BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Science Finds God

13

Comments

  • bismllah...
    yang dibold, ne versi lengkapnya

    44Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir sedang mereka melihatnya. 45Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun dan tidak pula mendapat pertolongan, 46dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik. 47Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. 48Dan bumi itu Kami hamparkan; maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami). 4

    Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini.

    Kalau saja kita menggunakan nalar untuk mengartikan kalimat tersebut, tentu saja dalam narasi tersebut di mana kalimat tersebut memiliki makna seutuhnya, maka yang dimaksud langit bukanlah Alam semesta, melainkan ATMOSFER Alias LANGIT di mana petir dalam konteks prosa menyambar.
    waah...
    maaf saya mau nebak, kamu pasti bukan muslim ya...

    gini loh, dalam al-quran, suatu kisah tidak selalu dirunut dari ayat satu ke ayat berikutnya, sebaliknya, beberapa ayat dan surat di alquran menyambung dr ayat 1 sampai akhir seperti ttg keesaan Allah disurat al-ikhlas... tidak seperti yg kamu jelaskan bahwa kisah diayat 47 akan nyembung dgn ayat sebelum dan sesudahnya...

    trus, kamu dpt ilmu tafsir dr mana? koq bisa bilang kalo "langit" disini adalah atmosfer, bukan langit angkasa?

    waalssamaa-a banaynaahaa bi-aydin wa-innaa lamuusi'uuna
    [51:47] Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.

    coba samakan dgn Langit yg ini:
    waalssamaa-i dzaati alhubuki
    "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)
    (tentang angkasa yg punya jalur rotasi pelanet2)

    dan dalam terjemahan alquran manapun, tidak akan ditemukan kalimat "angkasa"/space. krn alquran muncul pd zaman dahulu, ketika kalimat angkasa/space blum ada. kalimat space baru muncul ktika mulai munculnya proyek2 ekspedisi angkasa luar... sebelum itu, angkasa selalu disebut dgn "langit", bahkan oelh galileo galilei, atau astronom lainnya.
    andai alquran menggunakan kalimat yg bermakna "space", pastilah tidak akan difahami oleh ahli astronom pd masa keemasan, dan mungkin sampai skrng tdk akan diketahui ttg yg namanya big bang.

    oiya.. soal artikel yg kamu tulis ttg BUMI itu ceper, itu sih bukan tafsiran...
    saya ga menemukan satu ayat pun yg ditafsir dgn benar.
    soal bumi bulat ada koq di alquran:
    khalaqa alssamaawaati waal-ardha bialhaqqi yukawwiru allayla 'alaa alnnahaari wayukawwiru alnnahaara 'alaa allayli wasakhkhara alsysyamsa waalqamara kullun yajrii li-ajalin musamman alaa huwa al'aziizu alghaffaaru
    "Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5)
    kalimat yg dibold berasal dr kata TAKWIR, Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

    [/quote]
  • edited April 2009
    ada..

    waallaahu ja'ala lakumu al-ardha bisaataan
    [71:19] Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,
    [note: Bisata= datar; seperti pada lembaran, karpet]

    wa-ilaa al-ardhi kayfa suthihath
    [88:20] Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
    [Note: Suthi/sateh = datar, suthihath/sutehat = di datarkan/hamparkan)

    waal-ardhi wamaa thahaahaa
    [91:6] dan bumi serta penghamparannya,
    [Note: Tahaha= Datarkan, hamparkan]
  • edited April 2009
    wayawma nusayyiru aljibaala wataraa al-ardha baarizatan wahasyarnaahum falam nughaadir minhum ahadaan
    [18:47] Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.
    [Note: Baariza=datar/rata]

    wahuwa alladzii madda al-ardha waja'ala fiihaa rawaasiya wa-anhaaran wamin kulli altstsamaraati ja'ala fiihaa zawjayni itsnayni yughsyii allayla alnnahaara inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna
    [13:3] Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan. Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
    [Note: [15:19] & [50:7] ..ardha madadnaahaa..; Madda/Madadnaahaa = menarik benda hingga benda itu menjadi datar/pipih..seperti cara membuat martabak ditarik hingga gepeng, sehingga terjemahannya menggunakan kata membentangkan/menghamparkan]

    alladzii ja'ala lakumu al-ardha firaasyan waalssamaa-a binaa-an wa-anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhraja bihi mina altstsamaraati rizqan lakum falaa taj'aluu lillaahi andaadan wa-antum ta'lamuuna
    [2:22] Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah30, padahal kamu mengetahui.
    [Note: [51:48]..:...ardha farasynaahaa, Firaasha/ Farashnaaha = matras/tempat/alas yang datar]

    alladzii ja'ala lakumu al-ardha mahdan wasalaka lakum fiihaa subulan wa-anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihi azwaajan min nabaatin syattaa
    [20:53] Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
    [Note: [43:10]..ardha mahdan..; [78:6]..ardha mihaadaan..; Mahada / Mahdan / Mihaadaan = datar ratanya tempat tidur]
  • An Naazi´aat 30.

