It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
oh temprina jawa pos pake pdf juga bisa kok, mereka mo terima design pake program apapun, kecuali repro2 kecil ato percetakan yg ketinggalan jaman dan di sby masih banyaak.....dan herannya kebanyakan mereka masih pake corel yg jelas jelas corel itu program rumahan.....bt kan...
gw si ga tau komputer spek, yg pasti kalo buat design ga lelet dan lambat...
Adobe®
InDesign® CS 3
Minimum system requirements
Windows®
Intel® Pentium 4, Intel Centrino®, Intel Xeon®, or Intel Core™ Duo (or compatible) processor
Microsoft® Windows XP with Service Pack 2 or Windows Vista™ Home Premium, Business, Ultimate, or Enterprise (certified for 32-bit editions)
256MB of RAM (512MB recommended) for Windows XP; 512MB (1GB recommended) for Windows Vista
1.8GB of available hard-disk space (additional free space required during installation)
1,024x768 monitor resolution with 16-bit video card
there you have it. itu yg CS3, yg paling baru CS4 lbh ganas lg minta min speknya.
bisa koq gw pake komputer paman gw, cm klo dy lg pergi aja.
corel..... cape deeeeeeee.... malesssss bgt gw sm corelllll....
Adobe Rules!!!!
Laptop gw sudah pentium 4 2 ghz, dan ram 1 giga, harusnya bisa sih. Cuma memang lelet karena saya salah install program (dan mungkin krn pernah kena virus).
Ya udah.....tenang aja...kita bisa usaha apa yang bisa.
Laptop gw sudah pentium 4 2 ghz, dan ram 1 giga, harusnya bisa sih. Cuma memang lelet karena saya salah install program (dan mungkin krn pernah kena virus).
Ya udah.....tenang aja...kita bisa usaha apa yang bisa.[/quote]
boleh aja klo mo d coba, cm ya klo mo kerja ga mungkin d mall. mungkin d rumahlo bs?
Masalahnya (kayaknya gw sempet bilang kemarin), gw tinggal sama brother yang homophobic.
wew... y uis d. gw kerjain d rumah aja sndiri pake komputer paman gw. yg emang sejak awal rencanany gitu.
Sebenarnya kalau boleh atau ada yang mau bisa tidak diforum ini yang mau gantiin aku. Jujur aku gak enak saja jadi Pemred, karena aku gak begitu tahu soal majalah. Tapi bukan berarti aku gak mau bantu, kalau komitmenku benar - benar 1000% untuk bantu.
Cuma karena aku gak paham soal majalah gak etis saja aku jadi Pemred sementara aku gak begitu tahu soal itu.
Kemarin aku diminta ama teman - teman hanya alasan aku sudah coming out dan aku dari LSM. Supaya kalau ada apa - apa jadi aku bisa diback up ama teman - teman, hehehehe. Kurang ajar juga itu teman - teman jadikan aku "umpan" hehehe. Kalau memang alasan itu saya bersedia. Tapi kan nantinya majalah ini mau profesional, menurut tidak etis saja masalah Pimred nya tapi gak paham majalah.
Tapi kalau untuk sementara saja aku bersedia, tapi kalau ada yang mau gantiin saya bersedia.
Untuk soal teknis saya nurut saja ama teman - teman dengan majalahnya. Saya cuma mungkin akan lihat secara kontensnya karena jangan sampai majalah ini tidak memperhatikan nilai - nilai kemanusiaan dan HAM. Itu yang mungkin skill ku dalam melihat kontens majalahnya.
Seperti yang sudah teman - teman sampaikan. Kita akan maksimal sumber daya teman - teman.
Termasuk dalam soal dana. Selain saya akan minta bantuan juga dari teman - teman LSM untuk membantu penerbitan majalah ini. Tapi yang utama adalah dari teman - teman dulu. Sekecil apapun sumbangan teman - teman akan sangat memberikan kontribusi bagi gerakan LGBT di Indonesia.
Mungkin untuk modal awal kita memang harus berdarah - darah dahulu untuk bisa mendapatkan dana. Tapi biarlah kita coba karena kalau tidak kita tidak akan mulai - mulai.
