Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh
Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Psikopat dan/atau Homoseksual
Psikopat dan/atau Homoseksual
Minggu, 24 Agustus 2008 | 03:00 WIB
Sawitri Supardi Sadarjoen psikolog
***
Maraknya kasus pembunuh berdarah dingin bahkan pembunuh nekat akhir-akhir ini memang membuat kita giris, gamang, dan bahkan mungkin saja dilanda kecemasan dan kecurigaan berlanjut.
Kondisi ini menggiring kita untuk mencermati keberadaan berbagai penyimpangan perilaku manusia.
Psikopat adalah pribadi yang berperilaku antisosial, perilakunya didominasi oleh kehendak sendiri yang sangat impulsif.
Beberapa pakar berpendapat, orang psikopat mengalami luka bawaan pada struktur pusat luhur dari otaknya sehingga aspek kepribadiannya secara menyeluruh menjadi kurang utuh. Dinyatakan pula akan keberadaan poreus (lubang) yang tidak terisi dalam struktur kepribadiannya (Glasser).
Perilaku seorang psikopat antara lain:
- Hanya mampu memahami etika dan norma yang berlaku dalam tataran verbal, tetapi tidak mampu menerapkannya dalam perilaku karena perilaku seorang psikopat didominasi impuls yang muncul sesaat. Maunya hidup nikmat tanpa kerja dan menginginkan segala sesuatu secara instan. Untuk itu segala cara dihalalkan.
Bagi psikopat yang agresif, kalau perlu membunuh pun tidak masalah baginya, asalkan keinginan hidup nikmatnya tercapai segera.
- Biasanya ia adalah seorang yang cerdas, luas dalam pergaulan, dan memiliki rasa humor yang baik sehingga lingkungan mudah tertarik kepadanya. Selain itu, kemampuan relasinya pun baik.
- Tujuan hidup adalah melulu ditandai oleh kenikmatan saat ini, jadi sama sekali tidak mempertimbangkan hari esok. Falsafah hidupnya adalah bagaimana nanti, bukan nanti bagaimana.
- Pada awalnya orang psikopat adalah pribadi yang sangat menarik sehingga orang cepat suka kepadanya, dengan demikian orang yang termanipulasi pun pada awalnya sering kurang menyadari.
- Kecuali itu, dengan cepat pula, ia mampu melakukan rasionalisasi demi upaya pembenaran dirinya dan dengan secara meyakinkan lingkungan ia melemparkan kesalahan kepada orang lain.
- Seburuk apa pun perilakunya, tidak akan mengubah ekspresi wajahnya.
- Hukuman apa pun yang diberlakukan tidak pernah membuatnya jera sehingga tanpa rasa segan dia akan mengulang perilaku buruknya di kemudian hari.[/list:o]Homoseksual
Homoseksual adalah seseorang yang mengalami hambatan dalam perkembangan identitas jenis kelamin.
Pribadi homoseksual ditandai oleh orientasi psikoseksual yang bersamaan dengan kondisi seks-biologisnya. Artinya, kepekaan erotik seksualnya lebih tertuju pada pasangan sesama jenis sehingga kepuasan erotik seksualnya pun baru bisa diperoleh bila mereka melakukan relasi seksual dengan pasangan sejenis. Bila terjadi pada laki-laki disebut homoseksual, sedangkan bila terjadi pada perempuan disebut lesbian. Penyebabnya adalah paduan dari faktor hormonal di satu sisi dan lingkungan pada sisi yang lain (seperti, antara lain pola asuh, pergaulan, dan pengalaman erotik seksual terdahulu yang mengesankan dirinya ).
Mengacu pada penyebab utamanya, homoseksual dapat dikelompokkan dalam dua kelompok sebagai berikut.
(a) Homoseksual eksklusif, yaitu yang benar-benar tidak mampu mengendalikan ketertarikan erotik-seksual terhadap sesama jenis kelamin.