    Waal−arda baada thalika dahaha
    Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

    dahaha = berbentuk seperti telur

    dalam tafsir ibn taimiyah
    Ibnu Taimiyah menafsirkan hanya sebatas menghamparkan. Bukan menyebutkan kata2 bentuk planet bumi ini datar dlsbnya.
    apa yang dihamparkan? permukaan bumi (ardh) yang kita injak ini yang dihamparkan.
    di atas apa dihamparkanya? ya di atas planet yang bernama bumi/earth ini. (inget kan kalo planet kita ini bukan hanya terdiri dari lapisan tanah, tapi juga ada atmosfernya?) yang bentuknya lonjong.

    kalo kita menghamparkan tikar atau alas diatas permukaan yg tidak datar apakah kata " dihamparkan " tersebut berarti datar? tidak

    dihamparkan/menghamparkan adalah kata kerja. sedangkan datar adalah kata sifat.

    tidak ada yang salah bahwa bumi dihamparkan. apakah hamparan itu harus berbentuk mendatar? bagaimana jika kamu menghamparkan tikar bukan dipermukaan yang datar, misal, di tanah yang agak sedikit membukit dan kamu berada pada puncaknya?

    apakah makna hampar tersebut berubah? dan kemudian kita katakan melengkungkan tikar? tidak kan? tetap kita bilang menghamparkan.
  • soal atmosfer yg ada 7:

    The Earth's atmosphere consists, from the ground up, of the troposphere (which includes the planetary boundary layer or peplosphere as lowest layer), stratosphere, mesosphere, thermosphere (which contains the ionosphere and exosphere) and also the magnetosphere. Each of the layers has a different lapse rate, defining the rate of change in temperature with height.
    http://en.wikipedia.org/wiki/Atmosphere

    soal dataran yg bergerak...

    "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

    tentu saja benua itu berasal dr gunung. indonesia saja terdiri dr rangkaian beberapa gunung kawah dari sirkum fasifik yg saling menyambung dr jepang hingga terus ke india, belum lagi pertemuan antara lempengan pegunungan lain... buktinya, tsunami dahsyat lalu disebabkan krn pergerakan lempeng dlm laut...

    soal laut yg tidak bercampur:
    yaitu fenomena perbedaan salinitas air di selat gibraltar, pertemuan antara laut tengah dan samudra fasifik. walaupun adanya gelombang laut yg kuat tp tdk bisa mencampurkan kadar garam antara laut tengah dgn samudra pasifik, sehingga kadar laut tidak setimbang.

    pertemuan+dua+laut.jpg

    12.jpg

    gibraltar.jpg
  • Dr4w4n_edu wrote:
    Nonton bentar ahhh, sapatau dapat doorprice...

    Padahal lagi laper nih, ahh payah kaga ada nyang dagang, :lol:

    jualan disini bahaya jeng.. buku cotekakanx tebel2..
  • Alasan ‘dahaha’ = Berbentuk Telur

    a-antum asyaddu khalqan ami alssamaau banaahaa rafa'a samkahaa fasawwaahaa wa-aghthasya laylahaa wa-akhraja dhuhaahaa
    [79:27-29] Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.

    waal-ardha ba'da dzaalika dahaahaa
    [79:30] Dan bumi sesudah itu [................]-Nya [note: titik didalam kurung akan kita isi nanti]

    akhraja minhaa maa-ahaa wamar'aahaa waaljibaala arsaahaa mataa'an lakum wali-an'aamikum
    [79:31-33] Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

    Waal-arda wadaAAaha lil-anami
    [55:10] Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)
    Terdapat argumen yang menyatakan bahwa kata ‘dahaha’ pada ayat [79:30] artinya ‘berbentuk telur’ sehingga arti ayat 79:30 seharusnya diartikan Bumi itu berbentuk seperti telur. Secara garis besar argument2 tentang arti 'Dahaha' kalangan Muslim berfokus pada dua hal:

    * Translansi dari kata dahaha berarti berbentuk telur atau seperti telur Unta

    Khalifa: Ia buat bumi berbentuk telur.
    QXP:And after that He made the earth shoot out from the Cosmic Nebula and made it spread out egg-shaped. ('Dahaha' entails all the meanings rendered (21:30), (41:11)).

    Quote:
    In Noble Verse 79:30, the Arabic word "dahaha" doesn't mean extended (to a wide expanse). The word literally mean formed in "round shape" or "egg shape"...

    Detail, silakan lihat di: Answering-Christianity: Earth in Islam, Islami voice, QH: Dr Zakir Naik dan Islam Awareness: Science

    * Alasan lainya dari para muslim adalah merujuk pada permainan yang dilakukan oleh penduduk mekkah dan menyatakan bahwa dahaha berhubungan dengan bentuk bulat:
    In 79:30, Allah says,

    [Transliteration] Waal-arda baAAda thalika dahaha [79:30]

    The key word in the above verse is “dahaha”. In Arabic, there is a phrase, “iza dahaha” which means “when he throws the stones over the ground to the hole”.

