BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

DI BAWAH LANGIT BALI (... is now revealed!)

edited October 2010 in BoyzLove
sebelumnya...

Catatan:

-Jegog : alat musik tradisional khas Jembrana, terbuat dari bambu.
-Sunari : alat bunyi-bunyian dari tabung bambu, biasanya di pasang di ladang/sawah.
-Meru : atap bangunan (pura) dari ijuk, yang bersusun-susun seperti bentuk menara.
-Nasi Jinggo: nasi bungkus khas Bali, seperti Sego Kucing/Nasi Kucing di Jawa.


-Jembrana: kabupaten paling barat Pulau Bali.
-Negara : ibukota/pusat kabupaten Jembrana.
-Badung: kabupaten di Pulau Bali, tempat Universitas Udayana dan bandara Ngurah Rai, memiliki banyak pantai terkenal seperti Kuta, Jimbaran, Seminyak, dan Nusa Dua.


1_160010177l.jpg



-Lagu Lembayung Bali, diciptakan dan dinyanyikan oleh Saras Dewi, lirik:


Menatap lembayung di langit Bali
Dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
Bebas berandai memulang waktu

Hingga masih bisa kuraih dirimu
Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
Masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
Oh cinta

Teman yang terhanyut arus waktu
Mekar mendewasa
Masih kusimpan senda tawa kita
Kembalilah sahabat lawasku
Semarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan semangatmu itu
Oh jingga

Hingga masih bisa kujangkau cahaya
Senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
Tak terbangun dari khayal keajaiban ini
Oh mimpi

Andai ada satu cara
Tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali





:roll:
«1

Comments

  • edited December 2012
    edited
  • edited December 2012
    edited
  • edited December 2012
    edited
  • edited December 2012
    edited
  • apa yang terjadi? begitulah...

    semua petunjuk atas apa yang terjadi, sudah ada di bagian cerita dari awal sampai akhir. semoga bisa segera disimpulkan bagaimana cerita ini berakhir.

    dan semoga, ini sebuah cerpen yang 'bisa' dibaca. :wink:

    thnx...
  • hah??
    jadi ini ceritanya dah selese?
    maksudnya si awan ma dika mati?
    gitu ya ceritanya

    tp bagus sih cerpen nya
    tp yang gw anggap keren itu krn mengambil 3 sudut pandang
    dan endingnya mengambil peristiwa paling bersejarah di bali
    Solitude wrote:
    semua petunjuk atas apa yang terjadi, sudah ada di bagian cerita dari awal sampai akhir. semoga bisa segera disimpulkan bagaimana cerita ini berakhir.
    ini maksudnya apa ya? sori rada oon
  • kalau dirunut petunjuk-petunjuk waktu yang ada dalam bagian cerita, maka akan bisa ditemukan keterangan waktu dimana Dika dan Awan bertemu kembali.

    dengan begitu, kuharapkan bisa dipahami apa yang akhirnya terjadi.

    kalian akan menemukan fakta-faktanya dengan lebih jelas.

    thanks buat no_name, pengomentar pertama... :D
  • Keren... Ini yg namanya cinta sejati...
    Sebuah cerita yg cerdas, lebih bagus dari cerita pertama, tp da persamaanya, tokohnya meninggal smua.
    Hiks...hiks... T_T tp keren lah.
    Moga2 aq g salah ngomong.
  • Ceritanya bagus... cuma akhirnya memang tragis banget ya. :cry:

    CMIIW, ini cuma sekedar intuisi saya saja, semoga saja benar. Akhir dari cerita ini adalah 1 Oktober 2005, bertepatan dengan Bom Bali 2005. Pertamanya memang susah untuk menentukan kapan waktu persisnya tapi setelah baca tentang kepulangan Dika tanggal 1 Oktober, akhirnya saya sampai pada kesimpulan ini.

    Anyway, ceritanya benar2 mengharukan banget. Two thumbs up for the writer. :wink:
  • taa_kun wrote:
    Ceritanya bagus... cuma akhirnya memang tragis banget ya. :cry:

    CMIIW, ini cuma sekedar intuisi saya saja, semoga saja benar. Akhir dari cerita ini adalah 1 Oktober 2005, bertepatan dengan Bom Bali 2005. Pertamanya memang susah untuk menentukan kapan waktu persisnya tapi setelah baca tentang kepulangan Dika tanggal 1 Oktober, akhirnya saya sampai pada kesimpulan ini.

    Anyway, ceritanya benar2 mengharukan banget. Two thumbs up for the writer. :wink:

    anda benar. ujung dari semua itu bertepatan dengan peristiwa bom bali 2005. petunjuk waktunya jelas di dalam cerita. ada bagian dimana Devan menjelaskan dia masuk kuliah tahun 2001. kemudian Dika menjelaskan kepulangannya ke Bali adalah di tahun ketiga dia kuliah. karena angkatan Dika sama dengan Awan, dan mereka masuk kuliah satu tahun setelah Devan, berarti kepulangan Dika itu adalah di tahun 2005. jadi pertemuan ketiga orang di akhir cerita, adalah tanggal 1 Oktober 2005.

    silakan buka catatan di google, kalian akan temukan fakta ini, bom meledak di Kafe Nyoman pada tanggal 1 Oktober 2005, tepat hari sabtu, dan bertepatan dengan hari kebangkitan nasional.

