It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
setuju sih ... kalau menulis artikel, apalagi untuk masalah yang sensitif, sebaiknya harus jelas dan tidak menimbulkan salah tafsir
kalo mo mengirim keberatan sih ngga masalah, kritik terhadap artikel itu wajar, akan tetapi kalo mo ngirim kritik atas homofobianya artikel tersebut, menurutku malah juga salah sasaran dan ngga memberi masukan bagi pihak penulis
Tapi artikel itu secara keseluruhan, menurut gua sih gak homofobik. Tujuan artikelnya hanya untuk ngebedain antara psikopat dan homoseksual. Untuk tujuan itu, artikelnya udah cukup memadai.
Namun, emang bener juga. Cara si penulis bikin artikel itu superfisial, copy paste dari beberapa text book (dan mungkin text book-nya gak up to date) yang kemudian menyimpulkan sendiri apa yang dia ambil dari text book.
Kalau mau protes, buat gua sih gak ada masalah asal yang diprotes tepat poinnya. Bagus juga untuk edukasi publik kalau homoseksualitas itu bukan kelainan mental.
Pola asuh
Dari sisi tinjauan perkembangan psikologi manusia, menurut psikolog Sawitri Sapardi Sadarjoen dari Universitas Padjadjaran, Bandung, perilaku homoseksualitas merupakan hasil integrasi aspek bakat dan pola asuh orangtua.
(http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0601/22/083913.htm)
Homoseksual
Homoseksual adalah seseorang yang mengalami hambatan dalam perkembangan identitas jenis kelamin.
Bila terjadi pada laki-laki disebut homoseksual, sedangkan bila terjadi pada perempuan disebut lesbian. Penyebabnya adalah paduan dari faktor hormonal di satu sisi dan lingkungan pada sisi yang lain (seperti, antara lain pola asuh, pergaulan, dan pengalaman erotik seksual terdahulu yang mengesankan dirinya ).
(http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/24/09254122/psikopat.dan/atau.homoseksual)
Coba teman - teman cari lagi pendapat dia soal homoseksual di Google.
Ada dua hal yang ingin saya katakan dari pendapat Sawitri diatas :
1. Sawitri mengatakan adanya kalimat prilaku homoseksual. Saya cuma heran saja apa yang dia maksud dengan prilaku homoseksual? Sepertinya Sawitri tidak bisa membedakan mana itu prilaku seksual dan apa itu orientasiseksual.
2. Yang kedua Sawitri mengatakan bahwa Homoseksual orang yang mengalami hambatan dalam perkembangan identitas seksual.
Padahal kita tahu bahwa menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III) F66 (yang dikeluarkan oleh Depkes dan WHO tahun 1993) bahwa orientasi seksual sendiri jangan dianggap sebagai suatu gangguan seksual.
Dalam hal ini homoseksual adalah orientasi seksual, jadi homoseksual, biseksual dan heteroseksual bukanlah gangguan jiwa.
3. Sawitri mengatakan bahwa untuk laki - laki yang suka laki dikatakan dengan homoseksual dan kalau untuk perempuan suka perempuan disebut dengan Lesbian.
Padahal kan definisi itu saja sudah salah? Homoseksual itu kan ada dua gay dan lesbian. Gay awalnya juga untuk laki - laki dan perempuan tapi kemudian gay umumnya digunakan untuk laki - laki. Ini menunjukkan bahwa Sawitri sama sekali tidak paham soal orientasi seksual khususnya soal homoseksual.
Mungkin itu saja teman - teman, mudah2an ini bisa dapat pahami maksud saya oleh teman - teman kenapa saya keberatan dan menilai bahwa Sawitri ini kelompok psikolog yang Homophobia.
Salam
Toyo
Kita mau psikolog katakan bahwa homoseksual bukan penyimpangan seksual. Ini bukan membela gay, tapi ini berdasarkan ilmu pengetahuan psikologi. Jadi ini bukan membela gay. Tapi menyampaikan kebenaran.
Salam
Toyo