    [dalam bahasa arab terdapat frase ‘iza dahaha’ yang berarti ‘ketika ia melempar batu melewati lubang di tanah]

    The hole is called “Udhiyatun”. “Almadahi” signify round stones according to the size of which a hole is dug in the ground in which the stones are thrown in a game. “Almadahi” also signify a round thing made of lead by the throwing of which persons contend together.

    [Lubangnya disebut Udhiyatun, Almadahi berarti batu bulat seukuran bentuk dari lubang tanah yang digali tempat melempar batu dalam sebuah permainan. ‘Almadahi’ juga berarti sesuatu bulatan dibuat sebagai batas lemparan mereka yang bertanding]

    So there is a signification of ROUNDNESS in the root of the word “dahaha”. According to some etymologists, the word for the “egg of an ostrich” also has the same root as “dahaha”. They also take from this that the earth is of the shape of the egg of an ostrich. Latest science findings confirm that the earth is not exactly spherical but the earth is an ellipsoid, i.e. flattened by its poles,[ just like the shape of an egg of an ostrich].

    [Jadi ada bundar yang signifikan pada arti kata dahaha. Menurut beberapa etimologis, kata untuk ‘telur unta’ juga memiliki akar kata yang sama dengan ‘dahaha’. Dari hal inilah maka Bumi berbentuk seperti telur Unta. Belakangan para ilmuwan menemukan bentuk bumi tidak sepunuhnya bulat namun ellips mendatar pada kutub2nya [persis seperti bentuk telur unta]

    The Arabic words for “flat” or “level” or “straight shaped” are “sawi” and “almustavi”. There is not a single place in Quran where there is any indication of the earth being “flat” or “straight shaped”. The word “faraash” in 2:22, 51:48; the word “wasia” in 4:97, 29:56, 30:10; the word “mahd” in 20:53, 43:10, 78:6; the word “basaat” in 71:19; the word “suttihat” in 88:20; and the word “tahaaha” in 91:6, all may mean, “to spread”, “to expand” or “to extend” with slight differences in their connotations but none signify the earth being straight-shaped or flat.

    [Dalam bahasa arab, kata untuk ‘datar’ atau ‘dataran’ atau ‘bentuk lurus’ adalah ‘sawi’ dan ‘lamustavi’. Tidak ada satu tempatpun di Qur’an yang mengindikasikan bahwa bentuk bumi adalah datar. atau berbentuk lurus. Kata ‘Faraash’,’mahd’,‘’basaat’, ‘suttihat’ dan ‘tahaha’. Dapat saja berarti ‘membentangkan, menghamparkan dengan berbeda sedikit konotasinya namun bukan berarti bahwa bumi berbentuk lurus atau datar][/quote

    Benarkah ‘DAHAHA’ artinya berbentuk telur atau telur burung onta atau merujuk pada permainan lempar batu kedalam lubang yang dilakukan masyarakan Mekkah?

    Dalam bahasa arab, setiap kata ada akarnya. Akar tersebut biasanya terdiri dari 3 huruf yang apabila ditambahkan vowel, prefik dan suffik dapat menjadi kata berbeda dan mempunyai arti yang berbeda pula

    Contoh:
    "ka-ta-ba" (menulis) merupakan akar dari banyak kata seperti kitab (buku), maktaba (perpustakaan), katib (Orang yang me- [karang / catat / tulis] / sekretaris), maktoob (tertulis), kitabat (tulisan) dan lain sebagainya.

    Kata arab "Duhiya". bukanlah merupakan akar kata. Ini adalah kata benda yang merupakan turunan dari from "da-ha-wa", akat yang sama yang berasal dari "dahaha" berasal.

    Kata ‘almadahi’ dan ‘udhiyatun’ yang menyatakan ‘bundar’ dihubungkan dengan akar kata dahaha adalah keliru

    Kata 'berbentuk bundar'-nya ‘almadahi’ dan ‘udhiyatun’ merupakan adalah dua dimensi. The almadahi adalah bundar seperti bentuk roti bundar, seperti cakram dan begitu pula dengan ‘udhiyatun.

    Lagi pula, arti lainnya dari kata ‘Dahaha’ adalah melempar yang merupakan turunan bentuk kata ‘almadahi’ dan ‘udhiyatun'

    Bukti megenai hal itu didapat dari Lane’s leksikon, yang juga dirujuk oleh para ulama2 islam dalam mengambil pengertian/penjelasan di artikel di atas, Namun mereka SENGAJA tidak menyinggung sama sekali adanya bentuk dua dimensi dari permainan orang mekkah tersebut. Dan membelokan arti Dahaha menjadi bukan Melempar, bukan tempat meletakan telur namun malah menjadi telur.
    Dhaheelath see dahl, near the end of the paragraph. dhahhal One who hunts, or catches game, by making use of the dhahool so in the verse cited voce dhahool l. (TA.) Dhahil Very rancorous, malevolent, malicious, or spiteful; wont to hide enmity, and violent haired, in his heart, and to watch for opportunities to indulge it, or exercise it. (Az, TA.)

