It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
sipp... Diusahakan updated daily kog, hehe.
wah syukurlah....
Aku biasa begadang kok buat baca2 cerita di sini, apalagi ada yg berhubungan dgn Mother Monster
stuju...
karena ceritanya seru jadi rela deh begadang bwat nungguin updatetanny
ternyata dia DBD..
dah bawa ke RS belum fus? jangan sampai telat. moga cepat sembuh ya?
aminn.. moga cepet sembuh irmanya.... part seanjutnya aku dedikasikan buat irma deh, heheh...
@semuanya. kulanjut niiihh....
1ST MISSION
***
Hello
Hello, baby; you called
I can’t hear a thing
I have got no service in the club you say, say
Wa-wa-what did you say?
Huh?; You’re breaking up on me
Sorry; I cannot hear you
I’m kinda busy
K-kinda busy
K-kinda busy
Sorry; I cannot hear you
I’m kinda busy
Tiba- tiba handphoneku berbunyi. Aku terperanjat. segera kusambar hapeku yang tergeletak di kasur. Sebuah panggilan dari Juna. Segera kuangkat.
"Halo."
"Halo sayang. Gimana, udah siap belomm? . Tanya JUna dari kejauhan.
"Belom." Jwabku ketus.
"Yaudah, kamu cepetan yahh.. aku udah di jalan nih. kamu dandan yang cakep ya, heheheheh....".
Aku melenguh. tapi disisi lain tersipu karebna Juna memanggilku dengan 'sayang'.
"Iya...."
"Eh, omong- omong rumah kamu di sbelah mana sih? aku udah mau nyampe Harmoni nih.. kamu sawah besarnya sebelah mana?"
"Lo lurus aja. ntar ngelewatin Gajah Mada Plaza trus kamu brenti deket apatrtemen Grand Paragon. Ntar gue samperin lo."
"Oke..... yaudah. tunggu aku ya sayangggggg... heheh"
"Iya..."
"See you."
PIP...
Kumatikan handphone sembari melenguh panjang. haduhh.. gue musti gimana niihh..... arggghhhhh?!!!!!!1. Segera aku beranjak menuju lemari. Mengorek- ngorek bajuku dan kemudan mengambil beberapa pakaian. begitu kelar ganti baju, aku langsung kembali ke depan kaca. segera kuoleskan minyak rambut pada rambutku yang agak panjang. Kugusak sebentar kemudian kubentuk sedikit dengan gaya emo. Biarin, aku sengaja danda acak- acakkan. Aku emang selalu suka dengan gaya seperti ini. Gaya emo yang menurutku mewakili jiwa bebas remaja. Sebentar kutatap lagi pantulan bayanganku. Aku mengenakan kaos warna ungu, sweater kupluk putih bertuliskan converse, celana jins biru yang bolong dengkunya, serta sepatu kets warna putih. Entah kenapa aku jadi mengagumi diriku sendiri.
"Kalo gini cakep juga lo Tit..." Aku nyengir melihat penampilanku yang udah kayak pemulung jalanan.,.. hehe.
"U got one message sir..... just activate ur phone and read it...". Tiba- tiba nada smsku berbunyi. Sebuah pesan dari Juna yang mengatakan dia sudah samapai di depan Paragon. Begitu selesai membaca pesan itu, segera aku sambar tas selempang favoritku san bergegas keluar dari kamar.
"MAA..... TITO ELUAR DULU YA.. MAU NEMENIN TEMEN BELANJA DI GI ( GRAND INDONESIA)...." Aku setengah berteria pada mama yang sibuk menyiapakan makan malam di ruang makan.
"Kog malem begini sih Tit..." kata mama sambi melirik jam dinding yang menunjuk angka tujuh malam.
'Iya ma... tadi sore dia masih sibuk, bisanya sekarang..." aku
mencari-cari alasan.
"Yaudah... tapi pulangnya jangan malam- malam ya... hati- hati juga....."
"Iya mamaku syanggggg........ kog aku jadi kayak anak perawan aja gak boleh pulang malam....."
"Lho... la emangnya kamu udah gak perawan tit????". tiba-tiba mama nyengir.
"Ih... mama... tito kan cuma bercanda..... malah diseriusin... huftt.."
"Hahahahah... iya iya.... yaudah berangkat sana.... keburu malem."
"Yudah Tito berangkat ya ma....... samlekuummm......"
"Walaikum salammmmm........."
Maka aku angsung nyelonong keluar rumah begitu kelar pamitan . Kulangkahkan kaki menapaki jalanan komplek yang agak becek karena hujan tadi sore menuju Grand Paragon Apartemen yang letaknya gak begtu jauh dari rumahku.
***
Aku celingukan begitu sampai di tempat aku dan Juna janjian. Mana tuh cowok. Sialan. Jangan- jangan sia ngerjain gue lagi. Jangan- jangan dia lagi dijalan. uhhh... Maka dengan sebal kuambil handphone dari saku sweater ku. Melacak nomr Juna di phonebok, dan meneleponnya.
tuuuut....tutttt......
"Halo.."
"Lu dimana sih... kog gue gak lihat lo???".
sesaat terdengar Juna tertawa pelan. Lalu....
"Aku dibelakangmu sayang."
