BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Cermin: Maruf Karkhi p. 10

1356711

Comments

  • de Hati wrote:
    JANGAN BERUBAH

    Aku sudah lama mudah naik darah. Aku serba kuatir, mudah tersinggung dan egois sekali. Setiap orang mengatakan bahwa aku harus berubah. Dan setiap orang terus-menerus menekankan, betapa mudah aku menjadi marah.

    Aku sakit hati terhadap mereka, biarpun sebetulnya aku menyetujui nasehat mereka. Aku memang ingin berubah, tetapi aku tidak berdaya untuk berubah, betapapun aku telah berusaha.

    Aku merasa paling tersinggung ketika sahabat karibku juga mengatakan, bahwa aku mudah naik pitam. Ia juga terus-menerus mendesak supaya aku berubah. Aku mengakui bahwa ia benar, meskipun aku tidak bisa membencinya. Aku merasa sama sekali tak berdaya dan terpasung.

      Namun pada suatu hari ia berkata kepadaku: '
    Jangan berubah! Tetaplah seperti itu saja. Sungguh, tidak jadi soal, apakah engkau berubah atau tidak. Aku mencintaimu sebagaimana kau ada. Aku tidak bisa tidak mencintaimu.'[/list:u]
    Kata-kata itu berbunyi merdu dalam telingaku: 'Jangan berubah. Jangan berubah. Jangan berubah ... Aku mencintaimu.'

    Dan aku menjadi tenang. Aku mulai bergairah. Dan, oh, sungguh mengherankan, aku berubah!

    Sekarang aku tahu, bahwa aku tidak dapat benar-benar berubah, sebelum aku menemukan orang yang tetap akan mencintaiku, entah aku berubah atau tidak.

    Engkau mencintaiku seperti itu, sahabat?

    Sumber: Burung Berkicau, Anthony de Mello

    ***

    ini ada cerita lagi dari buku lain. ada orang yang gagap banget ... ngomong apa aja ... pasti gagap terutama kl lagi tegang. suatu ketika dia naik kereta dan kehilangan tiket ... wah gimana nih kalo kondekturnya dateng. tiba-tiba dia dapet ide cemerlang: dia kan gagap ... ntar dia akan njelasin panjang lebar ... tapi karena njelasinnya gagap ntar kondekturnya pasti bingung ... dan pasti bakal gak dipersoalkan. dia jadi TENANG ... bahkan dia udah merancang kata-kata yang bakal disampaikan.

    pas kondektur dateng dan ditanya karcisnya ... ternyata dia menjawab dengan suara tenang, jernih dan LANCAR ... SAYA GAGAP PAK KONDEKTUR ... terang aja kondekturnya senyum dan bilang preeeeettttttt. ;)

    bertahun-tahun tu orang benci kegagapannya ... tengsin berat kalo orang tau gue gagap --> tegang/malu --> makin gagap --> makin tegang/malu --> makin gagap/malu.

    ketika untuk pertama kali dia menerima kegagapannya dengan sepenuh hati, ketika kegagapan itu berguna bagi dirinya ... hilang ketegangan ... gagapnya lenyap tak berbekas ;)

    ***

    terus terang ... kata "jangan berubah" ... adalah kata terberat ... gw gak sanggup mengucapkannya :(

    tidak berubah?
    mungkinkah?
    bukankah dunia senantiasa berubah
    begitu juga manusia

    cuma, terkadang aad yg berubah menjadi lebih buruk
    juga banayak yg berubah menjadi lebih baik
    bagaimanapun juga, berubah tidak berubah adalah sebuah pilihan
    atau keharusan?
  • de Hati wrote:
    JANGAN BERUBAH

    Aku sudah lama mudah naik darah. Aku serba kuatir, mudah tersinggung dan egois sekali. Setiap orang mengatakan bahwa aku harus berubah. Dan setiap orang terus-menerus menekankan, betapa mudah aku menjadi marah.

    Aku sakit hati terhadap mereka, biarpun sebetulnya aku menyetujui nasehat mereka. Aku memang ingin berubah, tetapi aku tidak berdaya untuk berubah, betapapun aku telah berusaha.