    [Dhaheelath lihat dahl, dekat di ujung paragraph. Dhahhal seorang yang berburu, permainan tangkap2an, dengan menggunakan dhahool maka ayat yang dikutip melafalkan dhahool (TA.) Dhahil, penuh dendam, berhati dengki, jahat, irihati, masuk ke hati, menunggu untuk berbuat sesuka hatinya, (Az, TA.)]

    Dhahool [an arabicized word from the Pers. Dhakhool] A thing which the hunter of gazelles sets up [for the purpose of scaring them into his toil or into the neighbourhood of his place of concealment], consisting of pieces of wood: (S : ) or a thing which the hunter sets up for [the purpose of scaring] the [wild] asses, (K, TA,) and As adds, and the gazelles, (TA,) consisting of pieces of wood like short scars (K,* TA) stuck in the ground, with some pieces of ragged cloth upon their heads; and sometimes set up at night, for [the purpose of searing] the gazelle, with the addition of a lighted lamp; (TA; )

    [Dhahool kata persia yang dijadikan bahasa arab. Dhakhool Perangkap yang dibuat oleh pemburu rusa....]

    [whence] Dhu-r-Rummeh says,
    Wa Yashrabna Ajnan Wannujoomu Ka’annaha
    Masabeeh dahhalin Yuzakkee Zubalaha
    [And they drink water that is altered for the worse in taste and colour, while the stars are like the lamps of the hunter by means of the Dahool when he make. their wicks to blaze brightly]: (TA : ) the pl. is dawaheel (K.)

    Dahw
    1. Daha (., MM_b;,, 1,) first pers. Dahouth aor, yad'hoo inf. N. dahoo He spread; spread out, or forth; expanded; or extended; (S, Msb, K; ) a thing; (K; ) and, when said of God, the earth; (Fr, S, Mb, 1V; )

    [Daha...berasal dari Persia. Dahouth...Ia Membentangkan, meluaskan, melebarkan sesuatu dan dikatakan oleh Tuhan mengenai Bumi]

    As also daha first pers. dahaithu (K in art. daha) aor. yaad’heae inf. n. dahae: (Msb, and K in art. dahae : ) or He (God) made the earth wide, or ample; as explained by an Arab woman of the desert to Sh: (TA : ) also, said of an ostrich, (S, TA,) he expanded, and made wide, (TA,) with his foot, or leg, the place where he was about to deposit his eggs: (S, TA : ) and, said of a man, he spread, &c., and made plain, even, or smooth. (TA in art. dhaha ) – Also, said of a man, (K,,) aor. yad’hoo, inf. n. dahwu(TA,) i.q. Jamie as also daja; on the authority of 1Abr. (TA.) [You say, dhahaha He compressed her; like as you say, dhajaha.] _

    [juga dikatakan daha berasal dari persia. Daihaithu ...Allah membuat bumi meluas atau cukup, sebagaiman diterangkan oleh wanita arab padang pasir untuk...juga dikatakan burung unta, memperluas dan melebarkan dengan kaki atau tungkainya, tempat dimana ia akan meletakan telurnya... dan dikatakan lelaki, ia menghamparkan, menyebarkan dan membuat datar, rata atau halus (TA in art.dhaha)...dhawu menekan]

    Also He threw, or cast, and impelled, propelled, oi removed from its place, a stone, with his hand (TA.) One says also, to him who is playing with walnuts, abidil maddha va adhhuhu, meaning [Make thou the distance far, and] throw it. (S,TA.: See also midh’hath, in two places. And of a torrent one says, dhaha bilbat’hai It cast along [the soft earth and pebbles in its course; or drove then along]. (TA.) And of rain, one says, dhaha Al hissa an waj’hil Ardhi (S,Msb) It drove the pebbles from the surface of the earth; (Msb; ) or removed them. (TA.) [See also dhaha, in the next art.] And aldhahwu bilhijarathi also signifies The vying, one with another, in throwing stones, and striving to surpass [in doing so]; as also al Midahath [inf. n- of dahee]. (TA marra yad’hoo inf.n. dahow said of a horse, He went along throwing out his fore legs without raising his hoofs much from the ground.

    [Juga dikatakan melempar, mendorong atau memindahkan dari tempat asal, batu dengan tangan.. berarti [membuat jarak menjadi jauh] melemparkan]...juga dikatakan jatuh... melemparkan batu dan berusaha menjauhi...dahow dikatakan seperti kuda yang menendangkan sesuatu dengak kaki belakangnya tanpa terlalu mengangkat kaki dari tanah,]

    (S,TA.) = dhahal bathan The belly was, or became, large, and hanging down; (Kr, K; ) and Indhahee (the belly) was, or became, wide, or distended: (MF : ) or both signify it (the belly) became swollen, or inflated, or big,. and hung down, by reason of fatness or disease; as also Dhau and Indah (TA in art dooh.)

