It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"kakak, kakak, ini namanya apa??"
seorang anak bertanya padaku hingga membuat aku tersadar dari lamunan.
"ini namanya pesawat terbang..."
aku menjawab dengan nada halus dan memberikan senyuman.
anak itu terlihat polos, tak ada beban yang bisa membuatnya sedih. hanya rasa senang yang dirasakannya.
aku melihatnya pergi meninggalkanku menuju teman temannya yang lain. senyumnya yang lugu masih teringat olehku.
"kalo boleh memilih, aku ingin menjadi anak kecil selamanya. tak ada rasa sedih, beban berat, bahkan tak perlu berfikir apa yang harus kumakan besok" pikirku lirih dalam hati.
saat ini, aku sedang mengawasi murid muridku yang tengah bermain d area play ground. aku adalah staf pengajar d salah satu kelompok bermain d kotaku. kota kecil tempatku tumbuh tapi penuh dengan kenangan sedih didalamnya.
"kak, jangan ngelamun dunk... ntar kesambet lho..."
suara d belakang mengagetkanku.
"ga kok, cuma lagi merhatiin anak anak..." jawabku masih tersenyum padanya..
"oh, kirain ngelamun..." jawabnya sambil pergi meninggalkanku sendiri.
semua staf pengajar dan non pengajar d kelompok bermain ini saling menyebut kakak untuk membiasakan anak anak. umur kami juga masih muda. antara 19 sampai 22 tahun.
aku sendiri masih berumur 19 saat itu. dan aku, adalah satu satunya staf laki laki. sebenernya masih ada laki laki lain disini, hanya saja jabatannya sebagai konsultan umum. jadi, kami beda jauh.
selain kak Cindy, masih ada kak Lila yang mengajar. dan kak Lutfi yang menjadi staf TU plus Baby Sitter untuk anak2 yang ikut dalam program penitipan anak. yah, mereka semua adalah perempuan, dan masih muda muda.
terkadang, bekerja seperti ini membuatku merasa aneh. bukankah ini pekerjaan para perempuan? pekerjaan yang hanya bisa d lakukan oleh para perempuan penyabar. tapi, atasanku bilang, aku adalah seseorang yang cocok untuk pekerjaan ini. karena saat beliau menelpon ku untuk memberitahukan aku d terima d kelompok bermain ini, beliau berkata aku adalah orang yang baik dan penyabar. dan aku sadar akan hal itu.
kulirik jam dinding d depanku. pukul 9.30, sudah saatnya anak anak berhenti bermain dan mulai untuk masuk kembali kedalam kelas.
aku mengangkat tubuh ku berdiri. melangkah mendekat pada mereka dan meminta mereka untuk membereskan mainan mereka.
kak Cindy menyadari apa yang aku lakukan,dia segera bergabung denganku untuk membantu.
"ayo, mainannya d beresin lalu cuci tangan dan segera masuk kelas.." ucap kak Cindy sedikit lantang mengajak anak anak membereskan mainan mereka.
nah, sekarang ini, ada yang kirim email k dd n minta ceritanya d ceritain ma dd... jadi, kesempatan untuk memulai jadi editor... walaupun cuma editor kelas teri...
maaf ya kalo dede salah, tp dd mohon bntuannya...
arigato gozaimasu...
aku melambaikan tangan pada mereka. senyumku turut menghiasi saat aku mengantar mereka keluar dari sekolah.
beberapa anak masih bermain d dalam sambil menunggu orang tua mereka. beberapa terlihat duduk sambil memakan sisa bekal mereka. sedangkan kak Lila terlihat menemani mereka sambil bernyanyi lagu baru yang baru d ajarkannya pada anak anak.
aku menutup gerbang dan melangkah masuk kedalam dan bergabung dengan kak Lila.
