It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
looks like not good responses....
but still want to try...
n masalh cita cita sbnernya pengen jd penulis sh...
pi kali ini, lagi lagi ide orang lain...
maaf kk...
ini kn demi keamanan juga...
oia, bwt kk "xxx" klo kirim emailnya jngn lama2 y.... kan harus lnjut... n maaf kalo ceritanya ga sebagus aslinya...
panas matahari begitu menyengat saat itu, mungkin nanti aku bisa mandi dan sedikit berberes sebelum berangkat.
dari kejauhan terlihat tanteku yang lagi membersihkan halaman depan. kakekku sedang melihat ayam ayam nya yang berada didalam kandang. kandang ayam itu besar, dan terletak d bagian depan rumah sebelah kanan. terkadang, aku berfikir kalau kandang ayam itu hanya menambah kesan buruk untuk rumah ini.
"tan..." sapaku pada tante ku yang sedang menyapu saat aku melewatinya.
"sudah pulang ya??? setelah ini mau kemana lagi??" tanya tanteku masih sambil menyapu.
"les privat anak yang punya toko sepatu Top Lady" jawbku sambil memarkirkan sepeda.
"oh... ya udah, buruan mandi sana.." jawabnya masih tak memandangku.
aku masuk kedalam rumah. kakek masih terlihat sibuk dengan ayam ayam nya, jadi kuputuskan untuk tidak menyapa beliau.
dirumah ini aku tinggal bersama dengan kakek dan tanteku.
nenek sudah lama meninggal. jadi tinggal kakek sendiri. sedangkan tante, sudah bercerai dengan suaminya. dan dia memilih untuk pulang kerumah ini. mereka adalah keluarga dari papaku. keluarga yang masih mengangkat tinggi adat jawa.
papa adalah orang indonesia yang bersuku jawa. sedangkan mama adalah keturunan antara indonesia dan jepang. ibu dari mama orang jepang, tapi ayah dari mama orang bali.
dan saat ini, aku tidak tinggal bersama dengan mereka. karena mereka sudah bercerai dan telah memiliki kehidupan sendiri sendiri.
papa menikah dan tinggal satu kota denganku. hanya sedikit jauh. sedangkan mama, menikah dengan orang manado dan pindah ke jakarta.
jadi, aku ini adalah korban perceraian orangtuaku. tapi beruntung keluarga papa bisa menerimaku dengan baik.
Michele adalah salah satu muridku yang menurutku sangat berbakat dalam bahasa inggris. orangtuanya orang berada. bahkan selalu membawakanku oleh oleh saat mereka pulang dari luar kota.
aku mengayuh sepedaku menuju taman kota tempat biasa aku menghabiskan waktu.
banyak burung dara yang ada d sana. dan akupun bisa mencari solusi masalahku saat aku mendapatkan masalah.
aku mulai memperlambat laju sepedaku saat aku sampai d tempat parkir. kulihat beberapa anak kecil sedang mencoba memberi burung dara burung dara yang ada d sana.
aku berjalan menuju penjual biji jagung dan kukeluarkan dua lembar seribuan lalu kuberikan padanya.
"sore amt mas..." tanya penjual jagung itu padaku sembari memberikan dua bungkus kecil berisikan jagung.
"iya pak, baru sja pulang kerja, mari pak..." jawabku sambil berpamitan.
aku duduk d bangku kosong dekat pohon beringin. ku letakkan ranselku d bangku itu dan kubuka plastik berisikan biji jagung.
kutuang sedikit isinya d telapak tanganku, lalu kulemparkan kedepan agak jauh dariku.
beberapa burung dara langsung terbang mendekat. mereka seolah tahu bahwa ada banyak makanan disini. tapi mereka masih takut untuk mendekat, mungkin mereka kira itu adalah jebakan untuk menangkap mereka.
"jebakan, mungkinkah itu???" pikirku dalam hati...
mungkin bisa d katakan aku terjebak oleh temanku. yah, seperti burung dara burung dara ini, terjebak.
saat itu aku kelas 2 smu. dan temanku itu juga sama. tetapi, kami beda sekolah, hanya teman nongkrong saat bolos sekolah. namanya Reynald.
saat itu, aku dan beberapa teman yang lain memutuskan untuk membolos. dan kami putuskan untuk menghabiskan waktu d warung kopi dekat SMK pariwisata yang banyak anak perempuannya. tapi tak disangka saat sampai disana aku bertemu dengan teman temanku dari sekolah yang lain termasuk Reynald.
setelah menghabiskan beberapa rokok dan berbagi cerita lucu, kami memutuskan untuk pergi kerumah Reynald. karena dia bilang, orangtuanya sedang berada d luar kota, dan dia mempunyai beberapa koleksi bokep yang bisa kami tonton bersama. dan atas dasar itu juga kami setuju dengan ajakannya.
kamipun berangkat kesana dengan maksud bisa bersenang senang.
tapi yang lain memutuskan untuk pulang kerumah. jadi, kami tinggal berempat sekarang. aku, Reynald, Ferry, dan Adam.
kami segera meluncur kesana dan melupakan sejenak beban dari sekolah.
rumah Rey cukup luas, tapi tak ada satupun orang d dalamnya.