    [dhahal batan (perut) menjadi, besar, bergantung. Indhahlee (perut) menjadi bengkak, melebar, menggelembung, besar dan bergantung...]

    3. Dhahee inf.n. Mudahath: see 1.
    5. Thud'hee He spread out, or extended, himself; syn. Thabassuth. (K: in art. Daha.) You say, nama fulan fathadhahha Such a one slept, and [extended himself so that he] lay upon a vide space of ground (TA in that art.) - And thadhahhathil ibilu fil ardhi The camels made hollows in the ground where they lay down, it being soft; leaving therein cavities like those of bellies: thus they do only when they are fat. (El-'Itreefee, TA in art. Daha.)
    7. see 1, last sentence.
    9. id'havi [of the measure if’alath for if’alle like Ar’awa] It (a thing, TA) was, or became, spread, spread out or forth, expanded, or extended. (K.)

    [thud’hee, menyebarkan, menghamparkan...berbaring di....id’havi sesuatu, mejadi , meluas, menyebar, membesar,meluas]

    Dhahin [act. part n. of 1]. Allahumma dhahil Mad’huwwath in a prayer of ‘Alee, means O God, the Spreader and Expander of the [seven] earths: (TA : ) al Mdhuwwath [properly] signifies the things that are spread, &c.; as also Al Mudh’hiyyath. (TA in art. dhaha ) _ Al’Matharuddahee The rain that removes [or drives] the pebbles from the surface of the earth. (TA.)

    [Dhahin meluaskan, menyebarkan...menghamparkan ..almudh’hiyyath, al’madthruddahee, seperti mendorong kerikil di permukaan bumi]

    Ud'hiyy (S.K) (Originally od'huwa of the measure Uf’ool from dhahaithu but said in the S to be of that measure from dhahouthu the dial.

    [Ud’hiyy, odhuwa, dari dhahaithu ]

    var. dhahaithu not being there mentioned,] and and id’hiyy and Ud’hiyyath and ud’huwwath (K) The place of the laying of eggs, (S, K,) and of the hatching thereof, (S,) , of the ostrich, (S. K. ) in the sand; (K; ) because that bird expands it, and makes it wide, with its foot, or leg; for the ostrich has no [nest such as is termed]. Ush (S: ) pl. Adahin (TA in the present art.) and Adahee [i. e., if not a mistranscription, Adahiyyu agreeably with the sing.]: (TA in art. dhaha and mudhhiyya [likewise] signifies the place of the eggs of the ostrich. (S.) [Hence,] binthu Adh’hiyyathun A female ostrich. (TA.)_[Hence also,]

    [..dan id’hiyy dan ud’hiyyath dan ud’huwwath, tempat meletakan telur-telur untuk dierami, Burung Unta, di pasir meluaskan itu dan membuatnya lebar dengan kakinya atau tungkainya karena burung unta tidak punya sarang.. Adahin, Adahee, Adahiyyu, dalam Dhaha dan Mudhhiyya berbarti tempat telur-telur burung Unta....] Al Udkhhiyyu dan Al Id’hiyyu...sebutan untuk rumah Bulan...]

    Al Udkhiyyu and Al Id’hiyyu A certain Mansion of the Moon, (K, TA,) [namely, the Twenty-first Mansion,] between the Na’aai’m sa’dha zabih (more commonly) called Al Baldath likened to the Adhahhee of the ostrich. (TA.)

    [Al Udkhiyyu dan Al Id’hiyyu..Rumah besar tertentu di bulan (?)...]

    Ud’huwwath and udh’hiyyath: see the next preceding paragraph, in three places: - and for the latter, see also mid’hath, below.

    Mad’han see ud’hiyy

    Mid’hath A wooden thing with which a child is driven along (yud’ha), and which, passing over the ground, sweeps away everything against which it comes (K, TA.) –

    [ Mid’hath, sebentuk Kayu dimana seorang anak di tarik..melewati tanah...]

    Accord. to Sh, A certain thing with which the people of Mekkeh play: he says, I heard El-Asadee describe it thus: Almadahiyy and Almasadiyy signify stones like the [small round cake of bread called] qursath, according to the size which a hole is dug, and widened a little: then they throw those stones (yad’hoona biha) to that hole and if the stone fall therein, the person wins; but if not, he is overcome: you say of him yad’hoo and yasdoo when he throws the stones (Iza dhahaha) over the ground to the hole: and the hole is called ud'hiyyath. (TA.) [Accord. to Freytag, the authority of the Deewan El-Hudhaleeyeen, A round thing made of lead, by the throwing of which persons contend together.]
    Almadhuwwath and almad’hiyyath see Dahin,

    [Almadahiyy dan Almasadiyy berarti batu lempengan seperti roti bundar kecil yang dinamakan Qursath, sesuai bentuk dari lubang yang digali dan diperbesar sedikit: kemudian mereka melemparkan lempengan batu-batu itu kedaam lubang. Jika masuk maka yang melempar menang. Engkau akan katakan padanya yad’hoo dan yasdoo ketika ia melemparkan batu (Iza Dhahaha) melewati lubang tanah. Lubang itu dinamakan Ud’hiyyath. Suatu lingkaran dibuat yangmembatasi yang bertanding lempar batu tersebut]

    Dhaha

    1. Dhaha first pers. Dhahaithu,aor. yad’ha inf.n. dhah’ya: see 1 in art. Dhahoo.__ dhahaithul ibil (K,) inf. n. as above, (TA,) I drove the camel,; (K; ) as also dhahaithuha (TA.)

