It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sebuah ANALOGI Lain...
BERSYUKUR UNTUK PACAR KITA
Yang duduk bermalasan di Sofa
Sambil baca koran males-malesan,
Karena doi bersama aku dirumah
dan Tidak keluyuran .. apalagi ke Bar malem ini
BERSYUKUR untuk Pajak yang saya bayar
karena artinya ...
Saya bekerja ... atau Punya penghasilan ...
BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan
karena artinya ...
Saya bisa lebih dari cukup untuk makan ...
BERSYUKUR untuk Kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan dirumah .. !!
Karena artinya ... saya punya Rumah !!!
BERSYUKUR karena terjebak orang yang lagi DEMO .
karena artinya
Kiat masih PUNYA kebebasan untuk berbicara
BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh ..
Karena artinya saya masih bisa berjalan kaki .
dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa ..
BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari ..
karena artinya ... SAYA mampu bekerja keras setiap hari ...
BERSYUKUR mendengar Alarm yang mengganggu di pagi hari ..
Karena artinya ... SAYA MASIH HIDUP ...
***
bagusnya dongeng itu kan punya nyawa sendiri-sendiri di mata pembacanya. dongeng juga mirip bom waktu, ngeledaknya gak harus sekarang.
***
kalau gw ngeliatnya ... life is a mistery, gue nggak bakal bisa tau sepenuhnya akibat tindakan gue ... terlalu banyak hal yang diluar kontrol gue ... misalnya persepsi orang tentang gue.
jadi gue pengennya selalu punya niat untuk "do to others what I would expect others to do to myself" & "do not do to others what I do not want to be done to myself". ini sudah merangkum semua aturan moral dan etika yang rumit2 itu. kemudian gw pikir baik2 tindakan apa yang tepat untuk mewujudkan niat itu. perkara tindakan gue itu akhirnya berakibat baik atau buruk ... who knows? ... ini sudah membebaskan gue dari kekhawatiran yang gak perlu ... good result ...bad result ... who knows
weks
ngelantur deh, gyahahahaha
umm, kan bisa adek2, ato sodara2, lebi ezi listening, soale.
halh ngemeng paan gw nih?
lha?
klo bukan ttg cara pandang, apa dong?
bukankah cermin itu suatu cara wat memandang ( pantulan ) kita juga?
halh, malah mbulet nih gw.
ckekekeke
Bagus bagus...
Lama tak OL, Art...
Pemimpin Spiritual Tertinggi Gank Mawar Hijau,
Terry
IMEL
(tapi di edit-edit dikit kok...hihihihi)
Tapi Miss Copas masih di Gw lho.
HAHHA...
Miss Copas,
Terry
Ng... COPAS itu apa yah ?!?! Alat penunjuk arah itu bukan ??? hihihi
Segera sebelum di sama Terry !!
PS : Miss Copas ?? Duh ngerasa diri MISS toh jeunk ?!?! Hihihihi
Itu ngga tahu siapa yang ngasih julukan.
Udah lupa.
WAKKAKKAKAKA...
Pemimpin Spiritual Tertinggi Gank Mawar Hijau,
Terry
tapi kayaknya loe seneng banget dapat sebutan Miss Ter.. Hihihih
Biasa aja...
Udah banyak julukan disini.
WAKAKKAKA...
Tapi diaminin ajijah deh.
Khan itu bisa diartikan sebagai bentuk perhatian ke Gw.
Hihihi...
Pemimpin Spiritual Tertinggi Gank Mawar Hijau,
Terry
(bang arth4 udah bersyukur ga nehhhh?????.......xixiixixiixiixxi)
Sang Guru menyatakan bahwa dunia yang dilihat oleh kebanyakan orang bukan dunia Kenyataan, melainkan dunia yang diciptakan oleh pikiran mereka. Ketika seorang ahli datang untuk berdebat soal itu, Sang Guru meletakkan dua batang korek api di atas lantai dalam bentuk huruf T dan bertanya, "Apa yang kamu lihat di sini?" "Huruf T," jawab ahli itu. "Persis seperti yang saya pikirkan," kata Sang Guru. "Tak ada huruf T; itu hanyalah sebuah simbol di kepalamu. Apa yang kamu lihat di sini adalah dua potong kayu berbentuk batang. "
LABEL
Sang Guru berkata bahwa tidak ada artinya menyatakan diri sebagai orang India, Cina, Afrika, Amerika, Hindu, Kristen, atau Muslim karena semuanya ini hanyalah label. Kepada seorang murid yang mengklaim dirinya seorang Yahudi tulen, Sang Guru berkata dengan ramah, "Kamu dikondisikan sebagai orang Yahudi, tapi itu bukan identitas dirimu. " "Lalu, apa identitasku?" "Tak sesuatu pun," kata Sang Guru. "Maksud Guru, aku adalah kekosongan dan kehampaan belaka?" kata murid yang tidak percaya itu. "Tak ada sesuatu pun yang dapat diberi label," kata Sang Guru.
Sumber: Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello
***
Tanya kenapa, "take label and simbol too seriously?"
dibaca berkali2 gw ga ngerti2 juga
gyahahaha
klo ga da sesuatu yg bisa di beri label, trus........
jelasin dunk oom
presepsi manusia akan suatu simbol membuat manusia terkadang tidak mau melihat dari presepsi lain bahwa sinbol hanya sekedar abstract
label??? kenapa harus melabelkan manusia... manusia ya manusia
label apapun yg d sandang hanya buatan manusia itu sendiri..
karena manusia tercipta tanpa label...
manusia tercipta pertama kali sebagai seorang anak manusia,
tanpa label apapun ketika lahir, orang sekitar dan lingkunganlah yang menbarikannya label