Pernah gak kamu merasa lega, sekaligus kamu sadar kalau kamu mencintai pasangan kamu, sesaat setelah hubungan kalian putus?
When I was in the relationship, I was too busy with myself.
If he's a good partner, he should listen to me and try to understand me.
If he loves me, he should understand my situation and shouldn't ask too much.
If he loves me, he should leave me some space for my own. and let me enjoy my holiday.
And other If, and shoulds.....
I was too busy questioning myself with this idea (or should I say my own thought) of what he should do if he truly loves me.
And, actually it's not just that.
I was also busy with the question "Do I really love him?"
If I do love him, I won't be feeling so surpressed in replying his sms, or feel the obligation to send him or calling him every day.
If I do love him, I won't make excuses when I just wanna spend a nice weekend just by myself.
When the relationship is over, gw akhirnya lega karena akhirnya lepas dari pikiran2 ini.
Tapi di saat yang sama gw sadar tentang satu hal. Satu hal yang selama ini gw lupakan. Akhirnya gw tahu kalau gw benar2 cinta dia. Gosh where have I been???
Namun gw terlalu sibuk mengecek satu per satu pikiran gw (he loves me or not, I love him or not) itu, untuk memastikan dia benar2 cinta gw dan kalo gw berhasil membuktikan kalo dia cinta gw, itu memberi ketenangan pikiran buat gw.
Kalau mau diingat2, perasaan cinta yang gw rasakan setelah hubungan berakhir ini sama seperti saat pertama kali bertemu si dia. Gw tau kalo gw seneng waktu berada di samping dia. Gw ga tau apa dia suka ama gw atau ngga, and it didn't matter for me that time.
Saat memasuki relationship, akhirnya mulai muncullah pikiran2 ingin dicintai pasangan, pikiran tentang apa yang seharusnya dia lakukan sebagai pasangan, dan khawatir bila itu tidak dilakukannya, atau adanya perasaan (yang kadang terpaksa) untuk berperan sebagai pasangan yang baik.
I just got my lesson this time. I used to think that I'm not a relationship type of guy, even though I long for it. Gw ga berpikir relationship itu sebagai penghalang. Yang justru menjadi penghalang dan membuat gw berpaling dari dia yang sebenarnya adalah pikiran2 serta harapan dan keinginan gw sendiri.
Silakan kalo ada yang mau komentar.
Comments
Mudah2an bukan krn omongan gw dan menjadi sesuatu yg loe sesali..
Bener sih apa yg loe bilang, kadang pikiran2 kita sendiri yg menghantui kita spt itu, but in ur case, kayanya krn emang loe nya yg too complicated.. Hehehe..
Tentang perasaan yg loe rasa skrg.. Gw rasa wajar.. Orang baru bisa merasakan rasa memiliki itu, justru pada saat kehilangan..
touching a heart deeply
Perasaan aku jadi ga karu-karuan..susah buat move on...nggak tau sampe kapan kayak gini trus. I miss him.
Anyway, dpt saran dr temen sih..."km berani jatuh cinta, itu berarti km harus mau untuk jatuh dan merasa sakit ketika udah gak cinta"...
dan skg, ak lg berusaha buat move on...wish me luck to make me forget him..
Thought I couldn't live without you
It's gonna hurt when it heals too
It'll all get better in time
And even though I really love you
I'm gonna smile cause I deserve to
It'll all get better in time
Leona Lewis - Better In Time
ummmmmm
setelah relationship berakhir, ah sebenere bukan berakhir sih, cuma ganti pola hubungan aja. yg dulunya (katanya) pacar, sekarang cuma Sahabat baik.
gw sadar, klo (mungkin) selama ini perasaan gw ke dia tuh bukan cinta, just a lot like love. sayang yg gede mungkin.
juga, gw sadar, bahwa bliau ga perna mencintai gw, tapi selalu menyayangi gw. dengan caranya sendiri tentunya.
klo gw abis putus beberapa waktu bener2 kacau dan gak karu2an. I just realize how much i love him, and he don't give a chance .... (ah panjang klo dibahas)
kalo gua mah bullshit dengan titel bestfriend! Setelah putus tak ada yang namanya bestfriend. Yang ada gua yg jadi ngemis2 minta something dari yang namanya bestfriend.
you => him : bestfriend
him => you : lom tentu bestfriend, malah yg ada menghindar
Dulu gua selalau berpikir yang baik2 dan positif tentang dia, bahkan sampe sesudah putus beberapa waktu. tapi dengan apa yg gua alami sesudahnya, gua mulai berpikir yang negatif dan itu selalu berkecamuk di hati. (bener gak ya, dulu dia gak begitu - I want to believe but ... the fact is not the same with my beliefs)
hahahaha
ga bullshit kok
lha wong pas waktu ngubah status dulu, kita mikirnya, emang kita ga bisa jadi pacar. bagusnya temenan baek aja.
dan, orang2 yg kenal gw, tahu baeknya hubungan gw ma dia. bahkan sampai saat in, detik ini.
tapi gua gak percaya itu. ( I do not mean that i dont believe you, and your experience) Setidaknya itu yg gw alami, dan for that moments gw dapet nya sakit hati :roll:
mkn itu buah dari terlalu banyak berharap haha.
But I do want to believe it
weks
nama gw ga pake hurup d kok.
hihihihihihi
mungkin, apa yg terjadi ke akmu, karena kamu masih menharapkan "sesuatu" yg lebih dari mantan mu.
dianggap lebih berharga mungkin, ato sedikit istimewa, misalnya.