Aku langsung otomatis nengok kebelakang. Dan aku terkaget tiada tara. Tepat di belakangku, Juna berdiri dengan gagah disamping sebuah mobil Jazz warna merah yang mengkilat. Seperti biasa, ia mengenakan setelan baju yang rapi namun tetap fashionable. Ia memakai kemeja putih pendek dan rompi hitam yang army look, celana pensil hitam dan sepatu kets putih. Jam tangan mewah menghiadi tangan kirinya. Dan rambutnya disisir rapi dengan jambul spiky. Aku nyaris pingsan. Suerr... demi Tuhan......... dia cakep dan keren banget. Aku terpaku seperti patung . Lidahku kelu.
"Heehh..... kog kamu bengong aja sih say???".
Juna mengibas- kibaskan tangannya didepan wajaku. berusaha menyadarkan aku yang terbengong naudzubillah.
"Ehhhh........". Aku langsung salah tingkah.
"Kamu kenapa sih, kog bengiong begitu??? aku jelek ya malam ini????". Juna tampak merapi- rapikan bajunya yang gak salah sama sekali.
"Eh...... enggak koggg........ hehehe." aku langsung berusaha memadamkan wajahlu yang sedang menyala merah. sumpahhhh... dia kerennn bangetttt.... udah gitu bawa mobil jazz lagiii...... ooohh.... manusia mana yang gak tertarik.
"Terus kenapa kamu bengong ngeliatin aku gitu??? aku cakep ya???".
WADEZIGGGGGGGGG!!!!!!!!!!! OH NOOOO!!!!! Seketika rasa kagumku hilang. Nih cowok kog pede banget sih. kurasa ia udah mengidap penyakit pede tingkat akut. Tapi wajar aja sih kalo cowok itu pede. dia emang cakep. loohh....... heheh...
"Kog malah diem?" . Sambung Juna karena aku masih saja terdiam tak merespon.
"Eh.. enggak. Yaudah ayo berangkat sekarang keburu malemmm....". aku kataku kemudian.
Sesaat Juna malah menatapku tajam. Bola matanya bergerak menelusuri seluruh tubuhku. tatapannya tersa menelanjangiku.
"Dengan dandanan kamu yang seperti ini?", ucap Juna ketus.
"Emangnya kenapa dengan dandanan gue???". tanyaku balik.
"Aku gak mau dikira mungut pemulung dari jalanan."
WHattttttttt????? apa kataNYAAAAA??????. SIALAN.
"Emangnya kita mau kemana sih???? ribet amat ngurusin baju gue."
"Kita mau ke pesta. Dan aku gak mau memperlihatkanmu kepada teman- temanku dengan dandanan seperti ini."
"Yelahhh.... kiraen gue mau jalan- jalan ke emoll gitu..... la trus gimana donkkkk..... duh... males gue kalo harus balik ganti baju."
Juna langsung membuka bagasi mobilnya. Sebentar ia tampak membolak- balik sesuatu. Kemudian kembali mendeatiku sambil menyerahkan sebuah kantong jinjing bertuliskan calvin clein.
"Pakai ini, aku tahu kalau kamu gak fashionable, makanya aku siapin baju ini buat kamu."
Sejujurnya aku tersungging.. eh maksudnya tersinggung dengan kata- kata Juna barusan. Tapi udahlah, gak ada gunanya mendebat dia. Segera kubuka bungkusan itu, dan kukeluarkan isinya. Ada kaos V-neck putih yang keren. Ada celana pensil abu- abu . Dan ada blazer hitam yang berdaris pada ujungnya. Serta sebuah scarf bermotif garis. Ku hanya melongo memandangi baju-baju aneh yang kelihatan mahal banget itu.
"Elo nyuruh gue make kayak gini????". kataku sembari melemparkan tatapan sinis pada Juna.
"Iya. kenapa? kamu gak suka??".
"Bukannya gak suka Jan... gue cuma gak biasa aja pake pakaian begini. Ini kelihatan bencng bangettt... ogah gue......".
Juna hanya memandnag sinis padaku.
"Udahlah pake aja, gak usah banyak bicara. Buruan."
"Iya..iya... ihh.. galak amat sih...'
Aku langsung bergegas masuk kedalam mobil Juna untuk ganti baju. Sementara Juna menunggui diluar.
***
Beberapa saat kemudian aku keluar dari mobil. Dengan memakai baju yang siberikan sama Juna tadi. Sebenarnya aku malu dan risih juga pakai pakaian beginian. Aku memang gay, tapi seumur-umur gak pernah pakai yang kayak beginian. Rasanya aku seperti cuma pake G-string. maluu...
"Nah.. kalo gini kan cakep." Juna melirikku dengan senyuman nakal.
"Udah deh jangan ngejek... sekarang buruan kita nerangkat, ntar kemaleman diomelin nyokap gue lagi." aku nyerocods sambil memonyong- monyonhkan bibir.
"Yaudah..... kita berangkat sekarang... tapi kamu harus janji du;lu."
"janji apaan?" tanyaku .
" Kamu harus berakting maksimal sebagai pacarku di pesta nanti, okey???? Aku nunjukin ke mantanku kalo aku bisa balas dendam sama dia".
"IYA..IYA.. BAWEL DEH... emangnya kita mau ke pesta ultah siapa?"
"Dino."
"Dino?". tanyaku.
"Mantan pacarku."
"Ohh...". mulutku membulat.
"Yaudah kita berangkat sekarang."
Juna langsung menyetar mobilnya . Dan perlahan mobil Jazz yang kami tumpang melaju diantara jalanan kota yang sudah lumayan lengang.
ada apa gerangan hehe
kayaknya mencurigakan nie pas juna bilang harus akting maksimal..
jangan2 mau ngelakuin sesuatu ke tito nie??
jadi penasaran ma lanjutannya...
lanjut ^^