    [Dhaha, berasal dari persia. Dhahaithu, lihat artikel diatas]

    [4 mentioned by Freytag as on the authority of the K is a mistake for 5.]

    5 (mentioned in this art. in the V and TA): see art. Dhahoo
    7 (mentioned in this art. by MF): see art. Dhahoo.

    Dhah’yath A single act of dhahy, i. e. spreading, (Msb.) = A she-ape, or she-monkey. (K.) dhihyath A mode, or manner, of dhahyu, i. e. spreading, &c. (Msb.) = A headman, or chief, (R, K, TA,) in an absolute sense, in the dial. of El-Yemen, (R, TA,) and particularly, of an army, or a military force. (K, TA.) AA says that it signifies "a lord," or "chief," in Pers.; but seems to be from dhahahu aor. yadh’hoohu, meaning "he spread it, and made it plain or even ;" because it is for the headman or chief to do this; the a. being changed into LS as it is in swibyath and fith’yath; and if so, it belongs to art. dahoo. (TA.) [Accord. to Golius, the pl. is dihau; but I think that it is more probably dhahan.] It is in a trad. that what is called Albaithul Ma’emoor [q.v. in art. Amr] is entered every day by seventy thousand companies of angels, every one of these having with it a dhih’yath and consisting seventy thousand angels. (TA.)

    Ud’hiyyun and Id’hiyyun see art. dhaha.
    Ud’hiyyath: see ud’hiyyu, in art. dahoo, in two places.

    [Dhah’yath, dhahy, monyet betina. Dhihyath tingkah laku; dhahyu membentangkan. Dhahahu aor.yadh’hoohu berarti Ia membenangkan dan menjadikan berbentuk datar atau rata]
    Sumber: Study Quran: LaneLexicon, Vol. 3

    Note:

    o Lane leksikon, menterjemahkan Dahaha sebagai tempat di pasir dimana ostrich (Burung Unta) meletakan telurnya dan bukan di artikan sebagai Telur
    o Tidak ada satu tempatpun di leksikon tersebut diatas yang mendukung pernyataan bahwa arti Dahaha adalah Telur Unta
    o Peneliti menyatakan bahwa bumi berbentuk ‘oblate spheroid’ sedangkan telur burung onta adalah ‘prolate spheroid’. Sehingga bumi dan telur burung onta tidaklah serupa secara tiga dimensi.
    o Iza Dhahaha, berarti Melemparkan batu, tidak ada satu tempatpun di leksikon tersebut di atas yang mendukung pernyataaan bahwa ‘Iza Dhahaha’ diartikan 'ketika ia melempar batu melewati lubang di tanah’

    دَحَا = ‘daha’= membentangkan , level off , level. Suku kata ‘ha’ terakhir = هَا dalam dahaha berarti ini. Jadi dahaha artinya membentangkan ini, level off this, level ‘this’.
    [menurut: Dictionary Ajeeb]

    Dari Lisan Al Arab:
    Quote:
    الأُدْحِيُّ و الإدْحِيُّ و الأُدْحِيَّة و الإدْحِيَّة و الأُدْحُوّة مَبِيض النعام في الرمل , وزنه أُفْعُول من ذلك ,
    لأَن النعامة تَدْحُوه برِجْلها ثم تَبِيض فيه وليس للنعام عُشٌّ . و مَدْحَى النعام : موضع
    بيضها , و أُدْحِيُّها موضعها الذي تُفَرِّخ فيه .ِ

    Terjemahan:
    "Al-udhy, Al-idhy, Al-udhiyya, Al-idhiyya, Al-udhuwwa: Tempat di pasir dimana burung Onta meletakan telurnya. Karena tidak mempunyai sarang, maka burung Onta meratakan tanah dengan kakinya kemudian menaruh telurnya di sana"

    Arti kata "dahaha", di kamus bahasa Arab:
    Al Qamoos Al Muheet:
    Quote:

    (دَحَا): الله الأرضَ
    (يَدْحُوهَا وَيَدْحَاهَا دَحْواً) بَسَطَها

    "Allah daha the Earth: Ia membentangkannya"

    Al Waseet:
    Quote:
    دَحَا الشيءَ: بسطه ووسعه. يقال: دحا اللهُ الأَرض

    "men- daha sesuatu: berarti membentangkannya. Contoh: Allah membentangkan bumi"

    Lisan Al Arab:
    Quote:

