BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Shortcake Series: Never been kissed

edited June 2009 in BoyzLove
Teman- teman, terima kasih suda membaca, mohon maaf jika ceritanya banyak kekurangan. Jangan dicela ya.......
tetapi kalau ada yang mau ngembangin lagi, kritik dan saran, aku ucapin terima kasih sekali lagi.

***
You know how bad if you are a looser?
Itu mungkin menjadi pertanda bahakan menjadi gambaran sbagian kehidupan anak manusia yang mungkin bakal menjadi inspirasi siapapu dan dimanapuun.
Kenapa tidak, seorang gay? Not a looser?
Beginilah ceritanya dimulai.

Aku terlahir sebagai anak kurang memiliki percaya diri dimana, aku hanya bisa berdiri dalam kehidupan meratapi orang sekitar.
Namun ketika, aku masuk SMP aku mulai menemukan pelarian akan kehidupanku ini, yaitu BUKU.
Buku tidak pernah berbohong atau bahakan menghianatimu. Dimana setiap hari dia lah temanku, hingga akhirnya, aku mulai kegandrungan dengannya. Semakin kubaca semakin kunikmati apa yang ada di dalamnya.
Hingga aku menjadi anak yang berprestasi memasuki SMA Favorit berkat beasiswa dengan kemampuanku.

Tapi SMA ini membuatku semakin menjadi orang yang lemah bukan karena buku tetapi seorang pria yang terlalu indah untuk kupandang.
Hingga suatu hari aku membcakan puisi yang bertemakan cinta dan aku tahu dia pasti berpikir itu puisi untuknya. Dan ternyata dia tahu.
Singkat dan pendek cerita ada acara prom night yang membuatku semakin deg- deg an.
Dan tidak diduga dia menelponku
"Hallo!"
"Iya, siapa ini?"
"Aku Aldo"
"Al...... do......, ada ...... apa?"
"Aku ingin bertanya kamu ingin menemaniku saat prom?"
"......"
"aku tunggu kamu sehabis acara di sekolah"

Tidak! dia mengajakku, gay?
Aku benar- benar tidak peduli dan kacau.

Hingga acara prom, selama acara prom, aku sendirian hingga penobatan queen and king selesai.
Kemudian, dia mengajakku jalan- jalan dan kami masuk ke kelas yang gelap dan ...... dan ...... dia mengikatku diatas kursi itu, kemudian aku yang haus akan ....., terdiam diikat.
Namun...... ternyata setelah aku ditelanjangi, tiba- tiba ruangan itu terang dan semua anak masuk ke kelas itu, dan semua melihatku.
Ternyata dia mengerjaiku, aku sungguh malu dan tidak tahu harus bagaimana. Aku tidak menangis, aku hanya terpaku sakit di kursi itu.

lalu terasa ada yang berbicara padaku dan ternyata aku terbangun dari tidur lelapku saat jaga sebagai co-ass di rumah sakit itu.
"Oh mimpi itu"

Suster itu membangunkanku, "Dok, dokter kepala sedang inspeksi di ruangan sebelah"
Jawabku "terima kasih" sambil cepat- cepat bersiap mencuci mukaku di kamar mandi di ujung lorong ruangan itu.

Sambil berjalan aku berpikir, "sampai kapan aku sendiri?" dan akupun mulai introspeksi diriku dengan penuh tanda tanya, "kurang apakah diriku? Apakah aku terlalu jelek? pecundangkah aku"
Dan aku kembali ke ruanganku.

Ternyata di ruangan itu sudah duduk seorang dokter penguji yang kukira dokter biasanya tapi bukan......
Dan sementara ini ternyata digantikan oleh dokter lain, setidaknya hatiku lega, dokter ini tidak mengujiku seperti dokter penguji biasanya.
Setiap pertanyaan tentang pasien yang dilontarkannya selalu aku bisa menjawanya. Untung saja.

Tidak lama, kemudian ada seorang pasien gawat akibat kebut- kebutan yang baru masuk dan si suster langung saja menarikku.
Sudah malam, aku sungguh tidak habis pikir, kapan aku bisa tidur.
Dan tidak lama setelah aku datang, dokter yang benerannya datang juga, setidaknya aku berpikir untuk istirahat dan ternyata tidak.
Si pasien itu dalam keadaan yang kritis sekali dan harus cepat dioperasi meskipun tidak ada keluarga pasien yang ada disana untuk dimintapi persetujuan operasi.
* sebagai seorang dokter, sebelum melakukan tindakan medik kepada seorang pasien harus ada persetujuan tindakan medik (informed consent) tapi jika tidak memungkinkan, dokter dapat langsung melakukan tindakan medik demi keselamatan pasien.

