It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ada satu pesan belum terbaca di Inbox Friendsterku.
From : Broke
Subject : Hai
"Broke..?? siapa ini..??" pikirku.
Namanya asing, dan tidak ada di friendlistku.
Primer fotonya sesosok wanita bugil, profile-nya pun tak lengkap.
"Mencurigakan.." gumamku.
Buru-buru kututup profile page-nya. Aku was-was, takut teman-teman
kantor mendapatiku. Apa jadinya nanti jika ketahuan.
Padahal kupikir sah-sah saja aku melihat-lihat foto wanita bugil,
toh aku dan mereka juga laki-laki kok. Pasti sama-sama mau
Tapi apa jadinya, jika teman perempuan yang mendapatinya.
Pasti aku dicap laki-laki mesum.
Wah..hilang sudah kredibelitasku sebagai pria baik-baik di kantor.
Meski diselingi rasa curiga.
Hai... Iman pa kabar?
Boleh kenal gak ?
App FS & YM gw ya?
Aku kembali bertanya-tanya. "Tahu darimana dia alamat email gw.
Padahal gw gak pernah sama sekali menyeberluaskan email & FS gw
kecuali teman kantor, kuliah, dan sekolah dulu"
Apa jangan-jangan ada teman yang mengerjaiku.
Aku semakin curiga.
Tak lama aku reject approval-nya. Mencurigakan.
Memang kuakui, aku punya dua user Friendster. Yang satu kuanggap
My Ordinary Side (MOS). Lainnya My Bad Profile (MBP).
Di MOS aku hanya menerima orang-orang yang kukenal. Sedangkan di MBP aku terima
semua orang yang mau jadi temanku. Mulai dari teman chat MIRC,
sampai temannya teman chat. Tidak peduli dia straight or gay. Gay manly or sissy.
Lagipula di MBP ku anggap hanya iseng-iseng belaka. Walau kadang sedikit
berharap tuk dapatkan salah satu dari mereka.
Yang rupawan tentunya, gay manly OK, straight apalagi.
Waktu istirahat hampir habis. Aku belum makan siang dan sholat Zhuhur.
Tak kugubris pesannya. Segera ku tutup FS-ku.
Aku masih penasaran. Lalu aku aktifkan Yahoo Messenger (YM).
Ada notifikasi friend request baru.
Bayu_1979
"Siapa ya..??" gumamku,
"Apa mungkin dia si asing broke tadi.. ??".
Bayu. Nama yang tidak asing bagiku. Banyak teman lamaku bernama Bayu.
Aku ragu.
1979, aku langsung menerka itu adalah tahun kelahiran.
Seumuran abangku. Tidak mungkin teman abangku.
Tak salah lagi, dia pasti si asing broke tadi.
Tiba-tiba, muncul satu notifikasi baru.
Lukcyman_sby
Ah.. perut ku lapar. Cacing-cacingnya sudah demo.
"Bodoh amat...!!" pikirku. Aku approve mereka, sign out.
Dan segera menuju kantin & musholla.
Waktunya untuk pulang.
Tapi tunggu dulu. Aku masih penasaran dengan mereka berdua.
Ooppss... YM mereka berdua aktif. Ada notifikasi pesan lama.
Pesan dari Bayu.
"Hai.. Iman, thanks ya sudah di app. Tapi kenapa FS gw gak lu app?
risih ya ada gambar cewek telanjangnya??
bukannya lu gak suka cewek?? he3".
"Sialan!! siapa sih nih orang!!" keningku mengkerut.
Lalu kujawab pesannya.
"Hai juga ini siapa ya? Bayu siapa? kok tahu email gw darimana?"
"Lu pernah chat sm gw?"
Dijawab olehnya.
"Oh.. itu gw hunting-hunting aja, eh ketemu elu deh, ya udah gw add aja.
Lagian di shoutout FS lu kan ditulis alamat email lu.
Chat ?? baru kali ini gw chat sm lu".
Memang aku merasa tidak pernah chat dengan dia sebelumnya. Toh kalaupun chat via MIRC
aku tak pernah memberikan alamat email FS ku yang asli.
Aku jadi penasaran. Jangan-jangan dia punya FS lain.
Aha... I've got a good idea! Aku memang cerdas.
Segera kubuka FS MOS-ku dan kucari dia dengan email [email protected].
"What..?? gak ada!!" gumamku.
Coba [email protected].
"Here you are.." sambil tersenyum.
"Ketahuan dia, hahaha".
Namanya memang Bayu, umurnya 28 tahun.
Tinggal di kota yang sama dengan kota tempatku bekerja.
Ini dia orangnya.
Tepatnya Bayu S. Entah itu S nya apa? Tapi bakalan suatu saat aku tahu.
Senyumku sumingrah. Melihat fotonya.
Tegap. Rapih. dan Apa adanya.
Memang kuakui, dia tidak rupawan tapi manis, dan aku senang tatapan di balik kacamatanya itu.
Dia begitu dewasa. A Manly Gay.