kak Lila berumur 19 sama sepertiku. orangnya manis dan berkerudung. kulitnya sawo matang. dan masih single, berbeda dengan kak Cindy dan kak Lutfi yang sudah berumur 22 dan sama sama memiliki anak. mereka mengaku kawin muda saat lulus smu sembari melanjutkan keperguruan tinggi. Kak Cindy mengambil jurusan Pendidikan guru TK, sedangkan kak Lutfi mengambil Keperawatan.
kak Lila sendiri adalah salah satu mahasiswi perguruan tinggi swasta d kotaku. dulu kami satu smu, hanya beda kelas, jadi kami merasa lebih akrab. hanya saja, kakak kakak yang lain selalu mengira kami pacaran sembunyi sembunyi.
oia, Pengelola kelompok bermain ini juga perempuan. hanya saja sudah berumur 40th. dan beliau sangat baik pada kami semua.
kulirik jam digital d meja kerjaku. 2.30 pm. hm... waktunya untuk beres beres, karena bentar lagi sudah waktunya pulang.
jam kerja kami adalah 8 jam. dan libur pada hari sabtu dan minggu, serta setiap tanggal merah. sama seperti para PNS, hanya saja, kami tidak bisa masuk seenak kami.
gaji ku juga hanya sebatas UMR, hanya saja sering mendapat bonus atas prestasi kami.
kurapikan mejaku. kumasukkan semua nya d lemari samping meja. dan aku berjalan menuju kamar mandi karena sedari tadi menahan pipis karena tanggung dengan pekerjaan.
di arena belajar terlihat sepi, hanya kak Lutfi dan beberapa anak yang ikut program penitipan anak yang sedang mencoba untuk memejamkan mata tidur siang. kak Lila dan kak Cindy juga sedang berada d meja kerja mereka untuk mengerjakan tugas tugas.
sedangkan Ibu Pengelola sedang berada d dalam kantornya.
aku berjalan kebelakang, tapi teringat ponselku saat berjalan melewati lokerku. ponselku sedari tadi kubiarkan berada d dalam
loker, takut mengganggu pekerjaanku.
kuurungkan niatku ke toilet, dan kulangkahkan kaki menuju loker untuk memeriksa pesan yang masuk d ponselku.
kulirik jam digital d meja kerjaku. 2.30 pm. hm... waktunya untuk beres beres, karena bentar lagi sudah waktunya pulang.
jam kerja kami adalah 8 jam. dan libur pada hari sabtu dan minggu, serta setiap tanggal merah. sama seperti para PNS, hanya saja, kami tidak bisa masuk seenak kami.
gaji ku juga hanya sebatas UMR, hanya saja sering mendapat bonus atas prestasi kami.
kurapikan mejaku. kumasukkan semua nya d lemari samping meja. dan aku berjalan menuju kamar mandi karena sedari tadi menahan pipis karena tanggung dengan pekerjaan.
di arena belajar terlihat sepi, hanya kak Lutfi dan beberapa anak yang ikut program penitipan anak yang sedang mencoba untuk memejamkan mata tidur siang. kak Lila dan kak Cindy juga sedang berada d meja kerja mereka untuk mengerjakan tugas tugas.
sedangkan Ibu Pengelola sedang berada d dalam kantornya.
aku berjalan kebelakang, tapi teringat ponselku saat berjalan melewati lokerku. ponselku sedari tadi kubiarkan berada d dalam
loker, takut mengganggu pekerjaanku.
kuurungkan niatku ke toilet, dan kulangkahkan kaki menuju loker untuk memeriksa pesan yang masuk d ponselku.
duh dd ku sayang, jadi cita citanya pengen jadi editor toh? ok belajar yang rajin dan tekun ya sayang biar berhasil. hai, arigato kembali watashi cece namaewa
nah, sekarang ini, ada yang kirim email k dd n minta ceritanya d ceritain ma dd... jadi, kesempatan untuk memulai jadi editor... walaupun cuma editor kelas teri...
maaf ya kalo dede salah, tp dd mohon bntuannya...
arigato gozaimasu...
kepalaku sedikit masuk kedalam loker. mataku sibuk mencari letak ponselku. ternyata, berada d bawah tumpukan materi yang belum sempat kukoreksi.
kuambil dan ku periksa ponselku. 3 panggilan tak terjawab dan diikuti tulisan 5 pesan d terima.
panggilan tak terjawab ternyata dari Niken, pacarku. dan pesan pesan itu dari Rio, pacarku juga.
aku adalah bisex, dan Rio tau itu.
