Sebenernya, di Indonesia itu lebih sulit menjadi seorang gay, atau seorang atheist sih? Kayaknya di masyarakat Indonesia, seorang gay lebih diterima daripada seorang atheis.
Semua teman2 saya sangat menerima banget saya menjadi seorang gay (Maklum, kuliah di UI). Tetapi ketika mereka mengetahui saya memilih menjadi seorang atheis, All Hell Breaks Loose. Semua menghakimi saya karena pilihan tersebut. Mereka mulai membanding-bandingkan orientasi seksual saya dengan pilihan agama saya. Mereka mulai membenci pilihan saya dan mengajak berargumen, berdebat, dan segala macam percakapan, bahkan hingga mengajak berkelahi karenanya.
Rasanya, coming out menjadi seorang gay menjadi hal yang tidak penting disini. Lebih sulit untuk menyatakan diri sebagai seorang atheis. Gak cuman dari kalangan umum saja yang bertindak seperti itu, dari kalangan LGBT-pun, saya ikut dihakimi.
Hidup memang susah.........
Comments
kl kt gue ... atheist tuh bukan suatu agama kale tapi keyakinan ....
dr pengalaman idup gue yg udah cukup panjank ini ... ada beberapa hal yang mungmkin ngga perlu semua org tau ....
1. ukuran kon-tol kita
2. besarnya gaji kita
3. umur kita
Jadi kalau mau ngumbar ya terserah aja ... tapi liat resikonya juga donk
gak dikasih tau juga udah tau sendiri kok.... LOL
ah itu kan hanya kata kamu saja :roll: :roll: :roll: :roll: :roll: :roll: :roll:
Some things are best left unsaid. You'd learned it the hard way, I think.
Having sad that, I definitely think there's nothing wrong with your way of thinking / your choice. Just as long as U R ready to bear the consequences of it.
In here, most people won't even bat an eye if you tell 'em that u r an atheist...
Life is hard but dont make it even harder...
loe yang menjalani hidup loe, loe juga yang akan menikmati atau meratapi hidup loe, setuju banget sama Rectory... kalo loe ngga bisa terima konsekuensi atas perbuatan loe kedepannya, akan lebih baik kalo loe pikir berjuta kali untuk come out dari apapun either gayness, belief, atau apapun...
kadang kita memang ngerasa bahwa jujur sama diri sendiri adalah sebuah keberhasilan yang patut kita banggakan, tapikan ngga juga kemudian kita BERHARAP bahwa orang lain juga harus terima sama kebanggan yang kita punya...
gw salut, terlepas dari pilihan loe... gw salut karena loe telah berhasil melalui sebuah fase berat dengan sebuah keputusan... itu sangat jarang di jumpai di kebanyakan orang...
ATHEIS? Dulu gue juga dijuluki temen2 gue seorang atheis karena dulu prinsip gue gini,
Gue ga percaya Tuhan maupun Setan ( sebenarnya percaya tapi karena hidup gue yang beginilah yang membuat gue menjadi tidak percaya kepada-Nya), hanya percaya pada diri sendiri,
Tapi ga ada yang hakimi gue sih, soalnya gue menganut sistem, Lo suka ama gue yah deketi gue, lo ga suka ama gue yah jauh2, kok repot amat gitu......
Tapi seiiring berjalannya waktu.....Gue kembali lagi percaya kepada Tuhan sih,
Tapi kalau coming Out soal gay?? wahhh ga kepikiran deh.....( hanya beberapa temen dekat dan saudara+ mama sih yang tau )
Emank sih banyak yang nyinggung gue gay karena gue lebih milih jalan ama cowo dari pada ama cewe, tapi gue sih ga pernah gubrris dan keknya mereka juga ga nyadar
gw gak setuju ma ATHEIS!
lebih baik kita memeluk satu agama, karena dengan begitu kita ada BIMBINGAN hidup(PETUNJUK HIDUP), dan kita HARUS yakin, kita ini hidup ada yg menciptakan, dan semua keindahan di dunia dan di alam semesta tentu Tak Lain Adalah KARUNIA TUHAN YANG MAHA ESA, oleh karena kita wajib bersyukur kepadaNYA atas segala pemberianNYA, dengan MENJAGA dan melestarikan CIPTAAN TUHAN ini, dan TENTUNYA "menjauhi laranganNYA dan menjalankan segala perintahNYA".