(b) Homoseksual fakultatif, yaitu yang menjadi homoseksual oleh keterbatasan yang amat sangat akan kehadiran lawan jenis di tempat di mana ia berada, seperti di penjara dalam waktu lama.
Permasalahan
Berbagai pertanyaan timbul dalam benak kita yang antara lain adalah apakah seorang psikopat selalu homoseksual, apakah homoseksual adalah juga psikopat, apakah homoseksual juga pembunuh, apakah psikopat selalu membunuh. Adakah psikopat yang heteroseksual? Adakah perbedaan antara pelaku kriminal dan perilaku psikopat?
Seorang psikopat bisa saja sekaligus seorang homoseksual, tetapi seorang homoseksual belum tentu seorang psikopat karena perkembangan kepribadian psikopat pada individu tertentu bisa saja diikuti hambatan perkembangan identitas seksualnya sehingga dia menjadi psikopat yang homoseksual.
Di sisi lain, pribadi psikopat bisa saja seorang yang identitas seksualnya heteroseksual.
Dengan dominasi impuls utama untuk hidup nikmat dan senang secara instan tanpa mau berjuang dan bekerja keras untuk meraih kenikmatan hidup tersebut, seorang psikopat melakukan tindakan antisosial normatif, seperti menipu, mengakali, memanipulasi di lingkungan mana pun ia berada, bahkan bila dirasakannya perlu juga membunuh. Biasanya psikopat sama sekali tidak menyesali perbuatannya tersebut.
Jadi, bagi seorang psikopat, tindak kriminal akan dilakukan demi perolehan pemuasan kebutuhan bagi kenikmatan hidup yang tidak mampu ditunda.
Hal yang perlu kita simak adalah seorang pelaku tindak kriminal tidak selalu seorang psikopat karena perilaku kriminal seseorang bisa disebabkan keterbatasan peluang untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak walaupun sebelum memutuskan untuk bertindak kriminal ia telah berusaha keras dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan mendesak tersebut dengan cara normatif.
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/24/0110364/psikopat.dan/atau.homoseksual
Comments
sebuah tulisan yang baik akan memberikan efek psikologis pula pada pembacanya...jadi nggak perlu takut lagi untuk nyari Bf dan ketempat fitnes...
Ryan itu hanya fenomena yang timbul dari ratusan yang tertutupi kasusnya...
ya iyah lah... lu melanggar HAK ASASI NYAMUK.... musti hukum digantung bugil di pohon pisang biar di kerubutin nyamuk... ampe bengkak...
(tapi gak boleh deket2 "srengengene atine" ... ntar leleh ... LOL )
Definisi ini menurutku koq kurang enak yah.
Hambatan? Berarti kalo ngga ada hambatan, identitas jenis kelaminnya berkembang gitu? jadi apa? apakah heteroseksual berarti identitas jenis kelaminnya berkembang?
setahuku homoseksual bukan pada masalah identitas jenis kelamin (kalo ini terkait masalah pria, wanita, waria, transgender, transvestite, dan intersex), akan tetapi orientasi seksualnya (kepada gender yang bagaimana ketertarikannya timbul)
sayang artikelnya kurang menegaskan bahwa orientasi seksual tidak terkait dengan kepribadian psikopat, kurang mendalam, kesannya ... artikel copy paste dari textbook
XD
setuju ... Dr Lukas Mangindaan, Sp.KJ, dari bagian Psikiatri FKUI memberi definisi yang lebih benar
Menurut Dr Lukas Mangindaan, Sp.KJ, dari bagian Psikiatri FKUI, kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang. Perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
Dikatakan, sekarang ini homoseksualitas bersama-sama dengan heteroseksualitas dan biseksualitas digolongkan sebagai identitas manusia, sama seperti identitas lainnya dari manusia yaitu warna kulit, nama, agama, suku bangsa, raut muka dan ciri-ciri tubuh.
Dengan tidak dikategorikannya homoseksualitas sebagai gangguan atau penyakit jiwa melainkan sebagai bagian dari identitas manusia, homoseksualitas tidak perlu lagi "disembuhkan" atau diubah menjadi heteroseksualitas.
