It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
TEKNOLOGI 3.5G
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI 3.5G
Teknologi 3.5G ini merupakan teknologi transmisi data pita lebar yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) yang berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Package Access). 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat dari layanan 3G umumnya.
Content teknologi 3.5G tidak jauh berbeda dengan content 3G yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator selular di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV, serta video content. Mungkin yang unik adalah fitur multiplayer game nya. Perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G lebih tajam gambarnya ketimbang 3G. tidak itu saja, bahkan konsumen juga dapat mengakses internet melalui ponsel tersebut.
Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan jalur lebar (broadband) yang menyediakan koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan internet internasional maupun lokal. Dengan kecepatan yang dahsyat itu, 3.5G menghantarkan pengalaman multimedia bagi penggunanya. Mulai dari download email, video calling hingga streaming video dapat dilakukan dengan kualitas yang bisa dipastikan jauh lebih baik.
B. PENGGUNAAN TEKNOLOGI 3.5G
HSDPA (High Speed Downlink Package Access) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadang kala disebut sebagai teknologi 3.5G. teknologi ini dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA 2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbite/detik arah turun). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data lima kali lebih tinggi. HSDPA mendefinisikan sebuah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSHC) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang, tetapi hanya digunakan dalam komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.
C. APLIKASI TEKNOLOGI 3.5G
Teknologi 3.5G ini memungkinkan penggunanya untuk mendownload beragam sajian multimedia separti streaming video, streaming musik, mobile TV, online game, cuplikan film, animasi, video klip, berita keuangan, MP3, dan download karaoke dengan kecepatan tinggi. Semuanya dapat dilakukan sambil tetap melakukan video call dengan tanpa mengganggu proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3.5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA. Dengan teknologi ini kita dapat mengakses data atau internet lebih cepat.
Operator-operator seluler di Indonesia yang sekarang telah menggunakan teknologi ini adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Kebanyakan dari operator tersebut menggunakan teknologi ini lebih difokuskan kepada penyediaan internet broadband 3,5G atau internet broadband yang berkecepatan tinggi. Para operator meyediakan paket internet broadband cepat yang mengacu pada besarnya kuota kemampuan unduh yang akan digunakan oleh pelanggan. Paket-paket yang diberikan oleh ketiga operator ini rata-rata sama yaitu paket 500MB, paket 1GB, Paket 2GB, dan yang lainnya. Yang membedakan antara operator satu dengan yang lainnya biasanya hanya di harga.
D. KEUNGGULAN TEKNOLOGI 3.5G
Dengan berbekal bandwith hingga 3,6 Mbps, kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3.5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 Kbps. Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2.75G hanya mampu sampai di 150 Kbps. Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 Kbps. Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3,6 Mbps menggunakan teknologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 3.5G di INDONESIA
1. Dari sisi Penyedia Produk 3.5G
Teknologi komunikasi dengan segala kemajuannya, memang telah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern yang mobile saat ini. Padatnya kesibukan dan tuntutan kepraktisan yang semakin memburu, produsen terus didorong untuk menciptakan perangkat komunikasi yang canggih dengan kelengkapan berbagai fasilitas unggul dan fitur aplikatif sebagai sarana pendukung aktivitas penggunanya.
Menyadari tuntutan kebutuhan tersebut, beberapa produsen ponsel besar seperti Nokia, Sony Ericsson, Samsung, LG dan Motorola telah meluncurkan berbagai seri ponsel terbaik. Tidak hanya yang terdepan dalam penggunaan teknologi tinggi, ponsel-ponsel tersebut juga diklaim mampu memenuhi kebutuhan pengguna akan sebuah ponsel kaya fitur, desain dan penggunaan bahan yang revolusioner dan stylish.
Berbicara tentang keunggulan teknologi, sejak mulai beroperasinya jaringan 3G (generasi ketiga telepon nirkabel) di Indonesia, beberapa vendor telah mengisi pasar dengan ponsel yang memungkinkan penggunanya mengakses teknologi tersebut. Dan saat ini, seiring perkembangan teknologi menuju penggunaan jaringan 3,5G atau yang dikenal dengan teknologi HSDPA (High Speed Download Packet Access), mereka juga telah siap dengan seri-seri ponsel terbaru yang dapat digunakan untuk mengakses teknologi tersebut.
