BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Permen Gulali Joya

Salam abang!

Bang, ini Obi punya cerita lagi. Obi sengaja buat cerita mini seri ini sebagai salah satu projek sampingan SKO nya Obi. Berbeda dengan SKO yang sudut pandangnya adalah Pelaku utama tokoh utama, di Project miniseri Permen Gulali Joya ini menggunakan sudut pandang Orang ketiga tunggal. Hmm, suatu tantangan baru buat Obi yang selama ini bercerita tentang ‘Obi’, ‘Obi’ dan ‘Obi’.

Yap, sebelum memulai mengikuti chapter miniseri ‘Permen Gulali Joya’, Obi ingin mengenakan tarif buat abang-abang semua (hahah..). Berapa tarifnya? Murah kok, liat rincian di bawah:

1. Baca cerita Obi, bayar dengan 1 ‘Like’ atau 1 ‘LOL
2. Atau dalam beberapa kasus tertentu, abang bisa membayarnya dengan 1 ‘Kesal
3. Kasih Obi 1 komentar (wajib).

Yap! Wajib berkomentar, Obi ingin mendengar suara dan tanggapan abang sama temen-temen semua (❀*´ `*). Itu aja deh, selamat mengikuti (❀*´ `*).



Chapter 1. Permen Gulali


Bangun pagi, menyiapkan kotak harta karun, mandi...
Sarapan kalo ada sisa makanan semalam, berdoa, berangkat...
Jangan lapar, jangan menyerah, berjuanglah...



Deru mesin mobil. Suara langkah kaki. Hingar-bingar pusat perbelanjaan. Semuanya terdengar saling bersahut-sahutan. Bau makanan cepat saji tercium sedap. Memancing siapa saja yang menciumnya untuk sekedar mampir mencicipi. Siang itu emperan kompleks pertokoan sedang ramai. Wajar. Berkah perayaan tahun baru cina yang akan tiba 5 hari lagi.


“Heh! Bangun! Pergi! Pergi!” usir salah seorang penjaga toko kelontong yang terdapat di emperan kompleks toko Malioboro dengan kakinya.


Seorang anak kecil terbangun dari istirahatnya siang itu. Mengambil kotak harta karunnya. Beranjak pergi dengan langkah gontai. Dalam diam. Dalam kebisuan. Tanpa protes. Ia menyandarkan punggungnya ke sebuah tiang penyangga atap mall yang megah. Melempar pandangan sana-sini dengan mata sayunya. Sesekali mengelus kotak harta karunnya. Apa isinya? Siapa tau? Kepingan emas? Sebongkah berlian? Bukan! Bukan itu. Itu adalah dagangannya yang baru laku 5 tusuk siang itu.

Anak itu menatap emperan toko kelontong tempat ia tadi merebahkan badan kecilnya. Tega sekali cina sialan itu mengusir anak yang baru berusia dua belas tahun ini. Layaknya menghalau seekor anjing. Ringan sekali kakinya menyepaknya. Sialan.

Anak itu mempererat jinjingan kotak harta karunnya. Menyusuri emperan pertokoan kompleks Malioboro.


“Permen gulali..., siapa mau beli?”


Suara anak itu menjajakan isi kotak harta karun itu.


“Permen..., permen gulali..., siapa mau beli?”


Anak itu masih menjajakan isi kotak harta karunnya. Suara lembut tersebut terdengar seperti menyayat hati.

Apalah arti laku 5 tusuk buat anak itu? Oh! Itu sekali makan dan minum. Jembatan hidup untuk melewati malam gelapnya nanti.


“Permen gulali..., siapa mau beli?”


Suara itu masih menawarkan isi kotak harta karun tersebut. Tapi tak seorang pun membeli. Bahkan melihat pun tidak.

Ahh! Siapa sih yang mau beli dagangan anak itu? Laku satu itu sudah syukur. Lima, itu semata-mata hanyalah ungkapan rasa kasihan mereka-mereka yang masih mempunyai hati. Manisnya permen gulali, masih kalah pamor dengan produk-produk yang ditayangkan di televisi-televisi. Permen gulali yang dulunya terkenal, kini namanya perlahan mulai dilupakan. Jaman memang sudah berubah! Sial.

