It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aduh Dik, belajar sejarahnya dari mana ??? Indonesia dulu kan berasal dari animisme - dinamisme, kemudian berkembang menjadi nusantara yg disatukan melalui kejayaan Majapahit yg beragama Hindu. Sempat juga timbul masa kejayaan wangsa Syailendra yang mendirikan candi agama Budha termegah di dunia - Borobudur. Islam, Kristen, Katolik masuk ke Indonesia belakangan setelah pudarnya kerjaan-kerajaan besar Hindu dan Budha tsb.
Thus, intinya nusantara bukan hanya Islam saja, tetapi juga Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan berbagai aliran kepercayaan. 8) 8) 8)
manusia berkembang karena menyadari dan mengetahui kelemahannya serta berusaha untuk berubah...
manusia berkembang bukan karena dibela dan dibantu dengan cara yang salah...
nah, kamu pilih yang mana??
Laa...laa...laa...
...laa...laa...laa...
*Mode gila : ON*
gimana tuh dengan Syekh Puji .....
putu aja yg kirim dia ke sono
ckikikikikikikik
misi ya mas .... kalo boleh saya bertanya ?? mksdnya memaksakan agama secara gak langsung itu apa ??
tp ada oknum2 tertentu yg membuat nama agama tsb menjadi jelek!
gw gag setuju bgt klo indonesia di islamkan... no hard feeling lOh
klo gtu namanya bukan indonesia lg.. ganti nama aja...
setau gw, indonesia itu terbentuk krn keragaman suku,ras dan agama yg ada.
gw bangga jd orng INDONESIA and agama gw HINDU........ 8)
Hipotesis 1 : Agama atau paham2 lain hanya digunakan oleh pihak mayoritas sebagai alat untuk merasionalisasi tindakan2 politis.
Contohnya, bbrp waktu lalu gw sempat baca sebuah artikel tentang bagaimana sulitnya seorang gadis muslim mencari sekolah di prancis yang memperbolehkan dia memakai jilbab ke sekolah. Bayangkan saja, untuk si gadis tersebut mungkin jilbab adalah bagian identitas dirinya yang tidak terpisahkan.
Atau di film dokumenter homoseksual "A Jihad for Love", salah seorang tokoh wanita yang notabene lesbian, mengaku sangat sulit untuk mencari pekerjaan yang bagus di prancis bila dia masih tetap memakai jilbab. Finally dia memutuskan untuk melepas jilbabnya dan menemukan pekerjaan baru.
Kesimpulan, prancis yang sudah berabad lalu memakai slogan "liberte, egalite, fraternite" ternyata memakai paham yang dinamakan "sekuler" untuk mencegah identitas pribadi yang berkaitan dengan agama masuk ke wilayah publik.
Gw pikir mau islam kek, mau sekuler kek, semuanya itu cuma dijadikan alat oleh yang mayoritas untuk merasionalisasi dan melegalisasi tindakan2 politis mereka.
Hipotesis 2 : Hukum yang bersifat subjektif itu ada
Mungkin banyak yang berpendapat kalau definisi pornografi di uu tsb ngga jelas, atau subjektif. Bener apa ngga-nya tolong dikoreksi. Penari Jawa yang make kemben apa iya bisa disamakan dengan perempuan2 yang nongol di koran/tabloid yang mungkin digunakan oleh kaum pria untuk melepas gairahnya?
But at least, ada hukum yang gw rasa bersifat subjektif. Ga tau kalo di Indo ini hukumnya ada apa ngga, tapi untuk masalah bullying dan plecehan seksual, definisinya menjadi "Jika si korban merasa dibully/dilecehkan secara seksual, maka tindakan pelaku adalah bully/pelecehan seksual".
Sekarang gini, misalnya ada orang yang ga suka dan merasa risih dengan ce2 yang berpakaian minim yang jalan2 di mal2. Kalau orang tersebut menuntut ce2 tersebut dengan tuduhan pornografi, mungkin banyak reaksi orang akan bilang, "Yah yang begituan dilayanin. Kalo ga suka ya ga usah liat, kalo perlu ga usah ke mal aja sekalian".
Sekarang kalo misalnya case-nya dibalik. Jika ada ce yang lagi jalan di depan komplek perumahan, lalu ada segerombolan co2 yang nongkrong bersiul di depan si ce sambil bilang "Cewe, godain kita dong!" Seandainya si ce merasa itu adalah pelecehan seksual, gw rasa akan lebih banyak jumlah dari kita yang setuju dan simpati dengan ce itu dibanding dengan orang yang merasa risih melihat ce berpakaian minim di mal. Padahal mungkin bisa juga kita bilang "Ya udah, cari aja jalan lewat gang lain dll"
Jadi perbedaannya apa dong? Dua2nya sama2 subjektif, korban dua2nya sama2 merasa risih dan ngga enak, tapi apa yang membuat kita lebih berpihak ke yang satu daripada yang lain??
Gw ga bermaksud untuk memihak atau mendiskreditkan suatu agama, cuma ya itu tadi, gw rasa agama cuma dipakai sebagai alat.