    Aku merasa paling tersinggung ketika sahabat karibku juga mengatakan, bahwa aku mudah naik pitam. Ia juga terus-menerus mendesak supaya aku berubah. Aku mengakui bahwa ia benar, meskipun aku tidak bisa membencinya. Aku merasa sama sekali tak berdaya dan terpasung.

      Namun pada suatu hari ia berkata kepadaku: '
    Jangan berubah! Tetaplah seperti itu saja. Sungguh, tidak jadi soal, apakah engkau berubah atau tidak. Aku mencintaimu sebagaimana kau ada. Aku tidak bisa tidak mencintaimu.'[/list:u]
    Kata-kata itu berbunyi merdu dalam telingaku: 'Jangan berubah. Jangan berubah. Jangan berubah ... Aku mencintaimu.'

    Dan aku menjadi tenang. Aku mulai bergairah. Dan, oh, sungguh mengherankan, aku berubah!

    Sekarang aku tahu, bahwa aku tidak dapat benar-benar berubah, sebelum aku menemukan orang yang tetap akan mencintaiku, entah aku berubah atau tidak.

    Engkau mencintaiku seperti itu, sahabat?

    Sumber: Burung Berkicau, Anthony de Mello

    ***

    ini ada cerita lagi dari buku lain. ada orang yang gagap banget ... ngomong apa aja ... pasti gagap terutama kl lagi tegang. suatu ketika dia naik kereta dan kehilangan tiket ... wah gimana nih kalo kondekturnya dateng. tiba-tiba dia dapet ide cemerlang: dia kan gagap ... ntar dia akan njelasin panjang lebar ... tapi karena njelasinnya gagap ntar kondekturnya pasti bingung ... dan pasti bakal gak dipersoalkan. dia jadi TENANG ... bahkan dia udah merancang kata-kata yang bakal disampaikan.

    pas kondektur dateng dan ditanya karcisnya ... ternyata dia menjawab dengan suara tenang, jernih dan LANCAR ... SAYA GAGAP PAK KONDEKTUR ... terang aja kondekturnya senyum dan bilang preeeeettttttt. ;)

    bertahun-tahun tu orang benci kegagapannya ... tengsin berat kalo orang tau gue gagap --> tegang/malu --> makin gagap --> makin tegang/malu --> makin gagap/malu.

    ketika untuk pertama kali dia menerima kegagapannya dengan sepenuh hati, ketika kegagapan itu berguna bagi dirinya ... hilang ketegangan ... gagapnya lenyap tak berbekas ;)

    ***

    terus terang ... kata "jangan berubah" ... adalah kata terberat ... gw gak sanggup mengucapkannya :(

    tidak berubah?
    mungkinkah?
    bukankah dunia senantiasa berubah
    begitu juga manusia

    cuma, terkadang aad yg berubah menjadi lebih buruk
    juga banayak yg berubah menjadi lebih baik
    bagaimanapun juga, berubah tidak berubah adalah sebuah pilihan
    atau keharusan?
    yup ... alam semesta selalu berubah ... panta rei ... tetapi ada sedikit perbedaan ... tidak ada benci yang melatari tsunami ... tidak ada dendam dibalik meletusnya gunung berapi ... tidak ada obsesi yang mendorong gempa bumi ... itulah perubahan alami ... perubahan alami selalu kreatif dan original... sedang perubahan yang didasari rekayasa ego ... hanya menghasilkan cloning dan destruksi.

    sejauh ini gw yakin hanya perubahan yang digerakkan oleh cinta dan acceptance terlahir perubahan yang alami seperti pada dua cerita di atas.
  • de Hati wrote:
    yup ... alam semesta selalu berubah ... panta rei ... tetapi ada sedikit perbedaan ... tidak ada benci yang melatari tsunami ... tidak ada dendam dibalik meletusnya gunung berapi ... tidak ada obsesi yang mendorong gempa bumi ... itulah perubahan alami ... perubahan alami selalu kreatif dan original... sedang perubahan yang didasari rekayasa ego ... hanya menghasilkan cloning dan destruksi.

    sejauh ini gw yakin hanya perubahan yang digerakkan oleh cinta dan acceptance terlahir perubahan yang alami seperti pada dua cerita di atas.

    ah, bukankan cinta, sakit hati, disakiti, terhinakan, berasal dari muara yg sama?
    yaitu rasa.

