico bilang sambil mengelap keringat dengan lengannya.
"Ohh ia kak. " jawabku.
Lalu ku sapu bagian yang ia suruh tadi.
Aku hendak mengangkat meja tapi terlalu berat untuk seorang diri. Kak rendypun hanya melihatku, seakan ingin mengetest seberapa kuat aku.
"Eeuuhh... " aku masih kesusahan mengangkatnya
"Ohh haha kirain kuat sendiri beng. Ayooo " candanya sambil merangkulku.
Tak terasa setengah jam kita membersihkan ruangan ini. Jauh lebih baik daripada sebelumnya. Kita pun menyudahi saja bersih bersihnya.
"Huuuff.. capeknya. " keluhku sambil terduduk di bangku.
"Masa gitu doang capek ?? " kak rendy menyepelekan.
"Ia deh gak capek. Orang kakak suka fitnes. Aku kan boro boro.. " ujarku cemberut.
"Haha ngambek nih.. ia ia capek. Pasti capek lah sayang. "
"Nih minum kak, tadi aku beli. Belum ku minum kok. " tawarku sambil menyodorkannya teh kotak.
"Cuma satu ?? " tanyanya.
"Ia. "
"Kamu aja yang minum. Kakak gak haus. "
"Bohong gak haus. Ini minum aja. "
"Udah kamu aja. Kakak gak mau. "
"Ya udah aku gak minum. "
"Berdua aja kalo gitu. "
"Hehe.. nih.. " aku menyodorkan padanya.
"Kamu dulu aja. "
"Ya udah.. "
Akupun menyeruput teh kotak itu. Terasa sekali alirannya di tenggorokan. Akupun membaginya dengan kak nico. Kita sudah biasa, jadi tidak merasa jijik untuk satu sedotan atau satu gelas berdua.
"Kak aku harus turun. Mau kumpul paskibra itu. " kataku sambil mengenakan tas.
"Oh ia, jam 2 kan ya ?? " tanyanya.
"Ia. Makasih, sayang udah bantu beres beres. " ucapku.
"Wih bilang sayang. Jarang banget dipanggil sayang. Ia sama sama.. " katanya senang.
"Ia.. hehe maaf kak. Buru buru.. see you. " aku berjalan buru buru.
"Iaa.. "
Baru beberapa langkah saja, aku putuskan putar balik.
"Kenapa ?" Tanyanya.
Ku peluk langsung tubuhnya yang tegap itu. Dia membalas pelukanku. Wangi parfumnya yang semerbak karena basah oleh keringatnya. Aku suka sekali wanginya.
Ku cium pula pipinya. Lalu ku lepaskan pelukanku dan pergi meninggalkannya.
"Aaasshh lari.. aasshh paling males lari. " gerutuku.
"Ia mana jauh luas lagi ngelilingin sekolah. 4 kali putaran. Ajirrr.. gak kira kira. Tau gini gak ikut dah.. " timpal darmo.
"Sama mo, tau gini aku gak bakal ikut. Assuu.. " billy bilang.
"Aaaaassh.. pasti ngos ngosan dah.. " kataku.
"Ya teman teman sudah paham ?? " tanya kakak pembimbing.
"Sudaahh. " jawab kami serempak.
"Kalo begitu kalian sekarang boleh ganti baju seragam kalian dengan pakaian olahraga. Dan para pembimbing sudah menunggu di pintu gerbang disana ya.. ok cepat !! " perintah kakak pembimbing.
Kamipun mengganti pakaianku di depan perpus saja, karena kami memakai baju dalam dan celana boxer. Lagipula sekolah didominasi oleh cowok.
"Santai ya nanti kalo lari, jadi pas terakhir masih ada tenaga. Kencengin aja larinya.. " ujar darmo.
"Ia jangan kenceng kenceng kalo awal. Nanti keburu capek. " timpal billy.
"Heuhh dari dulu pasti bilang gitu kalo sebelum lari. Nyatanya, walaupun awalnya pelasn, tetep aja akhirnya juga sengsara. " ucapku meragukan.
"Gak lah.. beda. Kan tenaga udah abis kalo cepet di awal. " jawab darmo.
"Heeukh ia laah.. "
Kita dibagi 2 regu dalam setiap sesi test lari itu. Kelasku masuk regu pertama. Kamipun mulai berlari. Pada saat pertama masih terlihat bersemangat. Billy dan darmo berada dibelakangku. Mereka berlari dengan pelan. Seperti apa yang mereka katakan tadi.
"Hhhaaaaassh assahhahhah "
Saat putaran ke 2 aku sudah mulai ngos ngosan.
"Huuaaahhh capek aiihh... haduuuhh... udah gak kuaattaaahh.. aduh aduh aduuuh huuufff "
"Aassdfgghh hajahajhshshshh wooaaaa.. haaduuhhh fuhh fuuh fuuhh fuuhh aduuuh.. "
Hanya 1 putaran lagi yang harus ku lewati. Tapi rasanya aku mau pingsan saja. Saking capeknya aku berlari, aku tidak mempedulikan darmo dan billy yang tertinggal jauh dibelakangku. Aku kira aku yang paling lemah dalam sport, ternyata temanku itu lebih lemah. Pasti karena pengaruh rokok.
Aku melihat siswa siswa lain di depanku. Mereka mendahuluiku. Akupun terus berlari dengan pelan hingga akan mencapai garis finis.