Rey adalah anak tunggal dan orangtuanya sering tidak ada d rumah. hanya pembokat yang menemaninya d rumah.
"Rey, lo ga ada sodara d rumah???" tanya Adam padanya.
"Tenang aja brur,, ortu gua lagi keluar kota kok... cuma ada pembokat gua..." jawabnya enteng.
"ayo masuk, nontonnya d kamar gua aja..." ajak Rey pada kami.
aku dan yang lain melangkah masuk kekamar yang d tunjukkan oleh Rey.
pintu kamar itu menjulang tinggi dan berwarna coklat tua. handlenya berwarna emas hingga memberi kesan mahal.
kubuka pintu itu dan melangkah masuk kedalam diikuti kedua temanku.
"weleh weleh, bagus juga ya kamar tu anak.." ucap Adam d belakangku.
"iya nih, enak juga ya tuh anak..." imbuh Ferry kagum.
aku hanya diam, mungkin bisa d katakan kagum dengan kamar yang d milikinya, kamar yang besar dan luas, namun lengkap d dalamnya dan bersih.
aku mendengar Adam dan Ferry memutuskan untuk bermain playstation. aku sendiri berjalan kearah jendela kamar Rey dan membukanya. melalui jendela itu dapat kulihat pekarangan samping rumahnya. luas dan bersih.
lalu aku berjalan menuju tempat tdur Rey dan menjatuhkan tubuhku d atasnya.
Adam dan Ferry sudah sibuk bermain Nascar. sedangkan aku sendiri, hanya diam menatap layar kaca d depanku.
pertanyaan itu membuat aku dan yang lain kaget. ternyata Rey sudah pulang. dia membawa sekantung besar makanan kecil dan minuman soda.
"makan saja kalau mau, ambil sendiri ya d belakang..." imbuh Rey pada kami.
"tenang ja Rey, ntar juga gua pasti makan kok.. ya kan Fer???" jelas Adam sekalian meminta persetujuan pasa Ferry.
Ferry hanya mengangguk diam tak menjawab apapun.
"ntar tdur aja disini sekalian nemenin gua, trus besok pagi kita pergi ke pantai..." Rey berkata pada kami sambil duduk d pinggiran tempat tidur.
makanan dan minuman soda yang d belinya d biarkan tergeletak d depan pintu.
aku sedikit melirik padanya, tak ada ekspresi yang berarti d wajahnya.
"oh ya Rey, mana koleksi bokep lo???" tanya Adam masih sambil bermain Playstation.
Adam memang anak yang paling mempunyai otak ngeres. dia banyak bercerita tentang mengintip tetangga dan teman temannya d kamr mandi. dia juga orang yang paling bisa bikin kami ketawa.
"udah, maen ja dulu... ntar bokepnya kita nonton pas malem hari... oke??? kan lebih asyik." jelas Rey pada Adam.
aku melihat Adam sedikit mengangguk setuju. matanya masih menatap layar kaca. dan aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi.
aku sendiri sedari tadi tidur menyimpan tenagaku untuk nanti malam. biar ga ngantuk.
"eh Yo, lo mandi ja dulu, tar pake baju gua..." ucap Rey padaku. aku mengangguk sambil membuang jauh jauh kantukku.
"kalian juga..." kata Rey pada Adam dan Ferry yang masih sibuk dengan pertandingan mereka.
"ntar habis kalian mandi, kita makan bareng, baru kita nonton bokep sepuasnya..." sambung Rey sambil menunjukkan wajah mesumnya.
aku tertawa lirih. sedangkan Ferry terdengar terkekeh. dan Adam terdengar tertawa mengakak.
"coba ada cewek, pasti lebih asyik...," ucap Adam yang d balas dengan jitakan dari Rey sambil berkata, "dasar mesum lo..."
aku sedikit tersenyum dan mengangkat tubuhku dari tempat tidur untuk pergi mandi.
Jam dinding d kamar Rey menunjukkan pukul setengah delapan malam.
aku sendiri telah mengirim pesan singkat pada tanteku meminta ijin untuk tidak pulang malam ini.
"eh Rey, kalo lo lagi sendirian d rumah n cuma ma pembokat lo, lo pake dunk pembokat lo..." Adam bertanya pada Rey seolah Rey sudah melakukan banyak hal pada pembokatnya.
"enak aja lo... kalo dia masih muda sih boleh2 aja... tapi kalo udah WST begitu siapa yang mau..." jawab Rey tidak terima.
"lo kan ga pandang tua Rey.." Adam masih meledek Rey dengan sifat konyolnya.
kali ini Rey tidak menjawab, aku dan Ferry hanya tertawa mendengar banyolan banyolan dari adam.
"jadi, nungguin pa lagi nh???" ucap Adam memecah keheningan.
aku melirik pada Rey, dan wajahnya menunjukkan kesan nakal. dan mulailah kami menonton bokep bersama...