    jika cinta dikatakan penyebab perubahan alami, mengapa yang lain tidak?
  • edited August 2008
    de Hati wrote:
    yup ... alam semesta selalu berubah ... panta rei ... tetapi ada sedikit perbedaan ... tidak ada benci yang melatari tsunami ... tidak ada dendam dibalik meletusnya gunung berapi ... tidak ada obsesi yang mendorong gempa bumi ... itulah perubahan alami ... perubahan alami selalu kreatif dan original... sedang perubahan yang didasari rekayasa ego ... hanya menghasilkan cloning dan destruksi.

    sejauh ini gw yakin hanya perubahan yang digerakkan oleh cinta dan acceptance terlahir perubahan yang alami seperti pada dua cerita di atas.

    ah, bukankan cinta, sakit hati, disakiti, terhinakan, berasal dari muara yg sama?
    yaitu rasa.

    jika cinta dikatakan penyebab perubahan alami, mengapa yang lain tidak?
    exactly ... itu juga yang masih gue renungkan ... yang gue baca (jujur taunya dari baca buku, cerita2 kuno maupun baca dari pengalaman) ... love, happiness, freedom, bukan termasuk perasaan ... tidak memerlukan obyek ... tapi happening ... cara pandang ... gue juga masih bingung ...

    tapi jauh dilubuk hati gue ... cerita2 sufi islam, budha, hindu dsb ... koq selalu mengundang gue menerima tanpa memaksa ... katanya kalau kita terbuka truth itu gak usah dipaksakan pasti menggiurkan :wink:
  • de Hati wrote:
    de Hati wrote:
    yup ... alam semesta selalu berubah ... panta rei ... tetapi ada sedikit perbedaan ... tidak ada benci yang melatari tsunami ... tidak ada dendam dibalik meletusnya gunung berapi ... tidak ada obsesi yang mendorong gempa bumi ... itulah perubahan alami ... perubahan alami selalu kreatif dan original... sedang perubahan yang didasari rekayasa ego ... hanya menghasilkan cloning dan destruksi.

    sejauh ini gw yakin hanya perubahan yang digerakkan oleh cinta dan acceptance terlahir perubahan yang alami seperti pada dua cerita di atas.

    ah, bukankan cinta, sakit hati, disakiti, terhinakan, berasal dari muara yg sama?
    yaitu rasa.

    jika cinta dikatakan penyebab perubahan alami, mengapa yang lain tidak?
    exactly ... itu juga yang masih gue renungkan ... yang gue baca (jujur taunya dari baca dari buku maupun baca dari pengalam) ... love, happiness, freedom, bukan termasuk perasaan ... tidak memerlukan obyek ... tapi happening ... cara pandang ... gue juga masih bingung :wink:

    ummmm
    berarti benci, sakit hati, terhina juga kemungkinan happening dunk?
    saam2 bisa menyebabkan perubahan yg alami ga?
  • de Hati wrote:
    de Hati wrote:
    yup ... alam semesta selalu berubah ... panta rei ... tetapi ada sedikit perbedaan ... tidak ada benci yang melatari tsunami ... tidak ada dendam dibalik meletusnya gunung berapi ... tidak ada obsesi yang mendorong gempa bumi ... itulah perubahan alami ... perubahan alami selalu kreatif dan original... sedang perubahan yang didasari rekayasa ego ... hanya menghasilkan cloning dan destruksi.

    sejauh ini gw yakin hanya perubahan yang digerakkan oleh cinta dan acceptance terlahir perubahan yang alami seperti pada dua cerita di atas.

    ah, bukankan cinta, sakit hati, disakiti, terhinakan, berasal dari muara yg sama?
    yaitu rasa.

    jika cinta dikatakan penyebab perubahan alami, mengapa yang lain tidak?
    exactly ... itu juga yang masih gue renungkan ... yang gue baca (jujur taunya dari baca dari buku maupun baca dari pengalam) ... love, happiness, freedom, bukan termasuk perasaan ... tidak memerlukan obyek ... tapi happening ... cara pandang ... gue juga masih bingung :wink:

    ummmm
    berarti benci, sakit hati, terhina juga kemungkinan happening dunk?
    saam2 bisa menyebabkan perubahan yg alami ga?
    katanya sih gini ... melawan alam itu gak mungkin ... karena kita juga bagian dari alam ... seperti melawan tangan kiri pake tangan kanan. demikian juga dengan benci, sakit hati, terhina itu kalau dilawan juga seperti melawan tangan kiri pake tangan kanan ... katanya sih dipahami aja dengan bertanya "kenapa".
  • d-Paha-mi.. pahanya org macho kayak gimana yakkk???....hmmmm...LOL

