It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
waah...
maaf saya mau nebak, kamu pasti bukan muslim ya...
gini loh, dalam al-quran, suatu kisah tidak selalu dirunut dari ayat satu ke ayat berikutnya, sebaliknya, beberapa ayat dan surat di alquran menyambung dr ayat 1 sampai akhir seperti ttg keesaan Allah disurat al-ikhlas... tidak seperti yg kamu jelaskan bahwa kisah diayat 47 akan nyembung dgn ayat sebelum dan sesudahnya...
trus, kamu dpt ilmu tafsir dr mana? koq bisa bilang kalo "langit" disini adalah atmosfer, bukan langit angkasa?
waalssamaa-a banaynaahaa bi-aydin wa-innaa lamuusi'uuna
[51:47] Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.
coba samakan dgn Langit yg ini:
waalssamaa-i dzaati alhubuki
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)
(tentang angkasa yg punya jalur rotasi pelanet2)
dan dalam terjemahan alquran manapun, tidak akan ditemukan kalimat "angkasa"/space. krn alquran muncul pd zaman dahulu, ketika kalimat angkasa/space blum ada. kalimat space baru muncul ktika mulai munculnya proyek2 ekspedisi angkasa luar... sebelum itu, angkasa selalu disebut dgn "langit", bahkan oelh galileo galilei, atau astronom lainnya.
andai alquran menggunakan kalimat yg bermakna "space", pastilah tidak akan difahami oleh ahli astronom pd masa keemasan, dan mungkin sampai skrng tdk akan diketahui ttg yg namanya big bang.
oiya.. soal artikel yg kamu tulis ttg BUMI itu ceper, itu sih bukan tafsiran...
saya ga menemukan satu ayat pun yg ditafsir dgn benar.
soal bumi bulat ada koq di alquran:
khalaqa alssamaawaati waal-ardha bialhaqqi yukawwiru allayla 'alaa alnnahaari wayukawwiru alnnahaara 'alaa allayli wasakhkhara alsysyamsa waalqamara kullun yajrii li-ajalin musamman alaa huwa al'aziizu alghaffaaru
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5)
kalimat yg dibold berasal dr kata TAKWIR, Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.
[/quote]
waallaahu ja'ala lakumu al-ardha bisaataan
[71:19] Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,
[note: Bisata= datar; seperti pada lembaran, karpet]
wa-ilaa al-ardhi kayfa suthihath
[88:20] Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
[Note: Suthi/sateh = datar, suthihath/sutehat = di datarkan/hamparkan)
waal-ardhi wamaa thahaahaa
[91:6] dan bumi serta penghamparannya,
[Note: Tahaha= Datarkan, hamparkan]
[18:47] Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.
[Note: Baariza=datar/rata]
wahuwa alladzii madda al-ardha waja'ala fiihaa rawaasiya wa-anhaaran wamin kulli altstsamaraati ja'ala fiihaa zawjayni itsnayni yughsyii allayla alnnahaara inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna
[13:3] Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan. Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
[Note: [15:19] & [50:7] ..ardha madadnaahaa..; Madda/Madadnaahaa = menarik benda hingga benda itu menjadi datar/pipih..seperti cara membuat martabak ditarik hingga gepeng, sehingga terjemahannya menggunakan kata membentangkan/menghamparkan]
alladzii ja'ala lakumu al-ardha firaasyan waalssamaa-a binaa-an wa-anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhraja bihi mina altstsamaraati rizqan lakum falaa taj'aluu lillaahi andaadan wa-antum ta'lamuuna
[2:22] Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah30, padahal kamu mengetahui.
[Note: [51:48]..:...ardha farasynaahaa, Firaasha/ Farashnaaha = matras/tempat/alas yang datar]
alladzii ja'ala lakumu al-ardha mahdan wasalaka lakum fiihaa subulan wa-anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihi azwaajan min nabaatin syattaa
[20:53] Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
[Note: [43:10]..ardha mahdan..; [78:6]..ardha mihaadaan..; Mahada / Mahdan / Mihaadaan = datar ratanya tempat tidur]
Waal−arda baada thalika dahaha
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
dahaha = berbentuk seperti telur
dalam tafsir ibn taimiyah
Ibnu Taimiyah menafsirkan hanya sebatas menghamparkan. Bukan menyebutkan kata2 bentuk planet bumi ini datar dlsbnya.
apa yang dihamparkan? permukaan bumi (ardh) yang kita injak ini yang dihamparkan.
di atas apa dihamparkanya? ya di atas planet yang bernama bumi/earth ini. (inget kan kalo planet kita ini bukan hanya terdiri dari lapisan tanah, tapi juga ada atmosfernya?) yang bentuknya lonjong.
kalo kita menghamparkan tikar atau alas diatas permukaan yg tidak datar apakah kata " dihamparkan " tersebut berarti datar? tidak
dihamparkan/menghamparkan adalah kata kerja. sedangkan datar adalah kata sifat.
tidak ada yang salah bahwa bumi dihamparkan. apakah hamparan itu harus berbentuk mendatar? bagaimana jika kamu menghamparkan tikar bukan dipermukaan yang datar, misal, di tanah yang agak sedikit membukit dan kamu berada pada puncaknya?
apakah makna hampar tersebut berubah? dan kemudian kita katakan melengkungkan tikar? tidak kan? tetap kita bilang menghamparkan.