    الدَّحْوُ البَسْطُ . دَحَا الأَرضَ يَدْحُوها دَحْواً بَسَطَها . وقال الفراء في قوله والأَرض بعد ذلك دَحاها
    قال : بَسَطَها ; قال شمر : وأَنشدتني أَعرابية : الحمدُ لله الذي أَطاقَا
    بَنَى السماءَ فَوْقَنا طِباقَا
    ثم دَحا الأَرضَ فما أَضاقا
    قال شمر : وفسرته فقالت دَحَا الأَرضَ أَوْسَعَها ; وأَنشد ابن بري لزيد بن عمرو بن نُفَيْل :
    دَحَاها , فلما رآها اسْتَوَتْ
    على الماء , أَرْسَى عليها الجِبالا
    و دَحَيْتُ الشيءَ أَدْحاهُ دَحْياً بَسَطْته , لغة في دَحَوْتُه ; حكاها اللحياني . وفي حديث عليّ وصلاتهِ
    , اللهم دَاحِيَ المَدْحُوَّاتِ يعني باسِطَ الأَرَضِينَ ومُوَسِّعَها , ويروى ; دَاحِيَ المَدْحِيَّاتِ . و الدَّحْوُ البَسْطُ . يقال : دَحَا يَدْحُو و يَدْحَى أَي بَسَطَ ووسع

    "men-daha(kan) bumi berarti membentangkannya"
    Juga, Ibn Kathir memberikan penafsiran Quran:
    Quote: (30. And after that He spread the earth,)
    (lihat: tafsir.com

    10 (Sepuluh) penafsir ayat Qur’an dibawah ini, menafsir ‘dahaha’ TIDAK BERARTI ‘berbentuk telur’:

    * Literal: And the earth/Planet Earth after that He blew and stretched/spread it.
    * Yusuf Ali: And the earth, moreover, hath He extended (to a wide expanse);
    * Pickthal: And after that He spread the earth,
    * Arberry: and the earth-after that He spread it out,
    * Shakir: And the earth, He expanded it after that.
    * Sarwar: After this, He spread out the earth,
    * Hilali/Khan: And after that He spread the earth;
    * Malik: After that He spread out the earth,[30]
    * Maulana Ali: And the earth, He cast it after that.
    * Free Minds: And the land after that He spread out.

    Dalam bahasa Indonesia
    [79:30] Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

    Tanggapan bahwa ‘Dahaha’ sama sekali tidak berarti berbentuk telur atau telur burung onta di ambil dari link sebagai berikut:

    http://www.studyquran.org/LaneLexicon/Volume3/00000023.pdf
    http://uiforum.uaeforum.org/showthread.php?t=6154&page=14

    coba dibaca tafsiran katanya, ada sifat mendatar yang ditimbulkan dari penghamparan tersebut...baca dengan teliti
  • Hwuuaaaaaaaaaaa....pusing gw liat postingan diatas, kaga ngarti pada ngomongin apaan,

    dari tadi ditunggu2 kok gak ada nongol pedagangnya,
  • tentu saja benua itu berasal dr gunung. indonesia saja terdiri dr rangkaian beberapa gunung kawah dari sirkum fasifik yg saling menyambung dr jepang hingga terus ke india, belum lagi pertemuan antara lempengan pegunungan lain... buktinya, tsunami dahsyat lalu disebabkan krn pergerakan lempeng dlm laut...

    ni..
    Benua adalah daratan yang sangat luas; (kontinen)

    ama yang ini
    A mountain is usually produced by the movement of lithospheric plates, either orogenic movement or epeirogenic movement. The compressional forces, isostatic uplift and intrusion of igneous matter forces surface rock upward, creating a landform higher than the surrounding features.

    dan jelaskan mengenai pengertian gunung yang ini
    “Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.”
    bisa juga dijelaskan arti menancapkan?
    dipilih kata menancapkan bisa berarti mengenakan sesuatu dari atas ke bawah..padahal gunung terbentuk dari bawah ke atas...yaitu tabrakan antar lempeng yang menyebabkan permukaan terangkat..
    kalau diruntut...Allah menciptakan bumi, kemudian langit, kemudian gunung?
    maka tentu saja benua itu tidak berasal dr gunung
  • vendi74 wrote:
    Dr4w4n_edu wrote:
    Nonton bentar ahhh, sapatau dapat doorprice...

    Padahal lagi laper nih, ahh payah kaga ada nyang dagang, :lol:

    jualan disini bahaya jeng.. buku cotekakanx tebel2..

    Gimana kalo mas vendi dagang buku ajah, pasti banyak yg beli !!
  • ini selat gibraltar dari angkasa
    Strait_of_gibraltar.jpg

    yang saya bingung, kok ga kliatan 2 warna?
  • mengenai atmosfer...
    setiap lapisan atmosfer dibedakan atas perbedaan suhu pada masing-masing lapisan...
    Atmosphere is made of 4 layers: troposphere, stratosphere, mesosphere and thermosphere.