Teknologi HSDPA, pada intinya menawarkan berbagai keunggulan dibanding teknologi sebelumnya. Dengan 3 keunggulan utama, yaitu: kemampuan akses yang lebih dari kecepatan 3G standar UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) sehingga tayangan video call akan tampak lebih halus; delay pada koneksi VoIP lebih kecil; dan akses ke Internet menjadi jauh lebih cepat. Itu semua untuk memberikan kenyamanan dan kepraktisan bagi para penggunanya dalam berkomunikasi.
2. Dari Sisi Penyedia Layanan 3.5G
Saat ini Indonesia memiliki tiga operator yang bermain pada jaringan HSDPA yaitu Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo Pratama (XL). Persaingan ketiganya cukup ketat.
DAMPAK TEKNOLOGI 3.5G
1. SISI POSITIF
Kemampuan yang ada pada teknologi 3.5G ini tentunya diharapkan mampu memberikan lebih banyak kemudahan dan efektivitas untuk berbagai sisi kehidupan masyarakat. Dengan adanya teknologi 3.5G, bidang pendidikan juga akan terbantu. Sangat mungkin, buku-buku pelajaran akan bertransformasi bentuk dalam kemasan digital dan didistribusikan lewat content provider.
Dengan kecepatan yang dahsyat itu, teknologi 3.5G menghantarkan pengalaman multimedia bagi penggunanya. Mulai dari download email, video calling, hingga streaming video, dapat dilakukan dengan kualitas yang bisa dipastikan jauh lebih baik. Untuk dunia hiburan, kehadiran 3.5G memungkinkan penggunanya untuk melakukan download file-file audio/video on demand. Karena waktu download semakin singkat, maka harapan masyarakat terhadap layanan yang low cost bisa tercapai tanpa kehilangan kualitas transfer data yang selama ini menjadi satu ‘tantangan’ bagi dunia Internet di Indonesia.
Dengan hadirnya teknologi 3.5G di tengah masyarakat tentu akan banyak berbagi kemudahan yang kita dapatkan. Semakin mudahnya kita dalam mengakses internet merupakan salah satu hal yang paling terasa setelah hadirnya teknologi 3.5G di masyarakat. Masyarakat tidak perlu lagi pergi ke warnet untuk sekedar menikmati akses internet. Pada saat teknologi ini hadir, internet tidak lagi menjadi suatu hal yang eksklusif, namun akan lebih ekonomis karena diakses dapat dijangkau lebih banyak orang.
2. SISI NEGATIF
Kemunculan teknologi 3.5G menciptakan teknologi yang benar-benar membantu manusia dalam segala hal. Namun, selain berfungsi dalam membantu manusia teknologi 3.5G memiliki dampak sosial yang negatif bagi manusia dan kehidupannya. Semakin lama, kehidupan manusia akan semakin bergantung pada teknologi. Ketergantungan inilah yang akan menimbulkan efek buruk bagi manusia. Apapun yang ingin dilakukan oleh manusia menjadi semakin bergantung pada kecanggihan teknologi terutama dalam hal informasi. Semuanya serba praktis dan cepat.
Karena ketergantungan pada teknologi tersebut nantinya juga menyebabkan berkurangnya interaksi sosial. Segala sesuatu yang bisa dimediasi oleh teknologi 3.5G tidak akan dilakukan lagi di dunia nyata dengan saling berinteraksi. Adanya teknologi 3.5G menyebabkan segala pertemuan atau pembicaraan yang biasanya dilakukan dengan tatap muka di ”darat” berpindah dalam interaksi di dunia maya. Ini merupakan dampak yang negatif bagi manusia sebagai penggunanya. Manusia serasa menjadi makhluk teknologi dibandingkan makhluk sosial.