The Earth's atmosphere consists, from the ground up, of the troposphere (which includes the planetary boundary layer or peplosphere as lowest layer), stratosphere, mesosphere, thermosphere (which contains the ionosphere and exosphere) and also the magnetosphere. Each of the layers has a different lapse rate, defining the rate of change in temperature with height.
http://en.wikipedia.org/wiki/Atmosphere
soal dataran yg bergerak...
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)
tentu saja benua itu berasal dr gunung. indonesia saja terdiri dr rangkaian beberapa gunung kawah dari sirkum fasifik yg saling menyambung dr jepang hingga terus ke india, belum lagi pertemuan antara lempengan pegunungan lain... buktinya, tsunami dahsyat lalu disebabkan krn pergerakan lempeng dlm laut...
soal laut yg tidak bercampur:
yaitu fenomena perbedaan salinitas air di selat gibraltar, pertemuan antara laut tengah dan samudra fasifik. walaupun adanya gelombang laut yg kuat tp tdk bisa mencampurkan kadar garam antara laut tengah dgn samudra pasifik, sehingga kadar laut tidak setimbang.
jualan disini bahaya jeng.. buku cotekakanx tebel2..
a-antum asyaddu khalqan ami alssamaau banaahaa rafa'a samkahaa fasawwaahaa wa-aghthasya laylahaa wa-akhraja dhuhaahaa
[79:27-29] Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.
waal-ardha ba'da dzaalika dahaahaa
[79:30] Dan bumi sesudah itu [................]-Nya [note: titik didalam kurung akan kita isi nanti]
akhraja minhaa maa-ahaa wamar'aahaa waaljibaala arsaahaa mataa'an lakum wali-an'aamikum
[79:31-33] Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Waal-arda wadaAAaha lil-anami
[55:10] Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya)
Terdapat argumen yang menyatakan bahwa kata ‘dahaha’ pada ayat [79:30] artinya ‘berbentuk telur’ sehingga arti ayat 79:30 seharusnya diartikan Bumi itu berbentuk seperti telur. Secara garis besar argument2 tentang arti 'Dahaha' kalangan Muslim berfokus pada dua hal:
* Translansi dari kata dahaha berarti berbentuk telur atau seperti telur Unta
Khalifa: Ia buat bumi berbentuk telur.
QXP:And after that He made the earth shoot out from the Cosmic Nebula and made it spread out egg-shaped. ('Dahaha' entails all the meanings rendered (21:30), (41:11)).
Quote:
In Noble Verse 79:30, the Arabic word "dahaha" doesn't mean extended (to a wide expanse). The word literally mean formed in "round shape" or "egg shape"...
Detail, silakan lihat di: Answering-Christianity: Earth in Islam, Islami voice, QH: Dr Zakir Naik dan Islam Awareness: Science
* Alasan lainya dari para muslim adalah merujuk pada permainan yang dilakukan oleh penduduk mekkah dan menyatakan bahwa dahaha berhubungan dengan bentuk bulat:
dari tadi ditunggu2 kok gak ada nongol pedagangnya,
ni..
ama yang ini
dan jelaskan mengenai pengertian gunung yang ini bisa juga dijelaskan arti menancapkan?
dipilih kata menancapkan bisa berarti mengenakan sesuatu dari atas ke bawah..padahal gunung terbentuk dari bawah ke atas...yaitu tabrakan antar lempeng yang menyebabkan permukaan terangkat..
kalau diruntut...Allah menciptakan bumi, kemudian langit, kemudian gunung?
maka tentu saja benua itu tidak berasal dr gunung
Gimana kalo mas vendi dagang buku ajah, pasti banyak yg beli !!
yang saya bingung, kok ga kliatan 2 warna?
setiap lapisan atmosfer dibedakan atas perbedaan suhu pada masing-masing lapisan...
so, secara umum, diklasifikasikan ada 4 lapisan, satu lagi eksosfer tidak memiliki ciri dalam perbedaan suhu karena merupakan lapisan batas antara luar angkasa dengan atmosfir bumi.
sebenarnya, thermosphere adalah satu lapisan, dan termosfer terdiri dari ionosphere dan magnetosfer dan sumber wiki mengatakan
trosposphere - > stratosphere -> mesosphere (ionosphere dan magnetosphere)-> termosphere -> exosphere
jumlah lapisan (layer) adalah 5..coba teliti bacanya...
kalaupun dipisah mesospherenya, maka jumlahnya 6...
dan sumber wiki kayaknya invalid de...masa magnetosphere itu lapisan sendiri...
magnetosfir dan ionosfer membentuk termosfer..
kalau ingin memasukkan semua lapisan dalam atmosfer:
9 jika dipakai termosphere dan 10 jika termosfer diganti ionosfer dan magnetosfer..
overall, tropopause masuk dalam troposfir, ozon dan stratopause masuk dalam stratosfir, mesopause masuk dalam mesosphere..
jadi total 5, dan 4 jika exosphere tidak dianggap lapisan...dan 6 bila termosfer dipisah 2, dan 5 lagi bila eksosfer tidak dianggap,,,
dulu kalo debat model beginian lawan ga mau kalah ta timpuk pakai buku referensi loh jeng..
puanjanggg... puanjanggggg.....
gw lgs ambil kesimpulannya aja deh hihihihihi... so?
Where is the god? kata lo... Science Find God.udah ngomong panjang2 si cute boys musti ada hasilnya donk jgn kebykan muter2.Di gunungkah?Di anginkah?Di laut kah?Di planet lainkah?seperti yg sudah dia capek2 jabarin...
well thats mean... God is everywhere WOWWW nenek2 jg tauuuuu wakakakaka