Kembali dengan langkah gontainya. Anak itu berjalan menyisiri kompleks pertokoan. Sesekali melihat ke dalam restauran yang dilewatinya. Menelan ludah. Melihat sebuah keluarga kecil menikmati hidangan hangat nan lezat. Iri? Jelas. Butuh berapa tusuk permen gulali yang terjual untuk masuk dan menikmati hidangan restauran ala barat itu? Tidak tahu.

Andai anak malang itu masih bersama dengan kedua orang tuanya. Ahh, kemana mereka?

Masih terekam jelas diingatannya. Ia masih mendengarnya. Suara bising peluit satpol PP yang kala itu melakukan razia. Suara derap kaki tunggang langgang. Membuat semua pedagang kaki lima yang ada di kompleks pertokoan berlarian kesana kemari. Salah satu pedagang berlari ke arah selatan karena ia dikejar oleh beberapa preman pemerintah itu. Panik. Sambil menggandeng seorang anak kecil berusia belasan tahun, ibu itu terus berlari. Menyeberang jalan. Mencoba membuat selisih jarak dengan preman berseragam itu. Namun naas, ia tertabrak sebuah mobil yang tiba-tiba datang dari arah kanan. Anak kecil itu terlempar karena dorongan ibunya. Si ibu tadi? Ia terpental. Kepalanya retak membentur aspal keras. Darah bercucuran. Mengalir membasahi dagangannya. Enam bulan lalu, ibunya tersayang meninggal karena sebuah kecelakaan ketika tengah menjajakan permen gulali.


“Jangan lapar, jangan menyerah, berjuanglah...”


Itulah kata-kata perpisahan Si ibu untuk anak sulungnya. Joya.

Bagaimana dengan ayahnya? Ohh, pria itu meninggalkan kedua anaknya sebulan setelah istrinya meninggal. Entah ada dimana pria itu sekarang. Mencari istri muda? Entahlah. Yang jelas, ia meninggalkan Joya dan adiknya begitu saja. Ringan bukan? Pria bangsat!

Apa yang terjadi setelah itu? Joya, anak berusia dua belasan tahun itu terpaksa berhenti sekolah. Begitu juga dengan adik semata wayangnya, yang berusia empat tahun dibawahnya. Tidak ada uang untuk menambal tunggakan SPP. Memaksa kedua anak malang itu berhenti mengeyam dunia pendidikan. Mencerdaskan anak bangsa, huh? Omong kosong! Kemana mereka? Antek-antek pemerintah itu.

Tuhan. Lihatlah sekarang. Anak sulung ini berakhir dengan berjualan permen gulali untuk meyambung hidup. Masih lima tusuk lagi! Ya! Agar adik semata wayangnya dapat makan nanti malam. Anak itu tau dia akan sangat lapar. Tidak ada nasi pagi tadi. Malang. Sungguh malang.


“Permen gulali..., ayo beli...”


Joya beranjak meninggalkan restauran yang menyajikan hidangan lezat tadi. Kembali menjajakan permen gulali yang masih tersisa banyak di dalam kotak harta karunnya. Paling tidak, hari ini harus laku lima lagi. Sebelum sore menjelang. Agar adik kesayangannya dapat merasakan nikmatnya nasi kucing dari angkringan seberang rumahnya. Satu seribu. Tiga ribu lima ratus, dua nasi, satu es teh. Dua anak, tujuh ribu. Biaya untuk melewati malam-malam mereka setiap hari. Bosan? Mau tidak mau.


“Lima lagi...”


Hanya itu yang bisa Joya katakan dalam hati.

Langit kota berwarna jingga. Burung layang-layang berterbangan berputar-putar. Sesekali bermanuver cepat sekali. Lampu-lampu kendaraan sudah mulai menyala. Begitu juga dengan lampu-lampu kompleks pertokoan itu. Beberapa darinya berkelap-kelip bak kunang-kunang. Indah sekali kelihatannya. Sore menjelang.

Namun sial. Hari itu, hanya lima tusuk permen gulali yang bisa Joya jual. Ia terpaksa pulang. Menyudahi pekerjaannya yang sudah empat bulan ia jalani. Sebuah pekerjaan yang ia teruskan dari mendiang ibunya. Menjual permen gulali. Hanya itu pekerjaan yang bisa ia lakukan agar Joya dan adik semata wayangnya bisa menyambung hidup. Dunia memang keras.