Rio berumur 16 tahun saat itu. etnis tionghoa. masih kelas satu smu. dan dia bersekolah d kota ini juga.
sedangkan Niken, dia tidak tahu aku bisex. setahu dia, aku sangat sayang padanya. dia masih kelas 3 smu. keturunan tionghoa, dan yang terpenting, dia bisa menerimaku apa adanya secara materi dan semua hal. (kecua liorientasi sex ku)
aku memang lebih menyukai orang orang yang berdarah tionghoa. mungkin karena mereka good looking.
"koko... jngn lupa mkn ya???"
itu adalah salah satu pesan dari Rio.
kulihat pesan lainnya, sama isinya. lalu, mataku menangkap 1 pesan yang nomornya tak ku kenal.
kubuka pesan itu, dan kubaca.
"hi, gua Daniel. 18 th. gua tahu nomor lo dari profile lo d GayIndo. gua chinese~korea. dan baru saja pindah d kota ini. lo bilang lo campuran indo~jepang y? boleh kenal lo lebih jauh lagi?"
sms itu mebuatku sedikit tertegun. aku memang memiliki account d GayIndo. dan sengaja mencantumkan nmer ponselku untuk menambah teman. tapi tak menyangka ada anak smu chinese~korea yang mau berkenalan denganku.
ku balas pesan itu, kuketik pesan singkat untuknya, "ntar j ya, gua masih sibuk.."
kukirim pesan itu, dan kuletakkan kembali ponselku kedalam loker.
kak Cindy dan kak Lila juga sudah mulai berberes. bahkan mereka sudah menyeleseikan absensi kepulangan mereka.
"kak Leo, kami pulang dulu ya,." ucap kak Cindy padaku.
"iya, hati hati" jawabku sambil melambaikan tangan.
"oia kak, buat materi besok, kakak photo copy materi gak???" aku bertanya padanya sambil memandangnya.
"iya kak, kenapa?" jawabnya singkat.
"nitip dunk..." jawabku nyengir padanya.
"oke," jawabnya sambil mendekat padaku.
"jumlah copyannya ada d belakang kertas ya kak, n thankz before.." aku menjelaskan padanya.
tapi dia hanya mengangguk kecil.
"hari ini ada jadwal les privat buat kakak nya Fadli, trus habis itu masih harus ngajarin Jeremy juga. jadi bisanya ya nitip, takut kelupaan" aku menambahkan penjelasan padanya.
"siiip, tenang aja," jawabnya sambil pergi dan melambaikan tangan.
kulihat jam d mejaku lagi, tepat pukul 3 sore. ku tarik tasku, dan ku langkahkan kakiku untuk berpamitan pada kak Lutfi.
"kak, pulang dulu ya, jam setengah 4 ada jadwal les.." ucapku lirih padanya yang sedang tiduran d antara 4 anak yang sedang d tidurkannya. ternyata anak anak itu sudah tidur. dan kak Lutfi hanya memberikan anggukan padaku.
aku pergi sambil melambaikan tangan padanya. menggalkan keheningan ini.
disini, yang bekerja 10 jam perhari hanya kak Lutfi. karena anak anak itu d jemput tepat pukul lima. dan karena itulah gajinya paling banyak diantara kami.
Dugh jeng ayumacho,,,bukan nya jei ratu nya BF jei kan slalu buka warung dimana pun di forum ini
Warung jei seperti mbok berek dekh ada dimana mana
Ini true story atau karangan pangeran????
Ceritanya bagus juga tapi agak pusing aja neh bacanya mungkin dari susunan kata2nya kali yah, btw good job lanjutin aja 8) 8) 8) 8)