Sementara itu, dalam lingkungan manusia sendiri pun juga akan tercipta kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial ini dapat terjadi karena tidak semua manusia akan memiliki teknologi 3.5G.. Di antara manusia tersebut masih ada yang memiliki teknologi 2G atau 3G, atau bahkan belum mengenal sama sekali. Dari sinilah kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin terlihat. Mereka yang kaya pasti memiliki teknologi 3.5G sedangkan yang miskin masih berkutat dengan teknologi yang lebih rendah dari 3.5G.
Selain kesenjangan sosial, juga akan muncul budaya konsumtif terhadap teknologi dalam kehidupan manusia. Mereka akan semakin konsumtif dengan ponsel berteknologi 3.5G. Hal ini karena kecanggihan dari fitur-fitur yang diberikan semakin lama akan semakin bertambah. Manusia akan merasa tidak puas dengan teknologi yang ia pakai. Ada gengsi yang dipertaruhkan dalam kehidupan manusia
Dari segi ekonomi, yang terkena dampak negatif adalah pengusaha warnet. Seperti diketahui, teknologi 3.5G memungkinkan para penggunanya untuk akses internet secara cepat. Untuk pengiriman data pun juga dilakukan dengan cepat. Hal inilah yang merugikan warnet.. Mereka pasti kehilangan sebagian besar penghasilannya karena orang-orang lebih memilih berselancar di dunia maya dengan ponsel berteknologi 3.5G daripada harus jauh-jauh menuju warnet. Sehingga, pengusaha warnet pun semakin sedikit.
Selain itu, pornografi pun dapat menyebar secara luas. Dengan Fitur video call, bukan tidak mungkin mereka bakal saling berselingkuh jarak jauh dengan perantara video call, bahkan bias juga menjadi media bisnis “esek-esek” dengan memanfaatkan fasilitas video streaming.
PERBANDINGAN GSM DENGAN CDMA
1.1 Pendahuluan
Dunia mengenal dua teknologi seluler digital, yaitu GSM dan CDMA. Dari populasinya, GSM lebih unggul dibanding CDMA karena ia digunakan lebih awal, tahun 1990-an, dan menerapkan standard terbuka yang dapat dikembangkan siapa saja. Kehadiran telepon seluler berbasis teknologi CDMA memang menimbulkan permasalahan pada sisi operator seluler berbasis GSM. Bagaimana tidak, ketika hampir seluruh operator GSM mulai mengaktifkan layanan GPRS yang mengedepankan layanan selalu terhubung ke jaringan dan kemampuan mengirim data, suara dan gambar serta tentunya koneksi ke internet, ternyata justru kehadiran CDMA menjadi sebuah booming yang lebih heboh dan bahkan sampai sekarang jumlah pelanggannya semakin bertambah dengan cepat. Terutama karena layanan ini menjanjikan tarif yang lebih murah.
1.2 Sejarah Perkembangan Tegnologi Seluler
Perkembangan teknologi seluler atau jaringan telepon wireless itu dibagi kedalam 3 generasi, dimulai dari generasi 1 G pada akhir tahun 1970 an di Amerika dan pada tahun 1980 an di daratan Eropa. Generasi ini masih bersifat system analog. Ada yang dikenal dengan istilah AMPS (Advanced Mobile Phone Service ). Pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978.
Generasi 1 G masih banyak memiliki kelemahan, yaitu mobilitas pengguna yang sangat terbatas karena belum adanya kemampuan handover, yang menyebabkan pembicaraan dari pengguna akan segera terputus apabila dia berada di luar jangkauan area, efisiensi yang sangat kecil dan menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang dapat berbicara dalam waktu bersamaan, sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih lanjut karena keterbatasan kemampuan kompresi dan pengkodean data, sistem ini harus memggunakan perangkat dan peralatan yang berat dan tidak praktis serta masih sangat mahal untuk ukuran waktu itu. Generasi kedua yaitu dikenal dengan 2 G, standarisasi yang dipakai adalah teknologi GSM pada tahun 1990 an di Eropa, sedangkan di Amerika mereka mengembangkan teknologi CDMA yang diperkenalkan oleh Qualcomm.