Sumber: http://www.perempuan.com/index.php?ar_id=14248 [/list:u]
Dari APA
Orientasi seksual adalah ketertarikan emosional, romantik, seksual, atau rasa sayang yang bertahan lama terhadap orang lain. Orientasi seksual mudah dibedakan dari berbagai unsur seksualitas yang lain termasuk kebutuhan biologis, identitas jender (kesadaran psikilogis sebagai lelaki atau perempuan) dan peran-peran sosial berdasarkan jender (kepatuhan pada adat istiadat tentang perilaku lelaki atau perempuan).
Orientasi seksual terentang dari sepenuhnya homoseksual sampai sepenuhnya heteroseksual termasuk berbagai ragam biseksualitas. Biseks bisa mengalami ketertarikan emosional, romantik, seksual, atau rasa sayang pada sejenis atau lawan jenis. Orang yang memilki orientasi homoseksual sering disebut gay (bagi lelaki dan perempuan) atau lesbian (perempuan saja).
Orientasi seksual dapat dibedakan dari perilaku seksual karena orientasi seksual hanya mencakup perasaan dan kesadaran-diri. Seseorang dapat mengekspresikan atau tidak mengekspresikan orientasi seksual mereka dalam perilaku mereka.
Sumber: http://www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=1600 [/list:u]
Saya akan kirim surat keberatan kepada Kompas untuk berita ini.
Salam
Toyo
umm, menurutku tulisannya ngga bersifat homofobik koq, cuman ya nanggung aja ...
artikel ini ngambang, ngga menunjukkan posisi penulis, itu sebabnya kesanku ini artikel copy paste textbook
yang menurutku pendapat si penulis sendiri ada di paragraf terakhir, namun sayang ngga menjawab pertanyaan yang muncul di awal artikel dan juga dari judul, kesannya mau menjawab hubungan A ke B, yang muncul malah hubungan B dan C
seandainya artikel ini diakhiri dengan sebuah kesimpulan, akan lebih bagus untuk menunjukkan bagaimana pendapat si penulis ...
Yang saya tahu dalam dunia psikiatri dan psikologi, terminologi kata-perkata sangat penting dan harus persis, karena kesalahan penafsiran dapat dengan mudah membuat orang digolongkan bermasalah secara psikologi walaupun mungkin pada kenyataannya tidak.
Memasukkan terminologi kata "masalah", "fakultatif" dsb tanpa ada penjelasan yang kuat konteks masing-masing kata dalam definisi yang dibuat oleh penulis ini membuat masyarakat yang mungkin awam dapat dengan mudah mendapat pemahaman yang salah.
saya pikir walaupun tulisan ini untuk dimuat dikoran, tetap perlu dilakukan peer-reviewed sebelum dipublish, karena banyak hal dimuat memerlukan pemahaman yang kompleks, sehingga saya pikir rencana Toyo untuk mengirimkan protes ke KOMPAS juga ada benarnya
Yang dimasalahkan Toyo adalah (according to him) tulisan tersebut sangat homophobia.
Kalau menurut gw sebagai org awam (maksudnya yang gak concern dan gak mendalami masalah2 psychology) tulisan di koran tsb gak ada unsur homophobic nya kok. Justru itu membela kaum gay dengan tidak menyamakan bahwa gay=psychopat.
Justru menurt gw Toyo yang terlalu melebih2kan masalah. Blowing thing up out of proportion. Too militant.
Yang dimasalahkan Toyo adalah (according to him) tulisan tersebut sangat homophobia.
Kalau menurut gw sebagai org awam (maksudnya yang gak concern dan gak mendalami masalah2 psychology) tulisan di koran tsb gak ada unsur homophobic nya kok. Justru itu membela kaum gay dengan tidak menyamakan bahwa gay=psychopat.
Justru menurt gw Toyo yang terlalu melebih2kan masalah. Blowing thing up out of proportion. Too militant.