It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
juga tergantung kondisi keuangan nya..
hehe..
Nice posting, Fella!
8)
Posting yang menggugah
Sebenarnya ini mengkarakterkan bangsa kita sebagai bangsa yang egosentrik, memang benar dan tidak ada yang mampu menafikkan kalau kalangan menengah atas berhak membelanjakan uang mereka, tapi akhirnya mindset seperti ini hanya akan membuat jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin besar.
Selain itu cara berpikir egosentrik memiliki implikasi negatif pada mindset masyarakat untuk rela equal, sejajar dengan semua tingkat baik dilevel bawah ataupun minoritas, seperti rakyat miskin, pendatang, homosexual dll.
yup
u rite
klo boros tapi ga punya uang, jadina kayak ryan tuh,. mbunuh orang2 yg ( di anggepnya ) bduit
LOL
well, cuma salah satu potret yang saya tangkep aja.
Dan kemudian saya ke India..
ketika di New Delhi saya menemukan bahwa kota itu lebih semrawut, kumuh dan kriminal dibandingkan jakarta, saya masuk ke salah satu hotel yang tarafnya alhamdulilah bintang lima (terima kasih karena kantor yang membiayai saya).
Tidak ada yang aneh disana, semua fasilitas nya oke sampai pada bagian ketika saya makan malam. ..
Buah-buahan yang di sajikan sepertinya tidak segar.-seperti jeruknya tidak se- orange jeruk di Harris Kuta, bahkan pisang nya pun banyak yang menghitam. Saya sempat bertanya2 apakah ada kesalahan servis.
Usut punya usut dari teman saya yang telah ke India lebih dulu, ternyata ada kebijakan di masyarakat India *yang diturunkan dari Mahatma Ghandi* bahwa di India selalu ditanamkan untuk sebisa mungkin memanfaatkan sumber daya alam dan hasil produksi sendiri.
Saya jadi teringat perjuangan Mahatma Ghandi dengan aksi diamnya. Dia memilih menulis buku di penjara dengan mengenakan karung goni daripada harus mengenakan jas elegan tetapi buatan orang eropa..
wel,, sigh.. saya nggak tau apakah ada hubungannya dengan Indonesia atau tidak, tetapi biasanya ada permintaan pasti ada barang. banyaknya mal dan brand di Indonesia karena memang orang Indonesia mencari barang- barang tersebut. (nggak usah nunjuk orang deh, saya aja kalo cari baju pasti kalo nggak Hammer, Polo, CK dll hehehe)
Apalagi memang benar, bahwa iklim produk sendiri di Indonesia belum begitu stabil sehingga orang kaya yang ingin memutar uang nya di sektor produk Indonesia pasti berfikir ulang. Pada akhirnya, uang berputar di sektor konsumtif (yang notabene brand2 atau produk2 luar negeri).
Akhirnya? ya, duit ngumpulnya di brand2 luar aja gitu, dan lagi2 perputaran uangnya tidak bersinggungan dengan Indonesia. Artinya, para pencari kerja di Indonesia tidak terlalu diuntungkan dengan hal itu..
jadi kesimpulannya apa nih... ?
kesimpulannya..
ekonomi di indonesia emang ditopang oleh sektor konsumsi...
liad ajah penyaluran kredit perbankan...lebih banyak disalurkan ke konsumsi daripada modal kerja atau investasi..
ini emang masalah kultur..
sebenarnya kalo mau diubah harus dimulai leawt pemerintah...
mreka harus kreatif biar masyarakat gag konsumtif...
mungkin lewat pendidikan..jadi kesadaran masyarkat biar bertambah...