    Troposphere is the thinnest layer (12 km or 7.5 mi), but comprises 80 % of the weight of the atmosphere, being its densest layer. Planes do not fly over 9-11 km (5.5-7 mi). It is the warmest layer, because the reflected sun rays heat up the air. As we go further up into the atmosphere, the temperature decreases with 6.5oC each km (0.6 mi), reaching -55o C at the upper limit of the troposphere (called tropopause).

    3.Stratosphere goes up to 50 km (30 mi) over the Earth. At its upper edge, there is the maximum ozone concentration, called the ozone belt. Here, the temperature is higher than in the troposphere, because the ozone absorbs a great amount of the ultraviolet rays. Pollution causes the destruction of the ozone belt, and, without it, the Earth would be exposed to the deadly UV light. Stratopause makes the connection between stratosphere and mesosphere.

    4.Mesosphere lies between 50 to 70 km (30-42 mi) over the Earth. It is the coldest
    layer of the atmosphere (-90o C). This is the formation zone for ice clouds that are visible only during the sunset, when they are lighted from downwards. Usually, meteorites falling over the Earth are burned into mesosphere. Even if the air is rarer there, the resulting friction caused by meteorites choking with oxygen produces a burning temperature that destroys the meteorites.

    5.The thermosphere is made of the ionosphere and magnetosphere. The air density is the lowest and this layer comprises just 0,001 % of the total volume of the atmosphere gases. The temperature increases at 500 km (300 mi) to 1,200o C.

    In the ionosphere, sun radiations cause ionization: the particles are electrically charged. When the charged particles hit each other, the phenomenon of aurora borealis or aurora australis (polar lights) can be observed. The ionosphere reflects the radio waves employed in telecommunications.

    Magnetosphere is located above the ionosphere, at the external limit of the Earth's magnetic field. It behaves like a giant magnet, retaining high energy particles and thus protecting the Earth. This layer has the lowest density of all, as air density gradually decreases as we go further up from the Earth.

    At the upper edge of the thermosphere, called exosphere, the air has such a low density that we pass into the inter-planetary space without an evident limit.

    so, secara umum, diklasifikasikan ada 4 lapisan, satu lagi eksosfer tidak memiliki ciri dalam perbedaan suhu karena merupakan lapisan batas antara luar angkasa dengan atmosfir bumi.
    sebenarnya, thermosphere adalah satu lapisan, dan termosfer terdiri dari ionosphere dan magnetosfer
    dan
    The Earth's atmosphere consists, from the ground up, of the troposphere (which includes the planetary boundary layer or peplosphere as lowest layer), stratosphere, mesosphere, thermosphere (which contains the ionosphere and exosphere) and also the magnetosphere. Each of the layers has a different lapse rate, defining the rate of change in temperature with height.
    sumber wiki mengatakan

    trosposphere - > stratosphere -> mesosphere (ionosphere dan magnetosphere)-> termosphere -> exosphere
    jumlah lapisan (layer) adalah 5..coba teliti bacanya...
    kalaupun dipisah mesospherenya, maka jumlahnya 6...
    dan sumber wiki kayaknya invalid de...masa magnetosphere itu lapisan sendiri...
    magnetosfir dan ionosfer membentuk termosfer..

    kalau ingin memasukkan semua lapisan dalam atmosfer:
    troposfir -> tropopause -> stratosfir -> ozon -> Stratopause -> Mesosphere -> mesopause -> thermosphere (ionosphere dan magnetosphere) -> exosphere

    9 jika dipakai termosphere dan 10 jika termosfer diganti ionosfer dan magnetosfer..
    overall, tropopause masuk dalam troposfir, ozon dan stratopause masuk dalam stratosfir, mesopause masuk dalam mesosphere..
    jadi total 5, dan 4 jika exosphere tidak dianggap lapisan...dan 6 bila termosfer dipisah 2, dan 5 lagi bila eksosfer tidak dianggap,,,
  • Dr4w4n_edu wrote:
    vendi74 wrote:
    Dr4w4n_edu wrote:
    Nonton bentar ahhh, sapatau dapat doorprice...

    Padahal lagi laper nih, ahh payah kaga ada nyang dagang, :lol:

    jualan disini bahaya jeng.. buku cotekakanx tebel2..

    Gimana kalo mas vendi dagang buku ajah, pasti banyak yg beli !!

    dulu kalo debat model beginian lawan ga mau kalah ta timpuk pakai buku referensi loh jeng..
  • @Cuteboys
    puanjanggg... puanjanggggg.....

    gw lgs ambil kesimpulannya aja deh hihihihihi... so?

    Where is the god? kata lo... Science Find God.udah ngomong panjang2 si cute boys musti ada hasilnya donk jgn kebykan muter2.Di gunungkah?Di anginkah?Di laut kah?Di planet lainkah?seperti yg sudah dia capek2 jabarin...

    well thats mean... God is everywhere WOWWW nenek2 jg tauuuuu wakakakaka :lol: :lol: :lol:
  • ah nunggu ajah tulisan yang koar2 disini di jurnal ilmiah :lol: :lol:
Sign In or Register to comment.