Darmo dan billy tertinggal di belakangku tadi. Aku lihat sudah banyak yang sudah lebih dulu selesai lari. Tapi masih banyak juga yang belum selesai.
"Anji*ng bab*i anj*ing bab*i anj*ing bab* haaaaahhh " gerutu darmo yang kelelahan.
"Hahahaa.. " tawaku melihatnya begitu sengsara.
"Capek anjir.. huuuff astajiimm nyeseeel ikutan. " sesal billy.
"Hahaha.. rasain loh.. aku juga capek, emang gak capek ?? " kataku.
"Rasanya aku mau mati aja dah.. duh pusing banget. Huuuff ya allahh.. hah hah hah.. " ucap billy.
Mereka terlihat sekali tersiksa setelah menyelesaikan 5 lap. Kita diberi banyak waktu untuk beristirahat agar bisa melanjutkan ke test berikutnya. Baguslah kupikir, karena kita butuh sekali untuk rehat.
Test selanjutnya yaitu push up dan sit up. Untuk ini aku masih bisa menyelesaikannya dengan cukup baik. Dalam waktu waktu 2 menit masing masing untuk push up dan sit up, aku cukup banyak mendapat nilai dari test ini.
Itu adalah test fisik terakhir yang kami lakukan. Kamipun dibolehkan untuk pulang setelahnya. Rasanya aku sudah tidak sabar untuk sampai rumah dan meniduri kasurku itu. Aku lemas sekali saat berjalan untuk manaiki angkot lalu menaiki bus. Aku tidak mengganti seragam olahragaku. Biarlah, malas sekali aku harus menggantinya sebelum mandi. Darmo dan billy pulang bersama dengan motor darmo. Mereka pulang searah dan satu kampung. Jadi aku pulang hanya seorang sendiri.
Saat di bus aku mendengarkan musik melalui handsfree karena sore itu sedang macet. Tak lama aku merasa mengantuk dan tidur saja karena tidak dapat ku tahan.
Aku mendengar kondektur meneriakan nama daerah yang akan dilewatinya. Akupun membuka mataku perlahan. Aku tersadar ketika kondektur mengulang nama daerahnya.
"Pak kiri pak.. kirii.. " kataku menyetop busnya.
Akupun turun dari bus saat bus berhenti.
"Haaaahhh.. kelewat deh.. " gerutuku kesal.
"Heeuu untung belum terlalu jauh. "
Akupun mencoba berjalan saja, karna kupikir ini belum terlalu jauh. Jaraknya hanya sekitar 1 kilo menuju rumahku. Walaupun sebenarnya aku lelah dan kesal. Kenapa bisa kebablasan..
"Haaaahhhh.. " kesalku sambil menendang kaleng minuman.
"Haaaahhhh.. kakiku pegel banget. " keluhku sambil memijiti kakiku di ruang keluarga.
"Kenapa ? " tanya kak nico yang sedang memakan kacang.
"Pegel. " jawabku.
"Lah salah sendiri ngapain ikutan paskibra segala. "
"Yaa coba coba aja sih niatnya.. "
"Ya cobain aja sampe kamu capek. Nanti kamu item tau rasa.. "
"Biarin deh.. yang capek kan aku, kalo itempun kulitku. Bukan orang lain.. " geramku kesal.
"Yeee ngeyel. "
"Pijitin dong kak ! " pintaku bercanda.
"Hiii berani ya nyuruh sama kakak ? "
"Hiissshh.. sensi amat. "
'Tuninit tuninit.. tuninit tuninit.. " handphone ku berdering
Ku lihat siapa yang menelepon. Ternyata dari kak rendy.
Aku : hallo..
Dia : hallo..
Aku : ia kak kenapa ?
Dia : gapapa. Pengen telpon aja. Gimana tadi testnya ??
Aku : wahh itu, capek kak. Huhh.. lari 5 keliling sekolah. Terus push up sama sit up.
Dia : waah bagus dong. Biar kamunya makin kuat. Hehe
Aku : ohh heu.. ia sih.. tapi badanku remuk nih sekarang.
Dia : ya biasa lah beng. Nanti juga ilang.
Aku : ia aku minta pijitin sama kak nico malah marah.. hiiisshh (mendelik pada kak nico)
Dia : haha ia jelas gak mau. Orang dia lagi galau..
Aku : haa ?? Galau ?? Kenapa ??
Dia : ia soal ceweknya sih. Kakak gak tau pastinya.
Aku : aahh pantes aja dia bertanduk sekarang. (Kak nico melirikku dan melotot padaku.
Dia : ahaha udah jangan diganggu. Nanti kamu diseruduk lagi.. haha
Dia : ya udah kalo gitu, kamu istirahatin. Besok kan sekolah.. udah malam nih.
Aku : oh ia kak.. makasih kak. Sampai jumpa besok.
Dia : good night sayang..
Aku : good night yang..
'Tuuuttttt'
"Hehh ngomongin kakak ya tadi ?" Tanyanya.
"Apa ?? Kakak ni pede amat. Gak lah.. " sanggahku.
"Alaaahh bohong kamu.. tadi bilang kakak bertanduk. Seruduk beneran nihh.. " katanya sambil menyerudukku dengan kepalanya dan menggeseknya di perutku.
"Wahahaaaaa gelii.. "
Thanks ya yg udah baca dan komen. Maaf gak bisa mention. Hehe saya hargai kalian.
Thanks ya yg udah baca dan komen. Maaf gak bisa mention. Hehe saya hargai kalian.
semangat ya