BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Hancurnya Simpul Keuangan Dunia...

1235»

Comments

  • egar_4u wrote:
    Terry Sie wrote:
    egar_4u wrote:
    one solution for USA
    back to Dinar and Dirham
    tapi pertanyaannya
    apa mungkin Bangsa Romawi (USA) mau mengakui kekuatan
    sistem perekonomian Dinar dan Dirham?
    8)

    Sepertinya belum lho.
    Nunggu giliran dulu.
    Sekarang adalah era China dan India.
    Setelah Revolusi Industri di Eropa.
    Kiblat Ekonomi Dunia pindah ke AS.
    Terus menyusul Jepang.
    Sekarang ke China dan India.

    Vice Prime Minister,


    Terry

    hey
    yg aq maksud solution
    bukan pemecahan yg bersifat sementara
    perhatiin aja
    negara mana aja nilai kurs mata uang paling tinggi di dunia saat ini
    dan itu dah mereka pertahankan sejak dulu kala
    dan kuncinya tetap satu
    Dinar ( emas ) dan Dirham ( perak )
    8)

    Setahu Gw mata uang yang paling stabil hingga saat ini adalah Pound Sterling, mata uang Inggris, dan paling tahan banting.
    Depresi besar yang melanda pada tahun 1930-an, berhasil diatasi oleh Inggris.
    Sebenarnya dalam mencetak mata uang, kita harus memiliki cadangan emas yang cukup.
    Itu termasuk di dalam teori ekonomi klasik.
    Tapi Gw lupa nama teorinya.
    Nah, ketika mata uang melemah secara signifikan dalam beberapa waktu, cadangan itu digunakan untuk menarik peredaran mata uang tersebut, untuk mengatasi semakin melemahnya 'nilai' dari mata uang tersebut.
    Namun ada beberapa negara yang tidak menggunakan praktek ini.
    Negara tersebut mencetak uang berdasarkan keputusan kebijakan pemerintah saat berkuasa.
    Misalnya ketika jaman Presiden Suharto membutuhkan uang, maka dia akan menerbitkan Keppres yang memerintahkan Perum Peruri untuk mencetak uang.
    Dikarenakan Gubernur Bank Sentral adalah Pejabat Setingkat Menteri dan merupakan "pembantu" Presiden, maka penolakan dari Gubernur Bank Sentral tidak diperlukan.
    Ada kebijakan, pastinya ada keuntungan dan kerugian.
    Keuntungan dengan sistem Keppres ini, selain tidak memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan emas sebagai cadangan, memerlukan tempat khusus yang dijaga ketat dan lebih cepatnya proses birokrasi, ada kerugian yang senantiasa mengintai, yaitu dengan menurunnya nilai mata uang yang pada akhirnya akan menghantam negara tersebut dan menciptakan krisis baru.
    Untuk penanganan jangka pendek saat ini bagi pemerintah AS, yang paling cepat tentunya segera menjerat para spekulan yang telah bermain api, sehingga negara dan rakyat dunia mengalami keterpurukan yang tiada tara.
    Dengan memberikan wewenang yang lebih terhadap Badan Pengawas Pasar Komoditas AS (CFTC - Commodity Futures and Tradiing Commission), hingga kekuasaannya sama seperti SEC (Security and Exchange Commitee), dapat menyelamatkan ketidakpastian perekonomian dunia.
    Namun ini tentunya bukan strategi jangka panjang, dan hanya strategi jangan pendek dan menengah.
    Untuk Jangka Panjangnya bisa dipertimbagkan dalam mengatur semua aktifitas Pasar Komoditas untuk menghidari ulah para spekulan.

    Vice PM,


    Terry
  • akankah kita beralih dengan mata uang internasional Pound Sterling???
    PDL... :lol:
  • Oscar rr wrote:
    akankah kita beralih dengan mata uang internasional Pound Sterling???
    PDL... :lol:

    Bisa ajijah Ente...

    Vice Prime Minister,


    Terry
  • Terry Sie wrote:
    egar_4u wrote:
    Terry Sie wrote:
    egar_4u wrote:
    one solution for USA
    back to Dinar and Dirham
    tapi pertanyaannya
    apa mungkin Bangsa Romawi (USA) mau mengakui kekuatan
    sistem perekonomian Dinar dan Dirham?
    8)

    Sepertinya belum lho.
    Nunggu giliran dulu.
    Sekarang adalah era China dan India.
    Setelah Revolusi Industri di Eropa.
    Kiblat Ekonomi Dunia pindah ke AS.
    Terus menyusul Jepang.
    Sekarang ke China dan India.

    Vice Prime Minister,


    Terry

    hey
    yg aq maksud solution
    bukan pemecahan yg bersifat sementara
    perhatiin aja
    negara mana aja nilai kurs mata uang paling tinggi di dunia saat ini
    dan itu dah mereka pertahankan sejak dulu kala
    dan kuncinya tetap satu
    Dinar ( emas ) dan Dirham ( perak )
    8)

