sebelumnya...
Catatan:
-Jegog : alat musik tradisional khas Jembrana, terbuat dari bambu.
-Sunari : alat bunyi-bunyian dari tabung bambu, biasanya di pasang di ladang/sawah.
-Meru : atap bangunan (pura) dari ijuk, yang bersusun-susun seperti bentuk menara.
-Nasi Jinggo: nasi bungkus khas Bali, seperti Sego Kucing/Nasi Kucing di Jawa.
-Jembrana: kabupaten paling barat Pulau Bali.
-Negara : ibukota/pusat kabupaten Jembrana.
-Badung: kabupaten di Pulau Bali, tempat Universitas Udayana dan bandara Ngurah Rai, memiliki banyak pantai terkenal seperti Kuta, Jimbaran, Seminyak, dan Nusa Dua.
-Lagu Lembayung Bali, diciptakan dan dinyanyikan oleh Saras Dewi, lirik:
Menatap lembayung di langit Bali
Dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
Bebas berandai memulang waktu
Hingga masih bisa kuraih dirimu
Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
Masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
Oh cinta
Teman yang terhanyut arus waktu
Mekar mendewasa
Masih kusimpan senda tawa kita
Kembalilah sahabat lawasku
Semarakkan keheningan lubuk
Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan semangatmu itu
Oh jingga
Hingga masih bisa kujangkau cahaya
Senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
Tak terbangun dari khayal keajaiban ini
Oh mimpi
Andai ada satu cara
Tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali
:roll:
Comments
semua petunjuk atas apa yang terjadi, sudah ada di bagian cerita dari awal sampai akhir. semoga bisa segera disimpulkan bagaimana cerita ini berakhir.
dan semoga, ini sebuah cerpen yang 'bisa' dibaca.
thnx...
jadi ini ceritanya dah selese?
maksudnya si awan ma dika mati?
gitu ya ceritanya
tp bagus sih cerpen nya
tp yang gw anggap keren itu krn mengambil 3 sudut pandang
dan endingnya mengambil peristiwa paling bersejarah di bali
ini maksudnya apa ya? sori rada oon
dengan begitu, kuharapkan bisa dipahami apa yang akhirnya terjadi.
kalian akan menemukan fakta-faktanya dengan lebih jelas.
thanks buat no_name, pengomentar pertama...
Sebuah cerita yg cerdas, lebih bagus dari cerita pertama, tp da persamaanya, tokohnya meninggal smua.
Hiks...hiks... T_T tp keren lah.
Moga2 aq g salah ngomong.
CMIIW, ini cuma sekedar intuisi saya saja, semoga saja benar. Akhir dari cerita ini adalah 1 Oktober 2005, bertepatan dengan Bom Bali 2005. Pertamanya memang susah untuk menentukan kapan waktu persisnya tapi setelah baca tentang kepulangan Dika tanggal 1 Oktober, akhirnya saya sampai pada kesimpulan ini.
Anyway, ceritanya benar2 mengharukan banget. Two thumbs up for the writer.
anda benar. ujung dari semua itu bertepatan dengan peristiwa bom bali 2005. petunjuk waktunya jelas di dalam cerita. ada bagian dimana Devan menjelaskan dia masuk kuliah tahun 2001. kemudian Dika menjelaskan kepulangannya ke Bali adalah di tahun ketiga dia kuliah. karena angkatan Dika sama dengan Awan, dan mereka masuk kuliah satu tahun setelah Devan, berarti kepulangan Dika itu adalah di tahun 2005. jadi pertemuan ketiga orang di akhir cerita, adalah tanggal 1 Oktober 2005.
silakan buka catatan di google, kalian akan temukan fakta ini, bom meledak di Kafe Nyoman pada tanggal 1 Oktober 2005, tepat hari sabtu, dan bertepatan dengan hari kebangkitan nasional.
tapi btw, apa yang membuat kalian yakin kalau mereka meninggal?
btw makasih banget komentarnya.
Mungkin karena bagian yang satu ini, kita jadi berpikiran kalau mereka benar2 terbunuh dalam kejadian tersebut.
Eh, tapi kalau mau disambungkan dengan kejadian yang sesungguhnya di dunia nyata *rada maksa*, memang nggak ada korban dengan kedua nama tersebut.
Saya nggak sampai memperhatikan kapan Devan masuk kuliah, begitu pula dengan Awan dan Dika. Patokan saya cuma kejadiannya terjadi di Jimbaran, tanggal 1 Oktober (awalnya tidak sempat menghitung tahunnya, malah), dan poin yang paling pentingnya...
Petunjuk yang paling nyata yang menunjukkan kalau ada ledakan bom di Jimbaran pada waktu itu.
BTW, satu hal yang sedikit menggalnjal. 1 Oktober itu kan hari Kesaktian Pancasila, bukan hari Kebangkitan Nasional.
BTW, sepertinya perlu dibikin epilog-nya biar nggak penasaran nih...
Kasian banget awan. Setelah 3 tahun dia merindukan seseorang yg sangat di cintainya. Pas ketemu hanya beberapa saat saja. Dika telah pergi untuk selama-lamanya di depan mata kepalanya sendiri. Pasti setelah peristiwa itu awan sangat2 terpukul sekali perasaannya. Meratapi kenapa waktu begitu kejam kepadanya
oooppsss... iya bener, 1 oktober Hari Kesaktian Pancasila. sorry keliru...