Tatapi, MEMELUK agama adalah HAK asasi setiap manusia, jadi siapapun tidak boleh memaksakan kehendak satu sama lain, yang kita harus menghormatinya, bagaimanapun juga AGAMA kan urusan langsung (pribadi) seseorang dengan TUHANnya,
dan jika seorang MAnusia tidak memeprcayai TUHANnya, kita juga tidak boleh menyalahkan dia, dsb, sebab kita kita tidak tau LATAR BELAKANG dia sebelumnya, dan GW rasa LINGKUNGAN dimana dia di lahirkan adalah FAKTOR terbesar yg mengarahkan KEYAKInAN seseoarang.
misalnya, gw dilahirkan di keluarga MUSLIM, walaupun keluargaku tidak begitu dalam paham akan ISLAM, tetapi orang tua gw setidaknya mengarahkan anak2nya untuk mendalami ajaran AGAMA islam, dengan di ajarkan mengaji / membaca AL-Qur'an, disini pribadi dan keyakinan seseorang AWALMULA terbentuk,
karena jika sebelumnya gw memeluk agama ISLAM karena dilahirkan di keluarga MUSLIM, dan itu bukan pilihan saya, tetapi setelah dewasa dan mempelajari ilmu agama sendiri, gw bener2 tahu dan YAKIN akan agama yg gw pilih dalam hidup gw.
jadi, ATHEIS perlu dipelajari dulu penyebabnya. dan yakinlah SOBAT, memeluk suatu agama adalah LEBIH baik dalam MENUNTUN HIDUP kita (Petunjuk menjalani HIDUP) karena AGAMA sudah ada sejak dahulu.
NB: maaf koment gw
wahhaha om sat emank pengalaman yah :P
i'll keep that in mind...next time ppl ask that..."mau tau aja"
@ RECTORY
agreed...some things are better left unsaid
@ topic
atheis or not, i think it's personal decision
though, i myself is not
you just do not spill the whole beans to the (whole) world .... give yourself a room to wiggle
How about 'upil' do you mind???
wakakakak....
meaning ... ??
kalo homosexuality, mgk di indo, kultur kita lebih halus dalam menerima itu. toh, ada ben.cong lewat, ga dilemparin batu kok, dibiarin aja, paling jg takut digodain...
gw jg sendiri masih rada ga trima dg konsep atheisme, tp kalo agnostik, gw msh nerima. coz buat gw, ga percaya agama, terserah, tp yg pasti, Tuhan itu ada.
tp yah, atheist ato ga, itu sih hak pribadi. yg penting lo saling mengasihi sesama deh, hehehehe....
perkumpulan pria hidung belang (yg ngincer cewek lho), pasti klo atheis
diterima, tp gay gak .
Mgkn lokasi u memang lebih menerima LGBT drpd atheis. Tp di lokasi lain
belum tentu lho. Org "non agamawi" pun byk yg benci gay lho. Temen gw aja
ada berapa org yg gak percaya Tuhan, tp gak setuju gay.
Tp klo gw sih bkn atheis lho. .
..Maksudnya engga ampe manggil pendeta pengusir setan (exorcist) trus gue di iket di ranjang sambil dibacain "mantera" berbahasa latin en' nempelin salib di kepala buat ngeluarin setan dari tubuh gue....
Anyway,salah satu latar belakang yang membuat gue berubah haluan tu' karena begitu dramatisnya perubahan geopolitik pasca perang dingin dan semakin rasionalnya kemajuan teknologi dunia.
Meskipun begitu gue masih menghargai siapapun yang memilih untuk "beragama"..termasuk temen2x gue
wahahahhaha..lucu yah...
memangnya loe kesurupan? LOL pke di iket2 sgala.....
btw setelah perang apa neh? gak mudeng gw....