Btw, saya sudah tanya dengan teman - teman. Katanya kalau mau urus SIUP harus melalui Perpustakaan Nasional. Saya akan coba cari kontaknya apa saja syaratnya.
Tapi ada juga yang bilang bahwa sebenarnya kalau kita sudah badan hukumnya misalnya yayasan, tidak perlu memerlukan siup tapi hanya cukup yayasan saja.
Tapi saya akan coba cari tahu, mungkin ada yang tahu gimana baiknya soal surat izin ini ya?
Berkaitan dengan soal ketakutan teman - teman dengan kelompok fundamentalis. Kita sudah sepakat bahwa majalah ini adalah edutainmen. Artinya unsur pendidikan dan hiburan. jadi sangat jauh dengan hal - hal yang berbau porno. Kita akan sangat menhindarkan photo2 yang sexy misalnya ciuman co dengan co atau ce dengan ce. Tapi majalah ini mengupas soal kehidupan LGBTIQ di Indonesia.
Kalau sudah begitu, secara hukum kita tidak melanggar hukum soal isu itu. Makanya kita akan konsisten isu LGBTIQ bukan pada isu photo2 sex.
Untuk menghindari kita akan menggunakan penasehat hukum, nanti saya akan kontak teman saya yang pengacara yang mau jadi penasehat hukum majalah ini.
Saya tetap optimis bahwa majalah kita tidak akan diserang oleh FPI, kalau diserang kita akan tuntut saja FPI secara hukum. Makanya aturan hukumnya kita akan atur semua supaya tidak ada masalah kedepannya. Karena biasanya FPI atau kelompok yang tidak suka akan cari - cari masalah.
yang penting adalah kita konsisten dan tetap akan bantu untuk majalah ini.
Wasalam
Toyo
btw LSM apaan sih? :roll:
biasanya memperjuangkan yg sosial. misalnya LSM GLBT, LSM perempuan, LSM HAM gituuu.
Buat gw, alasan gw menunjuk elu sbg pemred adalah karena:
1. Ini ide elu.
2. Elu berkomitmen dgn visi dan misi majalah dari awal - malah ini merupakan perpanjangan tangan perjuangan elu (dan kita).
3. Elu punya jaringan yang cukup untuk:
a. Membuat majalah ini kemungkinan besar survive.
b. Membantu perkembangan majalah.
4. Elu sudah coming out.
Jadi gw pikir elu yang paling tepat.
Eniwei, kita di sini semua baru belajar.Mungkin ada yang lebih tahu dibanding yang lain, cuma kita di sini semua belajar, jadi jangan mundur cuma karena merasa belum siap. This is the place to learn Bro.
Jadi gw harap elu menerima kepercayaan dari kita semua dengan lapang dada...hehe. :evil:
Aku cuma mikir soal teknis saja, karena kan aku benar - benar blank banget soal majalah. Tapi aku punya komitmen untuk membuat majalah. Karena aku agak kuatir kalau nanti majalah terlalu berat isinya. Makanya mungkin teman - teman mesti kasih banyak masukan untuk baiknya majalah ini.
Kalau soal bertanggungjwab pasti akan lakukan itu, sekalipun harus berhadapan dengan Front Pembela Iblis. Bagi ku ini adalah sebuah perjuangan. Aku senang karena teman - teman mau melakukan bersama untuk majalah ini.
Kalau FPI gak usah di pikirkan, kita masih percaya dengan hukum kok. yang penting kita tidak melakukan hal - hal melanggar hukum kok. Malah kalau nakalnya, semakin di serang FPI akan semakin dapat laku majalah itu, hehehehe.
Tapi positip saja lah, banyak kok buku soal isu gay sekarang tapi gak masalah kok dengan FPI.
Pokoknya asal jangan vulgar saja..
Jangan kuatir kok, kita akan bangun jaringan LSM dan pemerintah untuk bisa mendapat dukungan.
Salam
Toyo
Kalau saya FPI akan ada saja
leh tanya ga
nama majalahnya ntar kira2 apa?