Untuk teknologi 2 G ini sudah memiliki kelebihan seperti suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, efisiensi spektrum/frekuensi menjadi meningkat, serta kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan pengkodean data digital. Handset yang diperlukan untuk sistem ini juga menjadi sangat simpel, kecil, dan ringan, karena digunakannya chip digital untuk SIM (Subscriber Identification Module).
Teknologi chip digital juga memungkinkan penambahan fitur-fitur baru sebagai layanan tambahan, seperti voice mail, call waiting, dan short message service (SMS). Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah subscriber baru. Karena hal ini tidak dapat dilakukan dengan mempertahankan sistem analog, maka kemudian diputuskan untuk merombak sistem dan menggantinya dengan sistem digital.
Generasi ketiga yaitu dikenal 3 G, ada 3 standart system yang dibakukan untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhanced Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA (WCDMA), dan CDMA2000. Teknologi 3G diperkenalkan untuk tujuan sebagai berikut :
1. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan
2. Menambah kemampuan jelajah ( Roaming )
3. Mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
4. Peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
5. Mendukung kebutuhan internet bergerak
1.3 Perbandingan CDMA Dengan GSM
Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negara-negara eropa dan bersifat ‘open source’, sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang. Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda, sehingga perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi, dan sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.
Ponsel CDMA ada dua jenis yakni tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus diprogram oleh petugas operator yang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM dikenal dengan SIM Card. Ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan CDMA. misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan radiasi, tidak lagi seperti suara robot, tidak terputus-putus. CDMA menjadi booming yang lebih heboh dan bahkan sampai sekarang jumlah pelanggan semakin bertambah dengan cepat.
Terutama karena layanan ini menjanjikan tarif yang lebih murah. Sedangkan GSM memiliki keistimewaan yang tidak terdapat pada sistem analog maupun pada American Digital Cellular (ADC) yaitu adanya standarisasi interface antar masing-masing sub sistem. Dengan demikian, GSM menjanjikan suatu sistem yang tidak harus dimonopoli oleh satu merk. Dalam arti bahwa Switching,dan Base Station dapat berasal dari merek/pemasok yang berbeda. Kondisi ini jelas sangat menguntungkan pihak operator, karena tidak ada ketergantungan sama sekali terhadap satu supplier.
Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya. Modulasi CDMA merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal frekuensi melayani 1 sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan slot waktu yang berbeda.
Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan frekuensi yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya, sehingga penggunaan spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien. Kelebihan yang ditawarkan CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau tarif yang lebih murah, investasi yang lebih kecil, dan keamanan dalam berkomunikasi (tidak mudah disadap). Teknologi GSM dengan GPRS nya akan terlibas dengan content pada CDMA karena keterbatasan akan lebar data dan aplikasi multimedia pada teknologi GSM.
No Jenis CDMA GSM
1. Kualitas suara Lebih Jernih -
2. Kualitas data Lebih cepat dan berkualitas Sering terjadi drop call
3. Coverage (Jangkauan) Terbatas (sementara) Lebih luas
4. Biaya per user Lebih murah -
5. Investasi per user US$ 160/S SM (Telkom Flexi) US$ 200-300/S SM (CDMA Wireless) -
6. Security Tidak bisa disadap Mudah disadap
7. Roaming Masih terbatas Luas
8. Aksesori Handset terbatas dan tidak bisa berpindah -pindah Fleksibel dan banyak pilihan
9. Power output Maksimum 0,2 Watt, aman untuk peralatan elektronik dan kesehatan - Ket : Prediksi dan analisis di Indonesia untuk kasus TelkomFlexi dan CDMA Mobile-8
Sumber : Wawancara Warta Ekonomi
Kelemahan teknologi CDMA jika dibandingkan dengan GSM :
1. Luas cakupan BTS pada CDMA sangat tergantung dari berapa pelanggan yang menggunakannya. Beda dengan GSM, berapa pun yang menggunakan, cakupannya tetap.