Dan setelah operasi selesai, entah mengapa ada pikiran jahat untuk berada dalam ruangan pasien, setidaknya disini, selain aku bisa pura- pura mengontrol keadaan pasien, aku juga bisa beristirahat sejenak tanap gangguan.
Tapi mungkin karena rasa kantuk ini, aku terlelap disamping pasien ini.
«13

Comments

  • wow.. akhirnya kamu bisa nulis juga :wink:
    semangat yah nulisnya..
    bagus kok ceritanya

    salam,
    revengelqq.
  • wah...
    cerita tentang dunia medis nih

    gw mau baca terus ah
    secara gw rencananya mau masuk ke dunia itu

    kan bisa jadi referensi tuh
  • MarvelBlue wrote:
    wow.. akhirnya kamu bisa nulis juga :wink:
    semangat yah nulisnya..
    bagus kok ceritanya

    salam,
    revengelqq.

    Thank's y QQ, wah kalo dibandingin ama kamu mah, aku mana ada artinya.
    Kalo cerita kamu uda banyak dan semuanya bagus- bagus.
    Kalo aku masih eksperimental.

    Tapi thank's for your support..... I am trying.....
  • MarvelBlue wrote:
    wow.. akhirnya kamu bisa nulis juga :wink:
    semangat yah nulisnya..
    bagus kok ceritanya

    salam,
    revengelqq.

    Thank's y QQ, wah kalo dibandingin ama kamu mah, aku mana ada artinya.
    Kalo cerita kamu uda banyak dan semuanya bagus- bagus.
    Kalo aku masih eksperimental.

    Tapi thank's for your support..... I am trying.....
  • Maaf atas double- post, mungkin ada masalah dari ISP aku.
    afkaristan wrote:
    wah...
    cerita tentang dunia medis nih

    gw mau baca terus ah
    secara gw rencananya mau masuk ke dunia itu

    kan bisa jadi referensi tuh

    Sedikit atau banyak, semoga bisa membantu.
  • Hmm...
    Kalo qq udah blng bgs,brrt emang bgs donk...
    Okeh...lanjooottt...
  • Gerakan tangannya membangunkanku.
    "Dok......" Jawabku setengah sadar "Iya hotdog......"
    Lalu suara tawanya menyadarkanku bahwa hari sudah pagi. Lalu aku tersadar dan sadar penuh lalu kulihat jam tangan, "jam 8...... Mampuslah aku!"
    Tanpa berpikir panjang aku langsung mengambil langkah seribu menuju mejaku dan berencana mengisi semua lembaran RM (Rekam Medik) yang masih kosong.
    *Rekam Medik adalah kumpulan tentang identitas, hasil anamnesa, dan segala catatan tentang pelayan kesehatan yang diberikan kepada pasien dari waktu ke waktu.
    Tapi aku heran tidak ada apapun di meja itu,
    "cerobohnya aku"
    "Ada apa, dok?"
    "Sus, ada liat RM disini?"
    "Ouw ini ya dok, kemarin karena masih kosong dan kami sedang tidak ngapain- ngapain makanya kami isi RMnya berdasarkan agenda yang ada di sebelahnya. Ini sudah siap semua."
    "Agenda itu?"
    "Iya dok, tapi kami hanya melihat data pasien saja."
    "Oh begitu Sus, kalianlah dewi penyelamatku! Terima kasih ya sus......"
    Langsung cepat- cepat aku berencana menyerahkan ke dr. Sutojo, sambil membereskan semua RM itu, juga agenda harianku yang bukan ada catatan pasien tapi juga saksi bisu kehidupanku.

    Dengan cepat aku terus melangkah menuju ruangan dr. Sutojo hingga akupun tidak memperhatikan langkah di depanku dan tidak sengaja aku ditabrak seseorang dan semua lembaran- lembaran RM (rekam medik) kosong itu dan buku yang kubawa terhempas ke atas tanah.
    Aku sungguh marah tapi apa daya, ternyata orang yang menabrak adalah dokter yang kemarin menginspeksiku. "Gawat" pikirku dalam hati tetapi untungnya, dia tidak marah dan membantuku mengangkat semua barang bawaanku sambil meminta maaf.
    "Maaf ya tadi saya tergesa- gesa"
    "Dok, saya yanng salah, tidak memperhatikan langkah saya. Saya mohon maaf"
    "Iya, ini...... saya pergi dulu ada pasien di bangsal sebelah yang sedang gawat."
    Untung dia tidak marah sempat dia berpikir itu kesalahan saya, saya bisa lama di rumah sakit ini. Untungnya......