Ah... hayalanku kemana-mana. Membuat Mr. P ku berhayal juga
Tapi hati tidak bisa berbohong. Dialah tipe-ku. "Gw banget.." si hati menyeletuk.
Dia gunakan intuisinya mengenalku sebagai seorang gay. Entahlah
apa yang ada di pikirannya sampai dia ingin mengenalku lebih jauh.
Ku pikir aku biasa saja. Tidak setampan dan semanis dia. Sudah aku yakinkan dan jelaskan ke dia
bahwa aku ini biasa saja bahkan bisa dikatakan jelek, acak-acakan, dan bla-bla-bla.
Tapi tetap saja dia 'keukeuh' mau mengenal ku lebih jauh. Baginya yang dilihat bukan fisikku,
tapi personalitiku. Yang menurutnya menyenangkan hati seorang Bayu.
"Rupanya dia sudah tertipu dengan gaya bahasa gw... hahaha" hatiku tertawa.
Tapi tak tahu juga dengan diriku. Who knows I am being tricked by him.
Jum'at esok yang akan menjawab.
Hehehe :-D
Lanjuut.. So far gw ska kisah lo..
maklum baru pertama kali nulis yang beginian. Need a little more experience.
Salam kenal.
Masih dua hari lagi.
Ada yang berubah denganku. Kebiasaanku.
Biasanya ketika menjelang waktu istirahat, bersama teman-teman kantorku sudah duduk menunggu
pesanan makan siang masing-masing.
Tapi kali ini tidak, ku persilahkan mereka pergi duluan. Dan kusempatkan diri ber-YM ria dengan Bayu.
Yah...maklum dia hanya bisa melakukannya di jam-jam istirahat dan menjelang pulang.
Aku dan dia memang berbeda profesi.
Dia yang memang selalu tampil trendy, rapih, dan keren sebagai Tourism Staff.
Dan aku hanya seorang Tukang Insinyur kelas lapangan yang tak jauh dari debu, panas, dan hujan.
Sepertinya memang tidak sinkron. Tapi nyata-nyatanya kami terdapat kesamaan.
Jam Istirahat dan Jam Pulang.
"halo bro apa kabar?? blm makan siang??" ketiknya.
"baik bro, blm makan siang nih kan lg chat sm km. Gmn sih!" timpalku.
Hari ini, dia memajang fotonya di display YM.
"Ganteng.." takjubku.
Terlihat fotonya hasil scan foto lembaran. Foto jaman dulu -jadul-.
Dengan gayanya tahun 90-an, berkaos putih ketat dan jeans biru lusuh, masih saja terlihat ganteng. Bagiku.
Sepertinya dia anak orang kaya. Bersandar pada sebuah sedan civic merah 90-an.
Dia terlihat begitu gagah.
Bukan karena mobilnya, lebih karena lekukan-lekukan pahanya yang tersembunyi di balik jeansnya itu.
Ah.. bikin aku dan juniorku berhalusinasi lagi....
"hhmm.. ada kok bro" jawabku.
"boleh minta?" pertanyaan yang kaku.
Aku sempat ragu memberikannya, tapi karena aku sudah GR duluan,
tak ku pikir panjang ku berikan.
"boleh nih no gw xxxxxxxxxx" dengan PD-nya aku berikan.
"No Jkt ??" tanyanya.
"Yup, knp bro?" dengan santainya aku menjawab.
Lalu, terlintas di pikiranku, apa mungkin dia akan berat di pulsa jika harus menghubungi via no itu.
"Ah.. gak mungkin dia bakal telpon gw. Paling-paling SMS" sangkal batinku.
Lalu,
"Gpp kok bro cuma nanya aja. Gw save ya bro.
Ini no gw lu save juga ya, xxxxxxxxx itu GSM gw.
Kalo Flexi gw xxxxxxxxx" jawabnya.
"What...!! komplit amat ! jangan-jangan dia serius sama gw." dalam hatiku yang terheran-heran.
Selama ini jarang orang yang aku kenal via chat MIRC yang memberikan nomor pribadinya penuh.
Begitu juga dengan diriku, tidak memberikan nomor pribadiku.
Aku selalu meyiasatinya dengan memintanya nomor mereka terlebih dahulu dan memberikan nomor
baruku setelah chat berakhir. Nomor baru yang providernya menyesuaikan si pemberi nomor tadi.
Nomor yang baru beberapa menit aku beli di counter terdekat.
Belajar dari kesalahan. Agar hemat pulsa dan sewaktu-waktu dapat aku buang jika aku bosan dengannya.
Alangkah jahatnya aku.
Aku selalu membayangkan yang indah-indah dengannya.
Dipeluk, Dicium, Memeluk, Mencium, Dicumbu dan bercumbu.
Semalaman aku tidak bisa tidur memikirkannya & membayangkannya.
Semalam dia mengirimku SMS, walau hanya sekali saja.
Hi Iman, have a nice dream
Cuma itu. Tapi berkesan bagiku.
Satu SMS saja bisa membuatku tak bisa tidur. Apalagi aku mendengar suaranya.