    tapi btw, apa yang membuat kalian yakin kalau mereka meninggal? :wink:

    btw makasih banget komentarnya.
  • First of all, apakah kita semua salah menebak ending-nya ya? :o

    Mungkin karena bagian yang satu ini, kita jadi berpikiran kalau mereka benar2 terbunuh dalam kejadian tersebut.
    Dalam sisa sadarku, aku mencari Awan… Aku mencari Awan… Aku menemukannya. Aku melihatnya tergolek… Dia tak berdaya. Aku memanggilnya tapi tak ada suaraku yang keluar. Aku merangkak menggapainya. Tapi aku pun tak sanggup. Aku jatuh dan rebah sepertinya. Aku masih sempat menatap Awan yang meregang kesakitan… Ya Tuhan, dia kesakitan… Aku mencoba merangkak lagi. Aku ingin berteriak… Tapi perlahan-lahan, pandanganku semakin kabur. Sepenuhnya aku pun roboh.

    Dan kurasakan diriku… akhirnya lepas….

    Eh, tapi kalau mau disambungkan dengan kejadian yang sesungguhnya di dunia nyata *rada maksa*, memang nggak ada korban dengan kedua nama tersebut.

    Saya nggak sampai memperhatikan kapan Devan masuk kuliah, begitu pula dengan Awan dan Dika. Patokan saya cuma kejadiannya terjadi di Jimbaran, tanggal 1 Oktober (awalnya tidak sempat menghitung tahunnya, malah), dan poin yang paling pentingnya...
    Dan seketika itu, malam tiba-tiba menggelegar. Gelombang suara menusuk keras ke telinga dan udara melemparkan tubuh kami… Kusaksikan semua terlempar dan berjatuhan. Sebuah ledakan besar… Aku mendengar jerit menyusul mengumbar kengerian, berlomba dengan suara tangis yang mengumbar pilu. Aku melihat orang-orang rebah berjatuhan dan darah berceceran. Malam terasa pecah…

    Petunjuk yang paling nyata yang menunjukkan kalau ada ledakan bom di Jimbaran pada waktu itu.

    BTW, satu hal yang sedikit menggalnjal. 1 Oktober itu kan hari Kesaktian Pancasila, bukan hari Kebangkitan Nasional.

    BTW, sepertinya perlu dibikin epilog-nya biar nggak penasaran nih... :wink:
  • Yap itu dy... Brati smua berpikiran sama....
  • Wow ternyata mantap banget ceritanya. Walau kata2 dan gaya bahasanya agak berat gue bisa nikmati alur ceritanya dengan baik.

    Kasian banget awan. Setelah 3 tahun dia merindukan seseorang yg sangat di cintainya. Pas ketemu hanya beberapa saat saja. Dika telah pergi untuk selama-lamanya di depan mata kepalanya sendiri. Pasti setelah peristiwa itu awan sangat2 terpukul sekali perasaannya. Meratapi kenapa waktu begitu kejam kepadanya
  • taa_kun wrote:
    First of all, apakah kita semua salah menebak ending-nya ya? :o

    Mungkin karena bagian yang satu ini, kita jadi berpikiran kalau mereka benar2 terbunuh dalam kejadian tersebut.
    Dalam sisa sadarku, aku mencari Awan… Aku mencari Awan… Aku menemukannya. Aku melihatnya tergolek… Dia tak berdaya. Aku memanggilnya tapi tak ada suaraku yang keluar. Aku merangkak menggapainya. Tapi aku pun tak sanggup. Aku jatuh dan rebah sepertinya. Aku masih sempat menatap Awan yang meregang kesakitan… Ya Tuhan, dia kesakitan… Aku mencoba merangkak lagi. Aku ingin berteriak… Tapi perlahan-lahan, pandanganku semakin kabur. Sepenuhnya aku pun roboh.

    Dan kurasakan diriku… akhirnya lepas….

    Eh, tapi kalau mau disambungkan dengan kejadian yang sesungguhnya di dunia nyata *rada maksa*, memang nggak ada korban dengan kedua nama tersebut.

    Saya nggak sampai memperhatikan kapan Devan masuk kuliah, begitu pula dengan Awan dan Dika. Patokan saya cuma kejadiannya terjadi di Jimbaran, tanggal 1 Oktober (awalnya tidak sempat menghitung tahunnya, malah), dan poin yang paling pentingnya...
    Dan seketika itu, malam tiba-tiba menggelegar. Gelombang suara menusuk keras ke telinga dan udara melemparkan tubuh kami… Kusaksikan semua terlempar dan berjatuhan. Sebuah ledakan besar… Aku mendengar jerit menyusul mengumbar kengerian, berlomba dengan suara tangis yang mengumbar pilu. Aku melihat orang-orang rebah berjatuhan dan darah berceceran. Malam terasa pecah…

    Petunjuk yang paling nyata yang menunjukkan kalau ada ledakan bom di Jimbaran pada waktu itu.

    BTW, satu hal yang sedikit menggalnjal. 1 Oktober itu kan hari Kesaktian Pancasila, bukan hari Kebangkitan Nasional.

    BTW, sepertinya perlu dibikin epilog-nya biar nggak penasaran nih... :wink:

    oooppsss... iya bener, 1 oktober Hari Kesaktian Pancasila. sorry keliru... :lol:
  • edited December 2012
    edited
Sign In or Register to comment.