    Lalu aku berjalan menyusuri lorong itu untuk kembali ke asrama untuk mandi dan sebagainya.
    Sewaktu mandi, aku teringat akan kejadian pagi ini. Jadi sewaktu kembali, aku berencana melihat pasien itu dahulu dan sesudahnya aku baru sarapan.

    Sekembalinya aku dari asrama, ternyata keluarganya sudah datang, nampaknya orang tuanya cukup memperhatikannya dan mereka terlihat rukun- rukun saja.
    "Itu dokter yang menyelamatkanku" sambil mengacungkan jarinya.
    Akupun kaget dan terpaku di depan pintu.
    Seorang wanita yang terhitung masih muda untuk sebagai ibu dari bocah itu tapi juga terlalu tua untuk menjadi kakaknya datang menghampiriku.
    "Dok, terima kasih ya......"
    Dan satu lagi bapak itu....... sepertinya merupakan ayahnya,
    "Dok, bagaimana dengan keadaan anak saya?"
    "Sebenarnya tidak telalu serius dan anak bapak sudah terlihat sehat. Semalam kami melakukan operasi karena ada batangan besi yang tertancap di kakinya namun tidak merusak sarafnya. Hanya saja kami masih perlu melihat perkembanganya ke depan."
    "Terima kasih dok...... Ya saya serahkan semua kepada dokter saja"
    Tiba - tiba dia menyela dengan mimik ala muka spongebob, "Pa...... Ma...... jJangan panggil dok nanti dikirain hotdog......"
    Aku langsung memerah mengingat kejadian padi tadi
    "Hush, jangan ngomong sembarangan...... maafkan anak kami ya dok......"
    Lalu akupun tahu bahwa wanita itu adalah ibu anak itu tapi kenapa memang masih sangat muda untuk menjadi seorang ibu dari anak itu.
  • Nice story.. Sjauh ini gw ckup mnikmati, apa lg dgn tema medis, nilai plus deh..

    Jgn b'henti d tngh2 y..
    Tnpa m'ngurangi rsa hormat, please lanjut..
  • wew.....

    bagus! :) :) :) :) :)

    anda berbakat!
  • riddler wrote:
    Nice story.. Sjauh ini gw ckup mnikmati, apa lg dgn tema medis, nilai plus deh..

    Jgn b'henti d tngh2 y..
    Tnpa m'ngurangi rsa hormat, please lanjut..

    Sebenarnya cuma latar blakangnya dunia medis. Walaupun tidak sepenuhnya mencakup dunia medis.
    Mungkin ke depannya, saya akan mencoba lebih baik.
    Tapi saya ucapkan, Terima kasih.
  • wew.....

    bagus! :) :) :) :) :)

    anda berbakat!

    Thank's damar.... Semoga nanti jangan kecewa kalau lanjutannya ada yang kurang. Anyway, Cullen's Family is cool. I'd like see 'em in Twilight series.

    Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih.
  • ***
    Di kantin semua tempat duduk penuh dan hanya ada satu di tempat dokter Ferdy, yang menginspeksiku kemarin itu,
    "Dok, ada yang duduk di situ?"
    "Mata kamu buta! khan itu kosong."
    Lalu aku duduk karena perut pun sudah protes, tanpa memikirkan semua orang melihatku karena bentakannya itu.
    "Eh, sapa suruh kamu duduk disitu?"
    "Iya maaf dok, saya permisi dulu"
    tiba- tiba di menahanku dan membentakku lagi, "kau mau duduk mana semua penuh... Sudahlah... kau duduklah!"
    "terima kasih, dok!"
    ......
    "Kenapa operasi itu bisa gagal?" Tiba- tiba dia ngomong sendiri, dalam hatiku, mungkin ini dokter sudah stress. Kemarin dia sungguh mengayomi tapi sekarang, membuatku seolah tidak mengenalnya.
    ......
    "Padahal aku sudah melakukan semuanya sesuai prosedur"
    ......
    Hal ini menjawab semua pertanyaanku atas perubahan sikapnya ternyata dia kesal atas hal tersebut
    "Dok...... saya rasa kita sebagai dokter tidak berarti dokter harus menyembuhkan pasien"
    "???"
    "Iya selama saya kuliah, saya pernah diajarkan bahwa kita sebagi dokter bukan berarti pasien yang kita tangani harus sembuh tetapi tugas kita adalah berusaha untuk membuat pasien sembuh."
    "......"
    "Semua merupakan kehendak Tuhan. Lagipula bapak telah berusaha sekuat mungkin, seperti saat ujian, saya belajra sekuat mungkin dan Andalah Tuhan saya saat ujian"
    "Huahuahua, ternyata kamu lucu sekali, bukan nama kamu saja yang lucu tapi kamunya juga sangat lucu tapi juga relijius"
    "nama saya aneh?"
    "Iya, Ryan si psikopat itu......"
    Dan tercelalah namaku padahal nama Ryan itu khan keren. Tapi apalah boleh ku membela dia masih Tuhanku selama co-ass disini.
    "....."
    "Kamu tidak marah khan? Saya hanya bercanda, ngomong- ngomong nilai kamu selama kuliah bagus- bagus kenapa disini kuliah?"
    "Tidaklah dok lagipula biaya sekolah diluar (negri) harganya tidak sedikit. Lagipula saya merasa takut hidup di negara orang lain, berbeda bahasa, budaya bahkan intinya uang."
    "Biaya? Beasiswa khan banyak. tapi masalah perbedaan itu memang benar adanya......"
    "Culture shock"
    "Iya, rumput di halamanku selalu lebih hijau dari rumput di halaman tetangga. Huahahaha"
    ".....?"
    ini dokter doyan kali ketawa. Untunglah dia tidak murka karena masalah kursi tadi.

