It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Clara, wanita cantik berbadan yang tinggi dan proporsional. melihatnya, maka mata akan sulit untuk melupakannya. apalagi ditambah dengan senyumnya yang terbentuk dari bibirnya.
malam itu, Clara menceritakan kedatangannya. awalnya, dia bisa berkata dengan biasa saja. tapi, lama kelamaan, dia menjadi agak gagap dan lebih jauh lagi, Clarapun terisak. Clara menangis terisak di depanku.
Clara tak marah ataupun benci padaku. itu yang aku tangkap dari setiap kata dan juga dari cara dia berbicara.
"Tya, aku nggak marah sama kamu, apalagi benci padamu." itu kata awal yang Clara katakan padaku. "walaupun hati ini sakit saat mengetahuinya, tapi aku tahu, bahwa hal itu telah terjadi. nggak akan bisa kita mengulangnya, apalagi menghapusnya dan menjadikannya tak pernah ada." kata Clara. dia menjadi agak sedih.
"jujur Tya, hatiku sakit saat mendengar Gusti berkata bahwa dia akan mencoba mencintaimu. sakit sekali." kata Clara miris. "tapi, mau gimana lagi, itulah yang dia rasakan dan aku tak punya hak untuk melarangnya. walaupun aku sayang dia, walaupun aku cinta dia, walaupun aku pacarnya...." ujar Clara lebih jauh lagi.
"aku tahu bagaimana Gusti... aku tahu bagaimana sakitnya Gusti bila harus jauh darimu. pastinya itu sakit sekali. Gusti memang benar-benar sangat sayang padamu. bahkan, sangat-sangat sayang." kata Clara. tampak dia berusaha menahan emosinya. selama dia berbicara, aku hanya bisa diam. aku tak kuat untuk berkata. bahkan untuk berpikir apa yang akan aku katakan. aku hanya sanggup untuk diam.
"sekarang, dia mencoba untuk mencintaimu, seperti apa yang pernah kamu minta padanya." lanjut Clara. "bila kamu bertanya darimana aku tahu, ya, Gusti menceritakan semuanya padaku. semua yang terjadi antara kalian, sejak awal dia bertemu denganmu. semuanya...."
mendengar kata-kata Clara, entah mengapa, di hatiku menjadi terasa bimbang. hatiku juga menjadi miris karenanya.
"yang jelas, dia tak mau lagi kehilangan orang yang disayanginya. dan itu adalah kamu. walau aku tahu, dia menyayangimu karena dia menganggapmu sebagai adiknya, tapi, ku minta padamu. sayangilah dia dengan sepenuh hatimu. karena, aku tak mau melihatnya sakit dan kembali terpuruk seperti waktu dia kehilangan Prasetya, adiknya yang sudah meninggal...." kini, Clara terisak. diantara isak tangisnya, dia masih berusaha menyampaikan apa yang ingin disampaikannya.
"kalau memang dengan mencintaimu dan bersamamu dia bisa terus bahagia, aku rela Tya...." ujar Clara sambil sesegukan. "aku titip dia, ya..." pinta Clara. "karena jujur, aku sangat menyayanginya, dan aku nggak mau melihatnya bersedih.... ya...."
setelah Clara pulang dan meninggalkanku, aku benar-benar menjadi termenung. hatiku menjadi benar-benar gundah, galau, risau dan lain sebagainya. dan, sepertinya, air mataku telah terkuras habis malam itu.
esoknya, hari minggu. sore hari, aku ke rumah Gusti.
"Sayang, aku hanya bisa bilang dan minta maaf padamu.... aku tak tahu harus bagaimana lagi untuk menutupi hatiku, untuk membuat hatiku agar bisa untuk tidak menyayangi Tya. karena jujur, aku sayang pada Tya. dia adalah pengganti adikku, Prasetya, yang dulu belum pernah ku buat bahagia...." kata Gusti sambil membelai Clara yang bersandar di dadanya.
"ya.... aku mengerti kok Yang...." kata Clara sambil terisak. "mungkin itu memang yang terbaik." tambah Clara.
"Sayang, entah kata apa yang bisa mewakili ungkapan yang ingin ku ungkapkan padamu, karena sebenarnya aku sangat bahagia bisa bersamamu. aku juga sangat mencintaimu...." Gusti berkata. lalu dia mencium ubun-ubun Clara.
"ya Sayang.... terima kasih ya...." ucap Clara.
"tapi Yang, aku minta padamu, jangan pernah tinggalin aku ya...." pinta Gusti.
"aku nggak akan ninggalin kamu. walau sesakit apapun yang aku rasa nantinya, aku nggak akan ninggalin kamu." ujar Clara.
Gusti memeluk Clara dengan hangat. aku, yang berdiri di depan pintu, tanpa aku sadari, aku menangis melihat mereka. entah apa yang terpikir olehku, yang jelas, dadaku menjadi lebih tenang dan lebih nyaman. aku tertunduk, aku tak mau melihat mereka harus berpisah. karena pastinya mereka saling menyayangi satu sama lain.