Sudah menjelang istirahat rupanya. Seperti biasa aku sudah duduk manis di depan PC milik perusahaan.
Sudah tidak sabar menuliskan kata-kata padanya. Aku ingin menanyakan kepastian besok, Jum'at.
Besok kita akan bertemu. Benar sekali, pertemuan yang pertama kali. Gugup rasanya.
Aku sudah merencanakan dari jauh hari apa yang harus kubenahi pada diriku, apa yang harus kupakai
agar tampil mengesankan di depannya. Aku harus se-perfect mungkin.
Frame kacamata sudah kuganti. Kurelakan merogoh tabungan untuk membeli Handphone dan pakaian baru.
Norak.
Sepertinya.
Tapi itulah aku, jika sedang dimabuk asmara.
"Asmara?? Lu yakin??" tukas hatiku.
"Bertemu orangnya saja belum. Lu dah berani ngomong asmara !!" tambahnya.
"Sudahlah. Hati-hati siapa tahu lu ditipu olehnya !!. Jangan ikutin nafsu lu !!" tegasnya lagi.
Tapi hatiku yang lain menjawab.
"Do what you wanna do man!"
"Siapa tahu dia memang berniat baik denganmu. Menjalin hubungan."
"Selama kalian merasa nyambung walau belum pernah ketemu. Itu akan baik-baik saja."
Aku ingin bertemu dengannya.
Menatap matanya.
Dhimas, teman kerjaku, tipikal periang dan cuek.
Dialah yang selalu memberiku wejangan-wejangan cinta yang tidak berbobot.
"Buka apaan lu man??" tanyanya.
"Baru buka YM eh ada lu dateng, rese!" jawabku dengan nada sedikit kesal.
"Lu lupa ya, sekarangkan pengumuman tes wawancara Telkom tau !!" Ingatnya.
"Ya ampun... iye gw lupa mas, thanks bro" jawabku dengan lantang.
Dhimas terkadang juga ada gunanya. Selama ini dia bisanya hanya mengganggu orang dan talking about woman & love.
Benar-benar lupa.
Biasanya aku paling gesit dalam hal pengumuman-pengumuman seperti itu.
Tapi kali ini memang tidak terpikirkan.
Bayu berhasil menghantuiku siang dan malam.
Tak butuh waktu lama aku mendownload pengumuman itu.
Rasa penasaran ku meninggi. Kali ini bukan karena Bayu.
Adakah namaku di antara mereka?
"Alhamdulillah.... gw lulus mas" senyumku lebar.
"Mana nama lu man?" tanya Dhimas dengan seriusnya.
"Tuh no urut 9" jawabku.
Langkahku menuju PT. Telkom sudah dekat. Dari dulu aku selalu berharap bekerja di sana.
Dengan iming-iming gaji besar dan masa depan yang menjanjikan.
Tapi...
Ada yang mengganjal.
"What..!! gw dapet hari Senin pagi jadwal test wawancaranya" batinku sedikit tidak percaya.
Bingung seribu bingung. Aku harus test hari Senin. Setidaknya sudah ada di rumah 2 atau 3 hari sebelumnya.
Tidak mungkin hari Minggu aku berangkat dari sini. Pun demikian juga Sabtu.
Berarti mau tidak mau besok, Jum'at.
Jum'at sore. Janji dengan Bayu
atau
Jum'at sore. Pulang ke Jakarta.
Pilihan yang sulit.
Thanks bgt ya bd dah mau baca tulisan jelek gw
Kemarin, selepas pulang kerja aku bergegas membeli tiket pulang.
Aku beranikan diri menghubungi Bayu. Besok janjiannya ditunda dulu.
"dan aku tak punya hati,
untuk menyakiti dirimu.
Dan aku tak punya hati tuk mencintai,
dirimu yang selalu mencintai diriku.
Walau kau tahu diriku masih bersamanya... "
"Inikan lagu Chrisye, Andai Aku Bisa" pikirku.
Lagu itu. Walau hanya sebuah RBT. Mengisyaratkan sekali. Artinya dalam.
Berkali-kali aku dengar potongan lagu itu. Berkali-kali pula panggilanku tak diangkat olehnya.
"kok gak diangkat-angkat, kemana nih orang" tanyaku sendiri.
Setengah jam kemudian, setelah berkali-kali gagal panggil. Bayu mengirimiku SMS.
"Sorry bro br bls. Lu td tlp gw ya?.
gw td lg di jln. Ada ap?"
"Oo sntai aja bro. Gw cm mo ngasih tau
bsok kyany ga jd ketemu deh. Gw bsok plg.
Soalny gw ad panggilan test hr senin di Jkt. Sorry bgt ya bro?" jelasku.
"O ya dah gpp bro. Mgg dpan ny aj qt ktmu bro." jawabnya.
"ok deh!" lanjutku.
"sukses ya bro. jgn lp oleh2, he3."
Dia pengertian sekali. Aku semakin 'kesemsem' dengannya.
Ajakannya untuk bertemu di Jum'at depannya lagi semakin meyakinkanku,
Dia memang berniat baik padaku.