    Setahu Gw mata uang yang paling stabil hingga saat ini adalah Pound Sterling, mata uang Inggris, dan paling tahan banting.
    Depresi besar yang melanda pada tahun 1930-an, berhasil diatasi oleh Inggris.
    Sebenarnya dalam mencetak mata uang, kita harus memiliki cadangan emas yang cukup.
    Itu termasuk di dalam teori ekonomi klasik.
    Tapi Gw lupa nama teorinya.
    Nah, ketika mata uang melemah secara signifikan dalam beberapa waktu, cadangan itu digunakan untuk menarik peredaran mata uang tersebut, untuk mengatasi semakin melemahnya 'nilai' dari mata uang tersebut.
    Namun ada beberapa negara yang tidak menggunakan praktek ini.
    Negara tersebut mencetak uang berdasarkan keputusan kebijakan pemerintah saat berkuasa.
    Misalnya ketika jaman Presiden Suharto membutuhkan uang, maka dia akan menerbitkan Keppres yang memerintahkan Perum Peruri untuk mencetak uang.
    Dikarenakan Gubernur Bank Sentral adalah Pejabat Setingkat Menteri dan merupakan "pembantu" Presiden, maka penolakan dari Gubernur Bank Sentral tidak diperlukan.
    Ada kebijakan, pastinya ada keuntungan dan kerugian.
    Keuntungan dengan sistem Keppres ini, selain tidak memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan emas sebagai cadangan, memerlukan tempat khusus yang dijaga ketat dan lebih cepatnya proses birokrasi, ada kerugian yang senantiasa mengintai, yaitu dengan menurunnya nilai mata uang yang pada akhirnya akan menghantam negara tersebut dan menciptakan krisis baru.
    Untuk penanganan jangka pendek saat ini bagi pemerintah AS, yang paling cepat tentunya segera menjerat para spekulan yang telah bermain api, sehingga negara dan rakyat dunia mengalami keterpurukan yang tiada tara.
    Dengan memberikan wewenang yang lebih terhadap Badan Pengawas Pasar Komoditas AS (CFTC - Commodity Futures and Tradiing Commission), hingga kekuasaannya sama seperti SEC (Security and Exchange Commitee), dapat menyelamatkan ketidakpastian perekonomian dunia.
    Namun ini tentunya bukan strategi jangka panjang, dan hanya strategi jangan pendek dan menengah.
    Untuk Jangka Panjangnya bisa dipertimbagkan dalam mengatur semua aktifitas Pasar Komoditas untuk menghidari ulah para spekulan.

    Vice PM,


    Terry

    hmmm
    setau gw
    Dinar Kuwait
    8)
    dan kurs nya selalu 2x lipat dari Poundsterling
  • egar_4u wrote:
    Terry Sie wrote:
    egar_4u wrote:
    Terry Sie wrote:
    egar_4u wrote:
    one solution for USA
    back to Dinar and Dirham
    tapi pertanyaannya
    apa mungkin Bangsa Romawi (USA) mau mengakui kekuatan
    sistem perekonomian Dinar dan Dirham?
    8)

    Sepertinya belum lho.
    Nunggu giliran dulu.
    Sekarang adalah era China dan India.
    Setelah Revolusi Industri di Eropa.
    Kiblat Ekonomi Dunia pindah ke AS.
    Terus menyusul Jepang.
    Sekarang ke China dan India.

    Vice Prime Minister,


    Terry

    hey
    yg aq maksud solution
    bukan pemecahan yg bersifat sementara
    perhatiin aja
    negara mana aja nilai kurs mata uang paling tinggi di dunia saat ini
    dan itu dah mereka pertahankan sejak dulu kala
    dan kuncinya tetap satu
    Dinar ( emas ) dan Dirham ( perak )
    8)

    Setahu Gw mata uang yang paling stabil hingga saat ini adalah Pound Sterling, mata uang Inggris, dan paling tahan banting.
    Depresi besar yang melanda pada tahun 1930-an, berhasil diatasi oleh Inggris.
    Sebenarnya dalam mencetak mata uang, kita harus memiliki cadangan emas yang cukup.
    Itu termasuk di dalam teori ekonomi klasik.
    Tapi Gw lupa nama teorinya.
    Nah, ketika mata uang melemah secara signifikan dalam beberapa waktu, cadangan itu digunakan untuk menarik peredaran mata uang tersebut, untuk mengatasi semakin melemahnya 'nilai' dari mata uang tersebut.
    Namun ada beberapa negara yang tidak menggunakan praktek ini.
    Negara tersebut mencetak uang berdasarkan keputusan kebijakan pemerintah saat berkuasa.
    Misalnya ketika jaman Presiden Suharto membutuhkan uang, maka dia akan menerbitkan Keppres yang memerintahkan Perum Peruri untuk mencetak uang.
    Dikarenakan Gubernur Bank Sentral adalah Pejabat Setingkat Menteri dan merupakan "pembantu" Presiden, maka penolakan dari Gubernur Bank Sentral tidak diperlukan.
    Ada kebijakan, pastinya ada keuntungan dan kerugian.
    Keuntungan dengan sistem Keppres ini, selain tidak memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan emas sebagai cadangan, memerlukan tempat khusus yang dijaga ketat dan lebih cepatnya proses birokrasi, ada kerugian yang senantiasa mengintai, yaitu dengan menurunnya nilai mata uang yang pada akhirnya akan menghantam negara tersebut dan menciptakan krisis baru.
    Untuk penanganan jangka pendek saat ini bagi pemerintah AS, yang paling cepat tentunya segera menjerat para spekulan yang telah bermain api, sehingga negara dan rakyat dunia mengalami keterpurukan yang tiada tara.
    Dengan memberikan wewenang yang lebih terhadap Badan Pengawas Pasar Komoditas AS (CFTC - Commodity Futures and Tradiing Commission), hingga kekuasaannya sama seperti SEC (Security and Exchange Commitee), dapat menyelamatkan ketidakpastian perekonomian dunia.
    Namun ini tentunya bukan strategi jangka panjang, dan hanya strategi jangan pendek dan menengah.
    Untuk Jangka Panjangnya bisa dipertimbagkan dalam mengatur semua aktifitas Pasar Komoditas untuk menghidari ulah para spekulan.

    Vice PM,


    Terry

    hmmm
    setau gw
    Dinar Kuwait
    8)
    dan kurs nya selalu 2x lipat dari Poundsterling

    HAH???
    Masa?
    Emang per USD berapa???

    Vice PM,


    Terry
Sign In or Register to comment.