    (jika bertanya namun tetap tak menemukan jawaban maka.... katakan PETA.....xixixiixixixi)
  • d-Paha-mi.. pahanya org macho kayak gimana yakkk???....hmmmm...LOL

    (jika bertanya namun tetap tak menemukan jawaban maka.... katakan PETA.....xixixiixixixi)
  • KEPENTINGAN DAN PERSEPSI

    Kepentingan mengganggu persepsi kita, itulah tema yang kerap
    kali muncul dalam perbincangan Sang Guru.

    Para murid mendapatkan contoh yang sempurna ketika mereka
    mendengar Sang Guru bertanya kepada seorang ibu, "Bagaimana
    keadaaan anak perempuan Ibu?"
    "O, putriku tersayang? Betapa beruntungnya dia! Dia
    mempunyai suami yang hebat, yang memberinya sebuah mobil,
    intan permata, dan pelayan-pelayan yang melayaninya. Sang
    suami melayani makan pagi di tempat tidur dan anakku bisa
    tidur bermalas-malasan sampai siang. Betapa hebat pria itu!"
    [/list:u]
    "Dan kabar anak laki-lakimu?"
    "Ah, betapa malang anak itu setelah menikah. Ia memberikan
    mobil kepada istrinya, juga semua permata yang diinginkan
    istrinya serta sejumlah pelayan untuk melayaninya. Dan
    istrinya tetap tinggal di atas tempat tidur sampai siang!
    Bahkan ia tidak mau bangun untuk menyediakan makan pagi bagi
    suaminya."
    [/list:u]Sumber: Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello

    ***

    abis kena sihir kata-kata ... sekarang ... kepentingan bikin mata hati katarak ... makin kagak bisa ngeliat realitas secara jernih.

    Apa kepentinganku? ... kata yang lain ... gak pentiiiiiiiiiiiiiing deeeeeeh LOL
  • de Hati wrote:
    de Hati wrote:
    de Hati wrote:
    yup ... alam semesta selalu berubah ... panta rei ... tetapi ada sedikit perbedaan ... tidak ada benci yang melatari tsunami ... tidak ada dendam dibalik meletusnya gunung berapi ... tidak ada obsesi yang mendorong gempa bumi ... itulah perubahan alami ... perubahan alami selalu kreatif dan original... sedang perubahan yang didasari rekayasa ego ... hanya menghasilkan cloning dan destruksi.

    sejauh ini gw yakin hanya perubahan yang digerakkan oleh cinta dan acceptance terlahir perubahan yang alami seperti pada dua cerita di atas.

    ah, bukankan cinta, sakit hati, disakiti, terhinakan, berasal dari muara yg sama?
    yaitu rasa.

    jika cinta dikatakan penyebab perubahan alami, mengapa yang lain tidak?
    exactly ... itu juga yang masih gue renungkan ... yang gue baca (jujur taunya dari baca dari buku maupun baca dari pengalam) ... love, happiness, freedom, bukan termasuk perasaan ... tidak memerlukan obyek ... tapi happening ... cara pandang ... gue juga masih bingung :wink:

    ummmm
    berarti benci, sakit hati, terhina juga kemungkinan happening dunk?
    saam2 bisa menyebabkan perubahan yg alami ga?
    katanya sih gini ... melawan alam itu gak mungkin ... karena kita juga bagian dari alam ... seperti melawan tangan kiri pake tangan kanan. demikian juga dengan benci, sakit hati, terhina itu kalau dilawan juga seperti melawan tangan kiri pake tangan kanan ... katanya sih dipahami aja dengan bertanya "kenapa".
    Waduh ... ada nama gua disebut-sebut nih di sini ... jadi mesti ikutan ngomong deh ...
    Aduh ... ngomong apaan yah??? Yang bagus-bagus udah diomongin semua ama dehati ...
    Hmm ... gini deh ... seadanya ajah ...