"kamu kenapa Tya...?" tanya Gusti. Clara yang berdiri di sebelahnya juga terlihat heran.
ternyata, tanpa aku sadari karena kenangis, mereka menghampiriku di depan pintu. aku diam, tak bisa menjawab.
aku memeluk Gusti dengan eratnya. aku terisak agak lama. setelah aku agak tenang, aku mengucapkan kata maafku. "maafin aku ya bang... (bang, bahasa melayu dari kata abang yang berarti kakak laki-laki)." ucapku.
Gusti diam. ku dengar Clara terisak.
"ternyata aku akhirnya paham juga. bahwa rasa sayangku pada abang bukan seperti yang aku pikir sebelumnya, tapi karena aku memang sayang sama abang sebagai abang, dan abang adalah abang untukku...." kataku.
Gusti tampak agak kaget dengan apa yang aku katakan. setelah aku melepas pelukanku, dia mulai tersenyum. entah kenapa, tapi aku merasakan bahwa senyumnya kali ini benar-benar senyum bahagia yang tulus dan keluar dari lubuk hatinya. melihat itu, aku juga tersenyum.
Gusti masih diam, hanya diam saja. Clara sudah tidak terisak lagi. sepertinya, dia juga agak kaget dengan apa yang katakan.
"ya.... bang Gusti adalah abangku, dan aku adalah adikmu. dan kak Clara, adalah calon kakak iparku...." kataku. aku tersenyum. kulihat Gusti dan Clara juga tersenyum. "bolehkan aku menjadi adikmu?" tanyaku ke Gusti.
Gusti tersenyum lebar. sungguh bahagia sekali wajahnya ku lihat. lalu, dia memelukku erat sebentar. lalu dilepaskannya pelukannya.
"makasih ya..." ucap Gusti. lalu Gusti memeluk aku dan Clara secara bersamaan. terasa hangat, terasa bahagia.
sekarang, kami duduk di sofa di ruang tamu rumah Gusti. kami bercanda bergurau. tapi yang pasti, Gusti dan Clara selalu berusaha untuk menghiburku. (mereka bilang aku harus di carikan pacar, karena aku tak jadi memiliki Gusti).
"o ya, Tya.... gimana kamu ma cowok yang biasa anterin kamu pulang fitness?" tanya Gusti.
"maksudnya Alex?" kataku balik tanya. Gusti mengangguk. "darimana abang tahu ALex?" tanyaku lagi.
"ya tahu aja.... bukannya dia kemaren bilang cinta ma kamu?" tanya Gusti lagi. aku jadi malu dibuatnya.
"yang bener? kok aku belum dikasih tahu sih, Yang...." kata Clara sambil menyenggo lengan Gusti.
"sorry Yang.... belum sempet." jawab Gusti. "terus gimana Tya, kamu terima nggak?" Tanya Gusti padaku.
"ah udah ah.... nggak usah bahas soal itu.... malu tahu...." kataku. pastinya, mukaku merah.
"malu gimana?" tanya Clara. "mang gimana jawabannya? jangan malu lah, sama abang dan kakaknya sendiri juga...." bujuk Clara.
"ya.... yang jelas, aku.... dah jadian ma Alex." kataku pelan. malu banget. "dan aku dateng kesini, untuk kasih tahu kalo...." aku teringat sesuatu yang pastinya penting. "ya ampun, aku baru inget, aku kan kesini bareng ma Alex, dan tadi aku tinggalin di luar...." kataku panik.
aku berlari keluar rumah. diluar, Alex sudah hampir kering kelamaan menunggu. ku hampiri Alex, dan kuajak dia masuk kerumah Gusti. aku memperkenalkan Alex pada Gusti dan Clara.
"mang kapan jadiannya?" tanya Gusti. bibirnya cengar-cengir.
"tadi pagi...." jawab Alex santai dan manly banget.
"wah, selamat ya.... ya dah yo, sekarang kita ke fast food untuk traktiran..." ujar Gusti yang ditimpali Clara dengan senyuman.
"boleh...." ujar Alex.
"nggak usah...." kataku melarang. aku nyengir.
"mang napa? Alexnya juga mau kok..." kata Gusti. aku hanya nyengir aja. "o ya Lex, sorry ya yang kemaren-kemaren, dah bikin mukamu jadi biru-biru...." ujar Gusti ke Alex. Alex hanya senyum aja.
"oh, jadi abang ya yang bikin Alex benjut....?" kataku agak jengkel. "awas ya, rasain nih balasanku...." aku menonjok lengan Gusti dan dia tidak membalas. Clara dan Alex hanya tersenyum melihatnya.
-END-
bner" Happy End
Thx bang critane.... klo isa bikin lg y, I siap melototin tuh crita" :P :P :P
Slamet ya Gusti n Clara ama Ditya n Alex.
Ditunggu Serial selanjutnya yah mas!
keren juga kapan mo nulis crita lagi???
dtunggu nih^^
hahahaahaa....
ni hanya fiksi aja, nggak ada kejadian yang sebenarnya kayak gitu. coz waktu sma dulu, aku belum seperti sekarang ini.
coz di pontianak, dunia ini masih sangat tabu n masih menjadi rahasia yang dibungkus dengan kain sutra emas. jadi bener2 masih sangat mahal.
cerita selanjutnya, mungkin masih agak lama, coz sekarang lagi sibuk buat persiapan teaterku pentas tgl 31 maret. buat yg di jogja, nonton ya ntar di TBY.
pokoknya, cerita selanjutnya akan segera....