“Jangan lapar..., jangan menyerah..., berjuanglah...”


Hanya itulah kata-kata yang diucapkan Joya dalam perjalanan pulang. Pesan mendiang ibunya. Kata-kata itu menemani langkah kaki Joya. Mengantarnya sampai ke sebuah rumah kecil bercat putih yang terletak di daerah pemukiman bantaran sungai. Lampu bohlam samar-samar menerangi halaman depan rumah tanpa teras itu. Joya mengetuk pintu rumah tersebut.


“Adek..., abang pulang...”



[Bersambung]



p.s “Jangan lupa tarif sama komentarnya yah bang (❀ *´ `*)”


«13456714

Comments

  • Turut mengundang bang @akina_kenji , bang @Aurora_69 , bang @dwippa , bang @LostFaro , bang @Revel_AS , bang @soratanz, bang @aldino_13 , bang @andi_andee (❀ *´ `*)
  • obi maen ya ke botd wkwkwkw.
    pertamax btw.
  • aldino_13 wrote: »
    obi maen ya ke botd wkwkwkw.
    pertamax btw.


    botd = boys of the day itu yang di boyzroom bukan bang @aldino_13 (❀ *´ `*) ?

  • Dikit banget bi
  • Huwahhhh bahasanya makin dewo Bi .. lanjut .. dah tergambar si joya menderita ..

    Next ketjuh manjah :kissing_closed_eyes:
  • LostFaro wrote: »
    Dikit banget bi

    Iya bang @LostFaro (❀ *´ `*) , cuma dua tetes, abis Obi keluarin tadi (eh..). Hahah (❀ *´ `*) ! Anu bang, Obi masih belom biasa pake POV baru (❀ *´ `*) . Next chapter Obi panjangin deh (❀ *´ `*) , Miniseri ini dosis nya cuma 1/3 nya per chapter SKO (❀ *´ `*) . Makasih bang udah baca baca (❀ *´ `*)

  • dwippa wrote: »
    Huwahhhh bahasanya makin dewo Bi .. lanjut .. dah tergambar si joya menderita ..

    Next ketjuh manjah :kissing_closed_eyes:


    Huwaaah, (❀ *´ `*) , baru abang yang menyadari kalo bahasanya berbeda sama yang Obi pake di SKO (❀ *´ `*). Abang mamaw (❀ *´ `*) . Obi baru belajar bang (❀ *´ `*) . Mohon bimbingannya yah (❀ *´ `*) . Makasih udah mampir ngerasain gulalinya Joya (❀ *´ `*)

  • ya begitulah bi wkwkwk.
    simpen dulu ya manis titip mensen kalo lanajut.
    *ketjupbasah*
  • Kok cuma 2 tetes ? XD
  • maaf, blum baca bi
    bru bisa komen
    ngantuk bgt nih, bru bka bf. mention lgi ya biar aku inget
  • menarik ceritanya ... kasihan Joya ... dilanjut ...
  • Hmmm.. Nggak tau mau komen ap..
    Yg jelas ciyan sm joya yg d tinggal ibu n bapaknya... Gua tebak mungkin ntar ada koko² yg bntu atau mungkin om² yg mau beli joya atau adiknya trus end krna udh jd simpenan om²#shock
  • aldino_13 wrote: »
    ya begitulah bi wkwkwk.
    simpen dulu ya manis titip mensen kalo lanajut.
    *ketjupbasah*

    Hahah (❀ *´ `*) , iyah abang @aldino_13 (❀ *´ `*) *Obi popo (cium)(eh..)
  • LostFaro wrote: »
    Kok cuma 2 tetes ? XD

    Ahahah abang @LostFaro (❀ *´ `*) , yang bertanggung jawab si abang @dwippa noh (❀ *´ `*) . Dia yang melakukannya bang o(≧∇≦o), dia o(≧∇≦o) (drama).
  • Revel_AS wrote: »
    maaf, blum baca bi
    bru bisa komen
    ngantuk bgt nih, bru bka bf. mention lgi ya biar aku inget

    Hahah (❀ *´ `*), iya bang @Revel_AS , gapapa (❀ *´ `*). Makasih bang udah mampir (❀ *´ `*)
Sign In or Register to comment.