    :wink:

    Perubahan itu pasti ada, secara alamiah ataupun rekayasa, ke arah konstruktif maupun dekonstruktif. Mungkin ini kali yah, di Hindu ada trinity yang disebut Brahma, Wisnu, Siwa yang punya kekuatan membangun, memelihara dan merusak (yang kalau menurut gua, itu adalah kekuatan yang Satu ... seperti halnya Asmaul Husna di Islam). Yang bisa manusia lakukan hanya sebatas usaha, apakah usaha alamiah ataupun usaha rekayasa (perbandingannya seperti nanam pohon, apakah secara alami dengan biji atau secara rekayasa dengan cangkok misalnya ... hihihi ... betul gak nih perumpamaannya???) Tapi terjadinya hasil usaha itu, karena diijinkan.

    Tentang perasaan ... wah ... kalo yang ini ... gua masih awam banget. Banyak gak ngerti karena perasaan bukan buat dimengerti. Gua sih lebih suka menerima perasaan apa adanya, tapi untuk kemudian berkata dan berbuat ... gua berusaha untuk sebaik mungkin. Pernah suatu waktu, gak ada berita apapun, gak ada ujan, gak ada geledek ... tiba-tiba gua ngerasa sedih banget pas lagi naek angkutan umum. Bingung kan??? Tiba-tiba aja berlinang air mata. Dan sekali waktu, tiba-tiba aja gua kesel banget. Rasanya semua barang, semua orang salah dan "against me". Tapi, gua berusaha untuk gak berkata dan berbuat jelek ke orang laen (hehehe ... tapi kadang kelepasan juga sih, entah dengan jutek ataupun ngomong sinis ataupun ngebentak ataupun ngebanting pintu). Kalo udah gini, pada saat udah sadar dan gak kesel, rasanya wajib untuk minta maaf. Tapi (yah ... tapi lagi) ... kadang-kadang ego nutupin gua untuk minta maaf. Duuuhh ... berantakan deh ... :wink:
  • Yang bisa manusia lakukan hanya sebatas usaha, apakah usaha alamiah ataupun usaha rekayasa (perbandingannya seperti nanam pohon, apakah secara alami dengan biji atau secara rekayasa dengan cangkok misalnya ... hihihi ... betul gak nih perumpamaannya???) Tapi terjadinya hasil usaha itu, karena diijinkan.
    sayangnya ... yang terbaik dalam hidup tidak bisa diusahakan

    • Kamu dapat berusaha memasukkan makanan ke dalam mulut, tetapi kamu tidak dapat mengusahakan rasa lapar.
    • Kamu dapat berusaha telentang di tempat tidur, tetapi kamu tidak dapat mengusahakan tidur.
    • Kamu dapat berusaha memberikan pujian kepada seseorang, tetapi kamu tidak dapat mengusahakan rasa kagum.
    • Kamu dapat berusaha menceritakan rahasia, tetapi kamu tidak dapat mengusahakan kepercayaan.
    • Kamu dapat berusaha melakukan tindak pelayanan, tetapi kamu tidak dapat mengusahakan cinta[/list:u]
  • jadi ingat beberapa slogan yg sering ane dengar

    > gunakanlah sesuai kepentingan (keperluan)
    > yg tidak berkepentingan *Dilarang Masuk*

    apa ini salah satu sulap kata2 untuk meraih atau membatasi ruang usaha ?
    :wink: :wink: :wink:
  • berusaha u menahan kangen tapi tetep....kangennnnnnnnnnnnn!!!!!!!!!! :cry: :cry: :lol:
  • berusaha u menahan kangen tapi tetep....kangennnnnnnnnnnnn!!!!!!!!!! :cry: :cry: :lol:

    itu wajar
    palagi wat penganten baru

    gyahahaha
  • berusaha u menahan kangen tapi tetep....kangennnnnnnnnnnnn!!!!!!!!!! :cry: :cry: :lol:

    itu wajar
    palagi wat penganten baru

    gyahahaha
    kayak apa seh jadi pengru...??
    (jadi pengeeeeeeeeeeeeennnn...hiihihiihihhh...cuuuiiihhhhh)
Sign In or Register to comment.