2. Cakupan CDMA (maksimal) sama dengan GSM, tergantung dari berapa frekuensi yang digunakan. Makin kecil frekuensinya, makin luas cakupannya. Kalau seluler, CDMA atau GSM, menggunakan frekuensi 1900 MHz, cakupannya hanya sekitar 2 km, dengan 800 MHz bisa sampai 5-6 km. Namun, dengan 450 MHz, bisa sampai 30 km, bahkan hingga 120 km dengan antena khusus.
3. GSM berkemampuan roaming. Pemilik GSM dapat menggunakan ponsel di luar domisili atau operatornya, CDMA belum mampu.
Prediksi Pasar GSM dan CDMA Ke Depan
Dalam tempo kurang dari 3 tahun performansi TELKOMFlexi sebagai operator CDMA2000 telah mendapatkan pelanggan 3,5 juta. Selain itu operator CDMA2000 lain seperti Mobile8, Esia dan StarOne juga mulai gencar memperebutkan pasar di Indonesia yang masih terbuka dan masih jauh dari titik jenuh, karena densitas telepon masih sekitar 19% dari total fixed dan seluler.
Pasar yang sedang diperebutkan adalah pasar yang tersisa dari pasar yang sudah diambil oleh operator GSM yang lebih dulu ada, lebih menguasai cakupan nasional dan punya mobilitas penuh. Tidak dipungkiri pasar ini adalah pasar kelas menengah bawah yang rata – rata masih sensitif terhadap biaya. Dengan struktur biaya yang lebih murah, para operator CDMA punya daya saing yang kuat untuk merebut pasar ini, sedangkan dari sisi kualitas layanan dan aplikasi yang diberikan juga tidak kalah malah ada beberapa layanan yang lebih unggul seperti kemampuan data paket, bila dibanding layanan yang diberikan operator GSM.
Selain itu tidak seperti terminal CDMA di negara lain, kecuali China, pelanggan telepon wireless CDMA di Indonesia dapat berganti – ganti terminal sesuai keinginannya seperti apa yang dilakukan ketika berlangganan di GSM, karena sudah menerapkan (Removable User Identity Module) RUIM layaknya SIM di sistem GSM. Diperkirakan ke depan pasar terminal CDMA akan makin marak dan bergairah dengan kondisi di atas apalagi vendor – vendor terminal besar seperti Nokia, Motorola dan Samsung serius untuk bermain di pasar ini. Dengan makin banyaknya pelanggan dan vendor yang memasarkan produk terminalnya ke pasar Indonesia, akan membuat harga turun dan ketersedian terminal lebih besar .
Sikap Operator
Untuk menjamin adanya terminal yang memenuhi persyaratan dan terhindar dari masalah di atas diperlukan suatu seritifikasi terhadap terminal sebelum dilempar ke pasar terutama di pasar yang menerapkan liberalisasi seperti di Indonesia. Hal ini untuk menjamin persyaratan elektrikal, kemampuan sistem dan fungsional terminal dapat dipenuhi sehingga memberikan layanan dengan kualitas baik.
Ada dua metode yang bisa ditempuh oleh operator wireless di Indonesia:
- Pertama adalah dengan membeli terminal dari vendor. Dengan membeli terminal dari vendor operator dapat mengendalikan persyaratan yang dibutuhkan sehingga terminal yang diberikan kepada pelanggan terjamin kualitasnya.
- Kedua adalah menjadi anggota dan sekaligus mengikuti sertifikasi yang dilakukan oleh CDMA Certification Forum (CCF).
Kesimpulan
Terminal adalah sisi penting bagi operator jaringan wireless dalam memberikan layanan yang handal. Karena sebaik dan seindah apapun infrastruktur dan layanan yang ditawarkan operator tidak akan berarti bila ketersediaan terminal yang handal dan harga terjangkau tidak bisa diperoleh oleh pelanggan. Untuk itu sudah seharusnya bagi operator untuk mengalokasikan dana dan unit khusus yang menangani terminal bila ingin berhasil dalam layanan.
Ket : Tugas Mid Semester Perkembangan Teknologi Komunikasi
RANDHI YUSTIADI WID
NIM : 153060057
KELAS A