    Lalu setelah kita saling berbincang- bincang, aku kembali melihat keadaan pasien yang tadi itu yang ternyata dia sudah pindah ruangan.
    "Dok, gimana keadaanku?"
    "Enggak apa- apa, mungkin lusa kamu sudah bisa pulang."
    "Dogh....., tadi pagi dokter mimpi apa?"
    ......
    "Kenapa dok?"
    "Lupakan saja." aku sambil sibuk melihat catatannya.
    "Dok, nama dokter siapa?"
    "Di badge saya khan ada?"
    "Enggak keliatan, dok!!!"
    "Ryan"
    "Huahahaha, Ryan? Wah homo itu ya?"
    Kenapa namaku ini tercela 2 kali, pertama oleh atasanku dan sekarang oleh anak buahku.
    ......
    "Jangan marah ya, dok, aku cuma becanda, nanti kalo dokter marah, bisa jadi aku dimultilasi pas itu dikubur di belakang rumah sakit. Ikh serem!!!"
    "Iya, kalau kamu yang minta......"
    "Jangan dok, ampun cuma bercanda".
    lalu untuk menjawab tanda tanyaku tadi pagi itu,
    "Yang tadi pagi datang siapa?"
    "Yang cewek itu, mama baruku, yang gendut itu, bapakku. Lucu kan? Mamaku mirip Olive pacarnya Popeye dan Bapakku mirip Walley Wadrus"
    Kulihat- lihat anak ini lucu juga, ternyata namanya pun tidak jauh anehnya denganku, Coki (Bagiku namanya juga aneh, Coki berarti COCKie atau mungkin cookie- cookie land, Coklat atau sejenisnya. Wkkk)
    tetapi tentu aku enggak ngomong apapun tentang namanya.
    Umurnya sudah 17 tahun tapi gaya bicaranya seperti anak masih 10 tahun. Sepertinya otaknya diidi oleh tokoh kartun, seperti perumpamaan orangtuanya.
    Untuk nyalinya boleh diacungi jempol mengebut hingga kecelakaan dan hingga saat itu tanpa ada penyesalan.
    Tidak lama mama barunya Coki datang.
    "Dok, boleh bicara di luar?"
    ......
    "Dok, malam ini ada waktu?"
    "Maaf ada apa ya bu?"
    "Jangan panggil saya ibu, umur saya baru 27 tahun. Panggil saja saya Nensi"
    ......
    "Begini dok, malam ini ada yang ingin saya minta bantuan."
    "Ouw, sekarang saja, bu! Jika saya bisa membantu pasti saya bantu"
    "Jangan panggil saya ibu...... oke! pasti kamu bisa bantu. Nanti malam saya kesini lagi"
    "tapi maaf, malam ini saya ada jaga"
    "Tidak perlu khawatir, suami saya direktur di rumah sakit ini. Semua bisa saya atur, dokter Ryan (melihat badge nama aku)"
    ......
    Belum aku menyetujuinya tapi dia langsung masuk ke ruangan anaknya.
  • rushed ty wrote:
    wew.....

    bagus! :) :) :) :) :)

    anda berbakat!

    Thank's damar.... Semoga nanti jangan kecewa kalau lanjutannya ada yang kurang. Anyway, Cullen's Family is cool. I'd like see 'em in Twilight series.

    Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih.

    waha waha.....

    gue bukan termasuk anggota dari cullen family.....

    hehe hehe.....

    okay, ditunggu lanjutannya yawh.....

    gue juga suka menulis..... :) :) :)
  • Lv_ai wrote:
    Hmm...
    Kalo qq udah blng bgs,brrt emang bgs donk...
    Okeh...lanjooottt...

    Sya usahakan dan juga saya ucapkan terima kasih
  • Malampun tiba, mamanya Coki pun memaksaku pergi dan untungnya tiba- tiba dibelakangku berdiri dokter Ferdy.
    "Bu Nensi, ada apa?"
    "tidak..... tidak..... anu...."
    "Bu saya peringatkan, jika ibu tidak mengindahakan ucapan saya waktu itu, saya tidak segan untuk melaporkan perbuatan ibu."
    ...... (Ibu itu pergi menghilang)

    Tapi entah mengapa akhirnya dokter Ferdy yang mengajakku untuk menemaninya makan malam.
    "Kamu sudah makan?"
    "Sudah tadi di kantin?"
    "Ah, mana kenyang. Kamu temani saya dulu makan."
    "Tidak usah, dok, saya sudah kenyang."
    "Kalau begitu ikut saya"
    ......
    Ternyata tanpa sepengetahuanku dia mengajakku ke Starbuck's, sesampainya dia mulai dari cerita tentang ibu Nensi yang sebenarnya ada masalah seksual dengan suaminya, dan selalu mencari anak- anak co-ass yang yahuuud (seperti aku, wkkkk) untuk menemaninya dengan imbalan uang.
    Dan tidak lama dengan sendrinya terkuak tujuan dokter Ferdy mengajakku jalan- jalan, karena ternyata dia mau curhat tentang masalah keluarganya yang selalu mendesaknya mau menikah......
    "tapi demikianlah hidup, ada pria dan wanita, pria dengan wanita, bukan seperti kamu"
    ...... (denyut jantungku hampir copot)
    "Iya kamu khan Ryan berarti enggak suka wanita. Huahahaha"
    Lagi dan lagi sudah 3 kali dalam 1 hari ini namaku ini dicela, mungkin besok aku harus buat acara perubahan nama menjadi ...... Jake Gyllenhaal. Wow! He's so cool.
    "Iya sudah, temani saya berbelanja dulu dan baru saya hantar kamu ke asrama. Kalau kamu menolak siap- siap kamu menderita di rumah sakit."
    ......
    Dokter ini hanya ingin memanfaatkan tenagaku mengangkat barang bawaannya yang banyak banget. Sungguh kejam! ternyata ada niat buruknya dibalik ice blend itu.
    Lalu setelah memasukkan barang belanjaan ke mobil dokter Ferdy, dia mengantarku ke asrama. Dan dengan terpaksa kuucapkan "terima kasih"

    Entah mengapa ada perasaan sedikit namun tidak nyata kepada dokter Ferdy. Dia begitu gagah, lembut, dan humoris membuatku berpikir yang tidak- tidak, hingga tersimpan dalam tidurku yang nyenyak.

    Pagi hari, aku sudah bersiap seperti biasanya apalagi beberapa hari lagi ada ujian yang akan sangat menentukanku untuk menyelesaikan program profesi ini dan mendapatkan gelarku sebagai dokter.
    "Dok, sudah mau pergi ya?" Kata seorang suster
    "Enggak kok sus, aku khan masih ingin di dunia ini."
    "dokter ini bisa saja. Pasti dokter bisa lulus jadi dokter dengan lancar"
    "Sebenarnya semua ini berkat suster dan teman- teman semua. Tanpa kalian aku enggak bisa apa- apa."
    "Tapi dokter sungguh baik dan tidak seperti dokter muda lainnya jadi kamipun sudah selayaknya untuk berbuat baik juga."
    "Selain hati kalian yang baik, tapi wajah kalianpun cantik. HUahahUa. Jangan GeeR"
    "......"
    "Ini, kemarin saya pergi bersama dokter Ferdy dan ada sesuatu untuk kamu dan kawan- kawan yang lain. Tapi nanti sisanya saya ambil dulu ke asrama saya ya."
    Karena aku bingung mau membeli apa, jadi kebetulan pas kemarin pergi sama dokter Ferdy, aku melihat boneka- boneka kecil yang imut dan teringat jasa para suster makanya aku beli, Sekalian sebagai kenang- kenangan dari aku."
    "Iya Terima kasih ya, dok...... Maaf ya, dok kami enggak ngasih apa- apa"
    "Enggak lah ini enggak sebanding dengan jasa dan bantuan kalian semua selama ini"
    "Tidak dengan sikap dokter sebenarnya sudah membuat kami senang karena kami merasa dianggap disini."
Sign In or Register to comment.